Benar Bung Mu'iz, komunitas Muslim yang kuat yang dibentuk oleh Kanjeng Nabi SAW dikenal dg nama JAMAAH, dan perlu diperhatikan bahwa Jamaah bukanlah sebutan kepada jumlah massa. Ribuan dan
jutaan individu tak dapat disebut satu Jamaah. Yang disebut Jamaah adalah individu-individu yang berkumpul dan bersatu padu untuk bertekad bekerja sama dan melaksanakan satu program bersama. Jumlah lima atau enam orang pun yang semacam itu merupakan satu Jamaah.
Sebaliknya, walaupun orangorang itu berjumlah ribuan atau jutaan, dan dalam kumpulan orang-orang tersebut tidak terdapat unsur 'tekad, bekerja untuk visi dan misi yang sama' dan tidak memiliki pemimpin(Imam), maka mereka bukanlah suatu Jamaah.
Dahulu, ketika Rasulullah SAW mengumumkan kenabian beliau di kota Mekkah, maka pada hari pertama hanyalah empat orang saja yang beriman kepada beliau, termasuk dengan dirinya jumlahnya menjadi lima orang. Kendatipun hanya berlima, tapi mereka merupakan satu Jamaah.
Sebaliknya, penduduk Mekkah yang berjumlah delapan sampai sepuluh ribu orang itu bukanlah merupakan satu Jamaah, sebab mereka tidak bertekad untuk melakukan satu pekerjaan, dan tidak mempunyai program bersama.
Nah, bagaimana dengan kondisi terkini. Apakah kaum Muslimin di Indonesia atau Malaysia atau di negara-negara lain yang jumlahnya ratusan jutaan itu merupakan satu Jamaah? Apakah kaum Muslimin sedunia telah mengambil keputusan untuk bekerja bersama-sama dalam segala aktivitas? Apakah mereka mempunyai sebuah program bersama?
Harus diakui bahwa di dalam hati kaum Muslimin terdapat rasa simpati antara satu sama lain. Tetapi perasaan itu tidak merata terdapat pada semua orang Muslim. Sebagian ada mempunyai perasaan itu, sebagian lagi tidak. Lagi pula tidak ada semacam organisasi, yang dengan perantaraannya pertentangan-pertentangan antar golongan dalam Islam dapat didamaikan.
Bagaimanapun, pertentangan paham adalah sesuatu yang alami dan memang terdapat dalam satu Jamaah. Di zaman Rasulullah SAW juga adakalanya terjadi tidak adanya persesuaian paham antara kalangan Anshar dan Muhajirin dan kadang-kadang timbul pertikaian antar suku. Akan tetapi, apabila Rasulullah SAW mengambil suatu keputusan, maka segala pertentangan dan perselisihan itu segera dapat didamaikan. Begitu
juga di zaman Khilafat Rasyidah telah timbul perselisihan, tetapi apabila timbul hal itu dan Khalifah turun tangan dengan mengambil keputusan, maka perselisihan itu reda kembali.
Juga sesudah habisnya masa Khilafat hingga tujuh puluh tahun lamanya kaum Muslimin berada di bawah satu pemerintahan. Di mana pun kaum Muslimin berada pada waktu itu, di sana mereka tunduk kepada satu peraturan. Baik atau buruknya peraturan itu tidak akan dipersoalkan di sini, tetapi bagaimanapun, peraturan itu telah mengikat kaum Muslimin menjadi satu.
Jadi, jelaslah bahwa yang namanya "Al-Jamaah" adalah segolongan Jamaah Islam yang memiliki pimpinan (Imam) dan pimpinan itu harus ditaati dan disayangi oleh Jamaah Islam. Dengan kata lain: Tidak ada yang namanya al-jamaah [Islam] tanpa pimpinan (imam) dan tidak ada pimpinan (imam) tanpa al-jamaah.
Saya tidak tahu definisi "organized religion" yang Anda maksud, akan tetapi atas dasar penjelasan-penjalasan di atas rasanya kriteria adanya agama, imam dan pengikutnya mutlak harus ada dalam sebuah organized religion.
Salam,
MAS
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz <muizof@...> wrote:
>
> Terlepas dari perbedaan Jemaah Ahmadiyah dan Hizbut Tahrir, sebenarnya Islam itu
> organized religion apa bukan ?
>
>
> Kalau mau mencontoh Nabi Muhammad, maka nabi itu membentuk komunitas muslim yang
> kuat tanpa peduli bentuknya itu negara atau bukan juga tidak peduli dengan
> predikat nama sang penguasa, meskipun Nabi juga bertindak sebagai agamawan juga
> mengurusi semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
> keamanan (padahal pada era nabi sudah ada yang namanya konsep kerajaan, seperti
> Romawi dan Persia itu jelas dipimpin oleh Kaisar, dan kerajaan lain yang
> kecil-kecil juga punya penguasa dengan sebutan raja).
>
> Jabatan khalifah itu kan baru muncul setelah Rasulullah wafat, era khulafaur
> rasyidin penguasanya disebut amirul mukminin atau khalifah, sesudah itu muncul
> era kerajaan karena suksesi kepemimpinan melalui cara turun temurun. Hingga
> runtuhnya kekhalifahan islam yang terakhir (Turki Utsmani). Umat islam dan
> wilayahnya menjadi jajahan koloni bangsa Eropa, yang kemudian satu
> persatu merdeka dengan konsep nation state hingga sekarang.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
>
>
> ________________________________
> Dari: ma_suryawan <ma_suryawan@...>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Sel, 1 Februari, 2011 11:18:54
> Judul: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
>
> Nabi SAW saja menyuruh Jemaat Islam di masa awal agar berlindung di negara
> Kristen Abessinia, dan Jemaat Islam tahu rasa berterima kasih untuk tidak
> mengubah idiologinya atau mengacaukan negeri Abessinia.
>
> Beda dengan HT yang ingin mengubah idiologi dimana mereka tinggal, termasuk di
> Indonesia.
>
> Salam,
> MAS
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi <soegardi@> wrote:
> >
> > akhirnya ada tuh kesamaan antara HT dan Ahmadiyah ..... berlindung di
> > negara2 sekuler,
> > dan dikejar-kejar di negara2 muslim ....
> >
> > ya udah pisss deh ya .... :-)
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment