Di bawah ini adalah tulisan Prof. Sarlito Wirawan Sarwono dalam Sindo 12/12/2010. Kiranya tidak basi untuk dipostingkan pada WM agar tetap menjadi pelajaran dan hikmah bagi pembacanya.
----------------------------------------------------------
TUHAN YANG BAIK HATI
Sebagian orang memang sering mengeluhkan Tuhan kita yang tak henti-hentinya
memberi cobaan pada bangsa Indonesia:
Tsunami Aceh,
Gempa Bengkulu,
Gempa Yogya,
Gempa Padang,
Banjir Wasior,
Banjir Jakarta,
Merapi,
Bromo dan entah apa lagi nanti.
Banyak korban harta dan jiwa, baik manusia maupun sapi.
Padahal bangsa ini sdh kurang apa loh,
Ketaatannya pada Tuhan.
Kuota haji bertambah terus,
belum termasuk haji gelap.
Sholat Istigozah sering sekali digelar,
tempat-tempat ibadah tidak pernah kosong,
Bahkan umat Kristen dan Ahmadiyah
tetap saja ke tempat ibadahnya walaupun sudah digusur, dirusak, dibakar atau
ditutup oleh umat lain.
Sedangkan umat yang lain itu juga tidak pernah berhenti meneriakkan asma Tuhan
yang maha besar (Allahuakbar!)
setiap kali mereka menumpas umat sesat, atau sekedar berunjuk kekuatan
ke Gedung DPR atau tempat-tempat maksiat.
Pokoknya, semua orang Indonesia mengaku bertakwa kepada Tuhan masing-masing,
walaupun realitanya
mereka saling bertikai, bahkan berbunuhan.
Jadi mengapa Tuhan masih juga mencoba bangsa ini?
Tetapi saya tidak setuju dengan pendapat seperti itu.
Buat saya , bencana-bencana alam di bumi Indonesia dan seluruh dunia
sudah di-blue print-kan Tuhan sejak sebelum Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dan
baru akan di-Ending-kan
kalau kiamat nanti.
Tinggal kewajiban manusialah untuk mempelajari baik-baik blue print itu
untuk bisa mengantisipasi dan mengatasi bahaya yg mungkin timbul.
Dan kita sudah melakukan antisipasi itu.
Ketika Merapi masuk tahap " AWAS ",
misalnya, semua petugas sudah memperingatkan masyarakat untuk segera
meninggalkan daerah bahaya.
Bahkan Petugas, dibantu Relawan,
ikut mengEvakuasi warga.
Tetapi ya itu - masih ada saja yang lebih percaya pada mbah Marijan , dari pada
tanda-tanda Tuhan ( yang diketahui manusia melalui Ilmu ).
Akibatnya ya itu, JATUH KORBAN sia-sia.
Indonesia tidak sendirian - kalau soal bencana.
Kebakaran di Florida,
di Queensland (Australia),
di Israel,
Banjir di Sydney,
di Cina,
Gempa di Haiti,
dan seterusnya.
Pokoknya, kalau tentang bencana
Tuhan tidak pilih kasih.
Jadi tidak usahlah kita repot mengait-ngaitkannya dengan dosa umat Islam
Indonesia yang makin banyak, korupsi yang nggak berhenti-henti dsb.
Di Amerika
yang konon korupsinya, hanya sedikit
(minimal sebelum dibongkar oleh Wikileaks)
Bencananya sama saja dgn Indonesia
yang korupsinya sudah jadi rahasia umum sejak jaman "Panitia Anti Korupsi nya
Bung Hatta". - dan makin gamblang setelah kasus Gayus.
Saya malah lebih percaya bahwa Tuhan itu sangat murah hati pada bangsa
Indonesia, -
Justru karena ketakwaannya.
Betapa tidak.
Tatkala Negara-negara lain diguncang kerusuhan dan pemecah-belahan,
Seperti Yunani dan Turki, atau
Resesi ekonomi (Amerika), atau
Bom2 bunuh diri (Irak, Afghanistan),
Indonesia Relatif Tenang.
Malah sudah masuk forum negara-negara maju G 20.
Indonesia tidak diganjar kudeta atau
Perang saudara oleh Tuhan, seperti yang pernah terjadi di thn 1948 n 1965
(dua-duanya pemberontakan PKI, yang ideologinya konon memang tak percaya sama
Tuhan).
Yang terjadi pasca Orde Baru adalah justru yang diminta oleh bangsa Indonesia,
Selalu Diberi oleh Tuhan.
Bangsa Idonesia minta Suharto turun,
Ya Suharto turun beneran.
Minta demokrasi sbgai pengganti tirani,
Tuhan ijinkan dgn Pemilu legislatif, dan pemilihan Presiden dan Kepala Daerah
langsung oleh rakyat.
Bangsa ini minta otonomi daerah untuk memajukan daerah dan mengurangi korupsi di
pusat,
Ya diberi.
Minta kebebasan pers,
Dikasih.
Minta Polisi lepas dari ABRI dan TNI balik ke barak, - stop Dwifungsi,
Juga dapat.
Minta Presiden yang ganteng,bijaksana,
sabar, cool, yang enak dilihat (oleh kaum ibu) waktu pidato,
Maka Tuhan Memenangkan SBY.
Bahkan Presiden AS dipilihkan oleh Tuhan (melalui Pemilu AS) yang
"orang Indonesia",
sesuai dengan mimpi bangsa Indonesia
("Sate, baso..., enak, ya").
Begitu baiknya Tuhan sama kita, sehingga teroris yang mengatas nama kan dirinya
sebagai pembela Allah pun
tidak diberi peluang untuk bergerak.
Beberapa tahun terakhir ini, sesudah tewasnya Nurdin Top dan Dulmatin,
maka praktis Densus 88 bisa mengendus setiap gerak calon teroris,
sehingga berkali-kali tempat persembunyian dan rencana mereka terbongkar
sebelum menjadi kenyataan.
Densus 88 memang jempol.
Tetapi "TIDAK MUNGKIN" lah semua itu
tanpa ridho Tuhan.
Bandingkan saja misalnya dengan
Pakistan,
India, apalagi
Palestina
yang masih diancam teror terus
sampai hari ini.
Karena itu, kalau sekarang kita masih melihat :
Banyak Orang Miskin - Tawuran,
Pengunjuk Rasa lempar2an batu dgn. polisi,
Pol PP dorong2 - an dengan PKL,
Pilkada ribut,
DPR studi banding,
Bank Century masih gak jelas,
Jalanan macet,
Proyek MRT Jakarta macet juga,
RUU DIY ribut, - dan seterusnya,
Ya kita harus lihat kesalahannya
Pada Diri Kita Sendiri.
Saya teringat pada suatu hadis Nabi
yang mengisahkan seorang sahabat masuk ke masjid hendak menunaikan shalat
bersama Rasullah.
Melihat bahwa unta sahabat itu dibiar kan begitu saja tanpa diikat, maka
Rasullulah mengimgatkan agar sang sahabat mengikat dulu utanya sebelum masuk
masjid, agar unta itu tidak lari.
Maka sahabatpun bertanya,
"Mengapa harus saya ikat, ya Rasul,
bukankah Allah akan menjaga unta itu".
Jawab Rasullulah,
"Allah paling tidak menyukai umatNya
yang hanya bertakwa kepadaNya
tetapi tidak berusaha sebaik-baiknya"
(para ikhwan yang hafal hadis,
maaf kalau saya menulisnya kurang pas,
maklum ilmu Islam saya Cuma pas-pasan).
Begitu juga dlm agama Kristen, setahu saya ada seruan dalam bahasa Latin
"Ora et labora" (berdo'a dan bekerja).
Makna dari
hadis dan seruan itu sama saja,
yaitu kita tetap harus berusaha,
walaupun kita sudah bertakwa.
Hasil dari usaha itu kita rasakan di sini,
di dunia yang fana ini.
Bukan di surga,
sedangkan buah dari takwa dan do'a
bisa di sini,
tetapi terutama untuk nanti di akhirat.
Masalahnya,
dalam bangsa Indonesia beragama
(khususnya Islam),
fokusnya terlalu ditujukan
pada hasil akhir nanti diakhirat saja.
Karena itu tausyiah dan khotbah
para ulama dan kiai (termsk yg di TiVi)
tidak jauh-jauh dari nasihat-nasihat
bagaimana caranya
agar kita kelak bisa masuk surga,
termasuk memperbanyak ibadah
mulai dari sholat malam sampai zikir.
Nah, kalau kita ibadah terus,
kapan kerjanya?
Padahal
untuk membuat Tim Nasional Indonesia
menang atas Malaysia,
Laos dan terutama Thailand, misalnya. tidak cukup dengan do'anya 220 juta
rakyat Indoesia
(selama ini sudah dilakukan, tetapi PSSI kalah terus),
melainkan - dengan menambahkan
Irfan Bachim dan Christian Gonzales
ke dalam Timnas melalui proses Naturalisasi - dan
Setelah itu berlatih keras - dan
memikirkan strategi yang paling cerdik.
Sama halnya
dengan Timnas Dayung
yang mememangi beberapa medali emas di Asian Games,
dan Petinju Chris John
yang mempertahankan sabuk emasnya.
Semua demi mengibarkan
sang saka Merah Putih
di angkasa internasional.
Mereka semua
Berusaha,
Berlatih - dan
Berdo'a.
Saya rasa,
Kalau semua orang mau sungguh-sungguh berusaha,
Tidak lagi cuma mau jalan pintas,
Tidak lagi percaya pada mitos "100 hari"
(kalau gagal, ganti pejabat),
Meninggalkan UUD (Ujung-ujungya Duit),
Meninggalkan kebiasaan debat-kusir
yang hanya mau menang sediri - dan Berusaha agar selalu Satu Kata dengan
perbuatan,
Insya Allah
Indonesia akan lebih cepat mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera,
Bukan hanya nanti - di akhirat,
tetapi sekarang di tanah air kita.
Robbana atina fidunia hasanah,
wa fil akhirati hasanah,
waqina adhabanar.
Amiin YRA
----------------------------------------------------------
Wassalam,
chodjim
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment