Dalam pelajaran kewarganegaraan dulu,
biasanya ada unsur2 de facto dan de jure dalam pendirian negara.
Wilayah, penduduk, dan pemerintah ada berarti secara de facto sudah berdiri
"negara" tersebut,
sedangkan de jure adalah pengakuan dari negara2 lain.
Apa iya "negara"nya Nabi Ibrahim, Gontor, Shaolin, bahkan Madinat
al-Naby-nya Rasulullah saw itu negara menurut
syarat-syarat kenegaraan moderen?
Pak Chodjim, bukannya Dipanegara itu bergelar Sultan Abdul Hamid (atau
Ngabdulkamid menurut lidah Jawa)?
Ya tentu saja tidak diakui oleh keraton2 lainnya apalagi oleh kumpeni.
2011/11/27 chodjim <chodjima@gmail.com>
> **
>
>
> Mas Mu'iz, ini saya sekadar memberikan tambahan dan pas baca surel Anda
> untuk Abah. Saya coba ambil Alkitab berbahasa Arab di perpus saya, dan saya
> cuplik bagian ini.
>
> "Falamma sami'a abraamu anna abna akhiihi qad usira jarrada tsalaatsa
> miatin wa tsamaaniyata 'asyara min ghilmaanihi al-mudarrabiina
> al-mawluudiina fii baytihi wa ta'aqqabahum hattaa balagha daana."
> (al-Takwiin 14:15)
>
> Saya tidak terjemahkan ke bahasa Indonesianya karena terjemahan bahasa
> Indonesianya sudah diberikan pada surel-surel sebelumnya.
>
> Yang penting di situ adalah kata "tsalaatsa miatin wa tsamaaniyata 'asyara
> min ghilmaanihi al-mudarrabiina al-mawluudiina fii baytihi", yaitu 318
> budak (pemuda) yang dilatih, dibesarkan (dilahirkan) di rumahnya (rumah
> Ibrahim). Jadi, dalam PL berbahasa Arab pun tidak disebut "jund atau
> junayd".
>
> Jadi, jelas sekali bahwa Ibrahim menggerakkan orang-orang yang dilahirkan
> dan dibesarkan di lingkungan rumahtangganya. Kata "bayt" secara literal
> adalah rumah. Dengan demikian Ibrahim itu seperti orang yang mendapat tanah
> perdikan di masa Majapahit atau Mataram II, yaitu orang tersebut berkuasa
> penuh pada masyarakat yang tinggal di tanah perdikan itu. Orang yang
> mendapat tanah perdikan tidak dipungut pajak oleh kerajaan, dan berkuasa
> penuh untuk menjadi kepala perdikan itu. Di daerah Madiun muncul
> warok-warok atau jago silat yang menjaga tanah perdikan itu.
>
> Pondok pesantren Gontor-Ponorogo juga mendapatkan wilayah yang ratusan
> hektar. Tanah di desa Gontor itu praktis wilayahnya pesantren Gontor, dan
> hidup ratusan petani di dalamnya. Para petani itu mengerjakan sawah-ladang
> milik Gontor, dan menyerahkan hasilnya kepada ponpes Gontor, disamping
> komunitas petani itu menerima upah atau bagian hasil dari ponpes Gontor.
> Pada zaman dulu, Gontor pun mempunyai warok-warok dan jago silat untuk
> mengamankannya. Mereka juga berani melakukan perlawanan kepada Belanda.
> Toh, imam Gontor tidak disebut kepala negara Gontor.
>
> Kalau kita lihat kisah kuli kontrak di Sumatra UItara, maka para kuli itu
> bisa dicambuk atau dibunuh atas perintah para tuan tanah. Dan, para tuan
> tanah ini memiliki tentara bayaran, tapi toh para tuan tanah tidak disebut
> sebagai kepala negara atau kepala pemerintahan, meski punya wilayah yang
> ribuan hektar.
>
> Yang terakhir yang perlu saya sampaikan dalam menanggapi Abah ialah perang
> Dipanegara (Diponegoro). Beliau punya lahan di Tegal Reja yang ditrabas
> oleh Kompeni. Terjadilah perang yang besar antara Diponegoro melawan
> Kompeni dan tentaranya yang dari Nusantara. Kompeni bangkrut! Kompeni
> dengan puluhan ribu tentara dan Diponegoro dengan lebih dari 300.000 ribu
> tentara. Coba bandingkan dengan Ibrahim yang 318 pelayan/budaknya.Toh,
> Diponegoro tidak disebut Kepala Negara Tegal Reja, hehehe....
>
> Wassalam,
>
> chodjim
>
>
> ----- Original Message -----
> From: Mu iz, Abdul
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Monday, November 28, 2011 5:22 AM
> Subject: Bls: Re: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
>
> HMNA : Fokusnya bukan pada pengikut / rakyat, tetapi pada wilayah
> kedaulatan. Dalam konteks wilayah kedaulatan ada perbedaan antara Shiaulim
> Pay dll-nya dengan Ibrahim. Shiaulim Pay dll-nya tidak punya wilayah
> kedaulatan di luar vihara, sedangkan Ibrahim punya wilayah kedaulatan di
> luar rumah pemukimannya, yaitu sebagian dari Kan'an
>
> Abdul Mu'iz : abah dapat referensi dari mana kalau Nabi Ibrahim punya
> wilayah kedaulatan di luar rumah pemukimannya, yaitu sebagian dari Kan'an
> ?. Menurut hemat saya, Ibrahim itu seorang petualang yang bukan keturunan
> Raja atau bangsawan, sebagai nabi atau rasul tentu punya misi menyebarkan
> kenabian dan risalah, ketika di babilonia ditentang, dia berpindah ke syam,
> susah dapat pengikut, pindah lagi ke mesir, selanjutnya pindah ke Kan'an,
> bahkan pernah ke Mekkah. Jadi kesimpulan bahwa Ibrahim adalah seorang
> penguasa negara berdaulat termasuk dilebeli khalifah di wilayah dakwahnya
> menurut hemat saya adalah kesimpulan sesat (fallacy of thinking) kalau
> tidak mau disebut othak-athik mathuk.
>
> HMNA : Yang saya tanyakan adalah yang huruf kapital (karena di milis ini
> tidak bisa menyatakan huruf tebal), yaitu HITAM. Di Perjanjian Lama tidak
> ada itu kata HITAM, jadi saya tanyakan referensi dari HITAM tsb.
>
> Abdul Mu'iz : fokus saja dulu pada topik BENARKAH IBRAHIM SEORANG KEPALA
> NEGARA ?, diskusi tentang siti hajar seorang budak atau bukan, berwarna
> kulit hitam atau enggak ?, sebaiknya di kesempatan lain saja.
>
> Pada Min, 27 Nov 2011 12.28 ICT H. M. Nur Abdurrahman menulis:>-----
> Original Message ----- >From: Mu iz, Abdul >To:
> wanita-muslimah@yahoogroups.com >Sent: Sunday, November 27, 2011 9:08
> AM>Subject: Bls: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam
> Al-Quran?>>> >Abah HMNA : Maksudnya Shiaulim (Shaolin) tidak punya wilayah,
> yaitu wilayah di mana Shiaulim Pay mempunyai kedaulatan atasnya. Itu hanya
> merupakan vihara, tidak punya wilayah kedaulan di luar vihara, tidak
> berbeda dengan yang lain-lain seperti Butong Pay, Thian San Pay, Hwa San
> Pay, Gobi Pay, Kun Lun Pay, Kaypang Pay..>>Abdul Mu'iz : nah itu dia,
> Ibrahim kan juga terbatas pada komunitas atau pengikut yang beriman pada
> Ibrahim saja
> ?>(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Fokusnya
> bukan pada pengikut / rakyat, tetapi pada wilayah kedaulatan. Dalam konteks
> wilayah kedaulatan ada perbedaan antara Shiaulim Pay dll-nya dengan
> Ibrahim. Shiaulim Pay
> dll-nya tidak punya wilayah kedaulatan di luar vihara, sedangkan Ibrahim
> punya wilayah kedaulatan di luar rumah pemukimannya, yaitu sebagaian dari
> Kan'an.>Wassalam>)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))>>>>Abah
> HMNA : Dari mana Pak Abdul Muiz mendapatkan informasi bahwa Hajar (Hagar)
> itu budak HITAM ?>>Abdul Mu'iz : weleh, abah pura-pura tidak tahu ayat
> perjanjian lama yang menyebutkan bahwa siti hagar adalah budak ? Coba Abah
> baca kitab kejadian, ada di situ disebutkan budak hajar. Semoga tidak
> tebang pilih
> :)>((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Yang
> saya tanyakan adalah yang huruf kapital (karena di milis ini tidak bisa
> menyatakan huruf tebal), yaitu HITAM. Di Perjanjian Lama tidak ada itu kata
> HITAM, jadi saya tanyakan referensi dari HITAM tsb. Bukankah telah saya
> nyatakan dalam postingan lalu bahwa: ini saya copas: Tentu saja sikap mana
> yang ditebang mana yang dipilih terhadap Perjanjian Lama dan Kitab-Kitab
> Wa Maa Unzila min Qablika adalah keniscayaan. Mengapa?>Septuagint
> (s?p`ty?j?nt) [Lat.,=70], oldest extant Greek translation of the Bible made
> by Hellenistic Jews, from Alexandria, c.250 B.C. The Septuagint is of
> importance to critics because it is translated from texts now lost. No copy
> of the original translation exists; textual difficulties abound.
> http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Septugiant.>>Jadi baik pada
> Perjanjian Lama maupun Injil, yang ditebang itu adalah Israiliyat dan yang
> dipilih itu adalah yang berasal dari wahyu. >
> http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/Septugiant menyatakan bahwa
> Bible dalam bahasa aslinya Ibrani (Hebrew, 'Ibriyyah) sudah hilang, yang
> ada cuma terjemahannya saja dalam bahasa Yunani yang disebut Septuagint.
> Makanya harus tebang pilih, ternyata predikat budak bagi Hajar (Hagar) itu
> terbantahkan oleh Targum. Dalam Handbook saya punya kakek,
> dongeng-dongeng israiliyat yang perlu ditebang itu antara lain:>1. dongeng
> Hajar (isteri kedua Nabi Ibrahim AS) putri Salitis dari Dinasti Hyksos
> Al-Malik difitnah sebagai budak>2. dongeng ttg Ibrahim meletakkan Ismail
> yang sudah berumur 16 tahun di atas bahu Hajar.>3. dongeng incest, yaitu
> Luth berzina dengan kedua anak perempuannya, yang keduanya mengandung dari
> hasil perzinaan itu.>4. dongeng perbuatan Ya'qub yang tidak terpuji
> mengecoh kakak-kembarnya (Isu) dan ayahnya (Ishaq) yang sudah buta.>5.
> dongeng Daud berzina dengan Betsyeba.>6. dongeng Absalom (anak laki-laki
> Daud) yang berzina dengan semua ibu-tirinya.>7. dongeng akhlaq Isa yang tak
> terpuji membentak ibunya, dan menyebut yang bukan Bani Israil itu sebagai
> anjing.>8. dongeng Isa melanggar salah satu Hukum Musa, yaitu Hari
> Sabbath.>9. dll., dll., dll..>>Tidaklah mungkin Nabi 'Isa AS sekasar begitu
> kepada ibu beliau dan mustahil beliau melanggar Hari Sabbath Kedua hal itu
> adalah dongeng
> Israiliyat yang menghujat akhlaq mulia dari Nabi Isa AS menjadi tidak
> terpuji.
> >Wassalam>))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))>>>>>>Abah
> HMNA : Saya menulis Ibrahim sama dengan Musa yaitu keduanya sebagai
> pemimpin spiritual ummatnya dan pemimpin sebagai kepala negara atas
> ummat/rakyatnya yang masing-masing punya wilayah kedaulatan, Ibrahim punya
> wilayah kedaulatan atas sebagian (bukan seluruhnya) dari Kan'an dan Musa
> punya wilayah kedaulatan di Padang Gurun selama 40 tahun hingga wafatnya.
> Mengenai Musa sebagai pemimpin spiritual sekaligus sebagai kepala negara,
> ini saya copas dari bawah: Selama 40 tahun Musa memimpin komunitas di
> wilayah yang luas di padang gurun, bukan hanya sekadar mengurus yang
> berhubungan dengan hal spiritual ummatnya, tetapi sebagai kepala negara
> atas ummat/rakyatnya. Berperang dengan bangsa yang berbatasan dengan padang
> gurun wilayahnya. Punya hukum yang harus
> ditaati ummat rakyatnya dengan sanksi bagi yang melanggarnya. >>Abdul
> Mu'iz : itulah kesalahan abah hanya berbekal info bahwa Ibrahim punya
> tuntunan tauhid pada para pengikutnya dan Musa memberlakukan hukum taurat
> kepada pengikutnya sudah abah simpulkan berwilayah dan berdaulat. Lha apa
> bedanya bhiksu yang menghukum murid (pengikutnya) dalam wilayah vihara
> shaolin sesuai aturan internal budha termasuk juga punya otoritas menolak
> perintah kaisar dan siap menghadang atau berhadapan dengan tentara kaisar.
> Apakah lantas bhiksu itu akan menyandang kepala negara ?, apa bedanya
> pimpinan pondok pesantren menghukum santri (pengikutnya) yang melanggar
> peraturan atau mengeluarkan fatwa jihad mengangkat senjata pada kolonial
> penjajah, apakah lantas kyahi selaku pemimpin pesantren menyandang kepala
> negara
> ?>((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Memang
> kalau mengkaji ayat-ayat Perjanjian Lama mengenai Ibrahim dan Musa secara
> tekstual tidak nampak secara eksplisit bahwa Ibrahim dan Musa memimpin
> entitas yang didefinisikan oleh tatanegara sebagai negara, yaitu
> pemerintah, rakyat dan
> wilayah.>Wasssalam>)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))>>>>>Nah
> kalau komunitas shaulin dan ponpes kurang pas, saya berikan perbandingan
> lain yaitu suku pedalaman papua, apa bedanya dengan kepala suku pedalaman
> papua yang memberlakukan aturan adat termasuk otoritas menyerang suku lain
> termasuk menyerang TNI dan Polri apa lantas kepala suku papua tsb menjadi
> kepala negara yang berdaulat ? Makanya Abah supaya apple to apple
> bandingkan Ibrahim dan Musa di satu pihak dengan Daud dan Sulaiman. Semoga
> abah jujur dan tidak otak-atik matuk lagi
> :)>(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((>HMNA:>Kepala
> suku pedalaman papua yang memberlakukan aturan adat tidak punya wilayah
> kedaulatan, karena itu adalah kedaulatan NKRI. Jadi
> mengemukakan Kepala suku pedalaman papua sebagai perbandingan yang tidak
> punya kedaulatan atas wilayah yang ditempatinya, tidaklah apple to apple
> dengan Ibrahim dan Musa yang punya wilayah
> kedaulatan.>Wassalam>)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))>
> >>Pada Min, 27 Nov 2011 05.50 ICT H. M. Nur Abdurrahman menulis:> Mu'iz,
> Abdul wrote:>1. Tentu saja Shaolin itu punya wilayah sama halnya Ibrahim.
> Kalau menurut Wikipedia, Shaolin itu ada di Gunung Song dekat Kota
> Zengzhou, provinsi Henan>2. Raja Mesir yang naksir Siti Sarah namun gagal
> bahkan Raja Mesis pada akhirnya memberi hadiah budak hitam bernama Siti
> Hajar>3. Abah membandingkan Nabi Ibrahim dengan Nabi Musa saya setuju,
> karena keduanya sama-sama tokoh agama dan sama-sama bukan kepala
> negara.>>[Non-text portions of this message have been removed]>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment