Pak Abdul mau tanya,
Walisongo (terutama Sunan Kalijogo) sendiri kan menyebarkan islam
dengan menggunakan pendekatan akulturasi budaya sebelumnya dengan
wayang, gapuro, mesjid demak yang tak berkubah, menara kudus yang
mirip pura. Apa pendekatan-pendekatan seperti ini ada dalam penyebaran
islam ke wilayah lain? Kalau Syekh Siti Jenar itu bukannya lebih ke
arah gerakan sufistik yang dirasakan akan mengganggu kepentingan
politik sultan waktu itu (gerakan sufistik selalu menjadi "musuh" dari
gerakan politik yang berkuasa di manapun karena mereka tidak mengikuti
kemauan penguasa, meskipun sifat gerakannya non-violence dan
apolitis).
Mohon penjelasannya
salam,
--
Wikan
2011/1/29 Abdul Muiz <muizof@yahoo.com>
>
>
>
> Kalau menurut : Dharmagandul dan Gatholoco serta Syekh Siti Jenar, karena
> "Islam" yang bermakna dasar adalah menyerah total pada sang Maha Kuasa, maka
> penganut Islam tidak harus seperti kultur arab tempat Nabi Muhammad diutus,
> sehingga Islam di tanah jawa tidak harus sama dengan Islam di tanah Arab.
>
> Karena pandangan ini bertentangan dengan pandangan islam mainstream, Walisongo
> yang bergandeng tangan dengan sultan Demak sukses mempolitisasi perang ide
> (ghazwul fikri) ini dengan menghentikan secara tuntas alias mempersekusi Syekh
> Siti Jenar dibinasakan dengan cara dipenggal.
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment