Advertising

Wednesday 30 November 2011

[wanita-muslimah] *Khilafah Salah satu Prinsip Aswaja*

 

*Khilafah Salah satu Prinsip Aswaja*
http://www.eramuslim.com/suara-kita/pemuda-mahasiswa/a-baedlowi-an-nawy-alumni-ponpes-al-huda-madiun-nu-nkri-dan-khilafah.htm

Definisi *Ahlus Sunnah wal Jamaah*, menurut Nashir bin Abdul Karim Al-Aql, adalah golongan kaum muslimin yang berpegang dan mengikuti *As-Sunnah* (sehingga disebut ahlus sunnah) dan bersatu di atas kebenaran (al-haq), bersatu di bawah para imam (khalifah) dan tidak keluar dari jemaah mereka
(sehingga disebut wal jamaah). (Nashir bin Abdul Karim Al-Aql, Rumusan Praktis Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, Solo : Pustaka Istiqomah, 1992, hal.
16).

Definisi yang seumpamanya disampaikan oleh Syekh Abdul Qadir Jailani di dalam kitabnya Al-Ghaniyah, yang menjelaskan tentang *ahlus sunah* sebagai perbuatan yang mengikuti segala yang ditetapkan Nabi SAW (maa sannahu rasulullah SAW).

Dan disebut *wal jamaah*, kerana mengikuti *ijma'* sahabat mengenai keabsahan kekhilafahan empat khalifah dari Khulafa` Rasyidin) (maa ittifaqa 'alaihi ashhabu rasulillah fi khilafah al-a`immah al-arba'ah al khulafa`ar-rasyidin). (Balukia Syakir, Ahlus Sunnah wal Jamaah, Bandung : Sinar Baru, 1992, hal. 31)

Dari pengertian *Ahlus Sunah Wal Jamaah* di atas, jelas sekali bahwa perjuangan menegakkan Khilafah dengan sendirinya sangat sinonim dengan ajaran *Ahlus Sunah Wal Jamaah*. Ini karena, Khilafah berkati rapat dengan istilah *wal jamaah*. Jadi, jamaah di sini maksudnya adalah kaum muslimin yang hidup di bawah kepimpinan khalifah dalam negara Khilafah. Khilafah merupakan prinsip dasar yang sama sekali tidak terpisah dengan *Ahlus Sunah Wal Jamaah*.

Kesatuan *Ahlus Sunah Wal Jamaah* dan Khilafah ini akan lebih dapat dipastikan lagi, jika kita menelaah kitab-kitab yang membahaskan aqidah *Ahlus Sunnah wal Jamaah*. Dalam kitab-kitab aqidah itu, semuanya menetapkan wajibnya Khilafah. Dalam kitab *Al Fiqhul Akbar* (Bandung : Pustaka, 1988), karya Imam Abu Hanifah (w. 150 H) dan Imam Syafi'i (w. 204 H), terdapat fasal yang menegaskan kewajiban mengangkat imam (khalifah) (fasal 61-62).

Dalam kitab *Al-Farqu Baina Al-Firaq*, karya Imam Abdul Qahir Al-Baghdadi (w. 429 H) menerangkan 15 prinsip Ahlus Sunah Wal Jamaah. Prinsip ke-12 adalah kewajiban adanya Khilafah (Imamah). Kata Abdul Qahir al-Baghdadi, "Inna al-imaamah fardhun 'ala al-ummah." (sesungguhnya Imamah [Khilafah] fardhu atas umat). (Lihat Imam Abdul Qahir Al-Baghdadi, Al-Farqu Baina Al-Firaq, Beirut : Darul Kutub Al-Ilmiah, 2005, hal. 270). Dalam kitab *Al-Masa`il Al-Khamsuun* fi Ushul Ad-Din hal. 70, karya Imam Fakhruddin Ar-Razi (w. 606 H) beliau mengatakan, "Mengangkat Imam [khalifah] adalah wajib ke atas umat Islam." Pernyataan serupa juga ditegaskan oleh Imam Ibnu Hazm (w. 456 H) dalam kitabnya '*Ilmu Al-Kalam 'Ala Mazhab Ahlis Sunnah wal Jamaah* hal. 94 pada bab Mas`alah fi Al-Imamah.

Hal yang sama juga terdapat dalam kitab *Al-Hushuun Al-Hamidiyah Lil Muhafadhati 'Ala al 'Aqaidi al Islamiyah*, karya Sayyid Husain Efendi, hal.189, beliau mengatakan,"Ketahuilah bahawa wajib atas kaum muslimin secara syara' untuk mengangkat seorang Khalifah." (i'lam annahu yajibu 'ala al-muslimin syar'an nashb Imamin.). Kitab ini termasuk jenis Kitab Tauhid yang wajib diajarkan di Pesantren Salaf. Bab Khilafah sengaja diletakkan di bagian akhir sebagai pamungkas lantaran Khilafah adalah institusi paling penting untuk menjaga Aqidah Islam, penegak hudud, dan pengatur segala urusan politik dalam maupun luar negeri.

Selain dalam kitab-kitab aqidah seperti dicontohkan di atas, dalam kitab-kitab tafsir, hadis, atau fiqih akan ditemukan kesimpulan serupa bahawa Khilafah memang kewajiban syar'i menurut *Ahlus Sunah Wal Jamaah*. Imam Al-Qurthubi dalam *Tafsir Al-Qurthubi* (1/264) menyatakan," Tidak ada perbedaan pendapat mengenai wajibnya yang demikian itu (Khilafah) di antara umat dan para imam, kecuali yang diriwayatkan dari Al-Asham, yang memang *asham* (tuli) dari syariah (laa khilaafa fi wujubi dzaalika baina al-ummah wa laa baina al-aimmah illa maa ruwiya 'an al-asham haitsu kaana 'an asy-syariah asham.).

Imam Nawawi dalam *Syarah Muslim* (12/205) berkata,"Ulama sepakat bahawa wajib atas kaum muslimin mengangkat seorang khalifah." (ajma'uu 'alaa annahu yajibu 'ala al-muslimin nashbu khalifah).

Imam Mawardi dalam *Al-Ahkam As-Sulthoniyah* hal. 5 berkata,"Mengadakan akad Imamah bagi orang yang melaksanakannya di tengah umat, adalah wajib menurut *ijma'*." (aqdul imamah liman yaquumu bihaa fi al-ummah waajibun bil ijma').

Jelaslah, bahawa Khilafah adalah memang ajaran asli dan murni *Ahlus Sunah Wal Jamaah* dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Khilafah adalah wajib menurut *Ahlus Sunah Wal Jamaah*.

Dengan demikian adalah sungguh aneh bin ajaib jika ada individu atau kelompok yang mengaku penganut *Ahlus Sunah Wal Jamaah*, tetapi mengingkari atau bahkan menolak Khilafah. Pengingkaran penganut *Ahlus Sunah Wal amaah* terhadap Khilafah adalah batil. Ini jelas-jelas upaya keji dan jahat untuk membinasakan, menghancurkan, dan memalsukan ajaran *Ahlus Sunah Wal Jamaah* dari prinsip dasarnya.

Maka kepada para pihak penghadang khilafah, sebagian narasi teks di atas harus dibantah lebih dahulu sebelum mengeluarkan statemen menolak ide khilafah. Bentuknya harus berupa hasil kajian *Bahtsul Masaail* yang dipublkasikan dan diuji dalam forum intelektual yang kredibel. Tetapi ini akan sulit dilakukan, sebab ide khilafah apalagi *tathbiq as-syariah* itu termaktub dalam lembar demi lembar Kitab-kitab kuning yang terlanjur menjadi *maraji'*, *maqayis* (standarisasi) dan *qanaat* (keyakinan) komunitas Ulama dan santri.

Jadi secara 'fitrah' dan fikrah, dunia pesantren akan lebih mudah mengadopsi ide Khilafah daripada menolaknya. Menolak ide ini berarti harus 'membakar' dan men-*Delete* kemapanan *aqwal*, fatwa dan *ijtihad* para Ulama *Salaf*. Tentu bila mengambil langkah ini, kita akan 'kualat' dan pasti dikutuk oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya ."*KAMATSALI AL HIMARI YAHMILU ASFAARA*".

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment