Advertising

Tuesday 5 June 2012

Re: [wanita-muslimah] 62,7% Remaja SMP tidak perawan lagi

 

Memang tanggapan hasil penelitan komnas perlindungan anak beragam :

- ada yang mempertanyakan metodologinya,
- tidak hanya terjadi di sektor eksploitasi sex tetapi juga terjadi di beberapa sektor lainnya seperti bidang konstruksi, nelayan dan pabrik
- eksploitasi pisik yang terjadi pada anak anak mayoritas disebabkan faktor kemikinan warga.
- Kondisi ini bisa menimbulkan keresahan orangtua

Wassalam
Abdul Mu'iz

http://berita-lampung.blogspot.com/2010/06/berita-lampung-komisi-nasional.html

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Dwi Soegardi <soegardi@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 5 Jun 2012 15:48:37 -0400
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] 62,7% Remaja SMP tidak perawan lagi

 

Terus terang saya skeptis dengan angka-angka statistik "tidak perawan lagi" ini.

Di tahun 80-an muncul angka 80% anak SMA Yogya tidak perawan,
penelitian dilakukan oleh anak SMA yang bersangkutan.
Sekitar 10 tahun lalu penelitian UII (Univ Islam Indonesia) Yogya malah lebih tinggi lagi 
97% mahasiswi Yogya tidak perawan lagi (ada diskusi panjangnya di milis ini)
Kedua penelitian itu habis dibantai karena memang metodologinya tidak memenuhi syarat.
(misalnya: sebagian responden mengisi lebih dari satu kuesioner,
banyak yang main-main dan tidak serius dalam menjawab,
namanya anak-anak ditanyain "pernah ngeseks?"
ya tentu sambil cekikikan jawab "iya dong" :-)

seingat saya, suatu kali hadir di Jumatan di instansi pemerintah di Jakarta,
khatibnya bilang 80% mahasiswi IAIN bisa "diangkut." (ngga jelas diangkut ojek, metro mini atau mikrolet? :-)
Benar2 pernyataan yang tidak bertanggung jawab.

Kali ini, angka-angka ini dikeluarkan oleh Komnas Perlindungan Anak, sebuah lembaga yang
mestinya tidak main-main,
dan dipublikasi oleh BKKBN, sebuah lembaga pemerintah.
Apakah penelitian ini sudah diverifikasi,
metodologinya validkah,
apakah Pemerintah sudah memikirkan dampaknya mengumumkan angka-angka ini
sebelum melakukan verifikasi?

Di lain pihak saya juga tahu masyarakat kita bukan masyarakat puritan
dan banyak tradisi "promiscuous."
Kampung halaman saya yang berjarak 30 km dari ibu kota kabupaten,
ndeso banget deh, :-)
waktu saya masih SD, di perkemahan pramuka,
para Penegak (setara SMA), mas-mas dan mbak-mbak itu
kayaknya bebas aja keluar masuk tenda masing2,
atau pergi mandi di kali bareng-bareng.
Padahal waktu itu belum ada komputer, internet, dvd/vcd player,
cuma ada TVRI gambarnya kabur, cuma ada satu bioskop sebagian besar film india, silat hongkong,
dangdut rhoma irama, kalopun agak "hot" paling Roy Marten-Yati Octavia.
Emang sebagian juga cuma sekedar "boasting,"
karenanya kalau melakukan survey cuma sekedar ngisi angket,
untuk hal2 semacam ini, sulit dijamin validitasnya.


  
2012/6/6 Sunny <ambon@tele2.se>
 


62,7% Remaja SMP tidak perawan lagi
Tanggal : 01 Jun 2012
Sumber : Harian Terbit
BERDASAR penelitian Komisi Nasional Perlindungan Anak terdapat 62,7 persen remaja SMP di Indonesia sudah tidak perawan lagi. Hal itu disebabkan besarnya rasa keingintahuan remaja SMP terhadap seks.

"Semakin banyaknya peredaran video mesum yang semakin meningkat bisa menjadi penyebab seks bebas. Hasil penelitian itu juga menunjukan 93,7 persen siswa SMP dan SMA pernah melakukan ciuman," jelas Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Badan Koordinasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sudibyo Alimoeso saat membuka GenRe Goes to School di SMA 11 Kota Bekasi, kemarin. Bahkan, katanya, sekitar 21,2 persen remaja SMP mengaku pernah aborsi dan 97 persen remaja SMP dan SMA pernah melihat film porno. Fenomena ini membuktikan perilaku seks bebas di kalangan remaja ini mungkin hanya salah satu implikasi masalah dari sederet persoalan yang dihadapi oleh remaja masa sekarang.

Penelitian tersebut rada mengejutkan. Sebab, jika remaja SMP saja angkanya hampir duapertiga maka di tingkat remaja SMA berapa banyak angkanya? Lalu pergaulan seperti apa yang terjadi di tingkat mahasiswa? Teoritis, karena ada wajib belajar SLTP dan SLTA berarti remaja kita boleh dikata semua sekolah. Adalah wajar jika kita mempertanyakan mutu pendidikan di Indonesia.

Yang kita tahu lembaga pendidikan itu hadir, pertama untuk melembutkan hati manusia sehingga ia menjadi sopan, santun, dan baik budi pekertinya. Untuk itu pendidikan idealnya menjamin negeri ini tidak ada korupsi, atau tindak kejahatan, dan pornografi. Minimal tindak kejahatan makin berkurang karena semua orang nyaris terdidik secara baku dan massal. Artinya orang berpendidikan seharusnya makin peka terhadap harkat dan martabat sehingga tidak akan sudi melakukan hal yang memalukan diri sendiri maupun orang lain, makin toleran sehingga malu dan takut jika memakan hak orang lain, apalagi orang banyak atau hak negara.

Kedua untuk mengasah otak anak didik sehingga cerdas dan makin tanggap terhadap tantangan zaman dan cara mengantisipasinya. Keadaan yang paling bagus dari hasil pendidikan adalah ketika murid itu bisa terdidik mandiri (tidak cengeng, tidak mudah bergantung pada orang lain), produktif, kreatif dan inovatif. Apalagi jika sampai menjadi perintis dan penemu/pencipta sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Mungkin Thomas Alva Edison dan Bill Gate bisa merupakan kelainan namun harus diakui banyak karya besar mereka justru lahir karena mereka tidak betah sekolah.

Ketiga, pendidikan harus menjadi pandu agar sikap dan perilaku atau tindakan-tanduk peserta didik itu tergiring untuk menerapkan ajaran sehingga terbukti santun, toleran, pandai menghormat dan menghargai orang lain, minimal makin tahu diri sehingga mereka bisa empan papan angon mongso, yakni luwes dan pas ketika memapankan diri pada tempat atau posisi yang seharusnya, dan terampil ketika harus mengantisipasi situasi dan kondisi di mana dia hadir/ada. Dalam kerangka yang besar, maka orang yang terdidik itu orang yang tampil sederhana/rendah hati tapi percaya diri karena dia tahu bobot dirinya dan bobot tanggungjawab pergaulan maupun aktivitasnya.

Kita hanya ingin dunia pendidikan menata ulang basic pendidikan luhur kita karena sungguh amat memprihatinkan di negeri yang katanya agamis, berbudaya adiluhung, dan semua penduduk relatif terdidik, faktanya di negeri ini korupsi membudaya, pornografi merajalela, dan tindak kejahatan seperti mewabah. Paling tidak dunia pendidikan harus mau bersinerji dengan para tokoh masyarakat, ulama, maupun negarawan yang bersih. Sebab, dunia pendidikan justru harus menyatu dan ramah dengan lingkungan dan hajat hidup orang banyak. **


__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment