Advertising

Sunday, 30 January 2011

Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Ilmu Sosial, Ilmu yang Kurang Berguna bagi Agama

 

Nimbrung lagi karena tergoda;

Ngomongin masalah ini jadi ingat soal 'otak kanan dan otak kiri'
[silaken data lengkapnya cari sendiri]
Manusia mungkin punya keterbatasan dalam memaksimalkan fungsi otaknya.
Jadi ada yg lebih kuat fungsi kanan atau fungsi kirinya. Juga mungkin
'bakat'- lingkungan dan tentunya kesempatan. Ini pendapat pribadi.

Kalo dibilang ilmu sosial adalah ilmu yang kurang berguna bagi agama, kok
aneh ya. Justru 'kemampuan' beragama itu masuk dalam ranah ilmu sosial yg
berkaitan dengan fungsi otak kanan-religuitas,rasa, filosofi. Sedangkan
otak kiri lebih mengedepankan masalah matematika, logika, angka , analisa.
Kalo ada orang yg bisa menghapal Qur'an itu kan termasuk dalam kemampuan
otak kanan, masalah IPS

Sekarang pelajar dari vak sosial, madrasah juga bisa masuk ke fak eksakta
misal kedokteran. Padahal dulu kan harus dari IPA.
Karena kan ternyata semuanya saling berkaitan, pelajar yg masuk ke jurusan
teknik arsitektur, selain harus pintar hitungan kan juga kemampuan
berkesenian-menggambar, berimajinasi, soal warna kan penting.
Yg masuk ke jurusan musik, soal diatonik, angka kan harus.

Ini kisah duluu waktu saya sekolah. Waktu SMP, nilai ilmu pasti,
menggambar saya bagus. Lantas walikelas saya menganjurkan supaya masuk ke
STM sipil. Saya gak tertarik. Masuk SMA ogah, karena setelah liat
kurikulumnya gak suka. Saya tertarik hitungan. Akhirnya masuk ke SMK [
SMEA dulu] jurusan akunting. Maklum sejak SD saya sudah bantu ibu saya
bikin 'buku belanja'- Sejak SMP 3 tahun berturut-turut saya jadi bendahara
sekolah. Juara main swipoa-ini otak kiri tapi kalo di SMA masuk IPS. Dulu
sempoa diangap kuno. Zaman sekarang jadi model lagi.Tapi sekarang saya
sudah agak lupa.
Urusan ngumpulin duit untuk piknik, beli buku, beli alat olahraga.
Sempurna hitungannya gak ada beda, gak korup. :-)
Waktu di SMK [ yg dianggap derajatnya lebih rendah dari SMA] setara dengan
jurusan IPS. Saya tetap dapat pelajaran matematika,logaritma yg susah.
Ternyata kan gunanya untuk hitungan statistik, hitungan bunga, rasio laba
rugi.

Jadi biar gimanapun eksakta dan ilmu sosial sebenernya saling melengkapi.
Kalopun di pilah lebih kepada penentuan yg lebih diminati.
Biasanya orang2 yg ahli agama kebanyakan sekarang ini ilmu eksaktanya
kurang. Ilmu agama, seni, kearifan berkonotasi dengan timur. Sedangkan yg
bersifat, ilmiyah, eksakta, science lebih diartikan sebagai barat.
Padahal ilmu eksakta dulunya kan orang islam sangat pandai; ilmu falak,
aljabar, kedokteran. Sekarang malahan mundur.
Gitu kira2nya.

salam,
l.meilany

mbak mia, padahal setelah kerja, ilmu IPS yang banyak kepake buat
"ngerjain" anak2 IPA.
kalau di perusahaan, bagian HRD (orang IPS) yang mewawancara dan
nggaji anak2 teknik (IPA), sekaligus mecat mereka.
bagian manajemen (orang IPS) memanage para engineer (anak2 IPA),
pendeknya orang IPA yang ngerjain dan bisa bangga apa yang mereka
kerjain, tapi yang ngatur duit gaji mereka tetep aja orang2 IPS.
kayak di Indonesia aja, orang2-nya Habibie dikerjain sama orang2 IMF dan
Depkeu.
Yang berkuasa dan banyak muncul di TV banyak orang IPS, dari hukum,
pakar komunikasi, pakar politik, pakar keuangan, itu orang2 IPS. He he
:)

Sebenarnya jaman dulu orang Islam yang bikin metode ilmiah. Ibnu
Khaldun, bapak sosiologi meletakkan dasar2 penelitian ilmu sosial yang
kemudian dipake sebagai dasar ilmu sosial oleh orang2 barat. Bukunya,
mukadimah, masih dipake sebagai rujukan di barat sono. Di dunia Islam
cuman dipake sebagai kenang2-an, kita pernah bikin kayak gini lho.

Dunia keilmuan Islam mundur gara2 umat Islam sudah tidak mau mikir
lagi, maunya main othak-athik gathuk, bikin segmentasi dan
diskretisasi antara ilmu yang islami sama ilmu kafir. Akibatnya ya
gitu, sibuk mengklaimi hasil penemuan orang lain sambil nggak pernah
bisa bergerak maju dari masa lalu.

salam,
--
Wikan

2011/1/29 <aldiy@yahoo.com>:
> Jadi di ranah keilmuan sendiri ilmu2 sosial cenderung dikecengin. Ini
> tercermin dengan sikap sebagian kita yang menganggap anak IPA terbaik,
> dan anak IPS terbuang. Tentu saja kecenderungan itu mulai berubah
> sekarang. Nah di kalangan agamis ilmu2 sosial malah dianggap merusak
> akidah, sebaliknya ilmu eksak dicocok2in ke penafsiran Quran hadis.
> Permasalahan ini sama2 disebabkan karena ilmu sosial langsung melibatkan
> manusia di dalamnya. Kalau dalam dunia keilmuan perubahannya positif,
> dimana kita sudah lebih aware ttg aspek manusia, tapi kok di ranah agama
> yg mestinya lebih memanusiakan manusia, nggak begitu kecenderungannya?
> Aspek manusianya seperti beku?
> Salam
> Mia
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment