Advertising

Tuesday 19 June 2012

[wanita-muslimah] ATC Janjikan Bantuan Hukum bagi Pemandu Sukhoi

 

 
ATC Janjikan Bantuan Hukum bagi Pemandu Sukhoi
JAKARTA

 

Kecelakaan pesawat bukan disebabkan faktor tunggal.

Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) berjanji akan memberikan bantuan hukum bagi petugas ATC yang memandu pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak pada 9 Mei lalu. "Kalau ada anggota yang bermasalah, kami mendampingi," ujar Presiden IATCA I Gusti Ketut Susila kepada Tempo kemarin.

Meski begitu, IATCA meminta tidak ada pihak yang melakukan penghakiman sebelum Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil penyelidikan. "Yang bisa menentukan penyebab kecelakaan adalah KNKT," katanya.

Susila menjelaskan, tidak pernah ada penyebab tunggal dalam setiap kecelakaan pesawat. Sebab, menurut dia, ada bermacam-macam faktor yang bisa menyebabkan jatuhnya pesawat. "Tidak bisa disimpulkan lebih dulu apakah karena faktor tunggal," ucapnya.

Diakui Susila, dalam beberapa kasus kecelakaan pesawat di negara lain, pernah ada petugas ATC yang dijatuhi hukuman. Namun hukuman tersebut kemudian diralat dengan pertimbangan banyak faktor yang terlibat dalam kecelakaan pesawat. "Kontribusi faktor ini yang tetap harus diperhatikan dalam penyelidikan," ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Pertahanan dan Pengembangan Bisnis PT Trimarga Reka tama, Sunaryo, mengungkapkan bahwa perusahaan penerbangan Sukhoi akan mencairkan uang pertanggungan asuransi korban bulan depan. "Insya Allah, Juli, setelah perampungan data," katanya.

Nilai pertanggungan disesuaikan dengan kesepakatan antara Sukhoi dan pemerintah serta tidak terpengaruh oleh dugaan adanya unsur kesalahan ATC dalam kecelakaan itu. "Siapa pun yang bersalah, Sukhoi harus memberi asuransi sesuai yang disepakati," tutur Sunaryo.

Sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah, Sukhoi diminta memberi ganti rugi Rp 1,25 miliar per jiwa. Biaya itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011.

Laporan utama majalah Tempo edisi pekan ini menyebutkan penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak Gunung Salak mulai terkuak.
Pengawas udara diduga kurang memandu pilot yang tak memahami medan.

Laporan tersebut juga memuat isi rekaman percakapan terakhir antara pilot Sukhoi Superjet 100, Aleksandr, dan N, petugas pengatur lalu lintas udara di Terminal East Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.

"Tower 36801 good afternoon, establish Radial 200 degrees VOR ten thousand feet...,"ucap sang pilot pada pukul 14.24 WIB. N menjawab, "RA36801 radar contact, maintain ten thousand proceed area." Sesuai dengan prosedur, pilot Aleksandr mengulang instruksi petugas: "Maintain level 10.000 feet 36801."

Dua menit terbang di ketinggian 10 ribu kaki, pilot Aleksandr mengulang permintaan untuk menurunkan pesawat ke ketinggian 1.828 meter di atas permukaan laut. N memberi persetujuan. Pada pukul 14.28, pilot Aleksandr terdengar kembali meminta persetujuan.
"Tower 36801 request turn right orbit present position." Tak menanyakan alasan pilot memutar pesawatnya ke kanan, N langsung setuju. Hampir lima menit setelahnya, pesawat menabrak tebing Gunung Salak. I WAYAN AGUS PURNOMO | M ANDI PERDANA | EFRI R


 
 
 
 

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment