Advertising

Thursday 30 September 2010

Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA TAPI ALLAH

 

Sudah dijawab sebelumnya ketika saya memberikan tanggapan pada postingan Mas Muiz, Mbak Ning.

Wassalam,

chodjim

----- Original Message -----
From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, September 29, 2010 7:01 PM
Subject: RE: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA TAPI ALLAH

Kalau di buku PPKN anak saya, urut2annya begini : UUD à Tap MPR à UU .. dst..

Tapi MPR memang pemegang tertinggi kekuasaan, jadi b.. Jadi, mestinya MPR bisa dan boleh mengubah UUD. Jadi supaya tidak membingungkan harusnya MPR mengubah UUD-nya, kalau memang pingin aligned dengan TAP MPRS yang disebut di bawah itu.

CMIIW.

-Ning

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com] On Behalf Of chodjim
Sent: Friday, September 24, 2010 7:46 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA TAPI ALLAH

Kula nuwun...

Mas Ari, membicarakan Pancasila sebagai Dasar Negara, tak bisa dilepaskan
dari
Tap MPR/MPRS. Tap-tap tersebut sampai hari ini tak pernah dicabut. Padahal,
dalam sistem UUD, kita menyadari urutannya, yaitu MPR --> Pancasila --> UUD
1945 --> UU dst.

Ini semua terjawab bila kita tidak main kayu dalam berdebat.

cheeriooo....

chodjim

----- Original Message -----
From: "Ari" <masarcon@gmail.com <mailto:masarcon%40gmail.com> >
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
Sent: Thursday, September 23, 2010 1:59 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA TAPI
ALLAH

> pengetahuan yang salah dan maksa ditelan mentah mentah :D
>
> tapi terserah aja sih. demi kepuasan sesaat. saya dulu pas sma juga
> punya
> ide sama seperti abah, dan dijadiin bahan seru seruan buat diskusi aja
> sih.
> soalnya semua menyadari, kalo yg dipakai lima sila kok. ... hihihi ...
>
> 2010/9/23 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) <ninghdw@chevron.com <mailto:ninghdw%40chevron.com> >
>
>>
>>
>> Dulu saya jadi mahasiswa baru jaman ORBA, ada penataran P4 juga, Lulus..
>> ada certificatenya kalau tdk salah (udah g tau di mana simpannya).. Tapi
>> tidak sampai dapat ilmu seperti di bawah ini ^_^.. Kayanya dulu ngga ada
>> yang pernah mempermasalahkan "ketidaksingkronan" antara yang ada di
>> pembukaan dan batang tubuh UUD 45 itu... saya juga baru nyadar...
>>
>> Lucu juga ya, kalau ternyata dasar negara Indonesia adalah pancasila,
>> hujjahnya adalah Lagu Garuda Pancasila. Memang di lagu itu ada kata2 :
>> "Pancasila Dasar negara..."... dan herannya tidak ada yang protes ya...
>> lagu itu dasarnya dari mana ?
>>
>> Ada cerita lucu mengenai lagu itu, waktu penataran P4 dulu. Kebetulan
>> yang jadi mentor di kelas saya itu seorang Professor bidang science.
>> Saya rasa, beliau juga ngga paham benar P4, dan juga tidak hafal lagu2
>> wajib. Nah, pas ada permainan semacam monopoli gitu.. teman saya ada
>> yang kegiliran suruh nyanyi lagu wajib. Trus dia bilang : "Saya mau
>> nyanyi Burung Garuda Pak."
>>
>> Trus Pak Prof bilang : "Ya, silakan"
>>
>> Teman saya nyanyi : "Burung Garuda Pancasila..." (Lagu aslinya tidak ada
>> kata BURUNG)
>>
>> Pak Professor mungkin merasakan keganjilan lagu itu, trus menstop teman
>> saya : "Saya rasa saudara salah menyanyikannya.."
>>
>> Teman saya menjawab : "Salah di mana pak, kan saya menyanyi lagu Burung
>> garuda.."
>>
>> Pak Professor manggut2..: "Ya coba ulangi.."
>>
>> Teman saya mengulangi lagi dengan syair yang sama..(dengan kata BURUNG),
>> trus distop lagi sama pak Professor. Kayanya pak Prof merasakan
>> kejanggalan, hanya dia sendiri tidak hafal dan tidak tau salahnya ada di
>> mana, karena teman saya kept saying bahwa dia mau nyanyi lagu "BURUNG
>> GARUDA PANCASILA".
>>
>> AKhirnya, Pak Prof menyerah.. dan membiarkan teman saya menyanyi "Burung
>> Garuda Pancasila..dst" sampai selesai.
>>
>> Kami, peserta P4, sibuk menahan tawa melihat adegan itu...
>>
>> Saya rasa teman saya itu memang iseng mempermainkan pak Prof, yang dia
>> sudah perkirakan tidak akan hafal lagu2 wajib.... Dassaarr...
>>
>> Anyway, terimakasih penjelasannya,Bah. Menambah pengetahuan saya.
>>
>> Wassalaam,
>>
>> -Ning
>>
>>
>> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>> [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>]
>> On Behalf Of H. M. Nur
>> Abdurahman
>> Sent: Thursday, September 23, 2010 10:40 AM
>>
>> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>> Subject: Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA
>> TAPI ALLAH
>>
>> Lebih baik saya mulai dari awal. Begini yang saya tatarkan dahulu dalam
>> penataran Pancasila dalam era Otde Baru.
>>
>> Alinea keempat Pembukaan UUD 1945:
>> Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
>> yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
>> Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
>> bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
>> kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
>> kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
>> negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
>> Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan
>> Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
>> dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
>> sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
>>
>> Mari kita fokus pada: negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
>> rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
>> yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin
>> oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
>> mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
>>
>> Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
>> Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan/perwakilan itu sejenis, dipisahkan oleh kata penghubung
>> SERTA dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
>> Indonesia. Ada empat dasar dan satu tujuan. Keempat dasar itu dipisahkan
>> dengan tujuan oleh kata penghubung SERTA. Yang sejenis itu dicakup oleh
>> kata BERDASAR KEPADA sebelumnya, sehingga empat yang sejenis itu adalah
>> dasar atau sila. Yang dicakup oleh kata SERTA adalah tujuan, yaitu
>> mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengapa
>> tujuan? Karena dikuatkan oleh kata MEWUJUDKAN. Jadi ada empat sila serta
>> satu tujuan.
>>
>> Keempat sila yang tanpa kata kerja di depannya, itu adalah:
>> 1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
>> 2. kemanusiaan yang adil dan beradab,
>> 3. persatuan Indonesia, dan
>> 4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan/perwakilan.
>>
>> Serta satu tujuan dengan kata kerja mewujudkan di depannya yaitu:
>> mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
>>
>> Namun dalam Batang Tubuh UUD 45 pasal 29 ayat 1 termaktub:
>> Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
>>
>> Pembukaan menyatakan empat sila, sedangkan Batang Tubuh menegaskan satu
>> sila. UUD 45 merupakan SATU kesatuan, sehingga Pembukaan tidak boleh
>> berbeda dengan Batang Tubuh, jadi Pembukaan harus disinkronkan dengan
>> Batang Tubuh.
>>
>> Dan inilah hasil sinkronisasi itu:
>> Satu Sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
>> dan tiga Sub-Sila, yaitu:
>> 1. kemanusiaan yang adil yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
>> 2. persatuan Indonesia yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
>> 3. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
>>
>> Sekarang akan saya jawab Pak Muis yang menulis:
>> A. Terus apakah bedanya tiga sub sila menurut Abah :
>> 1) berperikemanusiaan yang adil dan beradab yang berketuhanan yang
>> mahaesa DENGAN berketuhanan yang mahaesa yang berperikemanusiaan yang
>> adil dan beradab alias manusia indonesia religius yang manusiawi ?.
>> 2) Persatuan Indonesia yang berketuhanan yang mahaesa DENGAN
>> berketuhanan yang mahaesa yang bersatu dalam NKRI alias manusia
>> indonesia religius yang bersatu dalam wadah negara kesatuan RI ??
>> 3) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan / perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa DENGAN
>> berketuhanan yang mahaesa yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
>> kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
>>
>> B. Satu sila menunjukan kesan, abah HMNA theosentris. Padahal founding
>> father secara proporsional menyebutkan kelima sila secara berurutan
>> tanpa menyelipkan kata men"sub" sila lain dan tanpa memilih atau
>> menetapkan sila kelima sebagai tujuan.
>>
>> Jawab saya:
>> Koreksi dahulu, bukan perikemanusiaan melainkan kemanusiaan tanpa peri.
>>
>> A. berketuhanan yang mahaesa yang berperikemanusiaan yang adil dan
>> beradab hanya sinkron dengan pasal 29 ayat 1, jika pasal itu diubah
>> menjadi: Negara berdasar atas kemanusiaan yang adil dan beradab.
>>
>> berketuhanan yang mahaesa yang yang bersatu dalam NKRI hanya sinkron
>> dengan pasal 29 ayat 1, jika pasal itu diubah menjadi: negara berdasar
>> atas persatuan Indonesia.
>>
>> berketuhanan yang mahaesa yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
>> kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan hanya sinkron dengan
>> pasal 29 ayat 1, jika pasal itu diubah menjadi: Negara berdasar atas
>> kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
>> / perwakilan.
>>
>> B. Batang Tubuh UUD 45 pasal 29 ayat 1 menyatakan: Negara berdasar atas
>> Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya theosentris. UUD 1945 lebih kuat dari
>> dari ucapan perseorangan, siapapun dia.
>>
>> Wassalam
>> HMNA
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com <mailto:muizof%40yahoo.com> <muizof%40yahoo.com> <mailto:
>> muizof%40yahoo.com <muizof%2540yahoo.com>> >
>> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>>
>> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>>
>> >
>> Sent: Wednesday, September 22, 2010 16:41
>> Subject: Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA
>> TAPI ALLAH
>>
>> Terima kasih atas koreksinya abah HMNA,
>>
>> Lima sila ditafsirkan Abah HMNA menjadi satu sila, tiga sub sila, dan
>> satu tujuan, saya jadi ingat Bung karno memeras pancasila menjadi
>> trisila dan diperas lagi menjadi ekasila (saya lupa ekasila itu apa).
>>
>> Terus apakah bedanya tiga sub sila menurut Abah :
>> 1) berperikemanusiaan yang adil dan beradab yang berketuhanan yang
>> mahaesa DENGAN berketuhanan yang mahaesa yang berperikemanusiaan yang
>> adil dan beradab alias manusia indonesia religius yang manusiawi ?.
>> 2) Persatuan Indonesia yang berketuhanan yang mahaesa DENGAN
>> berketuhanan yang mahaesa yang bersatu dalam NKRI alias manusia
>> indonesia religius yang bersatu dalam wadah negara kesatuan RI ??
>> 3) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan / perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa DENGAN
>> berketuhanan yang mahaesa yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
>> kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
>>
>> Kemudian satu tujuan : Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
>> Indonesia. Memang ada kata "mewujudkan" dalam sila kelima tetapi
>> sebenarnya negara juga wajib mewujudkan atau memelihara pencapaian
>> ke-empat sila lainnya. Mustahil mampu mewujudkan keadilan sosial bagi
>> seluruh rakyat indonesia tanpa memelihara dan menegakkan sila pertama,
>> kedua dan ketiga serta keempat. Dengan kata lain kelima sila itu saling
>> terkait tidak terpisahkan. Apakah pemerintah hanya fokus pada tujuan
>> mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia saja ? tanpa
>> bertujuan membangun manusia religius (berketuhanan yang maha esa) ?
>> tanpa bertujuan membangun kemanusiaan yang adil dan beradab ? tanpa
>> bertujuan menjaga persatuan indonesia ? tanpa bertujuan menegakkan
>> kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
>> / perwakilan ?
>>
>> Artinya tujuan negara tidak cuma mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat
>> Indonesia.
>>
>> Satu sila menunjukan kesan, abah HMNA theosentris. Padahal founding
>> father secara proporsional menyebutkan kelima sila secara berurutan
>> tanpa menyelipkan kata men"sub" sila lain dan tanpa memilih atau
>> menetapkan sila kelima sebagai tujuan.
>>
>> Kita bebas memaknai manusia indonesia yang religius sekaligus manusiawi,
>> bersatu, demokratis dan berkeadilan sosial atau dibalik-balik kelima
>> sila tsb. Toh kelima prinsip tersebut adalah prinsip universal.
>>
>> Wassalam
>> Abdul Mu'iz
>>
>> --- Pada Rab, 22/9/10, H. M. Nur Abdurahman <
>> mnur.abdurrahman@yahoo.co.id <mailto:mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> <mailto:
>> mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id <mnur.abdurrahman%2540yahoo.co.id>> >
>>
>> menulis:
>>
>> Dari: H. M. Nur Abdurahman
>> <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id <mailto:mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
>> <mailto:mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id
>> <mnur.abdurrahman%2540yahoo.co.id>>
>> >
>>
>> Judul: Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA
>> TAPI ALLAH
>> Kepada:
>> wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>>
>>
>> Tanggal: Rabu, 22 September, 2010, 2:52 PM
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com <mailto:muizof%40yahoo.com> <muizof%40yahoo.com> <mailto:
>> muizof%40yahoo.com <muizof%2540yahoo.com>> >
>> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>>
>> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>>
>> >
>> Sent: Wednesday, September 22, 2010 14:41
>> Subject: Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA
>> TAPI ALLAH
>>
>> sudah jelas di alinea ke-4 pembukaan UUD '45, kelima prinsip disebut
>> lengkap satu persatu yang tidak lain adalah PANCASILA, lha kok karena
>> penyebutan "Pancasila" tidak tersurat dalam pembukaan UUD '45, menjadi
>> bebas ditafsirkan bukan Pancasila ??
>>
>> Abah HMNA tidak dilarang menafsirkan sila pertama sebagai tujuan, sila
>> lain menjadi sub-sub, tetapi kan tidak ada kewajiban orang lain atau
>> seluruh warga negara mengikuti penafsiran Abah HMNA
>> *****************************************************************
>> HMNA:
>> 1. Pak Muis, jangan impulsif, melainkan silakan baca baik-baik tulisan
>> orang baru menanggapi. Saya tidak menulis "sila pertama sebagai tujuan".
>> Silakan baca baik-baik baru menanggapi, jangan impulsif. Yang saya
>> tulis: Satu Sila, Tiga Sub-Sila dan Satu Tujuan.
>> 2. Demikianlah saya tatarkan dalam penataran Pancasila dalam era Orde
>> Baru.
>> 3. Yang dianggap sila kelima itu adalah sila, justru itulah penafsiran.
>> Coba baca baik-baik:
>> serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
>> Indonesia, itu qath'i tujuan,
>> ******************************************************************
>>
>> Toh ada yang berpendirian agama adalah untuk manusia, lantas ada yang
>> membalik manusia untuk agama kok ??
>>
>> Wassalam
>> Abdul Mu'iz
>>
>> --- Pada Rab, 22/9/10, H. M. Nur Abdurahman <
>> mnur.abdurrahman@yahoo.co.id <mailto:mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> <mailto:
>> mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id <mnur.abdurrahman%2540yahoo.co.id>> >
>>
>> menulis:
>>
>> Dari: H. M. Nur Abdurahman
>> <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id <mailto:mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id> <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
>> <mailto:mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id
>> <mnur.abdurrahman%2540yahoo.co.id>>
>> >
>>
>> Judul: Re: [wanita-muslimah] TERNYATA DASAR NEGARA RI BUKAN PANCASILA
>> TAPI ALLAH
>> Kepada:
>> wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>>
>>
>> Tanggal: Rabu, 22 September, 2010, 1:23 PM
>>
>> istiaji sutopo wrote:
>> Mohon tanggapan Pak Ustadz
>> ===========================
>> HMNA:
>> Karena saya juga ustadz, saya merasa itu juga ditujukan kepada saya.
>>
>> Bismillahirrahmanirrahiym
>>
>> Alinea ketiga dan keempat Pembukaan UUD 1945:
>> Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh
>> keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
>> Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.(*)
>>
>> Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
>> yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
>> Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
>> bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
>> kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
>> kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
>> negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik
>> Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan
>> Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
>> dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
>> sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
>>
>> UUD 45 pasal 29 ayat 1
>> Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
>>
>> Dalam era reformasi ini ada kebebasan untuk mengkaji secara terbuka yang
>> obyektif. Marilah kita lihat bahwa tidak ada dalam UUD-1945 Pancasila
>> itu dasar negara, melainkan Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha
>> Esa. Siapakah Tuhan Yang Maha Esa menurut UUD 45? Bacalah alinea ketiga
>> Pembukaan UUD 45: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
>> didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
>> bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan inikemerdekaannya. Jadi
>> Tuhan Yang Maha Esa menurut UUD 45 adalah Allah.
>>
>> Menurut alinea keempat Pembukaan UUD 45: negara Republik Indonesia yang
>> berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa,
>> kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan
>> yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
>> sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
>>
>> Dengan mengsinkronkan antara Pembukaan dengan Batang Tubuh, alinea
>> keempat dengan pasal 29 ayat 1, maka ada Satu Dasar / Sila dan tiga
>> Sub-Sila, serta satu Tujuan.
>> Satu Sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
>> dan tiga Sub-Sila, yaitu: kemanusiaan yang adil yang ber-Ketuhanan Yang
>> Maha Esa, persatuan Indonesia yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
>> kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
>> permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
>> Serta Tujuan yang satu itu adalah: mewujudkan suatu keadilan sosial bagi
>> seluruh rakyat Indonesia. Jadi secara substantif tidak ada itu Limasila
>> atau Pancasila. Yang ada menurut Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 45,
>> yaitu Satu Sila, Tiga Sub-Sila dan Satu Tujuan.
>> ---------------------------------
>> (*)
>> Piagam Jakarta yang dipersiapkan untuk dibacakan dalam maklumat
>> kemerdekaan Indonesia urung dilaksanakan, karena sejarah berkata lain.
>> Bung Karno dan Bung Hatta pada 15 Agustus 1945 larut malam diciduk oleh
>> pemuda ke Rengas Dengklok dan di sana didesak untuk memproklamasikan
>> kemerdekaan Indonesia. Atas jaminan Mr Ahmad Soebardjo kedua pemimpin
>> itu dikembalikan ke Jakarta pada malam 16 Agustus 1945 dengan janji akan
>> memprokla-masikan kemerdekaan Indonesia pada pagi-pagi keesokan harinya
>> 17 Agustus 1945. Karena naskah Piagam Jakarta tidak ditemukan malam itu,
>> berhubung keberangkatan yang tergesa-gesa karena diciduk pada larut
>> malam 15 Agustus itu, maka dibuatlah teks proklamasi berdasarkan ingatan
>> alinea ketiga Piagam Jakarta. Sehingga diambillah bagian kalimat
>> terakhir dari alinea ketiga Piagam Jakarta: rakyat Indonesia dengan ini
>> menyatakan kemerdekaannya. Kata "rakyat Indonesia" diganti dengan "kami
>> bangsa Indonesia". Inilah yang dijadikan bagian
>> pertama dari teks proklamasi. Bung Hatta kemudian mengusulkan tambahan
>> untuk menegaskan status hukum peralihan kekuasaan dan itulah yang
>> menjadi bagian kedua dari teks proklamasi: Hal-hal yang mengenai
>> pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama
>> dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Teks itulah yang dibacakan
>> pada 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi. Karena bukan Piagam Jakarta yang
>> dibaca secara keseluruhan pada waktu proklamasi kemerdekaan, akibatnya
>> ialah Republik Indonesia diproklamasikan tanpa Muaddimah Undang-Undang
>> Dasar, sehingga terjadi kevakuman UUD selama satu hari.
>>
>> ***.
>>
>> Lalu di mana landasannya Pancasila itu dasar negara?
>> Ada yaitu dalam Lagu Garuda Panca Sila
>> Pancasila dasar negara
>> Rakyat adil makmur sentosa.
>> Jadi Pancasila dasar negara menurut Lagu Garuda Panca Sila yang disuruh
>> adil adalah rakyat bukan pemerintah.
>>
>> Fyi, saya itu di era Orde Baru penatar Pancasila lho. Yang saya tatar
>> antara lain semua Bupati dalam Provinsi Sulawesi Selatan, Di atas saya
>> tulis: Dalam era reformasi ini ada kebebasan untuk mengkaji secara
>> terbuka yang obyektif. Pada era Orde Baru apa yang telas saya tulis
>> tentang Pancasila ini saya tatarkan, tetapi tidak secara terbuka,
>> melainkan secara tertutup, yaitu dalam ruang penataran saja, tidak
>> ditulis secara terbuka di surat kabar. Waktu itu internet di Indonesia
>> belum ada.
>>
>> Oh, ya, frankly speaking, ttg yang ini saya tidak tatarkan waktu itu.
>> Lalu di mana landasannya Pancasila itu dasar negara?
>> Ada yaitu dalam Lagu Garuda Panca Sila
>> Pancasila itu dasar negara
>> Rakyat adil makmur sentosa.
>> Jadi Pancasila dasar negara menurut Lagu Garuda Panca Sila yang disuruh
>> adil adalah rakyat bukan pemerintah.
>>
>> Itu baru saya kemukakan dalam orde reformasi ini. Ya, you know, not the
>> whole truth, tentu pakai reserve juga dong.
>>
>> WaLlahu a'lamu bi al-shawab
>> Wassalam
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>>
>
>
>
> --
> salam,
> Ari
>
> <http://papabonbon.wordpress.com/>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com>
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com <mailto:keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com>
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com <mailto:majelismuda%40yahoogroups.com>
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment