Advertising

Monday, 30 January 2012

[wanita-muslimah] Wah, KPK bakal Hadapi Bom Waktu Korupsi + Isu KPK Terbelah itu Ceroboh

 

 
 
Wah, KPK bakal Hadapi Bom Waktu Korupsi
Penulis : Herybertus Lesek
Minggu, 29 Januari 2012 20:46 WIB
Wah KPK bakal Hadapi Bom Waktu Korupsi
MI/Rommy Pujianto/rj
JAKARTA--MICOM: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pimpinan Abraham Samad kemungkinan akan berhadapan terus dengan koruptor dari partai politik ke depan. Sebab, saat ini korupsi diproduksi terus-menerus oleh partai politik.

"Bahaya yang ada di depan mata kita adalah korupsi yang direproduksi terus-menerus untuk kebutuhan pembiayaan politik. Mesin partai terus-menerus memproduksi itu. Kita menyimpan bom waktu korupsi," ujar koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko, di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (29/1).

Danang menjelaskan masalah utama partai politik di Indonesia adalah pendanaan partai yang tidak transparan. Banyak partai yang tidak menunjukkan itikad reformasi internal untuk memperbaiki transparasi keuangan.

Namun, masalah ini, kata Danang, terus dibiarkan hingga sampai sekarang belum ada solusi untuk menciptakan proses pendanaan partai politik yang transparan. Banyak parpol yang masih ditanggung cukong.

"Dan kebutuhan politik menjadi sumber korupsi," tegasnya.

Partai politik, DPR, pemerintah, dan KPK hingga sekarang belum memikirkan bagaimana mengatasi ongkos politik yang mahal. Kalau tidak ada strategi pencegahan, Indonesia masih dalam situasi yang rapuh.

"Tidak mengherankan tahun 2012-2013 merupakan tahun awas bagi APBN kita," ujarnya.

Saat ini, pemerintah selalu mengeluarkan instruksi presiden untuk memberantas korupsi. Namun itu belum sama sekali menegaskan pentingnya upaya konkret memberantas korupsi dari partai politik

"Reproduksi korupsi politik tidak menjadi perhatian serius. Sumber pendanaan tidak pernah diatasi," tegasnya.

Selain itu, lanjut Danang, KPK belum punya road map yang jelas untuk mencegah korupsi partai politik.

"Dan KPK juga belum punya grand desain untk melakukan pencegahan korupsi oleh parta politik," tegasnya.

KPK belum memadukan integrasi antara penindakan dan pencegahan. Seharusnya, kalau KPK ingin mencegah korupsi politik, harus memprioritaskan penuntasan korupsi politik misalnya menyelesaikan kasus Wisma Atlet. Selain itu, KPK harus terus mengawasi proses anggaran di Banggar DPR.

"Itu harus menjadi grand strategy," tandasnya. (*/OL-10
++++
Busyro Muqoddas:
Isu KPK Terbelah itu Ceroboh
Penulis : Ardi
Senin, 30 Januari 2012 01:55 WIB
Komentar: 0
YOGYAKARTA--MICOM: Kasus Wisma Atlet yang bergulir dengan terdakwa Nazaruddin menyita perhatian publik. Nama Anas Urbaningrum mencuat di saat persidangan mantan bendahara umum partai pemenang pemilu tahun 2009 tersebut.

Tidak hanya menyerang ke Partai Demokrat saja, bahkan KPK pun diisukan mengalami perpecahan dalam penanganan kasus Wisma Atlet tersebut.

Berikut tanggapan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas tentang berita tersebut ketika diwawancarai di rumahnya di Kota Yogyakarta, Minggu malam (29/1).

Bagaimana menanggapi isu BBM (Blackberry Messenger)tersebut?

Yang saya terima itu BBM dari pengirim yang tidak jelas. Setelah saya baca isinya, saya tanya ke teman-teman pimpinan KPK yang lain. Mereka juga menerima. Menerimanya akhir minggu yang lalu.

Setelah dibaca teliti, disebutkan rapat pimpinan KPK hari Senin tanggal 23. Dilihat di kalender, itu kan hari besar Imlek. Kami kan tidak ada yang ke kantor. Saudara ketua dalam perjalanan dari Riyadh ke Jakarta setelah umrah.

Dari kedua fakta tersebut yang tidak terbantahkan, bisa disimpulkan, berita yang ditanggapi Akbar Faizal cs kualitasnya adalah kualitas sampah dan sampah yang sudah busuk.

Dari berita itu, kemudian dibuat isu pimpinan KPK terbelah. Isu tersebut berdasarkan berita yang sampah tadi. Artinya, yang menyimpulkan KPK terbelah itu juga ceroboh.

Bagaimana kondisi di tubuh KPK sekarang?

Solid, tidak ada persoalan termasuk dalam kaitan kasus Wisma Atlet. Isu perpecahan ada, tetapi faktanya tidak ada. Isu itu munculnya dari BBM yang sampah tadi yang dikomentari oleh anggota DPR.

Posisi kasus Wisma Atlet sekarang seperti apa?

Kasus Wisma Atlet masih berjalan untuk kasus Nazaruddin sebagai yang diduga menerima suap. Waktu itu masih anggota DPR berarti pejabat negara.

Nanti kita akan menyusul kasus Nazaruddin yang lain. Tunggu saja waktunya karena kasusnya banyak. Kasus ini guritanya banyak jadi butuh waktu. Beberapa perkara itu juga sedang ditangani oleh kepolisian dan kejaksaan.

Kelima pimpinan KPK komitmen, kalau nanti menyangkut nama siapa pun juga, jabatan apa pun juga, parpol apa pun juga, sepanjang itu didukung dengan dua alat bukti yang sah dan kuat, kami akan angkut. (AT/OL-5)

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment