Pernyataan Mujahidin peserta pelatihan militer asal Aceh
Senin, 26 Desember 2011
Segala puji bagi Allah, yang memuliakan Islam dengan pertolongan-Nya, menghinakan kesyirikan dengan kekuatan-Nya, mengatur semua urusan dengan perintah-Nya, mengulur batas waktu bagi orang-orang kafir dengan makar-Nya, yang mempergilirkan hari-hari bagi manusia dengan dengan keadilan-Nya, dan menjadikan hasil akhir sebagai milik orang-orang bertakwa dengan keutamaan-nya. Shalawat dan salam terhatur selalu kepada Nabi Muhammad SAW, manusia yang dengannya Allah tinggikan menara Islam. Amma Ba'du:
Sehubungan dengan diadakannya I'dad Tadrib 'Askary (Pelatihan Militer) di pegunungan Jalin Jantho pada bulan Februari 2010 yang lalu (#), serta munculnya berbagai pemberitaan dan tuduhan terhadapnya.
Maka, kami selaku putra-putra Aceh yang ikut serta didalamnya, ingin menerangkan beberapa hal, khususnya kepada masyarakat Aceh, sebagai berikut:
Maka, kami selaku putra-putra Aceh yang ikut serta didalamnya, ingin menerangkan beberapa hal, khususnya kepada masyarakat Aceh, sebagai berikut:
1. Maksud dan tujuan yang sebenarnya dari diadakannya Tadrib 'Askary (Pelatihan Militer) tersebut sejak awal adalah semata-mata sebagai persiapan untuk menolong saudara-saudara kita kaum muslimin yang tertindas dan terjajah dengan keji di berbagai belahan bumi Islam dan kaum muslimin, terutama bumi suci Palestina, yang dilakukan oleh koalisi penjajah Amerika Serikat, Israel, dan sekutu-sekutu mereka. hal ini, sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah Ta'ala didalam firman-Nya :
"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka, apa saja yang kalian sanggupi dari kekuatan, dan dari kuda-kuda yang ditambat, (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh-musuh Allah, musuh-musuh kalian, dan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya akan tetapi Allah mengetahuinya". (Qs. Al-Anfal : 60)
"Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka, apa saja yang kalian sanggupi dari kekuatan, dan dari kuda-kuda yang ditambat, (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh-musuh Allah, musuh-musuh kalian, dan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya akan tetapi Allah mengetahuinya". (Qs. Al-Anfal : 60)
2. Adapun mengenai pemberitaan yang menyatakan bahwasanya maksud dan tujuan kami mengadakan I'dad Tadrib 'Askary tersebut adalah untuk melakukan penyerangan terhadap NGO-NGO (non-governmental organization / LSM, -red) asing yang ada di Aceh, maka dapat kami jelaskan sebagai berikut : Memang benar, ada di antara kami yang pernah mendengar pembicaraan mengenai NGO-NGO asing yang ada di Aceh ini dari beberapa pengurus program pelatihan militer. Namun sejauh yang kami ketahui adalah, pembicaraan ini muncul karena beredarnya isu mengenai adanya misi-misi ganda dari beberapa NGO asing yang ada di Aceh. Misi-misi ganda tersebut yaitu Balkanisasi Aceh, Eksploitasi kekayaan alam Aceh, dan Kristenisasi atau misi pemurtadan rakyat Aceh.
Dan pada saat itu yang kami ketahui ada 2 point yang diambil oleh para pengurus pelatihan militer terkait dengan adanya isu-isu tersebut, yaitu :
Pertama, kami akan mencari bukti yang kuat mengenai misi-misi ganda dari beberapa NGO asing ini. Karena kami mengetahui memang tidak semua NGO asing yang ada di Aceh memiliki misi-misi ganda. Ada NGO-NGO asing yang memang benar-benar murni ingin memberikan bantuan kepada rakyat Aceh yang tertimpa musibah gempa bumi dan gelombang tsunami. Namun, kita juga tidak bodoh seandainya ada diantara mereka yang ingin menipu kita. Maksudnya yaitu, mereka memberikan sedikit bantuan kepada kita, akan tetapi kemudian mereka memecah belah bangsa kita (Balkanisasi), merampok kekayaan alam kita (Eksploitasi), dan memurtadkan masyarakat kita /Kristenisasi.
Kedua, jika memang kami bisa mendapatkan bukti yang yang kuat, maka tujuan kami adalah ingin menggagalkan misi-misi ganda dari beberapa NGO asing tersebut. Dan pada saat itu sama sekali belum ada pembicaraan mengenai bagaimana cara menggagalkannya jika memang misi ganda tersebut terbukti benar adanya. Jadi, jika dikatakan kami sudah merencanakan penyerangan terhadap NGO-NGO asing yang ada di Aceh, maka ini adalah sebuah kebohongan besar. Karena kami mengetahui dengan pasti, bahwasanya kebanyakan yang bekerja pada NGO-NGO asing yang ada di Aceh saat ini adalah rakyat Aceh sendiri, sehingga mustahil bagi kami melakukan sesuatu yang akan menyebabkan jatuhnya korban dari rakyat Aceh sendiri.
Dan pada saat itu yang kami ketahui ada 2 point yang diambil oleh para pengurus pelatihan militer terkait dengan adanya isu-isu tersebut, yaitu :
Pertama, kami akan mencari bukti yang kuat mengenai misi-misi ganda dari beberapa NGO asing ini. Karena kami mengetahui memang tidak semua NGO asing yang ada di Aceh memiliki misi-misi ganda. Ada NGO-NGO asing yang memang benar-benar murni ingin memberikan bantuan kepada rakyat Aceh yang tertimpa musibah gempa bumi dan gelombang tsunami. Namun, kita juga tidak bodoh seandainya ada diantara mereka yang ingin menipu kita. Maksudnya yaitu, mereka memberikan sedikit bantuan kepada kita, akan tetapi kemudian mereka memecah belah bangsa kita (Balkanisasi), merampok kekayaan alam kita (Eksploitasi), dan memurtadkan masyarakat kita /Kristenisasi.
Kedua, jika memang kami bisa mendapatkan bukti yang yang kuat, maka tujuan kami adalah ingin menggagalkan misi-misi ganda dari beberapa NGO asing tersebut. Dan pada saat itu sama sekali belum ada pembicaraan mengenai bagaimana cara menggagalkannya jika memang misi ganda tersebut terbukti benar adanya. Jadi, jika dikatakan kami sudah merencanakan penyerangan terhadap NGO-NGO asing yang ada di Aceh, maka ini adalah sebuah kebohongan besar. Karena kami mengetahui dengan pasti, bahwasanya kebanyakan yang bekerja pada NGO-NGO asing yang ada di Aceh saat ini adalah rakyat Aceh sendiri, sehingga mustahil bagi kami melakukan sesuatu yang akan menyebabkan jatuhnya korban dari rakyat Aceh sendiri.
Inilah yang kami ketahui dari program pelatihan militer di Jantho yang mana kami ikut serta didalamnya. Sesungguhnya kami bukan ingin berbuat zhalim ataupun teror, namun justru kami menginginkan agar penjajahan (khususnya terhadap umat Islam) dihapuskan dari muka bumi ini. Kami bukan ingin membuat kerusakan, namun justru kami ingin menjaga kekayaan alam dari tangan-tangan asing yang ingin merampasnya.
Inilah kami apa adanya. Kami telah berijtihad menurut kemampuan dan pemahaman kami pada saat itu. Dan jika ternyata ijtihad yang kami ambil ini adalah salah, maka kami memohon kepada Allah 'Azza Wa Jalla agar sekiranya berkenan mengampuni dosa-dosa dan kesalahan kami, serta memperbaiki keadaan kami.
* Imam Asy-Syafi'i (Rahimahullah) pernah berkata : "Kalaulah mencintai Ahlul Bait dikatakan sebagai rafidhi (Syi'ah), biarlah aku dikatakan rafidhi (Syi'ah)".
Maka, di sini pun kami akan berkata :
"Jika ingin menolong umat Islam yang terjajah dengan keji oleh aliansi zionis-salibis, jika ingin menerapkan Syari'at Islam di Aceh secara kaffah, jika ingin menjaga kekayaan alam Aceh dari tangan-tangan asing penjajah, jika itu semua dikatakan Teroris, maka biarlah seluruh dunia dan masyarakat Aceh menyaksikan, BAHWASANYA KAMI ADALAH TERORIS."
ttd,
Peserta Tadrib 'Askary (Pelatihan Militer) Asal Aceh
ttd,
Peserta Tadrib 'Askary (Pelatihan Militer) Asal Aceh
------------------------
(#)
Hakim menanyakan kepada dr Jose Rizal dari Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) apakah dirinya tahu tentang peristiwa pelatihan di Aceh, dijawab dr Jose, dirinya mengetahui bahwa pelatihan di Aceh tersebut untuk mengirim mujahidin ke Gaza pada saat Palestina dibombardir oleh Israel. Dokter Jose juga menceritakan sedikit tentang kondisi di Gaza yang pasti akan membuat marah kaum Muslimin dimanapun berada. Itu yang dikemukakan oleh dr Jose Rizal sebagai saksi di persidangan terdakwa Abdullah Sunata pada 16/03/2011. MER-C adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kegawat-daruratan medis yang berpengalaman beroperasi di daerah konflik ataupun daerah perang.
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/03/17/13807/dr-jose-rizal-abdullah-sunata-mujahid/
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/03/17/13807/dr-jose-rizal-abdullah-sunata-mujahid/
Kalau kesaksian dr Jose Rizal itu benar, maka sesungguhnya mereka yang datang berlatih di Aceh itu pada mulanya adalah akibat dari zionist yang membantai dan meluluh-lantakkan Gaza. Barulah kemudian diterpaksakan (saya pinjam ungkapan kata dari Prof Ahmad Ali) beralih menjadi "terrorist", seperti halnya dengan Front Islamique du Salut (FIS) di Aljazair.
http://waii-hmna.blogspot.com/1997/12/303-ktt-oki-mengutuk-terrorisme-dan.html
http://waii-hmna.blogspot.com/1997/12/303-ktt-oki-mengutuk-terrorisme-dan.html
__._,_.___
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
0 comments:
Post a Comment