Advertising

Monday 28 February 2011

Bls: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

 

Mbak Ning,

terima kasih atas sarannya, justru saya telah istighfar dan sadar, kalau
perilaku lalim dan dzolim dari HMNA dibiarkan itu artinya membiarkan kelaliman
meraja lela. Akan kelihatan kok siapa yang jujur dan siapa yang tidak.

Wassalam
Abdul Mu'iz

________________________________
Dari: "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" <ninghdw@chevron.com>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 1 Maret, 2011 08:22:13
Judul: RE: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

 
Sstttt.... Masya Allah...

Saya sarankan anda berdua (mas Muiz dan Abah) untuk berhenti menulis dulu deh
barang beberapa jam... istighfar..

Menurut saya anda berdua sudah tidak jernih berfikir, sehingga saling memaki..
bukan lagi memberikan feedback yang constructive... Bukankah sesame muslim
harusnya saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran ?

-Ning

-----Original Message-----
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com]
On Behalf Of Abdul Muiz

Sent: Tuesday, March 01, 2011 9:20 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
Liberal

saya tidak suka memaki, tetapi mencoba bersikap jujur, anda gemar memengikuti
syahwat hawa nafsu pribadi Anda tetapi tidak pernah mengaku tetapi dengan
lancangnya anda menganggap sok suci dan berbusa-busi mengutip dalil naqli demi
memuaskan syahwat pribadi kamu, anda itu goblok karena saya spendapat dengan
penilaian pak KM yang menilai pikiran Anda kacau dan menderita schidzofrenia.

Wassalam
Abdul Mu'iz

________________________________
Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 1 Maret, 2011 08:13:17
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

 
Karena di milis ini yang mula pertama memaki saya adalah Abd Muiz, hai singa
betna.

HMNA

----- Original Message -----
From: <aldiy@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, March 01, 2011 08:59
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
Liberal

Pak moderator yth,
Pak HMNA memaki2 karena pak Muiz me-reply postingannya. Bukankah postingan
bisa di reply oleh siapa saja karena milis ini milik umum member di sini,
betulkah pengertian ini,pak moderator?
Lalu kenapa HMNA memaki2 orang yg nggak melakukan kesalahan? Kok WM punya
ustaz kayak gini ya?
Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 1 Mar 2011 07:18:38
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
Liberal

Abd Muiz bodoh dan bebal serta impulsif. Kok merasa ditujukan kepadanya.
Yang bungkuk dimakan sarung. Tulisan saya itu ditujukan kepada itu
misionaris qadiyanisme "ma_suryawan" yang disentil oleh "N17R4 H4F45":
----- Original Message -----
From: "N17R4 H4F45" <nitra_hafas@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>; <ma_suryawan@yahoo.com>
Sent: Sunday, February 27, 2011 18:15
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
Liberal

<p>anda kyknya tambah ngawur.model org utan kt2nya. sotoy
lu...<br><br><br></p>
<p>Sent from Yahoo! Mail on Android</p>

----- Original Message -----
From: "ma_suryawan" <ma_suryawan@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, February 27, 2011 17:59
Subject: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
Liberal

Satu komentar saja atas judul dan isinya: SOTOY!

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman"
<mnur.abdurrahman@...> wrote:

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
460. Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, March 01, 2011 06:49
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
Liberal

Saya bukan pembela ahmadiyah (qodiyanisme) dan saya juga bukan orang
liberalisme
berpendapat :

1) menyamakan kasus konflik horisontal jamaah ahmadiyah dengan umat islam
mainstream menurut hemat saya kurang pas apabila dibandingkan dengan
tabrakan
mobil dengan sepeda. Umat Islam mayoritas tidak identik dengan golongan kaya
yang naik mobil, jamaah ahmadiyah juga tidak identik dengan golongan miskin
yang
naik sepeda.

2) menafsirkan khatamun nabiyyin berbeda dengan aliran mainstream umat islam
mayoritas oleh jamaah ahmadiyah bukanlah pengrusakan atau penghinaan agama,
tetapi adalah perbedaan tafsir belaka, memang tidak akan ada titik temu
dialog
perbedaan pemahaman tsb, ada yang berpendapat "nabi dzilly" atau nabi
bayangan
yang dialamatkan pada Mirza Ghulam Ahmad yang dianggap tidak membawa syariat
baru adalah sama dengan sebutan kyahi yang sering dapat wahyu, tuan guru
besar
atau istilah primordial lainnya yang spiritualitasnya dianggap di atas
rata-rata.
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
686 Khaatamun Nabiyyin

Kampus Mubarak di kawasan Parung Bogor yang diserbu massa pada Jumat
(15/7-'05) merupakan sekretariat Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Qadiyan
Indonesia.(*) MUI sebagai penjaga gawang aqidah ummat memfatwakan Ahmadiyah
Qadiyan itu sesat. Mengapa? Sebenarnya soal kesesatan Ahmadiyah Qadiyan
pertama kali difatwakan oleh Rabitha al-'Alam al-Islamy (Liga Negara Muslim
Sedunia). Adapun fatwa MUI yang telah dikeluarkan sejak Musyawarah Nasional
MUI, 26 Mei-1 Juni 1980 itu sebenarnya hanya mengacu fatwa Liga Negara
Muslim Sedunia. Dinyatakan sesat karena Ahmadiyah Qadiyan mengakui
pendirinya Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi baru setelah Nabi Muhammad SAW.
Keyakinan ini bertentangan dengan dasar aqidah Islam.

Sebenarnya di samping Ahmadiyah Qadiyan, ada pula Ahmadiyah Lahore
(Anjuman). Saya punya Kitab Tafsir dari Ahmadiyah Lahore, tafsir Mawlana
Muhammad Ali. Adalah SANGAT berbeda dengan keyakinan Ahmadiyah Qadiyan. Saya
kutip terjemahan ayat (33:40):
-- Moehammad is de vader van niemand uwer menschen, maar hij is de Apostel
God en de laatste der profeten en God is met elk ding bekend. Para pembaca
dapat membaca kata-kata "de laatste der profeten" yang dalam bahasa
Indonesianya berarti: "Nabi yang paling akhir". Menurut Ahmadiyah Lahore,
Ghulam Ahmad tidak pernah menyatakan dirinya Nabi, melainkan hanya sebagai
Mujaddid (pembaharu) saja seperti misalnya Imam Al-Ghazali dan Imam Syafi'i.

***
Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al
Quran adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran,
jadikanlah Al Quran sebagai "kamus", yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat. Di
samping bahasa Arab yang dipakai dalam Al-Quran disingkat bahasa Arab
Al-Quran, ada pula bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam komunitas,
itu disebut bahasa Arab-budaya.

Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata KHa,
Ta dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma (dalam Seri ini tidak dipakai
translitersi huruf demi huruf untuk menghemat ruangan):

==> 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah,
2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.

==> 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa
KHatama Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad)
kabarkanlah kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu
dan MENUTUP qalbumu.

==> 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu
'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah, 45:23),
artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi
tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan
qalbunya.

==> 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya:
Pada hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.

==> 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika
Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.

==> 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin
rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya:
Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi
di Rasul Allah dan PENUTUP Nabi-Nabi.

==> 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25),
artinya: Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.

==> 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya:
PENUTUPNYA (BERBAU) kesturi.

Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim,
KHATAMA artinya TUTUP.

Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar
dengan KHa, Ta, Mim
1. KHatama 2. KHatama 3. KHatama 4. Nakhtimu 5. Yakhtimu 6. KHaatama
7. Makhtuwm 8. Khita-mu

***

Para pembaca, baik ummat Islam main stream, maupun penganut Ahmadiyah
Qadiyan (yang di Makassar ini ada juga), ikutilah tenang-tenang uraian
tentang Khaatamun.

Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara
Kha dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim.
Ini mengikuti wazan (pola) Fa-Alif-'Ain-Lam. Ada dua qiraah pola: Faa'ilun
dan Faa'alun, yaitu Khaatimun dan Khaatamun. Kata ber-wazan fâa'ilun yang
bermakna pelaku dan bisa dibedakan dengan kata ber-wazan faa'âlun yang juga
bermakna pelaku, tetapi mengandung ketekunan, sudah lengket menjadi atribut,
dan kontiunitas.

Maka Ada dua qiraah untuk ayat dalam Surah al ahzab 33:40 itu.

1. Isim Faa'il (dalam bahasa Indonesia pakai awalan pe-) Khaatimun nabiyyin,
artinya "penutup para nabi". Qiraah Khaatimun ini tidak mengandung makna
kontinuitas, sehingga bisa menjadi celah bagi Ahmadiyah Qadiyan, yaitu
penutup yang tidak kontinu, yakni setelah datangnya Ghulam Ahmad penutup itu
tidak berfungsi lagi.
2.1 Khaatamun nabiyyin, artinya "cincin stempel para nabi". Maka inilah
celah yang dimasuki Ahmadiyah Qadiyan. Rangkaian nabi dianggap seolah-olah
jari-jari tangan. Nabi Muhammad SAW adalah "jari istimewa", yaitu mulia,
karena memakai cincin stempel, sementara yang lain tidak. Jadi Nabi Muhammad
SAW adalah Nabi yang termulia, bukanlah Nabi terakhir. Inilah pembenaran
Ahmadiyah Qadiyan ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW, yaitu Ghulam Ahmad.

Padahal cincin stempel itu fungsi utamanya sebagai zegel (seal). Allah SWT
menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai zegel nabi-nabi, ibarat pintu yang
disegel tidak boleh dibuka, berarti kembali kepada makna akar kata
Kha-Ta-Ma, yaitu tutup. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi
sekaligus adalah Nabi yang termulia.

2.2 DEngan wazan faa'âlun yaitu pelaku yang mengandung arti kontiunitas,
maka khaatamun nabiyyin mengandung arti penutup nabi yang mengandung makna
kontinuitas. Dengan qiraah ini Ahmadiyah Qadiyan tidak mendapatkan celah
lagi.

***

Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi
Muhammad SAW sendiri.

-- Rasulullah SAW bersabda: "Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika
seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak
ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi
penerusku." (HR Bukhari)

-- Rasulullah SAW bersabda: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang
datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki
mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung,
tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang
belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan
mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang
hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah
yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi". (HR Bukhari)

==>4. Rasulullah SAW bersabda: "Saya Muhammad, Saya Ahmad(**), Saya
Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul,
Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku; dan saya
adalah yang terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (HR
Bukhari wa Muslim).

Seperti dikemukakan di atas Ahmadiyah Qadiyan justru mempergunakan ayat yang
mengandung "Khaatamun Nabiyyin" (33:40), sebagai pembenaran adanya nabi
sesudah Nabi Muhammad SAW dan dengan demikian Ahmadiyah Qadiyan berkilah
tetap Islam harena kenabian Ghulam Ahmad(***) tidak bertentangan dengan Al
Quran. Sedangkan seperti dituliskan di atas mengenai Hadits di mana
RasuluLlah SAW bersabda: "tidak ada nabi yang akan datang sesudahku",
Ahmadiyah Qadiyan berkilah dengan memplintir "nabi" menjadi "nabi yang
membawa syari'at", sehingga Hadits itu berubah maknanya menjadi: "tidak ada
nabi yang membawa syari'at yang akan datang sesudahku." Ghulam Ahmad katanya
adalah nabi yang tidak membawa syari'at. Sebenarnya inilah akar penyebab
kegusaran ummat Islam, seperti api dalam sekam. Ditambah pula para
missionaris Ahmadiyah Qadiyan di mana-mana sangat "agresif", baik di dunia
nyata maupun di cyber space, maka api dalam sekam itu mudah sekali menyala
oleh hembusan angin. Nyala api berupa kekerasan itu tidak dapat dibenarkan,
tetapi menyalanya api itu dapat difahami. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 24 Juli 2005
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/686-khaatamun-nabiyyin.html
--------------------------------
(*)
Jauh sebelum kejadian di Parung 1986 dan 2005 kemaren, Lembaga Pengkajian
dan Penelitian Islam (LPPI) pada tahun 2000 telah mengundang pimpinan pusat
Ahmadiyah untuk berdialog di muka umum tetapi sampai saat ini tidak pernah
ada keberanian mereka untuk berdialog secara Islami dan terbuka, karena itu
akan membuka borok2 Ahmadiyah saja.

(**)
Para misionaris agama Ahmdiyah menyatakan:
"Pada umumnya Ulama-Ulama Mainstream Islam mengatakan bahwa ISMUHU AHMAD
pada ayat 6 Surah Ash-Saff itu adalah merefer kepada hanya satu nama dan
nama itu adalah khusus untuk Muhammad SAW saja. Muhammad SAW itu adalah juga
Ahmad berdasarkan sebuah Hadist yang mereka kutip sebagai berikut:
Narated Jubair bin Mut'im Ra; Allah's Messenger SAW said:" I have five
names: I am MUHAMMAD and AHMAD; I am Al-Mahi through whom Allah will
eliminate al-kufr; I am Al-Hashir who will be the first to be resurrected,
the people will be resurrected thereafter; I am also Al-'Aqib (i.e. there
will be NO PHROPHET after me)". (Shahih Al-Bukhari, Vol 4, Hadis No. 732)
Tidak seorangpun dikalangan orang-orang Ahmadi menolak bahwa nama Ahmad itu
adalah salah satu nama sifat dari Muhammad SAW, tetapi Ahmad pada ayat ini
bukanlah merefer kepada nama sifat tetapi adalah nama ZAT , dan ini jelas
sekali dalam kata ISMUHU AHMAD (yang bernama Ahmad).

HMNA:
I have five names: I am MUHAMMAD and AHMAD, tidak ada perbedaan dengan
ISMUHU AHMAD, coba mari ditukar kata ganti I dengan kata ganti he => He has
five names: he is MUHAMMAD and AHMAD = his names are Muahammad and Ahmad.
Coba di-Inggriskan Ismuhu Ahmad = His name is Ahmad. Maka his names are
Muahammad and Ahmad tidak ada bedanya dengan his name is Ahmad. Para
misionaris agama Ahmadiyah bikin maniupalsi zat dan sifat.

Selanjutnya para misionaris agama Ahmadiayah menyatakan:
Ayat 6 Surat Al-Shaff ini berhubungan erat dengan ayat 7 WAHUWA YUD'A ILAL
ISLAM yang bila kita terjemahkan adalah SEDANG DIA (orang ketiga tunggal
laki-laki) ITU DIPANGGIL KEPADA ISLAM. Siapakah HUWA disini? Siapakah dia
disini yang dipanggil kepada Islam itu? HUWA itu adalah Rasul Ghulam Ahmad
yang dipanggil kepada Islam. Kalau Ahmad pada ayat 6 tsb ditujukan kepada
MUHAMMAD SAW tentu tidaklah mungkin beliau dipanggil kepada Islam. Siapa
yang memanggil dia kepada Islam?

HMNA:
Para misonaris agama Ahmadiyah itu tidak faham bahasa Arab.
Wa Man Azhlamu Mimmani Ftaray 'aly Lla-hi lKadziba wa Huwa Yud'ay ilay
lIslaam. Huwa menunjuk kepada Man yang al-Kadzdzab, Yud'ay fi'il mabniy
al-majhul, fa'ilnya tersembunyi, yaitu Mauhammad (=Ahmad) =-> Huwa Yud'ay
ilay lIslaam = dia (pendusta) diajak (oleh Muhammad) kepada Islam. "Dia"
dalam ayat 6 Surah Al-Shaff, bisa siapa saja yang pendusta, personifikasi
dari pendusta, termasuk para misionaris agama Ahmadiah yang tidak faham
bahasa Arab itu.

(***)
Ghulam Ahmad juga mendakwakan dirinya sebagai Isa. Padahal Isa bnu Maryam
belum mati. Berikut yang dibawah dalilnya:

-- Alla-hu yatawaffal anfusa hiyna mawtihaa wallatiy lam yamut fiy
manaamihaa fayumsikul latiy qadha 'alayhal mawta wayursilul ukhra ilaa
ajalin musamman (S. az-Zumar, 39:42 ), artinya:
-- Allah mewafatkan jiwa ketika matinya dan yang belum mati di waktu
tidurnya; maka Dia genggamlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan
Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.

Dalam S. Al-Kahfi,18:25 disebutkan pemuda dalam gua tidur 309 tahun. Jiwanya
digenggam Allah selama 309 tahun, kemudian Allah melepaskan genggamannya,
terbangunlah mereka itu. Demikian pula Isa bnu Maryama, yang ditidurkan
Allah, jiwanya sampai sekarang masih digenggam Allah.

-- Wa in min ahlil kitaabi illaa layu'minanna bihii qabla mautihii wayaumal
qiyaamati yakuwnu 'alaihim syahiydan (S. an-Nisaa', 4:159), artinya:
-- Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya
(Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi
terhadap mereka (ahli kitab).

mautihi = Dhamir HI (mufrad) menunjuk kepada Isa (mufrad), bukan menunjuk
Ahlil kitab (jama')

-- Wakuntu 'alaihim syahiydan maa dumtu fiyhim falammaa tawaffaitaniy kunta
antar raqiyba 'alaihim (S. al-Maaidah, 5:117), artinya:
-- Dan aku (Isa) menjadi saksi atas mereka, selama aku hidup bersama mereka,
tatkala Engkau mewafatkanku, Engkaulah mengawasi mereka.

Karena kenyataan ahli kitab belum beriman semuanya, maka menurut (4:159) Isa
belumlah mati, jadi makna mewafatkanku dalam ayat (5:117) menurut definisi
wafat dalam ayat (39:42), Isa ditidurkan Allah, jiwa Isa digenggam Allah,
karena Isa belum mati. Allah akan melepaskan genggamannya pada akhir zaman,
sesuai Hadits:
-- Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman
muqsithan"
-- Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa
Anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim Yang
Adil.(Hadis Shahih Muslim 127)

Dari Hadits Muslim tsb diisyaratkan bahwa Isa tidur di tempat ketinggian,
tetapi tidak di langit karena tidak ada dalilnya.

||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


3) UUD RI mengamanatkan pemerintah RI tidak hanya melindungi penganut agama
mayoritas dengan segala keyakinannya, tetapi juga melindungi penganut
minoritas
yang dianggap keyakinannya berbeda. Sebagaimana Pemerintah melindungi
kristen
mayoritas maupun kristen sekte yehovah yang berbeda pemahaman tentang person
yesus/Isa.

Wassalam
Abdul Mu'iz

________________________________
Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 1 Maret, 2011 05:26:12
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
Liberal

Itu misionaris qadiyanisme "ma_suryawan" perlu balas jasa kepada yang
bersarang
di utan kayu, karena "Islam" Liberal yang bersarang di utan kayu adalah
pembela
sengit qadiyanisme.

Kalau terjadi tabrakan antara mobil dengan sepeda, melihat sepeda yang rusak
dan
pengendaranya luka-luka, maka orang serta merta tanpa berpikir panjang akan
menyalahkan mobil dengan pertimbangan kok orang sudah korban disalahkan
lagi.

Mengapa selama ini terjadi tabrakan? Itulah yang perlu dan cukup untuk
dipertimbangkan.

Karena umat Islam dan qadianisme selama ini berada pada satu rumah besar di
mana
qadiyanisme telah merusak rumah besar sehingga terjadi bentrokan di
dalamnya.
Menurut demokrasi siapakah yang salah? Penghuni minoritas yang merusak rumah
itu
atau penghuni mayoritas yang mempertahankan rumah tersebut agar tidak
rusak?

Karena qadiyanisme pekerjaannya merusak rumah, sehingga jalan keluarnya
adalah
pisah rumah. Qadiyanisme perlu mendirikan rumah sendiri. Apakah ini tidak
demokratis?

Karena Umat Islam di Indonesia adalah agama mayoritas pemeluknya dan telah
diakui oleh Negara. Untuk itu umat Islam perlu dilindungi Hak Asasinya oleh
negara sesuai dengan alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Itukan demokratis !?

Wassalam, bukan untuk misionaris qadiyanisme
HMNA

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment