Sama, Kang Waluya. Di desa-desa Jawa orang Arab dipanggil tuwan, bahkan ibu saya dulu banyak hubungan dagang dengan orang Arab dan manggilnya "wan" (dari tuwan). Kalau kepada orang Cina, mereka dipanggil "yuk", jadi ada Yuk Yong, Yuk Bing san, Yuk Tjae dan lan sebagainya.
Arab, Pakistan dan India kelas II dan Cina inilah yang berhubungan langsung dengan pribumi jelata.
Nuhun,
chodjim
----- Original Message -----
From: Waluya
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, November 28, 2011 4:45 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: setelah aa Gym giliran ustad Arifin ilham menikah lagi. setelah ustad udje menikah lagi dengan pramugari. capek deh !
> "chodjim" <chodjima@...> wrote:
> Termasuk, Mas Wikan.
> Pada zaman Belanda kedudukan penduduk di Nusantara ini dibagi 4,
> pertama bangsa Eropa, kedua keturunan Arab, Pakistan, dan India --
> tetapi masing-masing terdiri dari 2 lapis yaitu elite dan klas
> bawah, ketiga keturunan Cina dan ningrat Nusantara, yang terakhir
> pribumi jelata.
Karena Orang Arab (juga Pakistan dan India) status sosialnya lebih tinggi, orang Sunda (pribumi) memanggil mereka dengan TUAN seperti ke orang Belanda (kadang disingkat jadi UAN). Ayip Rosyidi dalam bukunya "ngalanglang Kesustraan Sunda", menyebutkan ada beberapa novel/ karya sastra dalam bahasa Sunda yang terbit di tahun 1920'an yang sepertinya "menertawakan" orang Arab. Nampaknya karya sastra itu seperti "memotret" kehidupan sosial di jaman itu. Orang Arab yang datang ke Indonesia pada jaman itu niatnya bukan menyebarkan agama, tetapi mencari mata pencaharian saja. Kadang-kadang mwereka jadi rentenir dan masuk ke kampung-kampung. Mereka disebut Arab Mindring. Dalam novel berbahasa sunda "Carita Mugiri" (Yuhana, 1927), diceritakan tentang kelakuan Tuan Gulam Kodir yang mengaku pekerjaannya T3 (Tien, Twaalf, Terug), "sepuluh jadi dua belas" (rentenir) yang menaksir gadis sunda dengan berusaha setengah mati menyanyikan tembang cianjuran yang sulit itu.
Orang Arab (india & Pakistan) dan orang Timur Jauh (Cina) ada di tingkat kedua dalam sistem penjajahan belanda. Mereka adalah yang langsung berhubungan dengan pribumi yang ada di level paling bawah (khususnya dalam perdagangan/niaga). Jadi tidak aneh kalau merekalah yang jadi sasaran "kejengkelan" orang pribumi, bukan terhadap orang Belanda sendiri. Sampai sekarangpun masih banyak lelucon tentang orang Arab dan Cina yang memberikan indikasi bahwa "warisan" jaman penjajahan itu belum terhapus dari ingatan kolektif bumiputera.
Salam,
WALUYA
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment