Saya memerlukan untuk menjelaskan perbedaan pembangunan rumah ibadah antara
Muslim dan Kristen siapa tahu ada manfaatnya.
Kita sering mendengar istilah denominasi dalam Kristen, umpamanya HKBP,
GKPI, GKJ, Pasundan, Bethany, Penta kosta dan lain lain.
Setiap Denominasi dipimpin oleh seorang Pimpinan (Semacam Ketua Umum) dengan
sebutan berbeda seperti Bishop, Ephorus atau Ketua Majelis, dan setiap
denominasi memiliki banyak Gereja (disebut Jemaat), dimana setiap gereja
dipimpin oleh Pemimpin Jemaat
Setiap orang Kristen dibabtis dalam sebuah Jemaat dan terdaftar menjadi
anggota Jemaat Gereja tersebut.
Tidak ada yang melarang Anggota Jemaat HKBP Ciketing mengikuti kebaktian
Bethany JCC atau Jemaat GKPI Grogol berkebaktian di satu minggu di HKBP
Bogor. Namun kalau ada kejadian kepada dia atau keluarganya, maka yang
berkepentingan adalah Pemimpin Jemaat tempat dia terdaftar.
Biasanya Jemaat dibagi lagi menjadi sub Jemaat yang disebut lingkungan. Bisa
jadi sebuah Jemaat Gereja memiliki hingga 10 lingkungan yang digembalai oleh
seorang Majelis atau Penetua atau sintua. Jadi korban penusukan di Ciketing
termasuk Gembala sub jemaat. Katakanlah lingkungan X.
Karena mencakup lingkungan yang sangat luas dan jarak satu dengan lainnya
jauh, maka ketika salah satu Lingkungan yang jauh tersebut merasa terlalu
sulit berkebaktian ke Gereja setiap minggu dan di lingkungan tersebut
dilihat cukup membentuk jemaat baru, maka berinisiatiflah mereka
merencanakan jemaat baru tersebut.
Jadi Jemaat di Ciketing pada mulanya bisa saja anggota Jemaat di Jati Negara
atau DI Rawamangun, tetapi ketika semakin banyak warga kriten (HKBP) yang
bermukim di daerah Ciketing atau di Bekasi Timur, timbullah ide membentuk
Jemaat.
Kenapa tidak masuk saja menjadi anggota Jemaat terdekat????
Ini pertanyaan bagus akan tetapi terutama di Gereja denominasi SUku, sering
merasa kurang at home, sebab jauh lebih eunak bila bernyanyi dan berdoa
dalam bahasa Ibu.
Jemaat di satu-satu lingkungan pada mulanya melakukan kebaktian malam (bisa
sekali sebulan, bisa sekali seminggu) secara bergantian di rumah rumah
anggota lingkungan.
Umpama jemaat 10 keluarga, maka dalam setahun tiap rumah akan mendapat
giliran menjadi tuan rumah kebaktian malam.
Lalu ketika mereka mendapat persetujuan dari Pimpinan Pusat menjadi calon
jemaat baru, maka mulailah anggota mencari rumah yang pas untuk dijadikan
Gereja.
Setiap Rumah tangga mungkin patungan mengumpulkan sen demi sen dengan tujuan
mengontrak rumah untuk dijadikan tempat peribadatan.
Apabila terkumpul lebih banyak akan dibelikan pertapakan dan seterusnya.
Apakah mereka mendapat bantuan dari Donatur?????????
Bisa ya bisa tidak. Ini tergantung seberapa luas pergaulan mereka. Bisa saja
mereka membuat proposal pembangunan dan mengirimkannya ke kantor-kantor.
Bisa saja mereka mengirimkan proposal ke Gereja tetangga yang sudah lebih
mapan.
Bisa saja salah seorang anggota jemaat memiliki kerabat yang bisa membantu
dan bermacam cara lainnya.
Nah, karena masing-masing Anggota merasa kucuran keringatnya lah yang
membangun Gereja tersebut, maka jelas bahwa dia tidak rela bila pada
akhirnya dia tidak bisa berkebaktian di Gereja yang dibangun dengan hasil
keringatnya. Maka dia jelas akan ngotot bukan????
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment