Soal Dana, RI Tunda Beli Apache
Friday, 02 November 2012 11:51
Senat AS Sudah Setuju Jual
JAKARTA–Rencana pemerintah membeli helikopter serbu Apache untuk TNI AD bakal kembalai tertunda. Penyebabnya adalah anggaran. Namun, pesawat bekas yang tergolong mahal ini sudah mendapat lampu hijau dari Senat Amerika Serikat (AS) untuk dijual. "TNI AD sebagai pihak pengguna mengakui harga Apache meski second tetap mahal.
Karenanya jika Apache itu dibeli dengan menggunakan anggaran reguler TNI AD di APBN, dikhawatirkan akan mengganggu program yang sudah ada. Karenanya mereka meminta alokasi anggarannya lewat on top. Karena anggarannya belum terlihat jelas, jadi diputuskan ditunda saja," ujar Komisi I DPR Hayono Isman di Gedung DPR, Senayan, kemarin (1/11).
Politisi Demokrat ini mengakui, Komisi I DPR RI juga sudah menyetujui adanya permintaan penundaan pembelian Apache dari AS tersebut mengingat yang berkepentingan dalam hal ini user-nya sendiri (TNI AD). "Dalam masa persidangan kemarin, hal ini sudah dibicarakan di Komisi I. Kemungkinan pembicaraan pembelian Apache akan kembali dibuka paling cepat untuk pengadaan di 2014," paparnya.
Hayono mengatakan, ihwal penundaan pembelian Apache ini, karena pihak TNI AD meminta agar anggaran pengadaan heli serbu itu di luar anggaran reguler pada pagu anggaran di APBN 2013. Padahal, senat AS melalui Senator AS Richard G Lugar saat kunjungan ke Komisi I DPR Rabu (31/10) telah memberi dukungan bagi rencana pemerintah Indonesia membeli heli serbu Apache tersebut "Dari kunjungan kemarin itu terungkap, sudah ada congressional notice kepada pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache ke Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu jauh sebelumnya, politisi PDIP yang juga wakil ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mempertanyakan rencana pemerintah membeli heli serang Apache. Menurut mayor jenderal purnawirawan itu, dari awal rencana pembelian itu tak ada dalam APBN 2012 atau pun Rancangan APBN 2013.
"Rencana pemerintah Indonesia untuk membeli pesawat heli serang Apache benar-benar mengejutkan," kata Hasanuddin. Tahun ini, kata Hasanuddin, memang berencana untuk membeli 8 heli serang seharga USD 90 juta dan 16 heli serbu senilai USD 170 juta. "Kedua jenis pesawat itu akan dibeli dari PT Dirgantara Indonesia dan sudah dilakukan kontrak," kata Hasanuddin.
Artinya, jika pemerintah kemudian memutuskan membeli heli Apache tanpa senjata seharga USD 40 juta, untuk mempersenjatainya lagi membutuhkan USD 20 juta per unit. Total, menurut Hasanuddin, dibutuhkan USD 600 juta untuk 10 unit. Seperti diketahui, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI.
Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam. Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997.
Dibanding seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan. Dibanding dari seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.
Helikopter yang dikendalikan dua awak ini juga dilengkapi teknologi presisi yang lebih baik dari seri awal. Pengembangan mesin dan navigasinya membuat helikopter tempur ini bisa terbang lebih lama dan lincah bermanuver. (dms)
Reply via web post | Reply to sender | Reply to group | Start a New Topic | Messages in this topic (1) |
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment