Advertising

Wednesday 15 June 2011

[wanita-muslimah] MENANGKAL GERAKAN RADIKAL DAN ANARKIS DI SEKOLAH : catatan dari seminar

*MENANGKAL GERAKAN RADIKAL DAN ANARKIS DI SEKOLAH : catatan dari seminar*
Published on RAHIMA : Pusat Pendidikan dan Informasi Islam Hak-hak
Perempuan<http://rahima.or.id/index.php?option=com_contentview=articleid=751:menangkal-gerakan-radikal-dan-anarkis-di-sekolah--catatan-dari-seminarcatid=1:beritaItemid=18>|
shared via
feedly <http://www.feedly.com>

Mengadakan pertemuan sebulan sekali bagi Guru-guru Agama Islam tingkat SMA
dan SMK (MGMP PAI SMA/K) Se-Kabupaten Jember sudah menjadi kegiatan rutin
bagi mereka. Agenda yang dibahas pada pertemuan itu bermacam-macam, mulai
dari berbagi tentang metode belajar mengajar sampai pada masalah
sertifikasi. Tetapi pada pertemuan bulan Mei 2011 lalu, Pengurus MGMP PAI
SMA/K mencoba melakukan kegiatan yang berbeda, yakni *Seminar* yang
dikerjasamakan dengan Rahima, mengangkat tema tentang *Menangkal Gerakan
Radikal dan Anarkis di Sekolah (Suatu Upaya Konstruktif dan Edukatif).*

Menurut Perwakilan Pengurus MGMP PAI SMA/K, latar belakang diadakannya
seminar tersebut berangkat dari fenomena gerakan radikal dewasa ini yang
begitu sering terdengar dan mencuat beritanya, bahkan begitu menyedot
perhatian publik sehingga memunculkan rasa kecemasan, ketakutan,
kegelisahan. Bahkan dengan banyaknya korban yang diakibatkan dari gerakan
radikalisme tersebut, menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat luas.
Untuk mencegah terjadinya korban-korban berikutnya, dan untuk mengetahui
lebih jauh lagi tentang gerakan tersebut terutama di sekolah, maka harus
diantisipasi sejak dini oleh seluruh lapisan masyarakat. Lebih fokus lagi
adalah dunia pendidikan di sekolah.

Acara Seminar berlangsung pada 25 Mei 2011, bertempat di SMAN 4 Jember,
dengan mengundang narasumber Najib Kailani, MA, dari Pusat Studi Sosial Asia
Tenggara Universitas Gajah Mada. Selain aktif di lembaga tersebut, Najib
Kailani juga aktif sebagai peneliti di Lembaga Kajian Islam dan Sosial
(LKiS) Yogyakarta. Meskipun Acara tersebut merupakan acara MGMP PAI SMA/K
tetapi karena tema seminar dianggap penting oleh guru-guru di tingkat yang
lain maka diundanglah sekitar 50 orang guru PAI dari tingkat SD, SMP dan
SMA/K se kabupaten Jember.

Kegiatan seminar itu dibuka secara resmi oleh Kepala Kementerian Agama
Kabupaten Jember, Bapak Drs. H. M. Raefi, M.Pd.I. Dalam sambutannya beliau
berpesan agar Guru PAI di sekolah menjadi benteng penjaga akhlak mulia di
sekolah. Adapun narasumber, Najib Kailani, MA, memulai presentasinya dengan
deskripsi tentang latar belakang munculnya radikalisme di Indonesia secara
umum, dilanjutkan secara spesifik masuk ke sekolah-sekolah. Data dan
argumentasi ini ditunjang dengan hasil-hasil penelitian yang pernah
dilakukannya.

Menurut Najib, munculnya radikalisme di Indonesia sesungguhnya telah dimulai
pada masa Orde Baru, hingga masa Reformasi sekarang ini. Di masa Orde Baru,
terdapat kebijakan membatasi Ekspresi "Islam Politik" di ruang publik
seperti kebijakan asas tunggal, fusi partai Islam dll. Dalam konteks sekolah
ada peraturan soal pelarangan jilbab di sekolah, organisasi selain OSIS
tidak boleh masuk ke sekolah dll. Di saat yang sama Orba memberikan ruang
yang luas bagi ekspresi kesalehan kultural (yang dinilai non-politis)
seperti dakwah, dll. Di tahun 80an, di lingkungan kampus mulai berkembang
halaqah-halaqah yang nantinya akan menjadi fondasi bagi gerakan dakwah
sekolah. Di tahun 90an, Soeharto mulai mendekati Islam; ICMI berdiri, Bank
Muamalat direstui, festival istiqlal, pelarangan jilbab di sekolah dihapus,
kegiatan-kegiatan keislaman mulai mengisi ruang publik seperti Nada dan
Dakwah, film-film Islami, majalah-majalah Islam dll. Di saat bersamaan
budaya pop Barat dan Asia Timur membanjiri remaja Indonesia; Komik "Manga"
Jepang seperti Doraemon, Sailor Moon, film Catatan si Boy, dll.

Di era Reformasi, Islam secara massif mempengaruhi kehidupan publik
masyarakat Indonesia baik sosial maupun politik; penggunaan jilbab,
pengajian, film-film Islami dll. Di saat yang bersamaan muncul "Kepanikan
Moral" (moral panics) terhadap remaja sebagai imbas dari budaya pop seperti
hubungan seks di luar nikah, tawuran, narkoba dll. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para aktivis dakwah kampus untuk mulai masuk ke sekolah
dan menarget sekolah-sekolah favorit. Mereka manawarkan solusi alternatif
dari "kepanikan moral" dengan menggunakan institusi Rohis sebagai garda
depan dakwah sekolah. Strategi yang digunakan oleh mereka adalah menggunakan
tiga jalur masuk ke sekolah; pertama, lewat alumni, kedua, pendekatan
terhadap siswa potensial di sekolah, dan ketiga pihak sekolah meminta
lembaga dakwah kampus untuk menjadi pembina agama Islam sekolah.
Implikasinya budaya sekolah menjadi sangat Islamis.

Najib menutup sesi dengan menawarkan beberapa Strategi untuk menangkal
gerakan radikal di sekolah antara lain : Memaksimalkan budaya pop remaja
yang dikemas untuk menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan, Menumbuhkan
wacana Islam yang *inklusif*, toleran dan keindonesiaan dikemas dengan
pendekatan yang *have fun*, Membatasi peran alumni yang "kontra produktif",
Membuka ruang kreativitas yang luas bagi siswa di sekolah dan luar sekolah
(Kasus SMUN Merpati, UGM dan UNDIP dan pengalaman LKiS), Pendekatan yang
lebih personal terhadap siswa (mentoring, konseling dll), Mendorong
kesalehan yang inklusif.

Tampaknya, untuk menangkal gerakan radikal dan anarkis di sekolah, perlu
kesatuan langkah dari semua elemen di sekolah, khususnya guru PAI, dengan
memperhatikan kegiatan-kegiatan ROHIS di sekolah. Guru PAI harus menyeleksi
dulu orang-orang yang menjadi narasumber pada kegiatan ROHIS itu, dan yang
terpenting adalah melakukan cek dan *re-*cek terhadap isi atau materi yang
dibicarakan pada kajian ROHIS itu. Ini adalah benteng awal untuk menangkal
munculnya gerakan radikal dan anarkis di sekolah. Kalau ini diabaikan maka
dari sinilah sesungguhnya pintu awal masuknya radikalisme di sekolah
itu. I*nsya
Allah, Allhumma amiin*. (Moh. Saiful Bahri)

Feedly. Feed your mind. http://www.feedly.com <http://www.feedly.com/#mail>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment