Advertising

Tuesday, 29 November 2011

Re: [wanita-muslimah] Cara Mafia di negara TIP

Arcon,
Saya akan copas jurnal ilmiah yang langsung relevan dengan ini, tapi sebelumnya saya paparkan pengalaman pribadi - yg setelah ini bukan pribadi lagi karena di-share di ruang publik. Topik yg kudiskusikan ini memang langsung berangkat dari pengalaman pribadi, jadi kalau ada temen2 yg mau sharing pengalamannya sendiri, saya akan lebih lega merasa punya teman.

1. Di antara abad 18-19 lima generasi lalu buyut kami membuka tanah pertanian. Merupakan bagian dari program admin Belanda yg memberi insentif kepada warga buka lahan2 baru di luar Menteng. Haji Burhan buyut kami membuka lahan berbatasan Sembat-Minangkabau-Tenggulun-Ps Manggis. Yang ibu saya ingat banyak buah sawo, kedele dan daun sirih. Malah kami bikin usaha kecap dari kedele tsb. Haji Burhan dipandang patriak, ada ziarah kuburannya yg sayangnya sudah hilang. Di generasi selanjutnya ada anggota keluarga yg beda sendiri suka judi dan mabok, dan membiayai hobi ini dengan menggadaikan tanah sedikit demi sedikit ke Wan Salim. Singkat kata kami kalah kasus dengan pengadilan Belanda, yg beralasan ada perubahan hukum yg membuat basis Wan Salim lebih kuat. Wan Salim rentenir dan spekulator tanah. Ini contoh mafia elite di "jaman normal". Ironisnya keluarga kami dari pihak NU apalagi Muhammadiyah wajib sowan dan servise ke para Habib. Saya terbiasa cium kaki Habib waktu kecil walaupun sebel setengah mati.

2. Modernisasi Jakarta/kota2 besar mulai tahun 70-80-an. Kami dan orang sekampung kehilangan tanah dan mata pencaharian kami, sehingga tinggal sedikit saja. Sebagai anak kecil saya menyaksikan tetangga kehilangan kewarasan lantaran mempertahankan rumahnya yg di-buldozer. Mafia pada waktu itu adalah pegawai Pemkot di bawah Ali Sadikin, dengan preman2 pasar. Kalah negosiasi dengan pejabat Pemkot korup Bapak saya sakit dan meninggal, ibu pun berjuang sendirian mengurus 9 anak. Kampung kami menjadi kampungnya fundamentalis.

3. Mengenai preman pasar, saya kenal mereka sejak lahir. Yaitu kelompok laki2 yg tidak kami inginkan muncul setiap hari/bulan minta uang keamanan ke toko kami di pasar. Sering mereka tawuran berebut lahan.

4. Di New York saya bersahabat dengan ex preman yg menolong saya di sana maupun di Jakarta. Aku baru tahu para preman itu orang2nya Kedutaan/konsulat, setelah mendengar konjen dimarah2in sama temen preman itu via telpon.

5. Di Aceh, lebih dramatis lagi karena mitra kerja saya diculik preman GAM, yg kemudian beli senjata dari uang perasan mereka. Koneksinya segitiga Aceh-Mindanao-dan...(?) Dengan hub Malaysia.

6. Saya sedang berurusan di pengadilan dengan grup Tommy Winata, urusan rumah macet, ada 200-an kasus pelanggan yg pernah diurus YLKI tapi mereka ndak bisa apa2. Ini sejak tahun 2001. Pengadilan Negeri tahun kemarin mengeluarkan keputusan aneh luar biasa, membenarkan saya (la iya lah), tapi sangat merugikan saya. Sedang naik banding ke PT, tapi lama sekali prosesnya seperti tanpa ujung karena kontraktor dan Bank Artha Graha nggak pernah mau kooperatif dan bahkan membohongi (pengadilan). Kalau kasus ini selesai, insha Allah kalau rumah itu dijual, untuk bayar hutang kuliah anak saya, bayar lawyer dan untuk modal koperasi petani di desa tertinggal, karena tahun depan mereka memerlukannya.

7. Di beberapa kegiatan membangun desa ada kasus2 yg mencengangkan, maksudku segitunya mafia perdesaan sampai bupati mencengkeram warganya sendiri, termasuk urusan TKW, astaghfirullah. Lain kali saya sharing karena kasusnya banyak.

Itu dulu sebagian pengalaman pribadi, nanti saya kirim satu jurnal yg mendukung riset keberadaan mafia2 di negara TIP, yg menurut penulis "difasilitasi" oleh negara!

Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Ari <masarcon@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 29 Nov 2011 22:57:48
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Melacak Jejak Orang Arab di Nusantara

mbak mia,

minta tolong di eksplore dan didefinisikan lebih jelas. pola negara TIP
mengakomodasi cara mafia dalam sistem.


salam,
Ari
status : mahasiswa

<http://papabonbon.wordpress.com>


2011/11/29 <aldiy@yahoo.com>

>
> Kupikir-pikir lagi, rupanya ini pola negara2 TIP menjalankan sistemnya
> (Thailand, Indonesia, Philippine). Kalo Jepang atau Cina melokalisir mafia,
> kita mengakomodasi cara mafia dalam sistem, dan memarjinalkan good people.


[Non-text portions of this message have been removed]


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment