111128
Menapak hari-hari di awal tahun.
Bismi l-lahi r-rahmani r-rahiem.
Tanggal 1 Muharram adalah tanggal perubahan catatan waktu dari tahun yang lalu ke tahun yang baru. Untuk catatan perhitungan tahun ini disepakati menggunakan peristiwa Hijrah Rasulullah Muhammad SAW dan para shahabatnya dari Makkah ke Madinah sebagai tahun 1 (pertama), sebagai catatan bahwa peristiwa hijrah itu adalah peristiwa penting, yang perlu dikenang karena semangat juang yang terkait di dalamnya. Peristiwa itu merupakan tonggak sejarah kebangkitan ummat Islam, untuk menjadi ummat mandiri dari sebagai orang yang dikejar-kejar oleh orang kafir di Makkah. Katakanlah peristiwa itu merupakan peristiwa terjadinya perubahan dari kondisi yang buruk ke kondisi yang baik. Oleh karena itulah, maka orang yang berubah sifatnya dari buruk ke baik juga disebut berhijrah.
Masa dari tahun ke tahun yang penuh perjuangan itu juga dapat memberi kesan berbeda pada satu dan lain orang. Namun sebenarnya Allah SWT sudah mengingatkan, yang ada baiknya kita renungkan kembali, terutama ketika kita mengenang masa-masa lalu kita.
Sebelum mempertanyai kita yang beriman ini dengan pertanyaan lanjut, kepada kita Allah mengingatkan untuk tetap menjaga taqwa kita:
"HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BERTAKWALAH KEPADA ALLAH ..." (Surah al-Hasyr [59] ayat 18)
Setelah kita memperhatikan bagaimana selama ini kita melaksanakan perintah taqwa itu, kita harus siap menerima peringatan berikutnya:
"... DAN HENDAKLAH SETIAP DIRI MEMPERHATIKAN APA YANG TELAH DIPERBUATNYA UNTUK HARI ESOK ..." (Surah al-Hasyr [59] ayat 18).
Dalam rangka perhitungan tahunan, maka sebelum melangkah lanjut di awal tahun baru ini harus merasakan bahwa perintah itu sama halnya dengan pertanyaan: "Apa yang sudah kau lakukan dalam kurun waktu setahun yang lalu?" Dengan pandangan jauh, maka kita dapat juga bertanya kepada diri sendiri: "Apa yang sudah aku
lakukan di masa lalu sebagai persiapan untuk kehidupan di masa yang akan datang?" Untuk masa yang jauh ke depan maka "HARI ESOK" ini bukannya yang satu atau dua hari lagi, pekan depan, bulan, depan, ataupun tahun depan! Mungkin ada dari kita yang merasa sudah banyak berbuat dan berhasil,dan bersyukur atasnya. Namun ada pula yang merasa belum berhasil; ada yang kesal ada pula yang bersabar atasnya. Apapun juga langkah berikutnya nantinya yang akan dilakukan, pedoman Allah tak boleh dilupakan!
Kalaulah kita hanya berfikir pendek, lalu berkesimpulan bahwa harta yang kita kumpulkan tahun lalu masih kurang, tidak mustahil lalu melangkah salah: tingkatkan korupsi ataupun penyelewengan. Namun kita harus berfikir bahwa HARI ESOK yang penting, yang diingatkan Allah itu adalah hari akhirat!
Jika kita ingin sukses untuk kehidupan di hari akhirat itu, maka satu-satunya yang dapat kita lakukan adalah mempersiapkannya di dunia ini, ketika kita masih dapat berbuat, ketika kita masih hidup. Maka untuk itu Allah juga sudah memberi arahan yaitu melakukan yang benar, meninggalkan yang terlarang, yaitu dengan bertaqwa:
"...DAN BERTAKWALAH KEPADA ALLAH, SESUNGGUHNYA ALLAH MAHA MENGETAHUI APA YANG KAMU KERJAKAN." (Surah al-Hasyr [59] ayat 18) ,
Pada akhir ayat itu Allah juga mengingatkan bahwa kita tak dapat lepas dari amatan Allah. Bahkan dalam "peradilan besar" di hari qiyamat nanti, kita tak dapat sedikitpun berkelit dengan berdalih, cari-cari alasan pembenaran tindakan. Ketentuan Allah sudah tegas, tubuh kita sendirilah yang nanti menjadi saksi atas perbuatan kita!
"PADA HARI INI KAMI TUTUP MULUT MEREKA; DAN BERKATALAH KEPADA KAMI
TANGAN MEREKA DAN MEMBERI KESAKSIANLAH KAKI MEREKA TERHADAP APA
YANG DAHULU MEREKA LAKUKAN." (Surah Ya Sin [36] ayat 65)
Allah Maha Kuasa dan keras siksanya, namun Allah juga Maha Penyayang, Pengampun, dan Penerima taubat, yang suka memberi kesempatan hambaNya untuk berbenah diri. Artinya bahwa jika kita lihat yang kita lakukan masih belum baik, marilah kita segera bertaubat dengan bersungguh-sungguh, segera berbenah diri sebelum nyawa keburu dipisahkan dari raga.
Semoga di masa mendatang kita dapat kian lebih baik, selalu dalam bimbingan dan hidayah Allah.
Wa l-Lahu a'lamu bi sh-shawwab
==============================
SAW. = shalla 'l-Lahu 'alaihi wa sallam (Semoga shalawat Allah dan salamNya terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad).
SWT. = subhanahu wa ta-'ala (Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi kedudukanNya).
*** Kutipan ayat-ayat diperoleh dari penelusuran menggunakan software sederhana: "Indeks Terjemah Qur'an".
========================================
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Semoga sedikit uraian di atas bermanfaat.
Sebarkanlah pelita hikmah ini dengan forward langsung ataupun dengan mengajak bergabung di URL http://groups.yahoo.com/group/pelita-hikmah.
Jika Anda punya ataupun ingin kajian masalah tertentu untuk pegangan hidup silakan hubungi saya.
Wassalam,
dr. H.R.M. Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
e-mail: tauhidhw@gmail.com
Jalan Kendangsari Lebar 48 Surabaya INDONESIA 60292
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment