Advertising

Monday 28 February 2011

Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

Pak moderator yth,
Pak HMNA memaki2 karena pak Muiz me-reply postingannya. Bukankah postingan bisa di reply oleh siapa saja karena milis ini milik umum member di sini, betulkah pengertian ini,pak moderator?
Lalu kenapa HMNA memaki2 orang yg nggak melakukan kesalahan? Kok WM punya ustaz kayak gini ya?
Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tue, 1 Mar 2011 07:18:38
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

Abd Muiz bodoh dan bebal serta impulsif. Kok merasa ditujukan kepadanya. Yang bungkuk dimakan sarung. Tulisan saya itu ditujukan kepada itu misionaris qadiyanisme "ma_suryawan" yang disentil oleh "N17R4 H4F45":
----- Original Message -----
From: "N17R4 H4F45" <nitra_hafas@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>; <ma_suryawan@yahoo.com>
Sent: Sunday, February 27, 2011 18:15
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

<p>anda kyknya tambah ngawur.model org utan kt2nya. sotoy lu...<br><br><br></p>
<p>Sent from Yahoo! Mail on Android</p>

----- Original Message -----
From: "ma_suryawan" <ma_suryawan@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, February 27, 2011 17:59
Subject: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

Satu komentar saja atas judul dan isinya: SOTOY!

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@...> wrote:

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
460. Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||


----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, March 01, 2011 06:49
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

Saya bukan pembela ahmadiyah (qodiyanisme) dan saya juga bukan orang liberalisme
berpendapat :

1) menyamakan kasus konflik horisontal jamaah ahmadiyah dengan umat islam
mainstream menurut hemat saya kurang pas apabila dibandingkan dengan tabrakan
mobil dengan sepeda. Umat Islam mayoritas tidak identik dengan golongan kaya
yang naik mobil, jamaah ahmadiyah juga tidak identik dengan golongan miskin yang
naik sepeda.

2) menafsirkan khatamun nabiyyin berbeda dengan aliran mainstream umat islam
mayoritas oleh jamaah ahmadiyah bukanlah pengrusakan atau penghinaan agama,
tetapi adalah perbedaan tafsir belaka, memang tidak akan ada titik temu dialog
perbedaan pemahaman tsb, ada yang berpendapat "nabi dzilly" atau nabi bayangan
yang dialamatkan pada Mirza Ghulam Ahmad yang dianggap tidak membawa syariat
baru adalah sama dengan sebutan kyahi yang sering dapat wahyu, tuan guru besar
atau istilah primordial lainnya yang spiritualitasnya dianggap di atas
rata-rata.
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
686 Khaatamun Nabiyyin

Kampus Mubarak di kawasan Parung Bogor yang diserbu massa pada Jumat (15/7-'05) merupakan sekretariat Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Qadiyan Indonesia.(*) MUI sebagai penjaga gawang aqidah ummat memfatwakan Ahmadiyah Qadiyan itu sesat. Mengapa? Sebenarnya soal kesesatan Ahmadiyah Qadiyan pertama kali difatwakan oleh Rabitha al-'Alam al-Islamy (Liga Negara Muslim Sedunia). Adapun fatwa MUI yang telah dikeluarkan sejak Musyawarah Nasional MUI, 26 Mei-1 Juni 1980 itu sebenarnya hanya mengacu fatwa Liga Negara Muslim Sedunia. Dinyatakan sesat karena Ahmadiyah Qadiyan mengakui pendirinya Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi baru setelah Nabi Muhammad SAW. Keyakinan ini bertentangan dengan dasar aqidah Islam.

Sebenarnya di samping Ahmadiyah Qadiyan, ada pula Ahmadiyah Lahore (Anjuman). Saya punya Kitab Tafsir dari Ahmadiyah Lahore, tafsir Mawlana Muhammad Ali. Adalah SANGAT berbeda dengan keyakinan Ahmadiyah Qadiyan. Saya kutip terjemahan ayat (33:40):
-- Moehammad is de vader van niemand uwer menschen, maar hij is de Apostel God en de laatste der profeten en God is met elk ding bekend. Para pembaca dapat membaca kata-kata "de laatste der profeten" yang dalam bahasa Indonesianya berarti: "Nabi yang paling akhir". Menurut Ahmadiyah Lahore, Ghulam Ahmad tidak pernah menyatakan dirinya Nabi, melainkan hanya sebagai Mujaddid (pembaharu) saja seperti misalnya Imam Al-Ghazali dan Imam Syafi'i.

***
Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al Quran adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran, jadikanlah Al Quran sebagai "kamus", yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat. Di samping bahasa Arab yang dipakai dalam Al-Quran disingkat bahasa Arab Al-Quran, ada pula bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam komunitas, itu disebut bahasa Arab-budaya.

Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma (dalam Seri ini tidak dipakai translitersi huruf demi huruf untuk menghemat ruangan):

==> 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah, 2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.

==> 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa KHatama Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad) kabarkanlah kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu dan MENUTUP qalbumu.

==> 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu 'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah, 45:23), artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan qalbunya.

==> 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya: Pada hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.

==> 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.

==> 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya: Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi di Rasul Allah dan PENUTUP Nabi-Nabi.

==> 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25), artinya: Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.

==> 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya: PENUTUPNYA (BERBAU) kesturi.

Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim, KHATAMA artinya TUTUP.

Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar dengan KHa, Ta, Mim
1. KHatama 2. KHatama 3. KHatama 4. Nakhtimu 5. Yakhtimu 6. KHaatama 7. Makhtuwm 8. Khita-mu


***

Para pembaca, baik ummat Islam main stream, maupun penganut Ahmadiyah Qadiyan (yang di Makassar ini ada juga), ikutilah tenang-tenang uraian tentang Khaatamun.

Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara Kha dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim. Ini mengikuti wazan (pola) Fa-Alif-'Ain-Lam. Ada dua qiraah pola: Faa'ilun dan Faa'alun, yaitu Khaatimun dan Khaatamun. Kata ber-wazan fâa'ilun yang bermakna pelaku dan bisa dibedakan dengan kata ber-wazan faa'âlun yang juga bermakna pelaku, tetapi mengandung ketekunan, sudah lengket menjadi atribut, dan kontiunitas.

Maka Ada dua qiraah untuk ayat dalam Surah al ahzab 33:40 itu.

1. Isim Faa'il (dalam bahasa Indonesia pakai awalan pe-) Khaatimun nabiyyin, artinya "penutup para nabi". Qiraah Khaatimun ini tidak mengandung makna kontinuitas, sehingga bisa menjadi celah bagi Ahmadiyah Qadiyan, yaitu penutup yang tidak kontinu, yakni setelah datangnya Ghulam Ahmad penutup itu tidak berfungsi lagi.
2.1 Khaatamun nabiyyin, artinya "cincin stempel para nabi". Maka inilah celah yang dimasuki Ahmadiyah Qadiyan. Rangkaian nabi dianggap seolah-olah jari-jari tangan. Nabi Muhammad SAW adalah "jari istimewa", yaitu mulia, karena memakai cincin stempel, sementara yang lain tidak. Jadi Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang termulia, bukanlah Nabi terakhir. Inilah pembenaran Ahmadiyah Qadiyan ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW, yaitu Ghulam Ahmad.

Padahal cincin stempel itu fungsi utamanya sebagai zegel (seal). Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai zegel nabi-nabi, ibarat pintu yang disegel tidak boleh dibuka, berarti kembali kepada makna akar kata Kha-Ta-Ma, yaitu tutup. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi sekaligus adalah Nabi yang termulia.

2.2 DEngan wazan faa'âlun yaitu pelaku yang mengandung arti kontiunitas, maka khaatamun nabiyyin mengandung arti penutup nabi yang mengandung makna kontinuitas. Dengan qiraah ini Ahmadiyah Qadiyan tidak mendapatkan celah lagi.

***

Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi Muhammad SAW sendiri.

-- Rasulullah SAW bersabda: "Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi penerusku." (HR Bukhari)

-- Rasulullah SAW bersabda: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi". (HR Bukhari)

==>4. Rasulullah SAW bersabda: "Saya Muhammad, Saya Ahmad(**), Saya Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul, Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku; dan saya adalah yang terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (HR Bukhari wa Muslim).

Seperti dikemukakan di atas Ahmadiyah Qadiyan justru mempergunakan ayat yang mengandung "Khaatamun Nabiyyin" (33:40), sebagai pembenaran adanya nabi sesudah Nabi Muhammad SAW dan dengan demikian Ahmadiyah Qadiyan berkilah tetap Islam harena kenabian Ghulam Ahmad(***) tidak bertentangan dengan Al Quran. Sedangkan seperti dituliskan di atas mengenai Hadits di mana RasuluLlah SAW bersabda: "tidak ada nabi yang akan datang sesudahku", Ahmadiyah Qadiyan berkilah dengan memplintir "nabi" menjadi "nabi yang membawa syari'at", sehingga Hadits itu berubah maknanya menjadi: "tidak ada nabi yang membawa syari'at yang akan datang sesudahku." Ghulam Ahmad katanya adalah nabi yang tidak membawa syari'at. Sebenarnya inilah akar penyebab kegusaran ummat Islam, seperti api dalam sekam. Ditambah pula para missionaris Ahmadiyah Qadiyan di mana-mana sangat "agresif", baik di dunia nyata maupun di cyber space, maka api dalam sekam itu mudah sekali menyala oleh hembusan angin. Nyala api berupa kekerasan itu tidak dapat dibenarkan, tetapi menyalanya api itu dapat difahami. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 24 Juli 2005
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/686-khaatamun-nabiyyin.html
--------------------------------
(*)
Jauh sebelum kejadian di Parung 1986 dan 2005 kemaren, Lembaga Pengkajian dan Penelitian Islam (LPPI) pada tahun 2000 telah mengundang pimpinan pusat Ahmadiyah untuk berdialog di muka umum tetapi sampai saat ini tidak pernah ada keberanian mereka untuk berdialog secara Islami dan terbuka, karena itu akan membuka borok2 Ahmadiyah saja.

(**)
Para misionaris agama Ahmdiyah menyatakan:
"Pada umumnya Ulama-Ulama Mainstream Islam mengatakan bahwa ISMUHU AHMAD pada ayat 6 Surah Ash-Saff itu adalah merefer kepada hanya satu nama dan nama itu adalah khusus untuk Muhammad SAW saja. Muhammad SAW itu adalah juga Ahmad berdasarkan sebuah Hadist yang mereka kutip sebagai berikut:
Narated Jubair bin Mut'im Ra; Allah's Messenger SAW said:" I have five names: I am MUHAMMAD and AHMAD; I am Al-Mahi through whom Allah will eliminate al-kufr; I am Al-Hashir who will be the first to be resurrected, the people will be resurrected thereafter; I am also Al-'Aqib (i.e. there will be NO PHROPHET after me)". (Shahih Al-Bukhari, Vol 4, Hadis No. 732)
Tidak seorangpun dikalangan orang-orang Ahmadi menolak bahwa nama Ahmad itu adalah salah satu nama sifat dari Muhammad SAW, tetapi Ahmad pada ayat ini bukanlah merefer kepada nama sifat tetapi adalah nama ZAT , dan ini jelas sekali dalam kata ISMUHU AHMAD (yang bernama Ahmad).

HMNA:
I have five names: I am MUHAMMAD and AHMAD, tidak ada perbedaan dengan ISMUHU AHMAD, coba mari ditukar kata ganti I dengan kata ganti he => He has five names: he is MUHAMMAD and AHMAD = his names are Muahammad and Ahmad. Coba di-Inggriskan Ismuhu Ahmad = His name is Ahmad. Maka his names are Muahammad and Ahmad tidak ada bedanya dengan his name is Ahmad. Para misionaris agama Ahmadiyah bikin maniupalsi zat dan sifat.

Selanjutnya para misionaris agama Ahmadiayah menyatakan:
Ayat 6 Surat Al-Shaff ini berhubungan erat dengan ayat 7 WAHUWA YUD'A ILAL ISLAM yang bila kita terjemahkan adalah SEDANG DIA (orang ketiga tunggal laki-laki) ITU DIPANGGIL KEPADA ISLAM. Siapakah HUWA disini? Siapakah dia disini yang dipanggil kepada Islam itu? HUWA itu adalah Rasul Ghulam Ahmad yang dipanggil kepada Islam. Kalau Ahmad pada ayat 6 tsb ditujukan kepada MUHAMMAD SAW tentu tidaklah mungkin beliau dipanggil kepada Islam. Siapa yang memanggil dia kepada Islam?

HMNA:
Para misonaris agama Ahmadiyah itu tidak faham bahasa Arab.
Wa Man Azhlamu Mimmani Ftaray 'aly Lla-hi lKadziba wa Huwa Yud'ay ilay lIslaam. Huwa menunjuk kepada Man yang al-Kadzdzab, Yud'ay fi'il mabniy al-majhul, fa'ilnya tersembunyi, yaitu Mauhammad (=Ahmad) =-> Huwa Yud'ay ilay lIslaam = dia (pendusta) diajak (oleh Muhammad) kepada Islam. "Dia" dalam ayat 6 Surah Al-Shaff, bisa siapa saja yang pendusta, personifikasi dari pendusta, termasuk para misionaris agama Ahmadiah yang tidak faham bahasa Arab itu.

(***)
Ghulam Ahmad juga mendakwakan dirinya sebagai Isa. Padahal Isa bnu Maryam belum mati. Berikut yang dibawah dalilnya:

-- Alla-hu yatawaffal anfusa hiyna mawtihaa wallatiy lam yamut fiy manaamihaa fayumsikul latiy qadha 'alayhal mawta wayursilul ukhra ilaa ajalin musamman (S. az-Zumar, 39:42 ), artinya:
-- Allah mewafatkan jiwa ketika matinya dan yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia genggamlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.

Dalam S. Al-Kahfi,18:25 disebutkan pemuda dalam gua tidur 309 tahun. Jiwanya digenggam Allah selama 309 tahun, kemudian Allah melepaskan genggamannya, terbangunlah mereka itu. Demikian pula Isa bnu Maryama, yang ditidurkan Allah, jiwanya sampai sekarang masih digenggam Allah.

-- Wa in min ahlil kitaabi illaa layu'minanna bihii qabla mautihii wayaumal qiyaamati yakuwnu 'alaihim syahiydan (S. an-Nisaa', 4:159), artinya:
-- Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya (Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi terhadap mereka (ahli kitab).

mautihi = Dhamir HI (mufrad) menunjuk kepada Isa (mufrad), bukan menunjuk Ahlil kitab (jama')

-- Wakuntu 'alaihim syahiydan maa dumtu fiyhim falammaa tawaffaitaniy kunta antar raqiyba 'alaihim (S. al-Maaidah, 5:117), artinya:
-- Dan aku (Isa) menjadi saksi atas mereka, selama aku hidup bersama mereka, tatkala Engkau mewafatkanku, Engkaulah mengawasi mereka.

Karena kenyataan ahli kitab belum beriman semuanya, maka menurut (4:159) Isa belumlah mati, jadi makna mewafatkanku dalam ayat (5:117) menurut definisi wafat dalam ayat (39:42), Isa ditidurkan Allah, jiwa Isa digenggam Allah, karena Isa belum mati. Allah akan melepaskan genggamannya pada akhir zaman, sesuai Hadits:
-- Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman muqsithan"
-- Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa Anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim Yang Adil.(Hadis Shahih Muslim 127)

Dari Hadits Muslim tsb diisyaratkan bahwa Isa tidur di tempat ketinggian, tetapi tidak di langit karena tidak ada dalilnya.

||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||



3) UUD RI mengamanatkan pemerintah RI tidak hanya melindungi penganut agama
mayoritas dengan segala keyakinannya, tetapi juga melindungi penganut minoritas
yang dianggap keyakinannya berbeda. Sebagaimana Pemerintah melindungi kristen
mayoritas maupun kristen sekte yehovah yang berbeda pemahaman tentang person
yesus/Isa.

Wassalam
Abdul Mu'iz



________________________________
Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 1 Maret, 2011 05:26:12
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal


Itu misionaris qadiyanisme "ma_suryawan" perlu balas jasa kepada yang bersarang
di utan kayu, karena "Islam" Liberal yang bersarang di utan kayu adalah pembela
sengit qadiyanisme.

Kalau terjadi tabrakan antara mobil dengan sepeda, melihat sepeda yang rusak dan
pengendaranya luka-luka, maka orang serta merta tanpa berpikir panjang akan
menyalahkan mobil dengan pertimbangan kok orang sudah korban disalahkan lagi.

Mengapa selama ini terjadi tabrakan? Itulah yang perlu dan cukup untuk
dipertimbangkan.


Karena umat Islam dan qadianisme selama ini berada pada satu rumah besar di mana
qadiyanisme telah merusak rumah besar sehingga terjadi bentrokan di dalamnya.
Menurut demokrasi siapakah yang salah? Penghuni minoritas yang merusak rumah itu
atau penghuni mayoritas yang mempertahankan rumah tersebut agar tidak rusak?

Karena qadiyanisme pekerjaannya merusak rumah, sehingga jalan keluarnya adalah
pisah rumah. Qadiyanisme perlu mendirikan rumah sendiri. Apakah ini tidak
demokratis?


Karena Umat Islam di Indonesia adalah agama mayoritas pemeluknya dan telah
diakui oleh Negara. Untuk itu umat Islam perlu dilindungi Hak Asasinya oleh
negara sesuai dengan alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Itukan demokratis !?


Wassalam, bukan untuk misionaris qadiyanisme
HMNA

[Non-text portions of this message have been removed]


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment