Harimau Pernah berkeliaran di Batavia
Warta Kota/YP
Yudha<http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2011/03/02/18065550/Harimau.Pernah.berkeliaran.di.Batavia#>
Rabu, 2 Maret 2011 | 18:06 WIB
Jakarta yang sekarang adalah Kota Metropolitan, ternyata pada abad ke-16
hanya sebuah kampung kecil. Hal ini diketahui dari sumber-sumber kolonial
dan juga nama-nama jalan atau kawasan di Jakarta modern yang memakai kata
hutan, kebon, dan rawa.
Banyak hewan pernah berkeliaran bebas di Batavia, sebagaimana tercermin dari
nama-nama Rawabadak, Rawabuaya, Gang Kancil, dan Jaga Monyet. Bahkan,
menurut laporan dari abad ke-17, hewan liar seperti harimau masih ditemukan
di sekitar hutan-hutan Batavia.
Mungkin yang paling banyak adalah buaya dan badak. Sebuah laporan
menyebutkan buaya sering kali terlihat di beberapa sungai dalam kota. Bahkan
pada tahun 1692 tiga orang laki-laki yang baru saja tiba dari Eropa hampir
saja diterkam buaya besar yang lapar. Untung saja, mereka sempat
menyelamatkan diri dengan cara memanjat tiang gantungan di dekat sungai
tersebut.
Sebelumnya pada tahun 1659, 14 orang penebang kayu dimangsa harimau di
daerah Kota sekarang. Beberapa budak yang bekerja di daerah Ancol juga
mengalami nasib serupa. Menurut laporan A Herport, seorang Swiss, pada 1662,
seorang Jawa yang sedang berjaga diterkam seekor harimau. Orang itu dibawa
lari.
"Waktu kami tembak, harimau melepaskan kawan kita itu, tetapi dia terluka
begitu parah sehingga mati," kata Herport (*Tempat-tempat Bersejarah di
Jakarta*, hal. 199).
Dia menambahkan laporannya demikian, "Pada malam itu juga, kami masih
melihat harimau-harimau lari karena mata-mata mereka menyala. Tetapi karena
tembakan kami, mereka menjauh. Pada hari ketiga kami kembali ke sungai dan
sepanjang hari menuju ke hulu. Di sepanjang kedua tepian, kami melihat
banyak harimau dan badak...serta beberapa buaya".
Pada 1762 pemerintah memberikan hadiah kepada para pemburu yang membunuh 27
ekor harimau dan macan kumbang di sekitar Batavia. Laporan selanjutnya
mengatakan, sebelum Perang Dunia II orang masih pergi berburu babi hutan di
sebelah Timur bekas bandar udara Kemayoran. Selama masa pendudukan Jepang,
buaya masih tampak di beberapa sungai.
Adanya harimau, badak, dan buaya di Batavia juga pernah didokumentasikan
dalam bentuk lukisan. Misalnya lukisan dua orang pribumi sedang menggotong
mayat seekor harimau diiringi seorang sinyo Belanda.
Habitat yang semakin terdesak, membuat hewan-hewan itu menghilang, sebelum
akhirnya punah dari tanah Batavia. Seharusnya lenyapnya harimau, badak, dan
buaya dari Jakarta menjadi pelajaran yang berharga, namun tetap terulang di
bumi kita karena keserakahan kita sendiri. *(Djulianto Susantio, pemerhati
sejarah dan budaya)*
--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com
================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment