Advertising

Monday, 30 January 2012

Re: [wanita-muslimah] Syiah itu apa ?

 

Munculnya berbagai madzhab (jakfari, hanafi, maliki, syafi'i, hanbali) dan firqah (sunni, syi'ah, jabariyah, qadariyah, mu'tazilah, khawarij dsb) itu terjadi pasca Nabi Muhammad, pada zaman Nabi Muhammad masih hidup pemahaman islam, cuma satu, karena berbagai perselisihan mengenai islam, ya langsung bertanya kepada nara sumber langsung yaitu Nabi sendiri, dan yang diputuskan Nabi diterima tanpa diperdebatkan lagi.

Nah setelah Nabi dan Khulafaur Rasyidin berlalu, muncullah berbagai pemahaman, kemunculan madzhab fiqh pada khususnya, lebih karena perbedaan dalil yang dirujuk, madzhab Hanafi misalnya karena minimnya kodifikasi hadits maka cenderung mengoptimalkan pendekatan bil ra'yi, dibanding misalnya madzhab maliki yang di eranya sudah mulai banyak kodifikasi hadits, sehingga kental pendekatan bil atsar, namun keragaman firqah, dalam menafsirkan ayat Qur'an yang sama bisa menghasilkan pemikiran yang berbeda. Ayat-ayat taqdir misalnya bisa menghasilkan keragaman tafsir seperti "fatalism", serba ditentukan Tuhan menurut jabariyah, "liberal" tidak ada campur tangan Tuhan melainkan sepenuhnya kemerdekaan manusia menurut qadariyah dan dirasionalkan okeh muktazilah. Kemudian berbeda lagi pandangan asy'ariyah dan maturidiyah yang kemudian menjadi cikal bakal sunni.

Ketika masuk ke ranah politik maka terjadi pemaksaan, syi'ah kemunculan awalnya adalah karena berlebihan dalam mendukung Ali bin abi Thalib mulai dari sikap ekstrim (kultus individu) hingga moderat berawal dari peristiwa politik ketika perundingan pasca perang shiffin mulai muncul kericuhan, gerakan seperti khawarij bersikap tidak setuju pada kelompok Ali maupun Muawiyah (partisipant conflict), kelompok yang mendukung Ali inilah yang disebut syi'ah, perbedaan semula hanya murni politik namun menjadi bergeser ke theologi ketika mencari rujukan hadits kelompok syi'ah menjadi tebang pilih hanya dari riwayat ahlul bait yang diterima, maka persoalan pemahamanpun menjadi bergeser ke ranah theologi seolah tanpa titik temu.

Coba simak sejarah, ketika Bani Umayyah berjalan beberapa masa, mulailah kekuasaan ditunggangi firqah (atau boleh jadi sebaliknya kekuasaan yang menunggangi firqah) maka yang terjadi adalah fenomena menghakimi aqidah warga negara. Ketika khalifah menganut muktazilah, maka warga non muktazilah dipersekusi dan korban yang terkenal adalah imam Hanbali karena berpandangan al Qur'an adalah kalam Allah bukan makhluq sebagaimana yang dianut penguasa yang beraliran muktazilah. Imam Hanbali dipenjara dan disiksa. Begitu terjadi suksesi (pergantian) khalifah diikuti perubahan aliran yang dianut. Kondisi berubah. Karena khalifah menganut sunni, maka Imam Hanbali dibebaskan dan dipulihkan giliran warga negara yang menganut muktazilah dan non sunni dikejar-kejar diintimidasi dan dipersekusi.

Menurut hemat saya maka sunni, maupun syi'ah adalah produk politik, bukan amanat dari Nabi Muhammad, karena nabi mengajak bersatu bukan berpecah belah.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Lestyaningsih, Tri Ning" <ninghdw@chevron.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 31 Jan 2012 06:59:36 +0700
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Syiah itu apa ?

 

Assalaamu’alaykum wR wB

 

Kemarin saya ngobrol sama teman di kantor, tentang topic ini (Syiah). Ternyata Syiah ini “bermacam-macam”, dan spektrumnya ada yang “sekedar” mengclaim bahwa seharusnya pengganti Rasul sebagai Kholifah itu adalah Ali bin Abu THalib (bukan Abu bakar), sampai yang menyatakan seharusnya Ali yang menjadi Rasul (bukan Muhammad).

 

Yang menarik, teman saya ada yang mengatakan bahwa di Indonesia ada “syiah2an”. Jadi yang merasa atau mengclaim dirinya atau kelompoknya itu syiah, padahal bukan.. entah apa karena dia punya definisi sendiri tentang Syiah.

 

Ada pula yang sebaliknya, melabel seseorang atau kelompok sebagai syiah, tanpa mengetahui jelas maknanya. Salah seorang tokoh beberapa waktu yll, yang pernah “dicap” syiah, pernah mengatakan begini : “Bila saja kecintaan saya pada Rasul dan keturunannya itu adalah syiah, maka saya adalah syiah…”, artinya dia hanya menjelaskan sebuah karakteristik tanpa mementingkan label untuk dirinya, labeling untuk dirinya dia serahkan saja kepada penilainya..

 

Yang parah adalah, saat saling melabel dengan asumsi masing2, membuat dua p ihak saling berbenturan.  Padahal bisa jadi kalau dijelentrehkan karakteristiknya masing2, ternyata tidak ada perbedaan prinsip antara keduanya. Wallahua’lam.

 

Yang pasti, seharusnya umat Islam focus kepada persatuan. Perpecahan dan kericuhan seperti ini melemahkan umat. Dan pastinya saat terjadi hal seperti ini, musuh2 Islam akan tertawa senang… L

 

Wallahua’lam bishowab.

Wassalaam,

-Ning

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment