Advertising

Monday, 27 June 2011

Re: [wanita-muslimah] Re: Hukum Pancung (Qishash) untuk Pembunuh dan Pemerkosa

 

Benar, Mas Ton. Ekonomi bukan satu-satunya faktor untuk membanggun bangsa yang tangguh dan kriminalitasnya rendah. Bahkan yang harus ditanamkan sejak lahir adalah moralitas. Dari moral yang baik akan bisa diciptakan keadaan yang bersifat ekonomik, budaya, sosial, dan keamanan yang baik.

Saya diceritai oleh orang Jepang yang lahir di tahun 1946. Katanya, seingatnya hidup bangsa Jepang (sampai dia kelas 3 SD) itu dalam kemiskinan --akibat dibom atom. Pemerintah Jepang disibukkan untuk membayar pampasan perang, termasuk mengganti pampasan perang terhadap Indonesia --orang Indonesia di tahun 1960-an banyak yang mendapatkan kesempatan untuk belajar di Jepang secara gratisan dan diberi beasiswa yang memadai. Mereka sebelum tahun 1950-an harus menggunakan pakaian dari goni seperti yang pernah diterapkan oleh Jepang terhadap Indonesia.

Tetapi, Jepang mengajarkan moralitas secara ketat, termasuk mengimbangi pendidikan moral itu dengan bekerja tanpa hari libur. Para pengusahanya lebih menekankan kesejahteraan para pekerjanya daripada dirinya sendiri. Agama dilarang untuk diajarkan di sekolahan-sekolahan (hingga hari ini). Ajaran moralitas dari Shinto maupun Buddha diterapkan langsung dalam pendidikan. Tetapi, masyarakat amat menghargai peran para pendeta, sehingga pendeta-pendeta bisa membangun tempat belajar agama bagi yang memerlukannya, yaitu di hari Minggu.

Pendeta-pendeta agama di Jepang kaya raya karena penghargaan dari umatnya, dan melaporkan kekayaan dari umat itu ke negara, lalu mereka membayar pajak sesuai dengan ketentuan. Dan, pendeta kerjanya ya memberikan bantuan bagi yang mengalami goncangan batin, memberikan sesuluh untuk pencerahan hidup, dan turut serta menciptakan ketenangan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Hubungan yang harmonis antara ulama-pemerintah-rakyat ini tidak tercipta di Indonesia, sehingga masing-masing pihak lebih mengedepankan kepentingannya daripada untuk hidup sejahtera bersama. Padahal, di negara-negara maju Tritangtu (Tritungal) ini berjalan dengan baik. Di Indonesia, ulama maunya bisa memerintah umat, bukan penjaga gawang moral umat. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah tak mau dikurangi haknya untuk menjalankan roda pemerintahan. Di Indonesia masing-masing merasa menjadi wakil atau bahkan Tuhan itu sendiri.

Suwun,

chodjim

----- Original Message -----
From: kmjp47@indosat.net.id
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, June 28, 2011 8:07 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Hukum Pancung (Qishash) untuk Pembunuh dan Pemerkosa

Kuncinya bukan hanya ekonomi yang kuat tetapi lebih lagi pendidikan moral sejak masih anak-anak
serta pengawasan. Pendidikan moral tidak harus melalui pendidikan agama. Bahkan di Indonesia
pendidikan agama sudah berlangsung berpuluh tahun dan sejalk TK, tetapi karena lebih ditekankan
kepada ritus dan bahkan juga kebencian terhadap kelompok lain, pendidikan agama itu tidak bgerhasil
mengangkat moral bangsa.
KM

----Original Message----
From: latifabdul777@yahoo.com
Date: 27/06/2011 23:22
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subj: [wanita-muslimah] Re: Hukum Pancung (Qishash) untuk Pembunuh dan Pemerkosa

"chodjim"---------------Jadi tidaklah terbukti bahwa
menghukum seseorang dgn kejam,sudah jelas tidak mengurangi
perbuatan2 kriminal

Bukan saja di Japan, di USA pun kalau ada barang
keinggalan, tidak ada orang yg mengambil..

Kuncinya saya kira ekonomi yg kuat
kalau masarakat sudah sejahtera, buat apa
orang akan mencuri..

Look to the Japan

https://docs.google.com/document/d/1x-0Iv9_DBlljNwSj1khvSeg7cb5E5lxIzmqWbAbkIXw/edit?hl=en_US

salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <chodjima@...> wrote:
>
> Sebenarnya, kalau kita berkunjung ke Arab Saudi, banyak sekali orang hidup yang tidak punya
tangan atau bahkan kaki. Hal ini bisa kita lihat terutama di Mekah dan Madinah.
>
> Kalau melihat kriminal di Jepang, ya sederhana saja. Bila barang kita terjatuh, atau lupa
menaruh, atau tertinggal di suatu tempat, tak akan hilang dan bisa kita temukan kembali di "counter
lost and found" yang tersedia di setiap kota besar. Artinya, kriminal pencurian itu praktis nol.
>
> Secara nyata, seorang perempuan bisa berjalan sendirian di tengah malam di Jepang, tanpa ada
rasa takut diperkosa. Lha, kalau di Arab Saudi, jangankan malam hari, siang hari pun seorang
perempuan bisa diculik orang. Di tengah keramaian pun masih bisa diculik, koq. Jadi, kalau lagi ada
di Arab Saudi, kalau kita mau naik angkot ya aturan laki-laki harus naik dulu baru perempuan, kalau
turun perempuan dulu baru laki-laki. Itulah fakta, yang tidak ada data statistiknya.
>
> Wassalam,
>
> chodjim
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Wikan Danar Sunindyo
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Monday, June 27, 2011 10:07 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Hukum Pancung (Qishash) untuk Pembunuh dan Pemerkosa
>
>
>
> yang saya kagum bagaimana cara jepang memaintain angka kriminalitasnya
> tetap rendah tanpa menggunakan hukum qishash
> mungkin ada yang mau sharing?
> kalau di jepang, Insya Allah datanya lebih tepat dan akurat serta
> tidak disembunyi-sembunyikan
> kalau di Arab ada kemungkinan datanya memang tidak dicatat, jadi
> jangan2 kalau dicatat jumlahnya bisa lebih besar daripada di Jepang
>
> salam,
> --
> Wikan
>
> 2011/6/27 kmjp47@... <kmjp47@...>
> >
> >
> >
> > Dalam banyak hal yang dianggap buruk, Arab Saudi tidak pernah memberikan data yang benar,
misalnya
> > data tentang pengidap HIV/AIDS. Juga barangkali kalau ditanya data pelacuran di sana akan
dijawab
> > nihil. Benar kata bung Donnie, do not report, do not record...maka anda akan kelihatan
bersih.
> > KM
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment