Advertising

Thursday, 29 November 2012

[wanita-muslimah] Komnas HAM Minta TNI-Polri Tahan Diri

 

 
Komnas HAM Minta TNI-Polri Tahan Diri
Ninuk Cucu Suwanti | Kamis, 29 November 2012 - 15:10:38 WIB
 
 
Kekerasan di Papua meningkat.

JAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta jajaran TNI dan Polri menahan diri untuk menyikapi situasi Papua terkait dengan kekerasan yang terus meningkat di Papua menjelang peringatan kemerdekaan Papua 1 Desember.

"Malam ini, saya dan ketua Komnas HAM akan turun ke Papua untuk memastikan agar eskalasi kekerasan tidak meningkat lagi," ungkap anggota Komnas HAM Natalis Pigay saat dihubungi SH, Kamis (29/11).

Natalis dan Ketua Komnas HAM Otto Nur Abdullah akan bertemu dengan tokoh masyarakat, aktivis, dan juga sejumlah tokoh agama untuk memastikan peringatan 1 Desember diekspresikan dengan cara damai.

Mereka juga akan bertemu dengan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua dan Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian untuk memastikan jajaran tentara dan polisi tidak bereaksi keras terhadap penyampaian aspirasi masyarakat.

Seperti diketahui, eskalasi kekerasan meningkat menjelang peringatan 1 Desember. Rombongan Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian, Rabu (28/11) sore sekitar pukul 17.00 WIT diadang gerombolan bersenjata saat melintas wilayah Indawa atau perbatasan Distrik Makki di Kabupaten Jayawijaya dan Distrik Tiom Kabupaten Lany Jaya, Papua. Sempat terjadi kontak senjata. Kapolda Irjen Tito Karnavian dilaporkan selamat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar membenarkan peristiwa itu ketika dihubungi SH di Jakarta, Kamis (29/11) siang ini. Ia mengatakan pengadangan gerombolan bersenjata terjadi Rabu sekitar pukul 17.00 WIT. Bahkan, sempat terjadi kontak senjata selama dua jam.

Boy menjelaskan, sekitar pukul 17.00 WIT rombongan kapolda melihat kelompok mencurigakan yang terlihat membawa senjata api. Tim yang dipimpin Tito kemudian mengejar kelompok tersebut.

"Namun begitu dikejar, secara tiba-tiba dari kelompok sipil bersenjata mengeluarkan tembakan sehingga dari rombongan kapolda membalas serangan tersebut dan merangsek ke arah hutan dan lembah," jelasnya.

Namun, menurut Boy, tim kapolda berhasil memukul mundur kelompok bersenjata yang berjumlah sekitar 40 orang tersebut. Selanjutnya, penyerangan dihentikan untuk menghindari korban dari rombongan kapolda dan kembali perjalanan menuju Distrik Tiom Kabupaten Lany Jaya. "Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut," imbuh Boy.

Sebelumnya, terjadi penyerangan kantor Polsek Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Papua, yang menyebabkan Kapolsek Pirime Inspektur Dua (Ipda) Rolfi Takubesi, Brigadir Jefri Rumkorem, dan Brigadir Satu (Briptu) Daniel Makuker tewas. Juga terjadi pembunuhan terhadap pendeta Federika Metalmeti di Bovendigul.

Pendeta perempuan yang tengah hamil tersebut ditemukan tewas di Jalan Trans-Papua, tepatnya di dekat Pos Pol Kalimak Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digul, Papua, Rabu (21/11), sekitar pukul 04.00 WIT. Korban diduga tewas akibat tembakan. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menolak berkomentar saat ditanya apakah sejumlah insiden itu terkait dengan kegiatan menjelang 1 Desember.

Khawatirkan Bintang Kejora

Sementara itu, dari Jayapura dilaporkan Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura AKPB Alfred Papare mengingatkan agar warga setempat tidak melakukan aksi unjuk rasa dan mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1 Desember 2012.

"Kami mengimbau dan mengingatkan agar kepada segenap lapisan masyarakat dan siapa pun itu yang ada di kota ini agar tidak berbuat hal yang melanggar hukum. Tidak boleh ada pengibaran BK, termasuk aksi unjuk rasa," katanya seperti diberitakan Antara, Kamis.

Ia menegaskan aparat kepolisian tidak segan-segan mengambil tindakan tegas jika imbauan itu diabaikan. "Apabila dilaksanakan oleh masyarakat atau kelompok tertentu, baik itu kibar BK atau aksi unjuk rasa, kami tetap akan mengambil tindakan hukum," katanya.

Namun Natalis mengingatkan aksi pengibaran Bintang Kejora merupakan aksi spontan yang berlangsung tiap tahun. Ia akan meminta pihak polisi dan TNI untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap aksi masyarakat yang dilangsungkan secara damai.

Sejumlah kelompok organisasi yang ada di Jayapura, seperti Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Solidaritas Hukuman/HAM Demokrasi Rakyat Sipil Papua (SHDRP), West Papau National Authority (WPNA), Dewan Adat Papua (DAP), dan Penjaga Tanah Papua (PETAPA) menyatakan akan merayakan ibadah syukur pada 1 Desember nanti di Makam Theys, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Mereka berjanji tidak akan mengibarkan bendera Bintang Kejora pada 1 Desember nanti. "Yang kami lakukan pada 1 Desember nanti adalah hanya ibadah syukur di makam Theys di Sentani, Kabupaten Jayapura," kata juru bicara KNPB Wim Wedlama.

Mantan Dubes RI untu Papua Nugini, Jopari, mengatakan pendekatan keamanan sama sekali bukan solusi untuk menyelesaikan masalah Papua. "Di Papua, kita berhadapan dengan manusia. Hati mereka yang harus disentuh. Tapi sayangnya, pendekatan ini masih tidak dilakukan," ungkapnya. (Vidi Batlolone/Fransisca Ria Susanti)

Sumber : Sinar Harapan

__._,_.___
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment