Advertising

Wednesday 8 June 2011

[wanita-muslimah] Beberapa Metode Pendidikan Dalam Islam

 

Artikel Buletin An-Nur :
Akhlaq dan Tarbiyah

Beberapa Metode Pendidikan Dalam Islam

Di dalam Islam, pendidikan adalah salah satu dari sisi kehidupan manusia
yang mendapat perhatian serius, Islam telah mengaturnya sedemikian
lengkap. Metode pendidikan Islam diterapkan dalam banyak cara karena
adanya perbedaan daya tangkap, persepsi dan tingkat emosi. Berikut ini di
antara yang dapat dipaparkan secara ringkas:

1. At-Targhib wat Tarhib(Dorongan dan ancaman)
Biasanya orang akan mengekspresikan sikapnya sebatas akibat yang
diketahuinya dari suatu perbuatan. Dari sinilah kenapa Islam, -dalam
menuntun manusia- menitik beratkan pada sisi pahala dan siksa, janji dan
ancaman untuk menggugah. Allah berfirman, artinya, "Pada hari itu manusia
keluar dari kuburannya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS.
az-Zalzalah: 6-8).

2. Al-Ma'rifah an-Nazhariyyah (pengetahuan yang didapat melalui
pengamatan)
Islam menyeru umatnya untuk melakukan pengamatan, tafakkur dan tadabbur
terhadap alam ini dan terhadap makhluk yang ada di dalamnya. Hal ini
dikarenakan, konsekuensi dari keyakinan seseorang terhadap adanya alam ini
secara tidak langsung adalah timbulnya keyakinan kepada Tuhan yang
menciptakannya. Tidak ada artinya keyakinan akan adanya makhluk di satu
sisi namun di sisi lain mengingkari adanya Pencipta.

Dalam hal ini, Allah berfirman, artinya, "Dan apakah mereka tidak
memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan
Allah.." (QS. al-A'raf:185). Dan dalam firman-Nya yang lain, artinya,
"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia
diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi
laki-laki dan tulang dada perempuan". (QS. ath-Thariq: 5-7).

3. Hukuman/Sanksi
Tidak semua orang dapat diluruskan dengan nasihat dan pengajaran. Ada di
antara mereka yang hanya mempan dengan bahasa kekerasan dan tindakan tegas
yang berbentuk hukuman berat dan pukulan. Allah mensyari'atkan kedua
metode tersebut.

Dalam Islam, hukuman/sanksi dikategorikan sebagai penegakan
ketentuan-ketentuan Allah (hudud), sebab di dalamnya tentu terdapat sanksi
tegas dan keras serta amat efektif dalam mencegah terjadinya banyak
kemaksiatan. Allah berfirman, artinya, "Dan dalam qishash itu ada (jaminan
kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal..." (QS.
al-Baqarah:179).

4. Kisah-Kisah Al-Qur'an
Di antaranya adalah kisah-kisah para Nabi dan sikap kaum mereka,
kisah-kisah para pendusta Rasul-Rasul Allah dan hukuman yang ditimpakan
kepada mereka akibat pengingkaran dan pendustaan tersebut. Semua peristiwa
itu sudah tentu memberikan kesiapan mental kepada jiwa untuk menerima
informasi-informasi dan penyuluhan-penyuluhan

5. Penetapan hukum secara bertahap
Ketika kaum Muslimin pada masa Rasul masih serba kekurangan baik dari
jumlah personil maupun perlengkapan perang, maka Allah memerintahkan
mereka agar memberi maaf dan berpaling alias tidak berhadap-hadapan
langsung dulu dengan orang-orang Jahiliyyah serta bersabar atas siksaan
dan intimidasi mereka. Allah berfirman, artinya, "Jadilah engkau pemaaf
dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada
orang-orang yang bodoh." (QS. al-A'raf:199). Tatkala jumlah kaum Muslimin
sudah banyak dan mereka sudah memiliki kekuatan yang cukup maka Allah
mengizinkan mereka berperang untuk membela diri dan agar mereka mencicipi
manisnya rasa kemenangan, Allah berfirman, artinya, "Telah diizinkan
(berperang) bagi orang-orang yang diperangi (kaum Muslimin) karena
sesungguhnya mereka telah dizhalimi dan sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kuasa menolong mereka itu." (QS. al-Hajj:39).

Manakala mereka telah memiliki pengalaman berperang, mengetahui makna
mempertahankan diri dan baiknya hasil yang mereka capai, maka Allah
memerintahkan untuk berperang dan menjadikannya sebagai suatu kewajiban.
Allah berfirman, artinya, ".dan perangilah kaum Musyrikin semuanya". (QS.
at-Taubah: 36).

Metode ini senada dengan bunyi sabda Rasul, "Ajari anak kalian tentang
shalat jika sudah berusia tujuh tahun dan pukullah mereka bila
melalaikannya saat mereka berusia sepuluh tahun."

Begitu pula, turunnya al-Qur'an kepada Nabi Muhammad yang tidak sekaligus
tetapi melalui tahapan-tahapan waktu tertentu menunjukkan bahwa metode
pengajaran secara bertahap memiliki pengaruh yang besar terhadap para
pelajar dalam menyikapi materi yang diberikan kepada mereka untuk kemudian
berinteraksi dengannya secara positif.

6. Merangsang Emosi/Perasaan
Di antara penyakit-penyakit yang selalu merongrong fitrah manusia adalah
menuruti hawa nafsu yang selalu menguasai dirinya, jauh dari Allah serta
berbuat kerusakan di muka bumi. Allah berfirman, artinya, "..Sukakah kamu
Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab
yang pedih. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di
jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika
kamu mengetahuinya." (QS. ash-Shaff: 10-11). Dan firman-Nya yang lain,
artinya, "Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik niscaya
Allah melipat gandakan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu, dan
Allah Maha Pembalas jasa lagi Maha Penyantun."(QS. at-Taghabun:17).

7. Nasihat/Wejangan
Nasihat/wejangan merupakan faktor yang memiliki pengaruh terhadap jiwa,
khususnya bila berlangsung atas dasar rasa puas, keinginan sendiri dan
kecintaan terhadap sesuatu. Pendengar/audiens akan sangat respons bila
penyajinya adalah orang yang sudah terkenal dan memiliki reputasi baik.
Sebaliknya bila wejangan diberikan oleh orang yang tidak memiliki reputasi
yang baik atau pendengarnya tidak tertarik terhadapnya maka pengaruhnya
akan sangat lemah bahkan tidak ada sama sekali. Tentunya, apa yang
disajikan al-Qur'an merupakan sebaik-sebaik contoh; wejangan yang
sungguh-sungguh dan yang memiliki pengaruh dalam mendidik jiwa dan
menyucikannya. Di antaranya, wejangan yang diberikan oleh Luqmanul Hakim
kepada anaknya .(Lihat surat: Luqman:13-19).

8. Mengajar sambil praktek
Metode seperti ini banyak sekali ditemukan dalam hadits-hadits Nabi, di
antaranya hadits yang masyhur berkenaan dengan orang yang ditegur oleh
Nabi karena shalatnya tidak benar. Orang tersebut berulang kali melakukan
kesalahan dalam shalatnya dan berulangkali pula Rasul menegurnya dan
memintanya tidak mengulanginya. Tujuan beliau melakukan hal itu adalah
agar dia belajar.

9. Menjelaskan Masalah dengan Alat Peraga
Hal ini banyak disinggung baik dalam al-Qur'an maupun hadits Nabawi. Di
antara ayat al-Qur'an yang menunjukkan hal itu adalah firman-Nya:
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan
kalimat yang baik seperti pohon yang baik; akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit".(QS.Ibrahim:24). Sedangkan dari as-Sunnah adalah
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy'ari dari Nabi, beliau
bersabda: "Perumpamaan orang Mukmin yang membaca al-Qur'an seperti buah
utrujah (semacam jeruk); rasanya enak dan baunya juga enak, dan
perumpamaan orang Mukmin yang tidak membaca al-Qur'an seperti buah kurma;
rasanya enak tetapi tidak ada baunya. Sedangkan perumpamaan orang Munafiq
yang membaca al-Qur'an seperti raihanah (semacam kemangi,selasih); baunya
enak tetapi rasanya pahit dan perumpamaan orang Munafiq yang tidak membaca
al-Qur'an seperti pohon hanzholah; rasanya pahit dan tidak ada
baunya."(HR. al-Bukhari).
(Oleh Redaksi. Disarikan dari beberapa sumber)

YAYASAN AL-SOFWA
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 PostCode:12810 Jakarta Selatan -
Indonesia
Phone: 62-21-78836327. Fax: 62-21-78836326. e-mail: info @alsofwah.or.id |
website: www.alsofwah.or.id | Member Info Al-Sofwa
Artikel yang dimuat di situs ini boleh di copy & diperbanyak dengan syarat
tidak untuk komersil.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment