Natal itu kan artinya 'kelahiran'.
Setahu saya yg diajarkan guru agama dulu waktu sekolah adalah tidak boleh
ikut ibadah natalan, karena dikuatirkan akan terpengaruh. Tapi kalo ikut
merayakan, menyampaikan ucapan selamat ya gak pa-pa, kan gak mempengaruhi
iman kita. Seperti halnya kalo orang kristen mengucapkan selamat lebaran,
apa berari mengakui islam, tidaklah yaow. Mereka hanya memberikan selamat
'merayakan'.
Perayaan natal kemarin gubernur jabar yg PKS juga berkunjung ke gereja
setelah misa selesai.
Kalo gak mau ikutan merayakan natal, mengapa Pak IS menganjurkan memberi
ucapan selamat tahun baru 1 januari? 1 januari kan juga hari natal, begitu
juga tanggal 6 januari bagi umat kristen di rusia.
Setahu saya umat kristen HKBP merayakan 'natal' itu pada malam 1 januari.
Salam,
l.meilany
Forum WM dan Mas Abdul Muiz yang budiman ..jangan katakan sebagai " sikap
saya "
.. itu adalah nasihat saya berdasarkan syari'at Islam ..bukan maunya saya
lho da
bukannya maunya orang2 Arab Saudi .. mereka benar ketat dalam menjaga yang
diharamkan Allah SWT ....
Silakan cek ke KH Zainuddin MZ, Aa Gym .. Ustad Jeffry Bukhari .. KH
Arifin
Ilham .. KH Yusuf Mansyur .. ..bahkan Menag Suryadarnma Ali ..- Mereka2
kan
yang sama2 mungkin kita kenal itu .. Apa nasihat beliau2 ? Insya Allah
tidak
jauh beda dari apa2 yang saya sampaikan .. Apakah mereka akan datang jika
diundang ke perayaan Natal ..? Jadi bukan mau mengecilkan Umat Kristen,
yang
memang luar biasa banyaknya itu - kasian juga ya .... tetapi kami takut
Allah
SWT , lebih dari takut pada apapun juga .. Kami lebih taat pada mejnauhi
larangan-Nya .. Bukankah kita ingin bertaqwa ..?
Kalau mau ucapkan selamat pada semua umat, ya itu saja SELAMAT TAHUN BARU
2011
.. semoga sukses ..
Kita wajib memaklumi golongan2 dengan ciri2 yang ditulis dalam al Qur'an
itu
jelas .. karena hanya ada satu2nya agama yang diakui Tuhan manusia yaitu
Islam
Bahkan Islam diturunkan sejak nabi Adam AS, ..sampai ke Ibrahim AS ..
sampai ke
Musa AS ..sampai ke Isa AS ..dan terakir Muhammad SAW, dengan Islam yang
disempurnakan ... semuanya membawakan agama Islam Tauhid .. Tuhan yang
Maha Esa
... Allah SWT ..
Tidak ada yang namanya Tuhan Yesus ..Bapa yang di Sorga .. Sungguh aneh
masa
Tuhan dibilang Bapa ..bagaimana sih ..? Mohon maaf ..
Wallahu a'lam bish shawwab / Wa'assalaam / ISMAIL
________________________________
From: Abdul Muiz <muizof@yahoo.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, December 22, 2010 14:47:58
Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
NATAL DAN
TAHUN BARU
Mas istiaji juga betul, maksudnya sikap Anda cocok diterapkan di bumi
Saudi
Arabiyah saja. :)
________________________________
Dari: istiaji sutopo <issutopo@yahoo.com>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: ujung blangutama <ujungblangutama@gmail.com>
Terkirim: Rab, 22 Desember, 2010 14:25:24
Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
DAN
TAHUN BARU
Betul pak Muiz dan Pak Yudi ..,
Tapi jangan sekali2 datang khusus ke perayaan natal ..apalagi coba2
mengucapkan
selamat pada umat mereka ..
Kata2 " selamat " ini sepele tapi amat besar disisi Allah SWT..
Karena " selamat " itu milik Allah SWST ..yaitu salah satu nama2 Allah SWT
:
Asma'ul Husna : As Salaam ... berarti yang menyelamatkan ..
Kalau kita " ucapkan selamat " pada perayaan Natal berarti sudah "
mendo'akan
orang2 Kristen yang kafir dihadapan Allah SWT ..karena telah
mempersekutukan
Tuhan ( dosa syitik ) " .. Dan ini sudah suatu kekeliruan yang sangat
besar pada
orang2 yang berdo'a untuk orang2 yang berdosa Syirik !!
Nabi Muhammad SAW hanya mengjormati jenazah lewat ..tidak antar kekubur
..apalagi ucapkan sesuatu katapun .. beliau menghormati dengan berdiri ..
itu
boleh2 saja ..bahkan kata2 diucapkan hanya satu saja ... " Inna lillaahi
wa Inna
ilaihi raji'uun " ..karena yang mati meski kafir juga milik Allah SWT. dan
kembali pada Allah SWT.
Khususnya tahun baru Masehi .. itu bukan semata2 hari raya umat Nasrani
dan
Yahudi .. Umat Islam juga boleh merayakan dengan bersyukur atas datangnya
hari
kelahiran Nabi Isa AS binti Maryam RA. Karena Nabi Isa AS ada hikayatnya
dalam
Al Qur'an ..
Memang perayaan Tahun Baru Masehi caranya beda ....
Kalau umat Nasrani perayaan dengan pesta kembang api besar2an, hura2,
dansa-dansi, bercium2an bahkan saking girangnya mereka berhubungan sex
bebas
..makan minum bir wiskhey yang haram .. tepat jam 12 malam ..
Na'uudzubillah min
dzaliik ..benar2 akan jadi laknatullah bagi mereka ..
Tetapi orang2 Mukmin seyogyanya : duduk berjamaah dimasjid2 ..tafakur,
bersyukur, berdzilkir dan berdoa .. tidak boleh berhura2 ..lho ...
Wallahu a'laam bish shawwab / Wa'assalaam / ISMAIL
________________________________
From: Abdul Muiz <muizof@yahoo.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, December 22, 2010 8:32:34
Subject: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN
TAHUN
BARU
Mas Yudi cobalah bersikap kritis, sehingga ketika merujuk suatu pendapat
tidak
hanya taklid buta (tanpa reasoning). Syekh Abdul Aziz bin Baz adalah orang
alim
dan kredible di bidang agama, tetapi jangan sampai kehilangan daya kritis,
fatwa
atau pendapat seseorang amat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan kondisi
lingkungan yang dialami ybs. Coba simak biografi Syekh Abdul Aziz bin Baz
di
link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdullah_bin_Baz
mungkin pendapat atau fatwa Syekh Abdul Aziz bin Baz cocok untuk umat
islam di
arab saudi tempat lahir, dibesarkan dan wafat di sono. Kondisi Indonesia
jauh
berbeda dengan kultur masyarakat arab saudi yang relatif homogen. Coba
simak
sejarah Imam Madhzhab Syafi'i ketika mengamati kehidupan masyarakat Irak
beliau
mengeluarkan fatwa keagamaan yang sesuai dengan kultur Iraq, tetapi begitu
beliau mengamati kehidupan masyarakat Mesir, beliau mengeluarkan fatwa
yang
berbeda untuk masalah yang sama.
Partisipasi dalam perayaan natal bagi umat islam memang tidak perlu,
tetapi
kalau hanya sekedar mengucapkan greeting ya tidak apa-apa. Sama seperti
halnya
ketika Rasulullah berdiri memberikan hormat pada iring-iringan jenazah
orang
kafir (yahudi) yang melintas di hadapan beliau, meskipun tanpa mengucapkan
sesuatu turut belasungkawa tetapi sikap beliau sesuai dengan prinsip
akhlaqul
karimah di bidang hablun minannaas.
Wassalam
Abdul Mu'iz
________________________________
Dari: Yudi Yuliyadi <yudi@geoindo.com>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Rab, 22 Desember, 2010 08:15:26
Judul: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN TAHUN
BARU
Sangat disesalkan, banyak kaum muslimin yang ternyata ikut-ikutan
gembira dan ikut-ikutan merayakan hari raya/hari besar kaum kafir. Di
antara adalah perayaan Natal dan Tahun Baru. Yang lebih parah adalah
Tahun Baru, karena banyak dari kaum muslimin yang tidak mengerti bahwa
itu termasuk perayaan/hari besar orang-orang kafir. Mereka beralasan
bahwa Tahun Baru bersifat universal. Di samping tidak sedikit dari kaum
muslimin yang ikut meramaikan perayaan Natal, atau sekadar membantu
tetangganya yang beragama kristen untuk merayakan Natal, berupa turut
membantu memasak, hadir dalam undangan Natal, turut mengucapkan selamat,
dll. Ini semua termasuk turut andil dalam perayaan hari besar agama
kafir.
Semestinya seorang muslim menimbang segala ucapan dan
perbuatannya dengan timbangan syariâat Allah. Bagaimana Islam mengatur
hubungan dengan orang-orang kafir. Apakah boleh turut andil atau turut
kerja sama, atau sekadar ikut meramaikan acara perayaan orang-orang
kafir? Termasuk bolehkah ikut meramaikan atau ikut-ikutan senang dengan
perayaan Natal dan Tahun Baru?
Berikut penjelasan seorang âulama
besar international, Asy-Syaikh Al-âAllamah âAbdul âAziz bin Baz
rahimahullah, Mufti Besar Kerajaan Saudi Arabia (kini telah wafat).
سÙ
اØØ©
اÙØ¥Ù
اÙ
اÙÙاÙد عبد اÙعزÙز ب٠عبد اÙÙ٠بÙ
باز : Ùا ÙجÙز ÙÙÙ
سÙÙ
ÙÙا
ÙÙÙ
سÙÙ
Ø© Ù
شارÙØ© اÙÙØµØ§Ø±Ù Ø Ø£Ù Ø§ÙÙÙÙد Ø Ø£Ù
غÙرÙÙ
Ù
٠اÙÙÙرة Ù٠أعÙادÙÙ
Ø Ø¨Ù
Ùجب تر٠ذÙÙ Ø ÙØ£Ù Ù
٠تشب٠بÙÙÙ
ÙÙÙ Ù
ÙÙÙ
Ø
ÙاÙرسÙÙ - صÙ٠اÙÙ٠عÙÙÙ ÙسÙÙ
-
ØذرÙا Ù
Ù Ù
شابÙتÙÙ
ÙاÙتخÙ٠بأخÙاÙÙÙ
Ø
ÙعÙ٠اÙÙ
ؤÙ
Ù ÙعÙ٠اÙÙ
ؤÙ
ÙØ© اÙØذر Ù
Ù
Ø°ÙÙ Ø ÙØ£Ù Ùا Ùساعد Ù٠إÙاÙ
Ø© Ùذ٠اÙأعÙاد
بأ٠شÙØ¡ Ø ÙØ£ÙÙا أعÙاد Ù
خاÙÙØ©
Ùشرع اÙÙÙ Ø ÙÙÙÙÙ
Ùا أعداء اÙÙÙ Ø ÙÙا ÙجÙز
اÙاشترا٠ÙÙÙا Ø ÙÙا اÙتعاÙÙ Ù
ع
Ø£ÙÙÙا Ø ÙÙا Ù
ساعدتÙÙ
بأ٠شÙØ¡ Ø Ùا باÙشاÙ
Ø ÙÙا باÙÙÙÙØ© Ø ÙÙا بأ٠شÙØ¡ Ù
Ù
اÙØ£Ù
Ùر ÙاÙØ£ÙاÙÙ Ø ÙÙØÙÙا . ÙØ£ÙضÙا ÙÙÙÙ
اÙÙ٠سبØاÙÙ : ï´¿ ÙÙتÙعÙاÙÙÙÙÙاÙ'
عÙÙÙ٠اÙÙ'برÙ'Ù ÙÙاÙتÙ'ÙÙÙ'ÙÙÙ ÙÙÙاÙ
تÙعÙاÙÙÙÙÙاÙ' عÙÙÙ٠اÙØ¥ÙØ«Ù'Ù
Ù
ÙÙاÙÙ'عÙدÙ'ÙÙاÙÙ ï´¾ . [ اÙÙ
ائدة : 2 ] .
ÙاÙÙ
شارÙØ© Ù
ع اÙÙÙرة Ù٠أعÙادÙÙ
ÙÙع Ù
Ù
اÙتعاÙ٠عÙ٠اÙإثÙ
ÙاÙعدÙØ§Ù Ø ÙاÙÙاجب عÙÙ
ÙÙ Ù
سÙÙ
ÙعÙÙ ÙÙ Ù
سÙÙ
Ø© تر٠ذÙÙ .
ÙÙا
ÙÙبغ٠ÙÙعاÙ٠أ٠Ùغتر باÙÙاس Ù٠أÙعاÙÙÙ
Ø
اÙÙاجب Ø£Ù ÙÙظر Ù٠اÙشرع Ø¥ÙÙ
اÙإسÙاÙ
ÙÙ
ا جاء Ø¨Ù Ø ÙØ£Ù ÙÙ
تث٠أÙ
ر اÙÙÙ
ÙرسÙÙÙ Ù ÙØ£Ù Ùا ÙÙظر Ø¥Ù٠أÙ
Ùر
اÙÙاس Ùإ٠أÙثر اÙØ®ÙÙ Ùا ÙباÙ٠بÙ
ا شرع
اÙÙÙ Ø ÙÙ
ا Ùا٠اÙÙÙ - عز Ùج٠ÙÙ
Ùتاب٠اÙعظÙÙ
- : ï´¿ ÙÙØ¥Ù٠تÙØ·ÙعÙ' Ø£ÙÙÙ'Ø«ÙرÙ
Ù
ÙÙ ÙÙ٠اÙØ£ÙرÙ'ض٠ÙÙضÙÙÙ'ÙÙÙ٠عÙÙ
سÙبÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ï´¾ . [ اÙØ£ÙعاÙ
: 116 ] . ÙÙاÙ
سبØاÙÙ : ï´¿ ÙÙÙ
Ùا Ø£ÙÙÙ'Ø«ÙرÙ
اÙÙÙ'Ùاس٠ÙÙÙÙÙÙ' ØÙرÙصÙ'ت٠بÙÙ
ÙؤÙ'Ù
ÙÙÙÙÙÙ
ï´¾ . [ ÙÙس٠: 103 ] .
ÙاÙعÙائد
اÙÙ
خاÙÙØ© ÙÙشرع Ùا ÙجÙز اÙأخذ بÙا ÙØ¥Ù
ÙعÙÙا اÙÙاس Ø ÙاÙÙ
ؤÙ
Ù Ùز٠أÙعاÙÙ
ÙØ£ÙÙاÙÙ Ø ÙÙز٠أÙعا٠اÙÙاس ÙØ£ÙÙا٠اÙÙاس
باÙÙتاب ÙاÙسÙØ© . بÙتاب اÙÙÙ ÙسÙØ©
رسÙÙÙ - عÙÙ٠اÙصÙاة ÙاÙسÙاÙ
- ÙÙ
ا ÙاÙÙÙÙ
ا
أ٠أØدÙÙ
ا ÙÙ٠اÙÙ
ÙبÙÙ Ø ÙØ¥Ù
ترÙ٠اÙÙاس Ø ÙÙ
ا خاÙÙÙÙ
ا أ٠أØدÙÙ
ا ÙÙÙ
اÙÙ
ردÙد ÙØ¥Ù ÙعÙ٠اÙÙاس .
Samahatul Imam Al-âAllamah Asy-Syaikh âAbdul Aziz bin Baz rahimahullah
:
Tidak
boleh bagi muslim dan muslimah untuk ikut serta dengan kaum Nashara,
Yahudi, atau kaum kafir lainnya dalam acara perayaan-perayaan mereka.
Bahkan wajib meninggalkannya. Karena barangsiapa yang menyerupai suatu
kaum maka ia termasuk kaum tersebut. Rasulullah shallallahu âalaihi wa
sallam telah memperingatkan kita dari sikap menyerupai mereka atau
berakhlaq dengan akhlaq mereka. Maka wajib atas setiap mukmin dan
mukminah untuk waspada dari hal tersebut, dan tidak boleh membantu untuk
merayakan perayaan-perayaan orang-orang kafir tersebut dengan sesuatu
apapun, karena itu merupakan perayaan yang menyelisihi syariâat Allah
dan dirayakan oleh para musuh Allah. Maka tidak boleh turut serta dalam
acara perayaan tersebut, tidak boleh bekerja sama dengan orang-orang
yang merayakannya, dan tidak boleh membantunya dengan sesuatu apapun,
baik teh, kopi, atau perkara lainnya seperti alat-alat atau yang
semisalnya.
Allah juga berfirman :
ï´¿ ÙÙتÙعÙاÙÙÙÙÙاÙ' عÙÙÙ٠اÙÙ'برÙ'Ù
ÙÙاÙتÙ'ÙÙÙ'ÙÙÙ ÙÙÙا٠تÙعÙاÙÙÙÙÙاÙ' عÙÙÙÙ
اÙØ¥ÙØ«Ù'Ù
Ù
ÙÙاÙÙ'عÙدÙ'ÙÙاÙÙ ï´¾
âTolong
menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan jangalah kalian
tolong menolong dalam dosa dan permusuhanâ [Al-Ma`idah : 2]
Ikut
serta dengan orang-orang kafir dalam acara perayaan-perayaan mereka
merupakan salah satu bentuk tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.
Maka wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk meninggalkannya.
Tidak
selayaknya bagi seorang yang berakal jernih untuk tertipu dengan
perbuatan-perbuatan orang lain. Yang wajib atasnya adalah melihat kepada
syariâat dan aturan yang dibawa oleh Islam, merealisasikan perintah
Allah dan Rasul-Nya, dan sebaliknya tidak menimbangnya dengan aturan
manusia, karena kebanyakan manusia tidak mempedulikan syariâat Allah.
Sebagaimana firman Allah :
ï´¿ ÙÙØ¥Ù٠تÙØ·ÙعÙ' Ø£ÙÙÙ'Ø«Ùر٠Ù
ÙÙ ÙÙÙ
اÙØ£ÙرÙ'ض٠ÙÙضÙÙÙ'ÙÙÙ٠عÙ٠سÙبÙÙÙ٠اÙÙÙÙ ï´¾
âKalau
engkau mentaati mayoritas orang yang ada di muka bumi, niscaya mereka
akan menyesatkan kamu dari jalan Allah.â [Al-Anâam : 116]
Allah juga berfirman :
ï´¿ ÙÙÙ
Ùا Ø£ÙÙÙ'Ø«Ùر٠اÙÙÙ'Ùاس٠ÙÙÙÙÙÙ'
ØÙرÙصÙ'ت٠بÙÙ
ÙؤÙ'Ù
ÙÙÙÙÙÙ ï´¾
âKebanyakan manusia tidaklah beriman walaupun engkau sangat bersemangat
(untuk
menyampaikan penjelasan).â [Yusuf : 103]
Maka
segala perayaan yang bertentangan dengan syariâat Allah tidak boleh
dirayakan meskipun banyak manusia yang merayakannya. Seorang mukmin
menimbang segala ucapan dan perbuatannya, juga menimbang segala
perbuatan dan ucapan manusia, dengan timbangan Al-Qur`an dan As-Sunnah.
Segala yang sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah atau salah satu dari
keduanya, maka diterima meskipun ditinggakan manusia. Sebaliknya, segala
yang bertentangan dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah atau salah satunya,
maka ditolak meskipun dilakukan oleh manusia.
[Majmuâ Fatawa wa Maqalat Mutanawwiâah rahimahullahI/405]
<http://darussalaf.or.id/stories.php?id=1361>
http://darussalaf.or.id/stories.php?id=1361
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment