Advertising

Thursday 28 April 2011

[wanita-muslimah] Pluralisme Menghadapi Tantangan Berat

 

http://www.sinarharapan.co.id/content/read/pluralisme-menghadapi-tantangan-berat/

8.04.2011 11:11

Pluralisme Menghadapi Tantangan Berat
Penulis : Theophilus Bela

(foto:dok/ist)
Pada satu hari Minggu di awal bulan Februari lalu, para tokoh lintas agama menggelar sebuah acara di Istana Olahraga Senayan Jakarta yang diberi judul "Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Sedunia" atau dalam bahasa Inggris disebut "World Interfaith Harmony Week".
Acara ini disaksikan sekitar 6.000 tamu undangan yang mewakili berbagai agama di negeri kita. Para tokoh lintas agama pun tampil di panggung, menyampaikan doa dan seruan perdamaian bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.

Tidak ketinggalan para politikus terkemuka di negeri ini tampil ke depan dan menyampaikan pidato-pidato indah tentang kerukunan umat beragama di negeri kita. Para hadirin pun dihibur oleh acara kesenian yang menampilkan tari kecak dari Bali, seni bela diri pencak silat, dan tarian barongsai yang memperagakan keterampilan akrobatik para senimannya.

Juga diperdengarkan lagu-lagu merdu para siswa-siswi sebuah sekolah menengah Katolik dari Jakarta. Sungguh, para hadirin amat puas dengan mata acara yang disajikan pada acara besar tersebut. Tiba pada giliran seniman Butet Kertaradjasa naik panggung, para hadirin pun bertepuk tangan meriah sambil menghela napas menantikan banyolan sang pelawak. Butet menunjukkan wajah yang agak seram bercampur sedih, tetapi memang begitulah kebiasaannya kalau manggung.

Ternyata betul, Butet sesungguhnya sedang dalam keadaan amat sedih. Saat memegang mikrofon, dia langsung mengumumkan sesuatu yang sangat mengagetkan para hadirin, yaitu bahwa pada pagi hari itu (Minggu, 6 Februari 2011) segerombolan orang beringas telah menyerang warga Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Dalam serangan itu ada tiga warga Ahmadiyah yang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

Suasana di Istora Senayan pun berubah dalam sekejap, dari suasana riang gembira beralih menjadi sedih dan penuh tanda tanya tentang mengapa hal demikian bisa terjadi dan kenapa aparat keamanan tak bisa menangkal serangan tersebut. Lain-lain lagi pertanyaan juga timbul setiap kali kejadian semacam ini muncul.

Hari Selasa (8 Februari 2011) setelah kejadian di Pandeglang tadi, ada seorang kawan menelepon saya dan menanyakan apakah saya sudah melihat siaran di sebuah televisi swasta tentang kerusuhan yang terjadi di Temanggung, Jawa Tengah. Namun pagi hari itu saya juga lagi apes karena listrik di tempat saya sedang padam, jadi saya tidak bisa menonton televisi.

Maksud kawan saya ialah, pada kerusuhan berbau SARA di Temanggung, ada massa beringas yang mengamuk karena tak puas dengan putusan pengadilan dalam sebuah kasus penodaan agama. Massa yang mengamuk itu menyerang tiga gereja yang terletak dekat kantor pengadilan negeri dan membakar gedung gereja serta beberapa kendaraan di halaman gereja.

Benda-benda sakral dalam gereja juga dirusak. Seorang pastor yang berusaha menyelamatkan gerejanya dipukuli massa sampai babak belur.
Keesokan harinya, hari Rabu awal Februari itu, saya dikejutkan oleh sebuah berita bahwa massa dalam jumlah besar menyerang sebuah gereja di kompleks perumahan Galaxi, Bekasi, Jawa Barat.

Dalam keadaan kepepet, saya menghubungi polisi dan pihak keamanan lainnya untuk melindungi gereja. Pihak polisi dan aparat keamanan pun bergegas menuju lokasi dan berhasil melindungi gereja yang malang itu. Di dekat gereja tersebut berdiri juga beberapa gereja lainnya dan sebuah rumah sakit serta sebuah sekolah menengah atas. Untung, polisi berhasil menenangkan situasi di lokasi itu.

Itulah sekilas pengantar dari saya mengenai tantangan-tantangan terhadap pluralisme di masyarakat kita. Dalam hari-hari terakhir ini kita menyaksikan polisi menangkap banyak teroris di beberapa lokasi dekat Jakarta.

Jangan Menghasut Umat

Menyaksikan ini semua, kita menjadi bertanya-tanya tentang apa sebenarnya penyebab semua gangguan terhadap pluralisme di negeri kita tercinta ini. Banyak pakar dan pihak media sudah sering mengulas masalah ini.

Saya sendiri juga telah menggeluti masalah ini lebih dari sepuluh tahun dan adakalanya juga menerangkan tentang sebab-musabab gangguan terhadap pluralisme, atau secara konkret menerangkan mengenai gangguan atas gereja-gereja di Tanah Air kita.

Dari catatan saya, gangguan terhadap gereja-gereja terbanyak terjadi di Jawa Barat dan secara khusus di tempat-tempat seperti Bekasi, Bandung, Bogor, dan Tangerang. Dari catatan yang saya peroleh, ada lebih dari 65 persen pabrik terdapat di sekitar Karawang dan Bekasi.

Hal ini disebabkan adanya infrastruktur yang baik di sana seperti jalan kereta api, jalan tol, dan ditambah lagi tersedianya listrik yang berlimpah, karena dipasok dari bendungan-bendungan yang dibangun di Kali Citarum.

Dengan adanya begitu banyak pabrik di daerah antara Karawang dan Bekasi, tidaklah mengherankan bahwa di daerah itu telah terjadi proses urbanisasi secara besar-besaran. Jadi, begitu banyak orang telah datang dari berbagai daerah kepulauan Nusantara ke wilayah itu untuk mencari nafkah.

Orang-orang pendatang baru itu tentu mempunyai latar belakang bahasa, budaya, adat-istiadat, dan agama yang bermacam-macam pula, yang merupakan cermin pluralitas bangsa kita. Ada seorang ahli Jerman menitipkan sebuah rumusan sederhana sebagai berikut: "Di situ ada pendatang, di situ pula ada masalah."

Jadi, bagaimana kita harus menghadapi masalah-masalah hidup bersama ini? Pertama-tama, para pemimpin, termasuk pemimpin agama, harus bisa membaca dan memahami, serta mengerti masalah yang dihadapi.

Kalau terjadi urbanisasi besar-besaran seperti yang kita jumpai di wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, yaitu Jabodetabek, sebagai pemimpin, termasuk pemimpin agama, kita harus berjiwa besar dan menghadapi masalah yang dihadapi di depan mata dengan pikiran yang jernih.

Akan menjadi sangat fatal kalau dalam menghadapi masalah perkotaan besar seorang tokoh agama datang dengan ajaran-ajaran agama yang keras dan menghasut. Sebagai tokoh agama, dia harus menyadari bahwa kapasitasnya untuk menyerap masalah urbanisasi perkotaan yang rumit juga amat sangat terbatas adanya.

Hal yang paling baik yang bisa dibuat seorang tokoh agama ialah membawa air kesejukan ke dalam kepengapan dan kebisingan hidup perkotaan kita. Tokoh agama harus membawa kesejukan dengan sifat moderat dan toleran terhadap sesama warga yang ciri-cirinya berbeda dengan dirinya sendiri.

Awal tahun 1960-an saya menginjakkan kaki pertama kali di Jakarta sebagai seorang mahasiswa muda. Waktu itu jalan-jalan di Jakarta masih lengang dan Kota Jakarta sendiri masih sedikit penduduknya jika dibandingkan keadaan sekarang.

Kami bisa mengadakan perarakan keagamaan dari wilayah Kramat, Jakarta Pusat hingga Jatinegara. Kini hal tersebut sudah mustahil, karena jalan-jalan antara kedua tempat itu sudah penuh sesak dengan kendaraan yang berimpit-impitan dan macet.

Jadi, kehidupan orang-orang kota sekarang menjadi amat sangat keras, karena di mana-mana penuh kesesakan dan kemacetan. Jadi, tugas para tokoh agama menjadi amat sangat berat, karena dia harus menyejukkan dan menenangkan umat atau jemaatnya yang selalu berhadapan dengan kerasnya hidup perkotaan yang pengap ini. Tokoh agama janganlah mengajarkan hal-hal yang keras, apalagi yang menghasut umatnya.

*Penulis adalah Ketua Umum Forum Komunikasi Kristiani Jakarta dan Sekjen Indonesian Committee on Religion and Peace.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Find useful articles and helpful tips on living with Fibromyalgia. Visit the Fibromyalgia Zone today!


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment