Advertising

Sunday, 27 February 2011

Re: [wanita-muslimah] Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

Arcon,tawuran yg rutin di Makassar adalah bagian dari budaya Melayu lama amok, yg di Makassar mungkin masih kental nuansanya.
Yg namanya budaya nggak sepi dari sikon sekarang. Budaya amok mengental pada kerusuhan, dan sejak tahun 80an, sekarang mengeskalasi, menemukan motif yang sangat ampuh, atas nama agama.
Salam
Mia
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Ari <masarcon@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sun, 27 Feb 2011 15:26:13
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: H. M. Nur Abdurahman<mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

kalo di jakarta, kan, berantemnya karena pendidikan liberal seperti yg
dituduhkan si abah. dari tahun 80an. malah mahasiswa jakarta yg kuliah di
universitas darul ulum jombang, berlanjut jadi tukang provokator demo buruh,
terutama buruh maspion (lokal jatim).

lha kalau dari makasar ?.
berantemnya karena pendidikan pesantren ? mahasiswa umi tempat si abah
ndosen dan unhas tuh yang terkenal. :D


salam,
Ari

<http://papabonbon.wordpress.com>


2011/2/27 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>

>
>
> Lihat yang disispkan di antara kedua pagar di bawah
> ########################################
>
> ########################################
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Ari" <masarcon@gmail.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Sunday, February 27, 2011 09:33
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
> > kirain malah terlalu komunis. kayak sistem pendidikan ala paulo freire,
> > sekolah alam dan homeschooling aja niru pendidikan berkarakter kiri kayak
> > gitu.
> >
> > terus di makasar anak mahasiswa suka berantem, main tabok dan lempar bom
> > molotov, hasil didikan islam, pesantren atau didikan liberal ? hehehe :D
> #########################################################
> HMNA:
> Hasil pendidikan liberal, dan bukan di Makassar saja, anak sekolah menengah
>
> sampai mahasiswa di Jakarta juga baku hantam, juga di kota-kota lain.
> Bahkan
> di Jakarya anak sekolah menengah baku hantamnya lebih sengit dan intensif
> #######################################################
> >
> > salam,
> > Ari
> >
> > <http://papabonbon.wordpress.com>
>
> >
> >
> > 2011/2/27 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
> >
> >>
> >>
> >> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> >>
> >> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> >> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> >> 460. Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal
> >>
> >> Elok kiranya terlebih dahulu dikutip sebagian dari Kolom Unik, FAJAR,
> >> halaman 1, edisi 24 Januari 2001: "Malaysia mulai gerah dengan masalah
> >> kenakalan remaja dan ulah bengal (bahasa Makassar: banna', pen.) ABG
> >> (anak
> >> baru gede, red.). Negeri jiran ini menerapkan satu hukuman keras yang
> >> sementara ini dinilai kontroversi oleh sebagian ahli pendidikan anak dan
> >> remaja. Pelajar yang kedapatan berjudi, membawa rokok atau kesalahan
> lain
> >> seperti misalnya: mengecat rambut, bermain dengan kapur,
> berteriak-teriak
> >> dalam kelas, berkelahi dengan guru, diancam dengan pukulan tongkat di
> >> negara
> >> bagian Penang, Malaysia. Tiap pelanggaran yang mendapatkan angka 10,
> >> dipukul
> >> satu kali. Mengecat rambut dan bermain dengan kapur mendapat angka 5.
> >> Berkelahi dengan guru mendapat angka 30, berarti dipukul tiga kali.
> >> Pelajar
> >> yang mengumpulkan angka 50 diskors selama sepekan. Tahun lalu aturan ini
> >> sudah diuji-cobakan pada 30 sekolah di Penang."
> >>
> >> Di Indonesia kita yang tercinta ini media elektronik menayangkan melalui
> >> sinetron-sinetron kebengalan anak-anak sekolah di dalam kelas, kebebasan
> >> yang kebablasan seperti saling ejek antar siswa, berteriak, mengejek
> >> guru,
> >> yang kesemuanya itu karena timbulnya sikap tidak hormat pada guru.
> >> Sinetron-sinetron itu tanpa disadari menjadi provokator bagi anak-anak
> >> sekolah di desa-desa untuk meniru-niru sikap tidak hormat kepada guru.
> >> Para
> >> pakar kita dalam bidang pendidikan seyogianya merenung, tepekur bahwa
> >> niscaya ada sesuatu yang salah dalam teori pendidikan yang disauk dari
> >> barat, yang diterapkan di negeri kita ini. Cobalah direnungkan bahwa
> >> sesuatu
> >> yang salah itu terletak dalam hal teori-teori yang bertumpu pada
> >> paradigma
> >> filsafat liberalisme dan individualisme. Dikatakan teori-teori dalam
> >> kalimat
> >> di atas, tidak hanya dikhususkan pada teori-teori pendidikan, oleh
> karena
> >> teori-teori politik dan kemanusiaan seperti demokrasi dan HAM juga
> >> bertumpu
> >> pada paradigma liberalisme dan inbdividualisme. (Insya-Allah kita akan
> >> membahas nanti dalam seri tersendiri tentang demokrasi yang bertumpu
> pada
> >> liberalisme dan HAM yang bertumpu pada individualisme).
> >> Dalam Kongres Ummat Islam Sulawesi Selatan di Sudiang pada bulan Oktober
> >> tahun yang lalu para peserta kongres menginginkan agar semuanya, lebih
> >> 3000
> >> orang, datang ke DPRD membawa hasil kongres. Demikian kuatnya dorongan
> >> itu
> >> sehingga Steering Committee merasa perlu mendengarkan pendapat Dewan
> >> Penasihat. Dalam sidang kilat itu saya melihat bagaimana sikap dan
> >> perangai
> >> hasil didikan pesantren. Usulnya sangat sejuk dan simpatik: "Dalam
> >> kondisi
> >> seperti sekarang ini sebaiknya kita mengikuti tradisi pesantren,
> >> menyerahkan
> >> seluruhnya kepada guru-guru kita Dewan Penasihat untuk mengambil
> >> keputusan."
> >> Setelah itu Steering Committee meninggalkan ruangan untuk memberikan
> >> kesempatan Dewan Penasihat untuk bermusyawarah. Musyawarah Dewan
> >> Penasihat
> >> memutuskan supaya tidak perlu seluruh peserta kongres berkunjung ke
> DPRD,
> >> cukup dengan mengutus dua orang wakil setiap kabupaten. Keputusan ini
> >> dibawa
> >> ke ruang sidang pleno, yang pada waktu itu masih dengan semangat tinggi
> >> ingin semuanya berkunjung ke DPRD. Setelah keputusan itu disampaikan,
> >> maka
> >> semangat tinggi ingin semuanya berkunjung ke DPRD itu beralih kepada
> >> semangat menghormati para guru-gurunya yang duduk dalam Dewan Penasihat.
> >> Syari'at Islam memberikan tuntunan mengenai teori pendidikan. Firman
> >> Allah
> >> SWT (transliterasi huruf demi huruf demi keotentikan):
> >> -- WADZQLNA LLML^KT ASJDWA LADM FSJDWA ILA ABLYS ABY WASTKBR WKAN MN
> >> ALKFRYN (S. ALBQRT, 34), dibaca: waidz qulna- lilmala-ikatis judu-
> >> lia-dama
> >> fasajadu- illa- ibli-sa aba- waka-na minal ka-firi-n (s. albaqarah),
> >> artinya:
> >> -- ingatlah tatkala Kami berkata kepada malaikat sujudlah kamu sekalian
> >> kepada Adam, maka mereka sujud, kecuali Iblis, enggan, dan jadilah ia
> >> (termasuk) di antara para kafir (2:34).
> >> Apa latar belakang mengapa para malaikat diperintahkan Allah untuk sujud
> >> kepada Adam? Tatkala Allah SWT memberitahu malaikat bahwa Allah akan
> >> menjadikan khalifah dari spesi manusia, maka para malaikat bertanya
> >> (transliterasi huruf demi huruf demi keotentikan):
> >> -- ATJ'AL FYHA MN YFSD FYHA WYSFK ALDMA^ (S. ALBQRT, 30), dibaca:
> >> ataj'alu
> >> fi-ha man yufsidu fi-ha- wayasfikud dima-a (s. albaqarah), artinya:
> >> -- apakah Engkau menjadikan di atasnya (dunia), yang merusak di atasnya
> >> dan
> >> menumpahkan darah (2:30). Kemudian Allah mengajarkan kepada Adam
> >> nama-nama
> >> serta kegunaan tiap-tiap benda, lalu Allah memerintahkan para malaikat
> >> untuk
> >> menyebutkan nama-nama benda itu, namun malaikat menjawab tidak mempunyai
> >> ilmu tentang nama-nama benda itu. Selanjutnya Allah memerintahkan supaya
> >> Adam mengajarkan nama-nama itu kepada para malaikat, artinya dalam hal
> >> ini
> >> Adam menjadi guru bagi para malaikat itu.
> >> Alhasil latar belakang mengapa para malaikat diperintahkan Allah untuk
> >> sujud kepada Adam, karena Adam adalah guru bagi para malaikat itu.
> >> Pesan-pesan nilai menurut tuntunan Syari'at Islam yaitu murid wajib
> >> menghormati gurunya. Perilaku murid yang tidak mau menghormati gurunya
> >> sama
> >> dengan perilaku Iblis.
> >> Maka teori-teori pendididkan menurut Syari'at Islam haruslah bertumpu
> >> pada
> >> paradigma nilai penghormatan kepada guru. WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
> >>
> >> *** Makassar, 28 Januari 2001
> >> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> >>
> >>
> http://waii-hmna.blogspot.com/2001/01/460-teori-teori-pendidikan-kekinian.html
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment