Ekspor Terpukul Krisis Ekonomi Global |
JAKARTA |
Neraca perdagangan mengalami defisit.
Dampak lesunya ekonomi global mulai menjalar ke Indonesia. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan gejolak krisis Eropa yang menjalar hingga ke India, Cina, dan negara lain di Asia ikut memukul ekspor.Melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, menurut Darmin, bakal membayangi ekspor Indonesia hingga akhir tahun ini.
Namun dia meyakini ekspor akan kembali meroket tahun depan.
"Pertumbuhan ekonomi tahun depan pun kami perkirakan sedikit lebih baik," ujarnya kemarin.
Badan Pusat Statistik melansir laju ekspor April lalu turun 7,36 persen dibanding bulan sebelumnya. Nilai ekspor April hanya sebesar US$ 15,98 miliar, lebih rendah dibanding Maret lalu yang sebesar US$ 17,26 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik Suryatmin mengatakan penurunan ekspor terjadi untuk produk migas dan nonmigas. Nilai ekspor migas turun dari US$ 3,49 miliar pada Maret lalu menjadi US$ 3,36 miliar. "Sedangkan ekspor nonmigas juga turun. Pada Maret, nilainya US$ 13,77 miliar men jadi US$ 12,62 miliar," ujarnya kemarin.
Negara tujuan ekspor terbesar masih didominasi Cina, dengan nilai seluruhnya mencapai US$ 7,04 miliar. Di posisi kedua adalah Jepang dengan nilai US$ 5,74 miliar, dan Amerika Serikat dengan US$ 4,8 miliar.
Di sisi lain, laju impor justru meningkat. Menurut Suryatmin, impor naik sepanjang April lalu sebesar 11,65 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga akhir April 2012, nilai impor telah menyentuh US$ 16,62 miliar. Sedangkan pada April tahun lalu, impor sebesar US$ 14,89 miliar. Dibandingkan dengan Maret 2012, nilainya juga melonjak 1,82 persen.
Perlambatan ekspor, menurut Darmin, tidak akan berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menduga ekonomi tetap tumbuh hingga 6,3 persen."Peranan ekspor terhadap perekonomian kita tidak sebesar seperti Thailand, Malaysia, apalagi Singapura," ujarnya.
Melonjaknya ekspor menyebabkan neraca perdagangan April lalu mengalami defisit. BPS mencatat defisit sebesar US$ 641,1 juta karena nilai impor lebih tinggi dibanding ekspor.
Namun Suryatmin menyatakan, selama Januari hingga April tahun ini, nilai kumulatif neraca perdagangan mengalami surplus. "Masih surplus, tapi tidak begitu besar," katanya.
Sepanjang empat bulan terakhir, neraca perdagangan produk migas defisit US$ 1,159 miliar. Sebaliknya, pada produk nonmigas justru surplus US$ 3,288 miliar.
BPS juga mencatat laju inflasi Mei sebesar 0,07 persen, lebih rendah daripada April lalu yang 0,21 persen. Adapun inflasi tahun kalender sebesar 1,15 persen dan inflasi year on year tercatat 4,45 persen.
Menurut Darmin, Bank Indonesia optimistis angka inflasi hingga akhir tahun ini tidak melampaui target, kurang-lebih 4,5 persen. Berbeda dengan inflasi dunia yang cenderung naik, ia justru memprediksi inflasi nasional bakal turun.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan turunnya inflasi terjadi karena spekulasi tentang kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi telah berakhir. "Masyarakat memahami pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi," katanya kemarin.
Berbeda dengan pada April lalu, kenaikan harga-harga didongkrak ketidakpastian harga BBM bersubsidi. Agus berharap turunnya harga minyak dunia yang mencapai US$ 86 per barel ikut meredakan inflasi. "Semoga bisa dipertahankan, pemerintah bisa mencapai inflasi di bawah 5 persen," katanya.
Pengamat ekonomi Iman Sugema memperkirakan, defisit neraca pembayaran terus berlangsung hingga akhir tahun ini. Laju ekspor tetap melambat karena turunnya permintaan akibat krisis ekonomi global. "Ini sudah bisa diprediksi," ujarnya.
Ia meminta pemerintah berupaya meredakan kepanikan para pemilik modal. Situasi ini dinilai lebih membahayakan dibanding membengkaknya defisit anggaran. NUR ALFIYAH | MARTHA THERTINA |AKBAR TRI KURNIAWAN | M. ANDI PERDANA | DEWI RINA
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment