Advertising

Monday 13 June 2011

[wanita-muslimah] Penderitaan Istri yang Diabaikan Suami (5)

 

Penderitaan Istri yang Diabaikan Suami (5) *Sebuah Perselingkuhan yang
Terbongkar*
*PENDERITAAN* Indah tidak hanya karena diabaikan suami dan diperlakukan
layaknya seorang pembantu rumah tangga oleh ibu mertuanya. Lebih dari itu,
ia pun hanya mendapat jatah makan sekali dalam sehari, sehingga rasa lapar
yang melilit selalu dirasakannya. Kalau rasa lapar sudah tak tertahankan,
Indah terpaksa meminta makan pada kakaknya setelah menempuh perjalanan
sekitar dua kilometer. Berikutnya ada hal lain yang membuat Indah kembali
harus mengelus dada, ia mendengar selentingan suaminya tergoda oleh wanita
lain. Bagaimana selanjutnya? Berikut kisahnya seperti yang ditulis *Ela
Hayati*.

*ADA* ungkapan, kalau seseorang berselingkuh, maka orang yang paling
terakhir tahu adalah pasangannya sendiri. Mungkin hal itu pulalah yang
terjadi padaku. Setelah sekian lama hal itu menjadi bahan gunjingan
tetangga, aku justru baru mengetahuinya beberapa minggu kemudian.

Namun, aku sama sekali tidak punya bukti mengenai kebenaran kabar itu. Aku
tidak tahu apakah ibu mertuaku sudah mendengar kabar itu, atau bahkan
merestuinya, yang pasti aku tak mungkin bertanya padanya. Demikian pula pada
suamiku, aku sama sekali tak punya nyali menanyakan padanya tanpa ada bukti
yang dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, untuk sementara aku berusaha
memendamnya dalam hati, sambil menunggu saat yang tepat untuk menguaknya.
Diam-diam aku juga berharap isu perselingkuhan suamiku menguap begitu saja
dengan membawa tabir ketidakbenarannya.

Tapi kemudian, kalau melihat dandanan suamiku yang semakin rapi dan
perlente, dengan rambut yang tersisir rapi dan wangi parfum yang menusuk
hidung, kecurigaanku tak dapat kuabaikan dan tumbuh semakin besar. Apalagi
Kang Dani selalu berpenampilan necis seperti itu kalau hendak keluar rumah.
Tampaknya ia berdandan habis-habisan kalau hendak keluyuran keluar. Tapi,
untuk siapakah segala ketampanannya itu? Sementara kalau ada di rumah dan di
depan aku, istrinya, Kang Dani selalu tampil apa adanya, bahkan hanya
mengenakan kaus oblong dan celana kolor saja.

Karena sudah tak tahan, aku mengadukan hal itu kepada Teh Dewi. Kuceritakan
segala tindak tanduk suamiku dan kabar yang berembus di tengah tetangga.
Mendengar itu, seperti aku, Teh Dewi juga mengungkapkan kecurigaannya. Dia
berjanji akan membantuku dengan menyuruh suaminya membuntuti Kang Dani untuk
membuktikan isu tersebut benar atau tidak. Untuk sementara, ia memintaku
bersabar dan berdoa semoga kabar burung tersebut tidak benar.

Penyangkalan atas isu perselingkuhan suamiku yang kutunggu dengan
harap-harap cemas dari kakak iparku, akhirnya hanya berbuah kekecewaan dan
kemarahan. Kang Dadang (nama samaran) bersaksi bahwa dia telah melihat
sendiri kalau suamiku berboncengan berdua dengan wanita yang dikabarkan
menjadi teman selingkuhnya. Bukan cuma itu, Kang Dadang pun menyaksikan
suamiku membawa janda muda itu ke sebuah tempat wisata dan menyewa sebuah
hotel.

Karena perselingkuha itu sudah melewati garis batas kesabaranku, maka ketika
Kang Dani pulang malam harinya, aku tak mampu lagi membendung emosi.
Kudamprat ia habis-habisan tanpa memedulikan ibunya yang tergesa-gesa datang
mendengar keributan itu. Melihat kelancanganku, Kang Dani tersulut emosinya
dan balik memarahiku. Ditambah ibu mertuaku yang sok ikut campur tangan
membela anaknya, maka malam itu terjadi percekcokan yang luar biasa di rumah
kami.

Tak pelak, kegaduhan itu mengundang perhatian tetangga. Aku yang selama ini
merasa tertekan dan dizalimi, menumpahkan segala bara di dada yang terkurung
selama ini dengan mengamuk sejadi-jadinya. Kulemparkan benda apa pun yang
berada di dekatku ke arah Kang Dani. Barang pecah pelah kesayangan ibu
mertuaku seperti piring, gelas, vas bunga keramik, kusambitkan ke batang
hidung suamiku.

Perselisihan yang dianggap sudah membahayakan dan mengganggu ketertiban umum
itu akhirnya membuat ketua RT turun tangan untuk menengahi. Aku kemudian
dibawa beberapa warga untuk mengungsi ke rumah seorang tetangga. Namun aku
menolak dan minta diantarkan saja ke rumah kakakku. Tak lupa, aku pun
membawa anakku pergi. Saat itu tekadku sudah bulat, terpaksa aku akan
mengajukan permintaan cerai. Kupikir aku sudah tidak bisa memberikan
toleransi lagi.

Teh Dewi berlinang air mata melihat kedatanganku di tengah malam itu. Tak
putus-putus ia memintaku bersabar menghadapi segala cobaan ini. Dengan
tangan terbuka, Teh Dewi dan suaminya mempersilakan aku tinggal di rumahnya
untuk sementara. Di tengah-tengah rasa sedih dan kemarahan yang mengimpit
dadaku, aku merasa bersyukur memiliki kakak seperti Teh Dewi dan kakak ipar
seperti Kang Dadang. Sehingga, sedikit banyak aku merasa tidak sendirian
memikul beban yang datang bertubi-tubi ini.

Setelah sekitar dua minggu tinggal di rumah Teh Dewi, pada suatu hari Kang
Dani datang. Ia memintaku kesediaanku untuk kembali kepadanya. Sambil
setengah bersujud, ia memohon pengampunan dan maaf karena telah bertindak
semena-mena kepadaku. Tentu saja aku tak begitu saja memaafkannya. Apalagi
aku sudah tak ingin lagi menjalani kehidupan yang penuh tekanan batin dan
selalu makan hati setiap hari. Karena itu, ajakan Kang Dani kutolak
mentah-mentah dan aku meminta segera diceraikan. (bersambung)**

--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com

================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment