Advertising

Sunday, 26 December 2010

[wanita-muslimah] DULLATIF - HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN TAHUN BARU

 

Forum Wanita Muslimah dan Bung Dul Latif, yang budiman ..Assallamu'alaikum wr.
wb.

Lho ... Bung Latif salah menafsirkan

Dunia ini adalah sarana tempat untuk menjalani kehidupan dalam rangka program
besar kearah Akhirat. Jadi maksudnya demi Akhirat itu, Umat Islam boleh
melakukan aktifitas apapun dialam dunia ini asalkan dengan cara2 yang halal.
Artinya cara2 yang diperintahkan dan cara2 yang wajib dijauhi karena dilarang
agama ..

Itulah yang dinamakan beriman dengan beramal shaleh yang diperintahlan berkali2
dalam al Qur'an ..

Jangan sekali2 remehkan orang2 sufi - mereka itu beriman dan beramal shaleh -
siapa bilang hidup menyepi ..ke gunung2 ..ke gua2 .. karena hanya mencari
akhirat ..dari mana cerita aneh ini anda peroleh ..? Justru mereka ulama2 sufi
itu ..beribu2 bahkan berjuta2 orang malahan ada dikota2 besar..

Justru mereka itu dikota2 sibuk dan aktif menyebarkan ilmunya dan berdakwah
dimasyarakat secara luas .. karena ulama yang tidak mengamalkan ilmunya akan
berdosa ..

Yang dijauhi mereka itu duniawi yang urusannya menjadi haram atau makruh ...
mereka takut sekali melakukannya .. Dan dunia ( harta-tahta-wanita ) itu bukan
target hidup mereka - diambil secukupnya asal sehat dan bisa ibadah pada Allah
SWT .....

Nah kalimat2 anda :
.... " SESUNGGUHNYA perbuatan2 atau aktivitas2 di dunia ini kalau di niatkan
atas nama ALLAH dijalankan dgn peraturan2 ALLAH, maka semua aktivitas2 kita
menuju ke AKHIRAT. " .. ...............

Sepertinya itu sangat betul .. tetapi berhati2lah : Banyak kaum liberal
mensponsori : niat karena Allah - tetapi kebanyakan dijalankan menyimpang dari
aturan Allah SWT ..

.. Seperti wanita2 buka aurat berkeliaran dimana2, sah2 saja .. masyarakat
dibiasakan menjalankan Riba melalui dunia perbankan, tidak masalah .. anti
poligami, padahal al Qur'an menghalalkannya .... boleh nikah dengan lain agama,
padahal Al Qur'an melarang .. boleh berdo'a bersama2 agama lain .. mensponsori
kesetaraan gender yang dilaknat Allah SWT itu ..tidak mau menjalani Sunnah2
Rasul ...cukup memakai apa2 yang dalam Al Qur'an .. menganggap Kaum Nasrani dan
Yahudi bukan orang2 Kafir karena ahli2 Kitab ..padahal kitab2 palsu semua ..dll
..dll banyak sekali ...

Itulah yang ulama2 Sufi hindari ..yang haram dan makruh .. Kalau apa2 yang
diperoleh didunia selama halal ya tidak masalah ..mereka kan butuh makan juga ..
berdagang, bertani, jadi karyawan ..banyak koq ..

Wa'assalaam / ISMAIL

________________________________
From: abdul <latifabdul777@yahoo.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, December 24, 2010 22:28:29
Subject: [wanita-muslimah] Re: ABDUL MUIZ - HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
NATAL DAN TAHUN BARU

istiaji sutopo---------Bismilahirahmanirrahiim

Saya perhatikan Istiaji masih terperangkap dengan pemahaman Islam
SUFI dalam memahami kata kata==DUNIAWI DAN AKIRAT.

Ulama2 Sufi kalau sudah sampai kepada tingkat makrifat,maka mereka akan
meninggalkan aktivitas2 di dunia ini yang dianggapnya adalah masalah
DUNIAWI....sedangkan yang dikmasud dgn masalah AKIRAT adalah perbuatan2 RITUAL
yang dapat mendekati diri kepada ALLAH.

oleh karena itu kolompok2 Sufi pada umumnya miskin,hidup yang sederhana mungkin.
Dan menajuhi aktivitas2 dunia ini dgn mengasingkan diri ke hutan2,gunung2 atau
berzikir berjam jam di kamar2 yg gelap.

Sesungguhnya ulama2 Sufi mengamalkan ajaran2 ALLAH setengah2,tidak sempurna.
akibatnya masarakat Sufi lemah EKONOMInya.

SESUNGGUHNYA perbuatan2 atau aktivitas2 di dunia ini kalau di niatkan atas nama
ALLAH dijalankan dgn peraturan2 ALLAH,maka semua aktivitas2 kita menuju ke
AKIRAT.

Contohnya;

Dalam berdagang. Ulama2 Sufi berpendapat usaha dagang, mencari uang adalah
urusan DUNIAWI.

Sessungguhnya kalau berdagang ini di niatkan untuk ALLAH mendistribusikan bahan2
keperluan masarakat,maka berdagang itu adalah perbuatan AKIRAT.

Bisa sdr Istiaji membedakan perbedaan itu?

Jadi perbuatan2 duniawi bisa dgn mudah menjadi perbuatan2 untuk Akirat

salam

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <issutopo@...> wrote:
>
> Nah itulah yang salah, mencampur adukkan urusan duniawi dan akhirat .. nenek
> boleh sayang dibalas sayang dengan memberikan makanan atau uang, tapiatau
>bentuk
>
> lainnya - jangan memberikan ucapan salam - berarti selamat semoga Allah SWT.
> meridhai perayaan Natal nenek ? Itulah yang Allah SWT akan murka .. anda lebih

> menghormati nenek atau Allah SWT ..? hati hati ... tidak peduli nenek
>..buktinya
>
> anak Nabi Nuh kafir .. tidak Allah tolong ketika tenggelam ..karena aqidah bung
>
> ! Penting ..itu ..
>
> Tapi kasih sayang Allah SWT pada semua makhluk untuk memberikan makan minum itu
>
> tidak masalah ..
>
>
>
>
>
> ________________________________
> From: "fwiwaha@..." <fwiwaha@...>
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Friday, December 24, 2010 18:40:46
> Subject: Re: [wanita-muslimah] ABDUL MUIZ - HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
> NATAL DAN TAHUN BARU
>
>
> Tuhan Yesus ya ada dong pak.. Yg nyembah lbh banyak lagi.. Tapi ya buat mereka

> para penyembahnya, sy gak ikut2an atau gak peduli utk nyembah dsb.. Kalo utk
> muslim ya beda lagi konsep dan namaNya. Al-Kafiruun ayat terakhir kan sudah
> jelas. Yang jelas, lebay itu gak baik. Apanya yg lebay? Ya hampir tiap hari
> nenek sy ngegendong sy.. Kalo lebaran dia ngasih sy ciuman hangat, kasih
> sayang.. Dan angpao pastinya. Dan dia selalu mengucapkan selamat hariraya iedul
>
> fitri sama dg cara muslimah lainnya. Tapi seumur hidupnya hingga tutup usia,
> beliau tdk pernah mengajak/merayu apalagi memaksa utk memeluk/mengenal ajaran
> agama yg dia peluk. Maka wajar, saat dia merayakan natal, kami sekeluarga
> mengucapkan selamat natal utk menghargai dan menghormati beliau. Soal Allah
>Anda
>
> yang sangat menakutkan itu sy gak ikut2 :) Allah saya yang menciptakan sy sih,

> jd dia yang Paling pengasih dan penyayang sepanjang hidup sy :) buat apa jg
> ngucap Beliau yg pengasih penyayang setiaphari berpuluh2 kali msh menakutkan..

>
>
> Salam kasih sayang..
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: istiaji sutopo <issutopo@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Fri, 24 Dec 2010 00:37:30
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Cc: ujung blangutama<ujungblangutama@...>
> Subject: [wanita-muslimah] ABDUL MUIZ - HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL

> DAN TAHUN BARU
>
>
> Forum WM dan Mas Abdul Muiz yang budiman ..jangan katakan sebagai " sikap saya
>"
>
>
> .. itu adalah nasihat saya berdasarkan syari'at Islam ..bukan maunya saya lho
>da
>
>
> bukannya maunya orang2 Arab Saudi .. mereka benar ketat dalam menjaga yang
> diharamkan Allah SWT ....
>
> Silakan cek ke KH Zainuddin MZ, Aa Gym .. Ustad Jeffry Bukhari .. KH Arifin
> Ilham .. KH Yusuf Mansyur .. ..bahkan Menag Suryadarnma Ali ..- Mereka2 kan
> yang sama2 mungkin kita kenal itu .. Apa nasihat beliau2 ? Insya Allah tidak
> jauh beda dari apa2 yang saya sampaikan .. Apakah mereka akan datang jika
> diundang ke perayaan Natal ..? Jadi bukan mau mengecilkan Umat Kristen, yang
> memang luar biasa banyaknya itu - kasian juga ya .... tetapi kami takut Allah
> SWT , lebih dari takut pada apapun juga .. Kami lebih taat pada mejnauhi
> larangan-Nya .. Bukankah kita ingin bertaqwa ..?
>
> Kalau mau ucapkan selamat pada semua umat, ya itu saja SELAMAT TAHUN BARU 2011

> .. semoga sukses ..
>
> Kita wajib memaklumi golongan2 dengan ciri2 yang ditulis dalam al Qur'an itu
> jelas .. karena hanya ada satu2nya agama yang diakui Tuhan manusia yaitu Islam

>
> Bahkan Islam diturunkan sejak nabi Adam AS, ..sampai ke Ibrahim AS .. sampai ke
>
> Musa AS ..sampai ke Isa AS ..dan terakir Muhammad SAW, dengan Islam yang
> disempurnakan ... semuanya membawakan agama Islam Tauhid .. Tuhan yang Maha Esa
>
> ... Allah SWT ..
>
> Tidak ada yang namanya Tuhan Yesus ..Bapa yang di Sorga .. Sungguh aneh masa
> Tuhan dibilang Bapa ..bagaimana sih ..? Mohon maaf ..
>
> Wallahu a'lam bish shawwab / Wa'assalaam / ISMAIL
>
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Abdul Muiz <muizof@...>
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, December 22, 2010 14:47:58
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN
>
> TAHUN BARU
>
>
> Mas istiaji juga betul, maksudnya sikap Anda cocok diterapkan di bumi Saudi
> Arabiyah saja. :)
>
> ________________________________
> Dari: istiaji sutopo <issutopo@...>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Cc: ujung blangutama <ujungblangutama@...>
> Terkirim: Rab, 22 Desember, 2010 14:25:24
> Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN
> TAHUN BARU
>
>
> Betul pak Muiz dan Pak Yudi ..,
>
> Tapi jangan sekali2 datang khusus ke perayaan natal ..apalagi coba2 mengucapkan
>
> selamat pada umat mereka ..
>
> Kata2 " selamat " ini sepele tapi amat besar disisi Allah SWT..
>
> Karena " selamat " itu milik Allah SWST ..yaitu salah satu nama2 Allah SWT :
> Asma'ul Husna : As Salaam ... berarti yang menyelamatkan ..
>
> Kalau kita " ucapkan selamat " pada perayaan Natal berarti sudah " mendo'akan
> orang2 Kristen yang kafir dihadapan Allah SWT ..karena telah mempersekutukan
> Tuhan ( dosa syitik ) " .. Dan ini sudah suatu kekeliruan yang sangat besar
>pada
>
>
>
>
> orang2 yang berdo'a untuk orang2 yang berdosa Syirik !!
>
> Nabi Muhammad SAW hanya mengjormati jenazah lewat ..tidak antar kekubur
> ..apalagi ucapkan sesuatu katapun .. beliau menghormati dengan berdiri .. itu
> boleh2 saja ..bahkan kata2 diucapkan hanya satu saja ... " Inna lillaahi wa
>Inna
>
>
>
>
> ilaihi raji'uun " ..karena yang mati meski kafir juga milik Allah SWT. dan
> kembali pada Allah SWT.
>
> Khususnya tahun baru Masehi .. itu bukan semata2 hari raya umat Nasrani dan
> Yahudi .. Umat Islam juga boleh merayakan dengan bersyukur atas datangnya hari

> kelahiran Nabi Isa AS binti Maryam RA. Karena Nabi Isa AS ada hikayatnya dalam

> Al Qur'an ..
>
> Memang perayaan Tahun Baru Masehi caranya beda ....
>
> Kalau umat Nasrani perayaan dengan pesta kembang api besar2an, hura2,
> dansa-dansi, bercium2an bahkan saking girangnya mereka berhubungan sex bebas
> ..makan minum bir wiskhey yang haram .. tepat jam 12 malam .. Na'uudzubillah
>min
>
>
>
>
> dzaliik ..benar2 akan jadi laknatullah bagi mereka ..
>
> Tetapi orang2 Mukmin seyogyanya : duduk berjamaah dimasjid2 ..tafakur,
> bersyukur, berdzilkir dan berdoa .. tidak boleh berhura2 ..lho ...
>
> Wallahu a'laam bish shawwab / Wa'assalaam / ISMAIL
>
> ________________________________
> From: Abdul Muiz <muizof@...>
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Sent: Wednesday, December 22, 2010 8:32:34
> Subject: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN
>TAHUN
>
>
>
>
> BARU
>
> Mas Yudi cobalah bersikap kritis, sehingga ketika merujuk suatu pendapat tidak

> hanya taklid buta (tanpa reasoning). Syekh Abdul Aziz bin Baz adalah orang alim
>
> dan kredible di bidang agama, tetapi jangan sampai kehilangan daya kritis,
>fatwa
>
>
>
>
> atau pendapat seseorang amat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan kondisi
> lingkungan yang dialami ybs. Coba simak biografi Syekh Abdul Aziz bin Baz di
> link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdullah_bin_Baz
> mungkin pendapat atau fatwa Syekh Abdul Aziz bin Baz cocok untuk umat islam di

> arab saudi tempat lahir, dibesarkan dan wafat di sono. Kondisi Indonesia jauh
> berbeda dengan kultur masyarakat arab saudi yang relatif homogen. Coba simak
> sejarah Imam Madhzhab Syafi'i ketika mengamati kehidupan masyarakat Irak beliau
>
> mengeluarkan fatwa keagamaan yang sesuai dengan kultur Iraq, tetapi begitu
> beliau mengamati kehidupan masyarakat Mesir, beliau mengeluarkan fatwa yang
> berbeda untuk masalah yang sama.
>
> Partisipasi dalam perayaan natal bagi umat islam memang tidak perlu, tetapi
> kalau hanya sekedar mengucapkan greeting ya tidak apa-apa. Sama seperti halnya

> ketika Rasulullah berdiri memberikan hormat pada iring-iringan jenazah orang
> kafir (yahudi) yang melintas di hadapan beliau, meskipun tanpa mengucapkan
> sesuatu turut belasungkawa tetapi sikap beliau sesuai dengan prinsip akhlaqul
> karimah di bidang hablun minannaas.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> ________________________________
> Dari: Yudi Yuliyadi <yudi@...>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Rab, 22 Desember, 2010 08:15:26
> Judul: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN TAHUN BARU

>
> Sangat disesalkan, banyak kaum muslimin yang ternyata ikut-ikutan
> gembira dan ikut-ikutan merayakan hari raya/hari besar kaum kafir. Di
> antara adalah perayaan Natal dan Tahun Baru. Yang lebih parah adalah
> Tahun Baru, karena banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti bahwa
> itu termasuk perayaan/hari besar orang-orang kafir. Mereka beralasan
> bahwa Tahun Baru bersifat universal. Di samping tidak sedikit dari kaum
> muslimin yang ikut meramaikan perayaan Natal, atau sekadar membantu
> tetangganya yang beragama kristen untuk merayakan Natal, berupa turut
> membantu memasak, hadir dalam undangan Natal, turut mengucapkan selamat,
> dll. Ini semua termasuk turut andil dalam perayaan hari besar agama
> kafir.
>
> Semestinya seorang muslim menimbang segala ucapan dan
> perbuatannya dengan timbangan syari’at Allah. Bagaimana Islam mengatur
> hubungan dengan orang-orang kafir. Apakah boleh turut andil atau turut
> kerja sama, atau sekadar ikut meramaikan acara perayaan orang-orang
> kafir? Termasuk bolehkah ikut meramaikan atau ikut-ikutan senang dengan
> perayaan Natal dan Tahun Baru?
>
> Berikut penjelasan seorang ‘ulama
> besar international, Asy-Syaikh Al-’Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin Baz
> rahimahullah, Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia (kini telah wafat).
>
> سماحة
> الإمام الوالد عبد العزيز بن عبد الله بن باز
>: لا يجوز للمسلم ولا
>
> للمسلمة مشاركة النصارى ، أو اليهود ، أو
>غيرهم من الك�رة �ي أعيادهم ، بل
>
> يجب ترك ذلك ؛ لأن من تشبه بقوم �هو منهم ،
>والرسول - صلى الله عليه وسلم -
>
> حذرنا من مشابهتهم والتخلق بأخلاقهم ، �على
>المؤمن وعلى المؤمنة الحذر من
>
> ذلك ، وأن لا يساعد �ي إقامة هذه الأعياد بأي
>شيء ؛ لأنها أعياد مخال�ة
>
> لشرع الله ، ويقيمها أعداء الله ؛ �لا يجوز
>الاشتراك �يها ، ولا التعاون مع
>
> أهلها ، ولا مساعدتهم بأي شيء ، لا بالشاي ،
>ولا بالقهوة ، ولا بأي شيء من
>
> الأمور كالأواني ، ونحوها . وأيضًا يقول الله
>سبحانه : ï´¿ وَتَعَاوَنÙ�واÙ'
>
> عَلَى الÙ'برÙ`Ù� وَالتÙ`ÙŽÙ‚Ù'ÙˆÙŽÙ‰ وَلاَ
>تَعَاوَنÙ�واÙ' عَلَى الإÙ�Ø«Ù'Ù…Ù�
>
> وَالÙ'عÙ�دÙ'وَانÙ� ï´¾ . [ المائدة : 2 ] .
>
> �المشاركة مع الك�رة �ي أعيادهم نوع من
>التعاون على الإثم والعدوان ، �الواجب على
>
> كل مسلم وعلى كل مسلمة ترك ذلك .
>
> ولا
> ينبغي للعاقل أن يغتر بالناس �ي أ�عالهم ،
>الواجب أن ينظر �ي الشرع إلى
>
> الإسلام وما جاء به ، وأن يمتثل أمر الله
>ورسوله ن وأن لا ينظر إلى أمور
>
> الناس �إن أكثر الخلق لا يبالي بما شرع الله ،
>كما قال الله - عز وجل �ي
>
> كتابه العظيم - : ï´¿ ÙˆÙŽØ¥Ù�Ù† تÙ�Ø·Ù�عÙ' Ø£ÙŽÙƒÙ'ثَرَ Ù…ÙŽÙ†
>Ù�Ù�ÙŠ الأَرÙ'ضÙ� ÙŠÙ�ضÙ�Ù„Ù`Ù�وكَ عَن
>
> سَب�يل� الله� ﴾ . [ الأنعام : 116 ] . وقال
>سبحانه : ï´¿ وَمَا Ø£ÙŽÙƒÙ'ثَرÙ�
>
> النÙ`َاسÙ� ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙˆÙ' حَرَصÙ'تَ بÙ�Ù…Ù�ؤÙ'Ù…Ù�Ù†Ù�ينَ ï´¾ .
>[ يوس� : 103 ] .
>
>
> �العوائد
> المخال�ة للشرع لا يجوز الأخذ بها وإن �علها
>الناس ، والمؤمن يزن أ�عاله
>
> وأقواله ، ويزن أ�عال الناس وأقوال الناس
>بالكتاب والسنة . بكتاب الله وسنة
>
> رسوله - عليه الصلاة والسلام - �ما وا�قهما أو
>أحدهما �هو المقبول ، وإن
>
> تركه الناس ، وما خال�هما أو أحدهما �هو
>المردود وإن �عله الناس .
>
>
> Samahatul Imam Al-’Allamah Asy-Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baz rahimahullah :
>
> Tidak
> boleh bagi muslim dan muslimah untuk ikut serta dengan kaum Nashara,
> Yahudi, atau kaum kafir lainnya dalam acara perayaan-perayaan mereka.
> Bahkan wajib meninggalkannya. Karena barangsiapa yang menyerupai suatu
> kaum maka ia termasuk kaum tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
> sallam telah memperingatkan kita dari sikap menyerupai mereka atau
> berakhlaq dengan akhlaq mereka. Maka wajib atas setiap mukmin dan
> mukminah untuk waspada dari hal tersebut, dan tidak boleh membantu untuk
> merayakan perayaan-perayaan orang-orang kafir tersebut dengan sesuatu
> apapun, karena itu merupakan perayaan yang menyelisihi syari’at Allah
> dan dirayakan oleh para musuh Allah. Maka tidak boleh turut serta dalam
> acara perayaan tersebut, tidak boleh bekerja sama dengan orang-orang
> yang merayakannya, dan tidak boleh membantunya dengan sesuatu apapun,
> baik teh, kopi, atau perkara lainnya seperti alat-alat atau yang
> semisalnya.
>
> Allah juga berfirman :
>
> ï´¿ وَتَعَاوَنÙ�واÙ' عَلَى الÙ'برÙ`Ù�
>وَالتÙ`ÙŽÙ‚Ù'ÙˆÙŽÙ‰ وَلاَ تَعَاوَنÙ�واÙ' عَلَى
>الإÙ�Ø«Ù'Ù…Ù�
>
> وَالÙ'عÙ�دÙ'وَانÙ� ï´¾
>
> “Tolong
> menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan jangalah kalian
> tolong menolong dalam dosa dan permusuhan� [Al-Ma`idah : 2]
>
> Ikut
> serta dengan orang-orang kafir dalam acara perayaan-perayaan mereka
> merupakan salah satu bentuk tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.
> Maka wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk meninggalkannya.
>
> Tidak
> selayaknya bagi seorang yang berakal jernih untuk tertipu dengan
> perbuatan-perbuatan orang lain. Yang wajib atasnya adalah melihat kepada
> syari’at dan aturan yang dibawa oleh Islam, merealisasikan perintah
> Allah dan Rasul-Nya, dan sebaliknya tidak menimbangnya dengan aturan
> manusia, karena kebanyakan manusia tidak mempedulikan syari’at Allah.
> Sebagaimana firman Allah :
>
> ï´¿ ÙˆÙŽØ¥Ù�Ù† تÙ�Ø·Ù�عÙ' Ø£ÙŽÙƒÙ'ثَرَ Ù…ÙŽÙ† Ù�Ù�ÙŠ الأَرÙ'ضÙ�
>ÙŠÙ�ضÙ�Ù„Ù`Ù�وكَ عَن سَبÙ�يلÙ� اللهÙ� ï´¾
>
>
> “Kalau
> engkau mentaati mayoritas orang yang ada di muka bumi, niscaya mereka
> akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.� [Al-An’am : 116]
>
> Allah juga berfirman :
>
> ï´¿ وَمَا Ø£ÙŽÙƒÙ'ثَرÙ� النÙ`َاسÙ� ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙˆÙ' حَرَصÙ'تَ
>بÙ�Ù…Ù�ؤÙ'Ù…Ù�Ù†Ù�ينَ ï´¾
>
>
> “Kebanyakan manusia tidaklah beriman walaupun engkau sangat bersemangat
>(untuk
>
> menyampaikan penjelasan).� [Yusuf : 103]
>
> Maka
> segala perayaan yang bertentangan dengan syari’at Allah tidak boleh
> dirayakan meskipun banyak manusia yang merayakannya. Seorang mukmin
> menimbang segala ucapan dan perbuatannya, juga menimbang segala
> perbuatan dan ucapan manusia, dengan timbangan Al-Qur`an dan As-Sunnah.
> Segala yang sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah atau salah satu dari
> keduanya, maka diterima meskipun ditinggakan manusia. Sebaliknya, segala
> yang bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah atau salah satunya,
> maka ditolak meskipun dilakukan oleh manusia.
>
> [Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah rahimahullahI/405]
> <http://darussalaf.or.id/stories.php?id=1361>
> http://darussalaf.or.id/stories.php?id=1361
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment