Pada mulanya memang nomaden, ke Can'an, ke Mesir, ke Sinai, kembali ke Can'an dan menetap di situ, berhenti menjadi nomaden. Dalam sejarah mereka ini disebut 'Ibriyyah al-Jadidah (Deutro 'Ibriyyah). 'Ibriyyah dari 'abara artinya menyeberang.
Secara tekstual memang tidak ada disebutkan secara eksplisit Ibrahim seorang yang berdaulat mengepalai suatu wilayah. Tetapi jika secara takwil, ada disebutkan:
LAI-Kejadian 13:
10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --
11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap TUHAN.
14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu.
Jadi Ibrahim diberikan oleh Allah wilayah kedaulatan, sejauh mata memandang ke timur dan barat, utara dan selatan. Karena bumi melengkung seperti bola, tidaklah seluruhnya wilayah Kan'an yang diberikan Allah kepadanya. Bagian wilayah Kan'an di bawah lengkung permukaan bumi yang tidak tampak oleh pandangan lurus Ibrahim, bukanlah wilayah kedaulatan Ibrahim.
Wassalam
HMNA
----- Original Message -----
From: aldiy@yahoo.com
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 28, 2011 10:12 AM
Subject: Re: Re: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
Ibrahim dan kabilahnya adalah kelompok nomaden, yg tentu saja pindah sana-sini, disalahpahami HMNA sebagai kepala negara dengan cakupan wilayah sana-sini itu.
Ndak papa kalau HMNA sendiri yg salah paham, blio bisa meluruskannya sendiri, asal yg lain jangan ikutan salah paham, ya kan?
Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message-----
From: "Mu'iz, Abdul" <quality@posindonesia.co.id>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Mon, 28 Nov 2011 01:39:31
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Re: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
Terima kasih pak Chodim, tambahan info pak Chodjim semakin menguatkan kesimpulan bahwa Ibrahim hanya seorang Nabi/Rasul bukan kepala negara.
Wassalam
Abdul Mu'iz
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: "chodjim" <chodjima@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Mon, 28 Nov 2011 08:28:18
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: Re: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
Mas Mu'iz, ini saya sekadar memberikan tambahan dan pas baca surel Anda untuk Abah. Saya coba ambil Alkitab berbahasa Arab di perpus saya, dan saya cuplik bagian ini.
"Falamma sami'a abraamu anna abna akhiihi qad usira jarrada tsalaatsa miatin wa tsamaaniyata 'asyara min ghilmaanihi al-mudarrabiina al-mawluudiina fii baytihi wa ta'aqqabahum hattaa balagha daana." (al-Takwiin 14:15)
Saya tidak terjemahkan ke bahasa Indonesianya karena terjemahan bahasa Indonesianya sudah diberikan pada surel-surel sebelumnya.
Yang penting di situ adalah kata "tsalaatsa miatin wa tsamaaniyata 'asyara min ghilmaanihi al-mudarrabiina al-mawluudiina fii baytihi", yaitu 318 budak (pemuda) yang dilatih, dibesarkan (dilahirkan) di rumahnya (rumah Ibrahim). Jadi, dalam PL berbahasa Arab pun tidak disebut "jund atau junayd".
Jadi, jelas sekali bahwa Ibrahim menggerakkan orang-orang yang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan rumahtangganya. Kata "bayt" secara literal adalah rumah. Dengan demikian Ibrahim itu seperti orang yang mendapat tanah perdikan di masa Majapahit atau Mataram II, yaitu orang tersebut berkuasa penuh pada masyarakat yang tinggal di tanah perdikan itu. Orang yang mendapat tanah perdikan tidak dipungut pajak oleh kerajaan, dan berkuasa penuh untuk menjadi kepala perdikan itu. Di daerah Madiun muncul warok-warok atau jago silat yang menjaga tanah perdikan itu.
Pondok pesantren Gontor-Ponorogo juga mendapatkan wilayah yang ratusan hektar. Tanah di desa Gontor itu praktis wilayahnya pesantren Gontor, dan hidup ratusan petani di dalamnya. Para petani itu mengerjakan sawah-ladang milik Gontor, dan menyerahkan hasilnya kepada ponpes Gontor, disamping komunitas petani itu menerima upah atau bagian hasil dari ponpes Gontor. Pada zaman dulu, Gontor pun mempunyai warok-warok dan jago silat untuk mengamankannya. Mereka juga berani melakukan perlawanan kepada Belanda. Toh, imam Gontor tidak disebut kepala negara Gontor.
Kalau kita lihat kisah kuli kontrak di Sumatra UItara, maka para kuli itu bisa dicambuk atau dibunuh atas perintah para tuan tanah. Dan, para tuan tanah ini memiliki tentara bayaran, tapi toh para tuan tanah tidak disebut sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan, meski punya wilayah yang ribuan hektar.
Yang terakhir yang perlu saya sampaikan dalam menanggapi Abah ialah perang Dipanegara (Diponegoro). Beliau punya lahan di Tegal Reja yang ditrabas oleh Kompeni. Terjadilah perang yang besar antara Diponegoro melawan Kompeni dan tentaranya yang dari Nusantara. Kompeni bangkrut! Kompeni dengan puluhan ribu tentara dan Diponegoro dengan lebih dari 300.000 ribu tentara. Coba bandingkan dengan Ibrahim yang 318 pelayan/budaknya.Toh, Diponegoro tidak disebut Kepala Negara Tegal Reja, hehehe....
Wassalam,
chodjim
----- Original Message -----
From: Mu iz, Abdul
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 28, 2011 5:22 AM
Subject: Bls: Re: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
HMNA : Fokusnya bukan pada pengikut / rakyat, tetapi pada wilayah kedaulatan. Dalam konteks wilayah kedaulatan ada perbedaan antara Shiaulim Pay dll-nya dengan Ibrahim. Shiaulim Pay dll-nya tidak punya wilayah kedaulatan di luar vihara, sedangkan Ibrahim punya wilayah kedaulatan di luar rumah pemukimannya, yaitu sebagian dari Kan'an
Abdul Mu'iz : abah dapat referensi dari mana kalau Nabi Ibrahim punya wilayah kedaulatan di luar rumah pemukimannya, yaitu sebagian dari Kan'an ?. Menurut hemat saya, Ibrahim itu seorang petualang yang bukan keturunan Raja atau bangsawan, sebagai nabi atau rasul tentu punya misi menyebarkan kenabian dan risalah, ketika di babilonia ditentang, dia berpindah ke syam, susah dapat pengikut, pindah lagi ke mesir, selanjutnya pindah ke Kan'an, bahkan pernah ke Mekkah. Jadi kesimpulan bahwa Ibrahim adalah seorang penguasa negara berdaulat termasuk dilebeli khalifah di wilayah dakwahnya menurut hemat saya adalah kesimpulan sesat (fallacy of thinking) kalau tidak mau disebut othak-athik mathuk.
HMNA : Yang saya tanyakan adalah yang huruf kapital (karena di milis ini tidak bisa menyatakan huruf tebal), yaitu HITAM. Di Perjanjian Lama tidak ada itu kata HITAM, jadi saya tanyakan referensi dari HITAM tsb.
Abdul Mu'iz : fokus saja dulu pada topik BENARKAH IBRAHIM SEORANG KEPALA NEGARA ?, diskusi tentang siti hajar seorang budak atau bukan, berwarna kulit hitam atau enggak ?, sebaiknya di kesempatan lain saja.
Pada Min, 27 Nov 2011 12.28 ICT H. M. Nur Abdurrahman menulis:>----- Original Message ----- >From: Mu iz, Abdul >To: wanita-muslimah@yahoogroups.com >Sent: Sunday, November 27, 2011 9:08 AM>Subject: Bls: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?>>> >Abah HMNA : Maksudnya Shiaulim (Shaolin) tidak punya wilayah, yaitu wilayah di mana Shiaulim Pay mempunyai kedaulatan atasnya. Itu hanya merupakan vihara, tidak punya wilayah kedaulan di luar vihara, tidak berbeda dengan yang lain-lain seperti Butong Pay, Thian San Pay, Hwa San Pay, Gobi Pay, Kun Lun Pay, Kaypang Pay..>>Abdul Mu'iz : nah itu dia, Ibrahim kan juga terbatas pada komunitas atau pengikut yang beriman pada Ibrahim saja ?>(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Fokusnya bukan pada pengikut / rakyat, tetapi pada wilayah kedaulatan. Dalam konteks wilayah kedaulatan ada perbedaan antara Shiaulim Pay dll-nya dengan Ibrahim. Shiaulim Pay
dll-nya tidak punya wilayah kedaulatan di luar vihara, sedangkan Ibrahim punya wilayah kedaulatan di luar rumah pemukimannya, yaitu sebagaian dari Kan'an.>Wassalam>)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))>>>>Abah HMNA : Dari mana Pak Abdul Muiz mendapatkan informasi bahwa Hajar (Hagar) itu budak HITAM ?>>Abdul Mu'iz : weleh, abah pura-pura tidak tahu ayat perjanjian lama yang menyebutkan bahwa siti hagar adalah budak ? Coba Abah baca kitab kejadian, ada di situ disebutkan budak hajar. Semoga tidak tebang pilih :)>((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Yang saya tanyakan adalah yang huruf kapital (karena di milis ini tidak bisa menyatakan huruf tebal), yaitu HITAM. Di Perjanjian Lama tidak ada itu kata HITAM, jadi saya tanyakan referensi dari HITAM tsb. Bukankah telah saya nyatakan dalam postingan lalu bahwa: ini saya copas: Tentu saja sikap mana
yang ditebang mana yang dipilih terhadap Perjanjian Lama dan Kitab-Kitab Wa Maa Unzila min Qablika adalah keniscayaan. Mengapa?>Septuagint (s?p`ty?j?nt) [Lat.,=70], oldest extant Greek translation of the Bible made by Hellenistic Jews, from Alexandria, c.250 B.C. The Septuagint is of importance to critics because it is translated from texts now lost. No copy of the original translation exists; textual difficulties abound. http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Septugiant.>>Jadi baik pada Perjanjian Lama maupun Injil, yang ditebang itu adalah Israiliyat dan yang dipilih itu adalah yang berasal dari wahyu. >http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Septugiant menyatakan bahwa Bible dalam bahasa aslinya Ibrani (Hebrew, 'Ibriyyah) sudah hilang, yang ada cuma terjemahannya saja dalam bahasa Yunani yang disebut Septuagint. Makanya harus tebang pilih, ternyata predikat budak bagi Hajar (Hagar) itu terbantahkan oleh Targum. Dalam Handbook saya punya kakek,
dongeng-dongeng israiliyat yang perlu ditebang itu antara lain:>1. dongeng Hajar (isteri kedua Nabi Ibrahim AS) putri Salitis dari Dinasti Hyksos Al-Malik difitnah sebagai budak>2. dongeng ttg Ibrahim meletakkan Ismail yang sudah berumur 16 tahun di atas bahu Hajar.>3. dongeng incest, yaitu Luth berzina dengan kedua anak perempuannya, yang keduanya mengandung dari hasil perzinaan itu.>4. dongeng perbuatan Ya'qub yang tidak terpuji mengecoh kakak-kembarnya (Isu) dan ayahnya (Ishaq) yang sudah buta.>5. dongeng Daud berzina dengan Betsyeba.>6. dongeng Absalom (anak laki-laki Daud) yang berzina dengan semua ibu-tirinya.>7. dongeng akhlaq Isa yang tak terpuji membentak ibunya, dan menyebut yang bukan Bani Israil itu sebagai anjing.>8. dongeng Isa melanggar salah satu Hukum Musa, yaitu Hari Sabbath.>9. dll., dll., dll..>>Tidaklah mungkin Nabi 'Isa AS sekasar begitu kepada ibu beliau dan mustahil beliau melanggar Hari Sabbath Kedua hal itu adalah dongeng
Israiliyat yang menghujat akhlaq mulia dari Nabi Isa AS menjadi tidak terpuji. >Wassalam>))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))>>>>>>Abah HMNA : Saya menulis Ibrahim sama dengan Musa yaitu keduanya sebagai pemimpin spiritual ummatnya dan pemimpin sebagai kepala negara atas ummat/rakyatnya yang masing-masing punya wilayah kedaulatan, Ibrahim punya wilayah kedaulatan atas sebagian (bukan seluruhnya) dari Kan'an dan Musa punya wilayah kedaulatan di Padang Gurun selama 40 tahun hingga wafatnya. Mengenai Musa sebagai pemimpin spiritual sekaligus sebagai kepala negara, ini saya copas dari bawah: Selama 40 tahun Musa memimpin komunitas di wilayah yang luas di padang gurun, bukan hanya sekadar mengurus yang berhubungan dengan hal spiritual ummatnya, tetapi sebagai kepala negara atas ummat/rakyatnya. Berperang dengan bangsa yang berbatasan dengan padang gurun wilayahnya. Punya hukum yang harus
ditaati ummat rakyatnya dengan sanksi bagi yang melanggarnya. >>Abdul Mu'iz : itulah kesalahan abah hanya berbekal info bahwa Ibrahim punya tuntunan tauhid pada para pengikutnya dan Musa memberlakukan hukum taurat kepada pengikutnya sudah abah simpulkan berwilayah dan berdaulat. Lha apa bedanya bhiksu yang menghukum murid (pengikutnya) dalam wilayah vihara shaolin sesuai aturan internal budha termasuk juga punya otoritas menolak perintah kaisar dan siap menghadang atau berhadapan dengan tentara kaisar. Apakah lantas bhiksu itu akan menyandang kepala negara ?, apa bedanya pimpinan pondok pesantren menghukum santri (pengikutnya) yang melanggar peraturan atau mengeluarkan fatwa jihad mengangkat senjata pada kolonial penjajah, apakah lantas kyahi selaku pemimpin pesantren menyandang kepala negara ?>((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Memang kalau mengkaji ayat-ayat Perjanjian Lama mengenai Ibrahim dan Musa secara
tekstual tidak nampak secara eksplisit bahwa Ibrahim dan Musa memimpin entitas yang didefinisikan oleh tatanegara sebagai negara, yaitu pemerintah, rakyat dan wilayah.>Wasssalam>)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))>>>>>Nah kalau komunitas shaulin dan ponpes kurang pas, saya berikan perbandingan lain yaitu suku pedalaman papua, apa bedanya dengan kepala suku pedalaman papua yang memberlakukan aturan adat termasuk otoritas menyerang suku lain termasuk menyerang TNI dan Polri apa lantas kepala suku papua tsb menjadi kepala negara yang berdaulat ? Makanya Abah supaya apple to apple bandingkan Ibrahim dan Musa di satu pihak dengan Daud dan Sulaiman. Semoga abah jujur dan tidak otak-atik matuk lagi :)>(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Kepala suku pedalaman papua yang memberlakukan aturan adat tidak punya wilayah kedaulatan, karena itu adalah kedaulatan NKRI. Jadi
mengemukakan Kepala suku pedalaman papua sebagai perbandingan yang tidak punya kedaulatan atas wilayah yang ditempatinya, tidaklah apple to apple dengan Ibrahim dan Musa yang punya wilayah kedaulatan.>Wassalam>)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))> >>Pada Min, 27 Nov 2011 05.50 ICT H. M. Nur Abdurrahman menulis:> Mu'iz, Abdul wrote:>1. Tentu saja Shaolin itu punya wilayah sama halnya Ibrahim. Kalau menurut Wikipedia, Shaolin itu ada di Gunung Song dekat Kota Zengzhou, provinsi Henan>2. Raja Mesir yang naksir Siti Sarah namun gagal bahkan Raja Mesis pada akhirnya memberi hadiah budak hitam bernama Siti Hajar>3. Abah membandingkan Nabi Ibrahim dengan Nabi Musa saya setuju, karena keduanya sama-sama tokoh agama dan sama-sama bukan kepala negara.>>[
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment