Refleksi:
Itukan seperti saya pernah bilang tidak semua Yahudi itu jelek. Yahudi jelek itu yakni yahudi zionis yang mengontrol negara zionis Israel dan yahudi zionis yang mendominasi birokrasi Amrik
Salam
HMNA
**************************************************
Israil adalah nama lain dari Nabi Ya'qub 'Alayhissalam (AS), anak dari Nabi Ishaq AS, anak dari Nabi Ibrahim AS. Baniy Israil adalah puak etnis keturunan Israil. Israiliyat adalah cerita-cerita produk budaya dari kalangan puak etnis ini, karangan, imajinasi yang bersumber dari akar historis. Israiliyat ini perlu dibedakan dengan sumber yang nonhistoris. Yaitu wahyu yang diturunkan Allah SWT yang diterima oleh para nabi dari Baniy Israil dalam wujud secara verbal yang diucapkan oleh para nabi itu. Dalam bentuk tertulis secara otentik menjadi salah satu dari rukun iman yang enam, yaitu beriman kepada wa ma- unzila min qablika, beriman kepada Kitab-kitab yang diturunkan sebelum engkau (hai Muhammad), (S.Al Baqarah, 2:4).
Perjanjian Lama adalah campuran antara sumber non-historis (wahyu) dengan sumber yang historis (Israiliyat). Tentu saja ummat Islam tidak diwajibkan beriman kepada Israiliyat ini, namun apabila Israiliyat itu mengandung pesan-pesan nilai akhlaq, tidak ada salahnya diambil ibarat daripadanya, dengan keyakinan bahwa cerita itu bukan kejadian yang sesungguhnya.
Dalam Israiliyat itu Ya'qub digambarkan sebagai seorang yang licik terhadap Isu, kakak-kembarnya, yang dalam keadaan terdesak karena sangat lapar Isu menerima tawaran yang sangat tidak adil, yaitu makanan ditukar dengan kedudukan anak sulung. Demikian pula Ya'qub mengecoh ayahnya yang sudah rabun (atau katarak?) dengan menyamar sebagai Isu, memakai baju berbulu. Maksudnya agar sang ayah dapat terkecoh dengan meraba lengan Ya'qub, dan memang sang ayah terkecoh. Sebelumnya Ishaq menyuruh Isu pergi berburu dan hasil buruannya itu akan dimasak menjadi lauk yang enak. Akan tetapi Ya'qub mendahului Isu dengan mengambil domba peliharaan mereka. Tentu saja Ya'qub dapat mendahului Isu. Akhirnya Ya'qublah yang mendapatkan berkah dari Ishaq sang ayah, dan siapa saja yang melawan kepada yang diberkati itu, akan terkutuk. Di sinilah keanehan itu, Israiliyat tentang Ya'qub ini menimbulkan citra yang jelek tentang Ya'qub. Ada kemungkinan bahwa latar belakang sang Rabbi dari sect of writers yang tak terpuji, untuk justifikasi tentang intrik yang pernah dilakukannya, karena sekte ini menjadi pendukung penguasa dari bangsa-bangsa asing. Artinya untuk memberikan kesan, apabila Ya'qub dapat berlaku licik, mengecoh, mengapa ia tidak boleh.
J.W.D. Smith dalam bukunya God and Man in Early Israel membuat rampatan (generalisasi) bahwa perangai Ya'qub yang ahli tipudaya ini mencerminkan perangai (behavior) dari Baniy Israil secara keseluruhan.
Sikap mereka yang exlusif di negeri orang ditambah dengan citra terhadap diri mereka itu yang digambarkan berperangai penuh dengan intrik, kelicikan, tipu daya yang menjadi batu sandungan terhadap Perjanjian Perdamaian PLO dengan Israil,
Namun perlu kita ingat bahwa setiap bangsa, setiap puak etnis tidaklah seluruhnya akan baik, di antaranya tentu terdapat hati yang busuk. Demikian pula sebaliknya, tidaklah semuanya yang berhati busuk, tentu di antaranya terdapat pula mutiara-mutiara yang berhati mulia. Maryam Jamilah, sebelumnya bernama Margaret Marcus, dalam pernyataannya setelah menganut Islam, menyatakan ungkapan hatinya yang mengharukan dengan mengutip seperti apa yang telah diungkapkan oleh salah seorang Baniy Israil, Muhammad Asad, sebelumnya bernama Leopold Weiss (asad = leo = singa), seperti berikut:
I did not embrace Islam out of any hatret for my ancestral heritage or my people. ............... Thus I can say with another from the Bani Israil who chose to travel on the sama journey. ................. Saya menganut Islam bukanlah karena tidak senang kepada warisan leluhur ataupun bangsa saya. ............. Walhasil saya dapat berkata seperti ucapan dari seorang Bani Israel yang telah memilih bermusafir dalam perjalanan yang sama. Abraham that early ancestor of mine, would have understood why I am here (in Mecca) ...................... Abraham (Ibrahim) leluhur saya, tentu mengerti mengapa saya di sini (di Mekah). My coming to this land of Arabia; was it not in truth a homecoming? Homecoming of the heart that has spied its old home backward over a curve of thousands of years and now recognizes this sky - my sky- with painful rejoicing? Kedatangan saya ke negeri ini negeri Arabia; bukankah itu pada hakekatnya kembali ke rumah? Pulang ke rumah dari sekeping hati yang menelusuri masa silam ribuan tahun dan mengenal langit ini - langit saya - dengan kegembiraan yang mengharukan? WaLlahu a'lamu bishshawab.
Dikutip sebagian dari
=> http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/107-israil-baniy-israil-dan-israiliyat.html
----- Original Message -----
From: "sunny" <ambon@tele2.se>
To: <Undisclosed-Recipient:;>
Sent: Tuesday, September 28, 2010 04:27
Subject: [wanita-muslimah] Jewish aid ship nears Gaza
From: "sunny" <ambon@tele2.se>
To: <Undisclosed-Recipient:;>
Subject: [wanita-muslimah] Jewish aid ship nears Gaza
Date: Tuesday, September 28, 2010 04:27
http://english.aljazeera.net/news/middleeast/2010/09/2010927115645710184.html
Jewish aid ship nears Gaza
Ship with 8 Jewish activists sails for Gaza, in another bid to send humanitarian supplies and break the crippling siege.
Last Modified: 27 Sep 2010 16:31 GMT
An aid ship carrying 8 Jewish activists from Europe, Israel, and the US is less than 24 hours from reaching Gazan coastal waters.
Having left the port of Famagusta in Turkish-held northern Cyprus Sunday afternoon, the Irene is set to test the Israeli blockade sometime early Tuesday.
Ehud Barak, Israel's defence minister, has repeatedly warned that Israel will intercept any ship nearing Gaza, which is run by the Palestinian movement Hamas.
"In the tradition of the civil rights movement...we assert our right to continue to Gaza under international law," Glyn Secker, the ship's captain, told Al Jazeera.
The 10-meter catamaran is tiny in comparison with the six-ship May 31 aid convoy that contained 10,000 tons of aid and over 700 activists.
But the voyage is a gesture by left-leaning European Jewish groups to highlight what it sees as a flawed Israeli policy of collective punishment against 1.5 million Palestinians in Gaza.
Yousef Rizka, a Hamas official, said: "The government has received Jewish activists arriving to Gaza before. The government positively views all attempts to break the siege on Gaza".
Israel eased its naval blockade following harsh international condemnation for storming the Mavi Marmara. The nine deaths aboard the Gaza Freedom Flotilla were a public relations disaster for Israel.
Since then, groups from Iran, Ireland, Lebanon, and Libya, among others, have been trying to reach Gaza -- with varying degrees of success.
Groups represented on board the Irene include the UK-based Jews for Justice for Palestinians and the German Jewish Voice organization.
"The boat's cargo includes symbolic aid in the form of children's toys and musical instruments, textbooks, fishing nets for Gaza's fishing communities and prosthetic limbs," read a statement from European Jews for a Just Peace movement, the activist network that coordinated the voyage.
"We stand in the proud Jewish tradition of justice, of championing the rights of the downtrodden, of implacable opposition to prejudice and racism," continued the statement.
Kate Katzenstein-Leiterer, a leader of the German Jewish Voice, was quoted in June as saying, "We want Israel to behave in a way that it can be recognized as a democratic state. Now it is recognized as a criminal state. That is not what we want."
Reuven Moskovitz, an 82-year-old Holocaust survivor among the passengers on the British-flagged vessel, is a founding member of the Jewish-Arab village Neve Shalom (Oasis of Peace).
"We are two peoples, but we have one future", said Moskovitz in a statement on the Jewish Boat to Gaza website.
Another passenger is Rami Elhanan, an Israeli whose daughter died in a 1997 suicide bombing at a Jerusalem shopping centre.
Yonatan Shapira, a former Israeli military pilot and Irene crew member, represents Combatants for Peace. Eli Osherov, a reporter from Channel 10 in Israel, is also on board.
Adam Keller, spokesman for Gush Shalom, another Israeli peace group, said he expected the incident to end "less tragically than the previous one," adding that the Israeli Navy would probably divert the boat peacefully to the port of Ashdod in daylight on Tuesday.
Israeli foreign ministry spokesman Andy David described the voyage as "a provocative joke that isn't funny".
Secker, the ship's captain, told Al Jazeera that the organisers have "a particular point to make, as the voice of Jews who have an alternative opinion to that of the Israeli establishment".
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment