Advertising

Tuesday 29 November 2011

Re: [wanita-muslimah] Fwd: Melacak Jejak Orang Arab di Nusantara

Saya sedih bukan hanya untuk Jakarta, juga untuk daerah2 lain di Nusantara. Karena pola desentralisasi Indonesia ngikutin pola Jakarta yang berorientasi kekuasaan dengan mafia2 kekuasaan yg nggak punya respek terhadap aspek kebahagiaan rakyat. Alhasil korupsi merata ke daerah, apalagi dengan mesin parpol.
Sebagian kita berpikir, kok pesimis gitu sih mikirnya, kan kita punya sistem yg berjalan walaupun ndak sempurna? Saya positif dg sistem, dan jangan pernah capek menata kebijakan publik yg memfasilitasi semua sektor. Tapi kita juga sering lupa, bagian dari sistem itu adalah: bagaimana atau apa pola menjalankan sistem di antara stakeholder. Pola kita menjalankan sistem adalah cara mafia, dari mafia elit sampai preman pasar/jalanan. Pola adalah bagian dari sistem yg menghasilkan outcome.

Kupikir-pikir lagi, rupanya ini pola negara2 TIP menjalankan sistemnya (Thailand, Indonesia, Philippine). Kalo Jepang atau Cina melokalisir mafia, kita mengakomodasi cara mafia dalam sistem, dan memarjinalkan good people. Waaah, cerita masih panjang. Asia nggak bisa berubah maju jadi seperti Uni Eropa tanpa Indonesia, nggak mungkin. Lalu perubahan sosial macam apa dan yg bagaimana yg mungkin terjadi ? Hiiiiy...

Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: aldiy@yahoo.com
Date: Tue, 29 Nov 2011 09:16:46
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: aldiy@yahoo.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Fwd: Melacak Jejak Orang Arab di Nusantara

Iya, kayaknya kemaren aku browsing di toko Kino, liat buku itu di samping buku2 Atlantis.

Kurasa gitu pak Waluya, Belanda condong berpihak ke Arab kalau ada perselisihan. Kan sudah jelas jual beli tanah kami itu nggak sah, karena di bawah tangan, nggak diketahui atau ditandatangani ahli waris yg lain, yg secara total lebih berhak dong. Ketimbang berpihak pada pribumi keluarga kami yg buka lahan pertanian, pada awal abad 19 (1800-an), sesuai program Belanda juga pada waktu itu - mereka berpihak pada rentenir yg spekulatif jual beli tanah.

Mana keberpihakan penguasa Jakarta pada rakyat kecil? Nggak Belanda, nggak Sukarno, Suharto sampe sekarang. Menurut Susan Blackburnt sejarah Jakarta adalah sejarah ajang perebutan kekuasaan, dengan pribumi yg menonton atau termarjinalkan. Membaca buku Susan B "400 tahun Jakarta" seperti "killing me softly..telling my whole life with her words..." Raja2 Mataram Sultan Agung pun, emangnya dia mikirin membebaskan rakyat? Yg jagain rakyat tuh para jawara robinhood. Anak Betawi Untung Surapati yg naik daun itu pun melupakan kebetawiannya dan gabung dengan kerajaan Jawa. Yah make sense sih, ngapain pula mengingatkan diri jadi budak, mending jadi raja....

Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "Waluya" <waluya56@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 29 Nov 2011 07:46:59
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Fwd: Melacak Jejak Orang Arab di Nusantara

> aldiy@... wrote:
> Di kampungku Wan ini Wan anu, dan bisnisnya emang rente kapitalis
> abis. Aku bingung sebenernya, kalo mereka kebanyakan dari Yemen-
> Hadramaut, bukannya mestinya sosialis? Hmm...kenapa kalo orang
> asing elite dateng ke kampung orang lain mereka jadi kapitalis yah?

Bu Mia, ada buku klasik tentang orang Arab di Indonesia yaitu karangan karangan Dr. LWC Van der Berg di tahun 1886. Dr Berg adalah penasehat akhli pemerintah Hindia Belanda sebelum digantikan oleh Dr. Snouck Hurgronje. Dr Berg merupakan doktor hukum (Islam) dari Universitas Leiden yang sangat tekun mengkaji fikih, tarekat dan tentu saja bahasa Arab. Buku ini telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dengan judul "Orang Arab Di Nusantara" oleh Komunitas Bambu tahun 2010.

Ini resensinya, copas dari http://ariskurniawansirya.blogspot.com/2010/06/melacak-jejak-orang-arab-di-nusantara.html

Melacak Jejak Orang Arab di Nusantara

Hubungan Nusantara dengan Bangsa Arab terjalin sejak abad pertengahan melalui hubungan dagang yang cukup erat. Melalui mereka pula Islam diperkenalkan di tanah Nusantara. Sumatera merupakan pulau yang pertama mereka singgahi di Nusantara sebelum kemudian ke Jawa pada abad XVIII.

Bangsa Arab Hadramaut deras mengalir ke pulau-pulau Nusantara sejak tahun 1870, ketika pelayaran dengan kapal uap antara Timur Jauh dan Arab mengalami perkembangan pesat. Tujuan utama mereka pada mulanya adalah menjalin hubungan dagang. Sebagian kecil saja yang datang dengan misi secara khusus memperkenalkan Islam.

Buku hasil penelitian L.W.C. Van den Berg ini memaparkan, di Jawa pendatang-pendatang Arab membentuk koloni-koloni. Enam koloni besar Arab ada di Batavia, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, dan Surabaya. Mereka dengan cepat melakukan asimilasi dengan penduduk lokal. Kehadiran mereka mengkhawatirkan bagi dominasi penjajah Belanda.

Buku yang berjudul asli Le Hadhramout et les Colonies Arabes Dans I' Archipel Indien, ini tidak hanya memaparkan sejarah kedatangan Orang Arab di Nusantara, tapi juga memetakan geografi Hadramaut, penduduk dan pemerintahan di Hadramaut, kepercayan, sampai kepada perbedaan antara Orang Arab di Nusantara dan Orang Arab di Hadramaut. Serta merinci ciri-ciri koloni-koloni Arab yang ada di Nusantara.

Terbit pertama kali pada 1886, penelitian L.W.C. van den Berg ini memang untuk menjawab keresahan pemerintah kolonial Belanda yang mencurigai kedatangan Orang Arab di Nusantara membawa ancaman besar. Berg mempelajari objek dominasi kolonial, seperti tanah jajahan dan penduduknya, membuat klasifikasi atas objek-objek tersebut. Penelitian ini dijadikan proyek pemerintah Kolonial Belanda guna mempelajari kebiasaan, aktifitas, dan aspirasi politik komunitas Arab di Nusantara. Hasil penelitian Berg kemudian terbukti bahwa kekhawatiran pemerintah kolonial Belanda tentang ancaman Orang Arab atas dominasi mereka di Nusantara hanya ilusi.

Secara rinci studi L.W.C. van den Berg membuktikan bahwa Orang Arab tidak menentang dominasi pemerintahan kolonial Belanda. Berg juga mengungkap kekeliruan anggapan yang menyebutkan bahwa pengaruh Arab terhadap priagung Pribumi di Nusantara adalah berkat atribut budaya mereka yang diikat oleh kesamaan agama. Karena, jika ini benar, Berg mempertanyakan bagaimana menjelaskan sejarah Jawa yang menyebutkan bahwa pada abad XV bangsa Arab mendirikan sejumlah kerajaan kecil di sepanjang pantai utara pulau tersebut dan akhirnya berhasil meruntuhkan kekuasaan Hindu Majapahit?

Pemerintan kolonial Belanda justru memperoleh keuntungan dari pengaruh orang Arab terhadap para priagung Pribumi. Orang Arab sangat loyal kepada pemerintah kolonial Belanda. Dalam setiap pertikaian antara rakyat pribumi dan pemerintah kolonial, Orang Arab hampir selalu membela pemerintah Kolonial Belanda. Loyalitas orang Arab kepada Belanda kemudian dibalas dengan pemberian gelar kebangsawanan tertinggi.

Data Buku
Judul : Orang Arab di Nusantara
Penulis : L.W.C. Van den Berg
Cetakan : I, April 2010
Penerbit : Komunitas Bambu
Tebal : liii + 214 halaman
ISBN : 979-371-79-6
Harga : Rp60.000






[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment