بسم الله الرحمن الرحيم
Seorang muslim yang hanif
tentulah sadar bahwa penyakit hasad adalah penyakit yang harus diatasi
mengingat bahaya yang ditimbulkannya teramat besar. Artikel ini
secara singkat berusaha memberikan beberapa kiat untuk mengatasi
penyakit hasad tersebut. Semoga bermanfaat Obat yang paling pertama adalah mengakui bahwa hasad itu merupakan sebuah penyakit akut yang harus dihilangkan.
Tanpa adanya pengakuan akan hal ini, seorang yang tertimpa
penyakit hasad justru akan memelihara sifat hasad yang diidapnya.
Dan pengakuan bahwa hasad adalah sebuah penyakit yang berbahaya
tidak akan timbul kecuali dengan ilmu agama yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat,
hal ini berarti bahwa seorang yang ingin mengobati hasad yang
dideritanya harus memiliki pengetahuan atau ilmu, dan pengetahuan
ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu secara global dan secara
terperinci. Pertama,
secara global, maksudnya dia mengetahui bahwa segala sesuatu telah
ditentukan berdasarkan qadha dan qadar-Nya; segala sesuatu yang
dikehendaki-Nya akan terjadi dan segala sesuatu yang tidak
dikehendaki-Nya, tidak akan terjadi. Demikian pula, dia menanamkan
dalam dirinya bahwa rezeki yang telah ditetapkan dan diberikan Allah
kepada para hamba-Nya, tidak akan berubah dan tertolak karena
ketamakan dan kedengkian seseorang. Kedua,
secara terperinci, yakni dia mengetahui bahwa dengan memiliki sifat
hasad, pada hakekatnya dia membiarkan sebuah kotoran berada di mata air
keimanan yang dimilikinya, karena hasad merupakan bentuk penentangan
terhadap ketetapan dan pembagian Allah kepada para hamba-Nya. Dengan
demikian, hasad merupakan tindakan pengkhianatan kepada saudara-Nya
sesama muslim dan dapat mewariskan siksa, kesedihan, kegalauan yang
berkepanjangan. Demikian pula, hendaklah dia menanamkan kepada dirinya
bahwa hasad justru akan membawa berbagai dampak negatif bagi dirinya
sendiri, baik di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, orang yang dihasadi
justru memperoleh keuntungan berupa limpahan pahala akibat hasad yang
dimilikinya [Fatawa Syaikh Jibrin 11/69; Maktabah Asy Syamilah]. Jadi bagaimana bisa seorang berakal membiasakan dirinya untuk dengki (hasad) kepada orang lain?! Muhammad ibnu Sirin rahimahullah mengatakan, "Saya
tidak pernah dengki kepada orang lain dalam perkara dunia, karena
apabila dia ditetapkan sebagai ahli jannah, bagaimana bisa saya
mendengkinya dalam perkara dunia, sementara dia berjalan menuju jannah.
Sebaliknya, jika dia adalah ahli naar, bagaimana bisa saya dengki
kepadanya dalam perkara dunia, sementara dia berjalan menuju naar" [Muktashar Minhajul Qashidin 177]. Dengan amal perbuatan yang bermanfaat, yaitu melakukan kebalikan dari perbuatan-perbuatan negatif yang muncul sebagai akibat dari sifat hasad [Fatawa Syaikh Jibrin 11/69; Maktabah Asy Syamilah]. Hal ini diisyaratkan Allah ta'ala dalam firman-Nya,
Dan
tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. tolaklah (kejahatan itu) dengan
cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara
Dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushshilat [41] : 34). Jika
sifat hasad mendorongnya untuk mencemarkan dan memfitnah orang yang
didengkinya, maka ia harus memaksakan lidahnya untuk memberikan pujian
kepada orang tersebut. Jika sifat hasad mendorongya untuk bersikap
sombong, maka ia harus memaksa dirinya untuk bersikap tawadhu'
(rendah hati) kepada orang yang didengkinya, memuliakan, dan berbuat
baik kepadanya. Jika di kali pertama dia bisa memaksa dirinya untuk
melakukan berbagai hal tersebut, maka insya Allah selanjutnya dia akan terbiasa melakukannya, dan kemudian hal itu menjadi bagian dari karakternya. Meneliti
dan menelusuri sebab-sebab yang membuat dirinya menjadi dengki
kepada orang lain, kemudian mengobatinya satu-persatu. Misalnya, sifat sombong diobati dengan sifat tawadhu' (rendah hati), penyakit haus kedudukan dan jabatan diobati dengan sifat zuhud, sifat tamak (rakus) diobati dengan sifat qana'ah dan berinfak, dst. Di antara obat hasad yang paling mujarab adalah sebagaimana yang telah diterangkan Allah dalam firman-Nya,
"Dan
janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain, (karena) bagi
orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan
bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan
mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui segala sesuatu." (An Nisa [4] : 32). Dalam
ayat ini, Allah ta'ala melarang hamba-Nya iri (dengki) terhadap
rezeki yang berada di tangan orang lain, dan Dia menunjukkan gantinya
yang bermanfaat di dunia dan akhirat yaitu dengan memohon karunia-Nya
karena hal tersebut terhitung sebagai ibadah dan merupakan perantara
agar permintaannya dipenuhi apabila Allah menghendakinya [Fatawasy Syabakah Al Islamiyah 7/278; Maktabah Asy Syamilah]. Bersandar kepada Allah, bermunajat serta memohon kepada-Nya agar berkenan mengeluarkan penyakit yang kotor ini dari dalam hatinya. Banyak mengingat mati. Abud Darda radhiallahu 'anhu mengatakan,
"Seorang yang memperbanyak mengingat mati, niscaya akan sedikit girangnya dan sedikit pula sifat hasadnya"
Sumber : http://www.birosdm.metro.polri.web.id/info-personel/ceramah-agama-islam/582-7-terapi-hasad
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment