Advertising

Sunday, 1 January 2012

Re: [wanita-muslimah] Re: Antagonisme Penerapan Ajaran Islam di Indonesia (3)

 

Abdullatif,

Anda sendiri mengikuti sunnah Rasul yang mana ? Bukankah Anda anti Arab dan pemuja Amerika ? Lagipula Anda kan menyebut sunnah rasul yang sampai kepada kita kan karangan orang Arab ?

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: "Abdullatif" <latifabdul777@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sun, 01 Jan 2012 13:01:00 -0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Antagonisme Penerapan Ajaran Islam di Indonesia (3)

 

Sdr Sunni, saya melihat bahwa Ulama2 sekarang ini
tidak lagi mengikuti Sunnah Rasul yang UTAMA
Mereka mengikuti Suunah Rasul kulit2nya saja
Jabang,jenggot, Surban dll

Tapi Cara mencari nafkah dan membangun umat
jauh dari ajaran Islam.

Umumnya ulama2 ingin berpolitik dan untuk menguasai pemerintah
dgn mengusai pemerintah mereka dapat berluasa untuk menhancurkan
lawan2nya...ITULAH TUJUAN UTAMA MEREKA

Mereka tidak mementingkan kesejahteraan Umar
malah mereka mengajakk agar takut dgn kehidupan DUNIA INI
TErutama klompok; SUFI, WAHABI-SALAFY, DAN AHMAADIYAH DLL

JADI KALAU UMATV iSLAM TERBELAKANG,YAA KARENA ULAMA2NYA.

ARTIKEL YG BAGUS

SALAM

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny" <ambon@...> wrote:
>
> http://www.equator-news.com/kolom/20111227/antagonisme-penerapan-ajaran-islam-di-indonesia-3
> Depan ›
> Selasa, 27 Desember 2011
> Antagonisme Penerapan Ajaran Islam di Indonesia (3)
> H. Munawar M. Saad
> Dosen STAIN Pontianak dan sedang menyelesaikan program doktor di UGM Yogyakarta
> Kalau seorang muslim sudah melaksanakan lima rukun Islamâ€"syahadat, salat, puasa, zakat, hajiâ€", zikir, ikut pengajian, dan lain sebagainya, maka dia sudah merasa sempurna. Semakin sering berhaji, semakin sempurna dan hebatlah keislamannya. Padahal misi Rasulullah itu datang untuk membangun peradaban yang memiliki tiga pilar utama: keilmuan, ketakwaan, dan akhlak mulia atau integritas.
>
> Hal yang terakhir inilah, menurut Rehman dan Askari, dunia Islam mengalami krisis. Apa yang salah, mengapa ritual dan semarak keagamaan tidak mampu mengubah perilaku individu dan perilaku sosial di Indonesia? Yang pasti bukan ajaran Islam yang salah. Siapakah yang bertanggung jawab atas semua ini?
>
> Menurut penulis, yang salah adalah sistem pengajaran Islam. Dewasa ini keteladanan sang pemimpin umat, ustaz, dan dai atau ulama sungguh tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman yang sebenarnya. Di atas mimbar atau di pengajian ucapannya seperti malaikat, akan tetapi di luar, kelakuannya berbeda jauh dengan apa yang diucapkannya.
>
> Kita sering berlaku tidak adil dan cenderung munafik. Cara penyampaian ajaran agama masih sangat verbalistik, formalistic, dan cenderung membodohi umat. Selama ini ajaran agama yang disampaikan oleh para dai dan ustaz baru sebatas simbolik dan retorik, belum mampu membangun kepercayaan umat terhadap pemimpinnya (guru, dai, ustaz, dan ulama). Bahkan yang celaka, di antara para ustaz atau dai ada yang sengaja membuat umat menjadi ragu dan antipati dengan kehidupan duniawi, karena menurut mereka yang utama adalah kehidupan akhirat.
>
> Dalam sebuah khotbah, penulis pernah mendengar khatib berkata, “Jika Allah SWT sudah berkehendak, maka hancurlah semua kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia ini.� Dampaknya, anak-anak generasi muda kita menjadi lemah semangatnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Buat apa menuntut ilmu pengetahuan, toh pada akhirnya akan hancur.
>
> Demikian juga dalam kesempatan lain, khatib dengan bersemangat mengatakan, jika umat Islam berzikir dan berdoa, Insya Allah hasil panen dan hasil tangkapan ikan bagi nelayan akan melimpah ruah. Dampaknya umat Islam hanya sibuk dengan berzikir dan berdoa, lalu lupa dengan urusan ekonomi dan politik. Apakah dengan berdoa dan berzikir semua masalah kehidupan umat akan beres, tanpa usaha sungguh-sungguh? Cara-cara seperti ini berulang-ulang dilakukan oleh sebagian dai kita.
>
> Mana mungkin akhirat bisa diraih dengan melupakan kehidupan dunia. Dunia ini adalah ladang untuk bercocok tanam, yang hasilnya akan diterima di akhirat nanti. Mestinya kita belajar dengan para nabi, bahwa para nabi sangat menganjurkan kita untuk menguasai dunia dengan berbagai disiplin ilmu. Mereka sangat ahli di bidangnya masing-masing.
>
> Sebut saja, Nabi Adam adalah ahli di bidang pertanian, Nabi Nuh ahli membuat kapal, Nabi Daud ahli besi yang mampu membuat pakaian perang dari besi. Nabi Ibrahim adalah seorang arsitektur yang ahli merancang bangunan dan Nabi Muhammad SAW adalah seorang ekonom, yang ahli manajemen perdagangan. Mengapa kita tidak mau belajar dari mereka, padahal para nabi adalah sumber motivator dan agent of change. Wallahu ‘alam. (habis)
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment