Advertising

Monday 28 February 2011

Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal

iya nih, mbak. mau hormat sama pak ustad, tapi kok galak nemen. :hammer
jadinya malah ikut ikutan muntab yang anak anak mudanya.

@ abah
hati hati darah tinggi. ingat kolesterol.
jagalah hati, jangan kau nodai.
hihihi ...

jangan merasa digurui ya, bah.
kitanya saja yang jadi gak nyaman liat dewa dewa lintang pukang di depan
mata. :D

2011/3/1 <aldiy@yahoo.com>

>
>
> Menurut mba Ning, gimana duduk masalahnya mula2, kan baru beberapa menit
> lalu? Bagi kita penting mengurai ini supaya tahu akhlak yg baik gimana, cara
> mengkritisi ustaz?
> Salam
> Mia
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" <ninghdw@chevron.com>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Tue, 1 Mar 2011 09:22:13
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian
> Terlalu Liberal
>
> Sstttt.... Masya Allah...
>
> Saya sarankan anda berdua (mas Muiz dan Abah) untuk berhenti menulis dulu
> deh barang beberapa jam... istighfar..
> Menurut saya anda berdua sudah tidak jernih berfikir, sehingga saling
> memaki.. bukan lagi memberikan feedback yang constructive... Bukankah sesame
> muslim harusnya saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran ?
>
> -Ning
>
>
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:
> wanita-muslimah@yahoogroups.com] On Behalf Of Abdul Muiz
> Sent: Tuesday, March 01, 2011 9:20 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
> saya tidak suka memaki, tetapi mencoba bersikap jujur, anda gemar
> memengikuti
> syahwat hawa nafsu pribadi Anda tetapi tidak pernah mengaku tetapi dengan
> lancangnya anda menganggap sok suci dan berbusa-busi mengutip dalil naqli
> demi
> memuaskan syahwat pribadi kamu, anda itu goblok karena saya spendapat
> dengan
> penilaian pak KM yang menilai pikiran Anda kacau dan menderita
> schidzofrenia.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
>
>
> ________________________________
> Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Sel, 1 Maret, 2011 08:13:17
> Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
>
> Karena di milis ini yang mula pertama memaki saya adalah Abd Muiz, hai
> singa
> betna.
>
> HMNA
>
> ----- Original Message -----
> From: <aldiy@yahoo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, March 01, 2011 08:59
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
> Pak moderator yth,
> Pak HMNA memaki2 karena pak Muiz me-reply postingannya. Bukankah postingan
> bisa di reply oleh siapa saja karena milis ini milik umum member di sini,
> betulkah pengertian ini,pak moderator?
> Lalu kenapa HMNA memaki2 orang yg nggak melakukan kesalahan? Kok WM punya
> ustaz kayak gini ya?
> Salam
> Mia
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Tue, 1 Mar 2011 07:18:38
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
> Abd Muiz bodoh dan bebal serta impulsif. Kok merasa ditujukan kepadanya.
> Yang bungkuk dimakan sarung. Tulisan saya itu ditujukan kepada itu
> misionaris qadiyanisme "ma_suryawan" yang disentil oleh "N17R4 H4F45":
> ----- Original Message -----
> From: "N17R4 H4F45" <nitra_hafas@yahoo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>; <ma_suryawan@yahoo.com>
> Sent: Sunday, February 27, 2011 18:15
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
> <p>anda kyknya tambah ngawur.model org utan kt2nya. sotoy
> lu...<br><br><br></p>
> <p>Sent from Yahoo! Mail on Android</p>
>
> ----- Original Message -----
> From: "ma_suryawan" <ma_suryawan@yahoo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Sunday, February 27, 2011 17:59
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
> Satu komentar saja atas judul dan isinya: SOTOY!
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman"
> <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 460. Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu Liberal
>
> ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, March 01, 2011 06:49
> Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
>
> Liberal
>
> Saya bukan pembela ahmadiyah (qodiyanisme) dan saya juga bukan orang
> liberalisme
> berpendapat :
>
> 1) menyamakan kasus konflik horisontal jamaah ahmadiyah dengan umat islam
> mainstream menurut hemat saya kurang pas apabila dibandingkan dengan
> tabrakan
> mobil dengan sepeda. Umat Islam mayoritas tidak identik dengan golongan
> kaya
> yang naik mobil, jamaah ahmadiyah juga tidak identik dengan golongan miskin
>
> yang
> naik sepeda.
>
> 2) menafsirkan khatamun nabiyyin berbeda dengan aliran mainstream umat
> islam
> mayoritas oleh jamaah ahmadiyah bukanlah pengrusakan atau penghinaan agama,
>
> tetapi adalah perbedaan tafsir belaka, memang tidak akan ada titik temu
> dialog
> perbedaan pemahaman tsb, ada yang berpendapat "nabi dzilly" atau nabi
> bayangan
> yang dialamatkan pada Mirza Ghulam Ahmad yang dianggap tidak membawa
> syariat
> baru adalah sama dengan sebutan kyahi yang sering dapat wahyu, tuan guru
> besar
> atau istilah primordial lainnya yang spiritualitasnya dianggap di atas
> rata-rata.
> ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
>
>
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 686 Khaatamun Nabiyyin
>
> Kampus Mubarak di kawasan Parung Bogor yang diserbu massa pada Jumat
> (15/7-'05) merupakan sekretariat Pengurus Besar Jamaah Ahmadiyah Qadiyan
> Indonesia.(*) MUI sebagai penjaga gawang aqidah ummat memfatwakan Ahmadiyah
>
> Qadiyan itu sesat. Mengapa? Sebenarnya soal kesesatan Ahmadiyah Qadiyan
> pertama kali difatwakan oleh Rabitha al-'Alam al-Islamy (Liga Negara Muslim
>
> Sedunia). Adapun fatwa MUI yang telah dikeluarkan sejak Musyawarah Nasional
>
> MUI, 26 Mei-1 Juni 1980 itu sebenarnya hanya mengacu fatwa Liga Negara
> Muslim Sedunia. Dinyatakan sesat karena Ahmadiyah Qadiyan mengakui
> pendirinya Mirza Ghulam Ahmad, sebagai nabi baru setelah Nabi Muhammad SAW.
>
> Keyakinan ini bertentangan dengan dasar aqidah Islam.
>
> Sebenarnya di samping Ahmadiyah Qadiyan, ada pula Ahmadiyah Lahore
> (Anjuman). Saya punya Kitab Tafsir dari Ahmadiyah Lahore, tafsir Mawlana
> Muhammad Ali. Adalah SANGAT berbeda dengan keyakinan Ahmadiyah Qadiyan.
> Saya
> kutip terjemahan ayat (33:40):
> -- Moehammad is de vader van niemand uwer menschen, maar hij is de Apostel
> God en de laatste der profeten en God is met elk ding bekend. Para pembaca
> dapat membaca kata-kata "de laatste der profeten" yang dalam bahasa
> Indonesianya berarti: "Nabi yang paling akhir". Menurut Ahmadiyah Lahore,
> Ghulam Ahmad tidak pernah menyatakan dirinya Nabi, melainkan hanya sebagai
> Mujaddid (pembaharu) saja seperti misalnya Imam Al-Ghazali dan Imam
> Syafi'i.
>
> ***
> Bahasa Al Quran adalah bahasa Arab yang dipakai dalam Al Quran. Bahasa Al
> Quran adalah bahasa baku, sehingga kalau mau mengerti betul makna Al Quran,
>
> jadikanlah Al Quran sebagai "kamus", yaitu prinsip ayat menjelaskan ayat.
> Di
> samping bahasa Arab yang dipakai dalam Al-Quran disingkat bahasa Arab
> Al-Quran, ada pula bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi dalam komunitas,
>
> itu disebut bahasa Arab-budaya.
>
> Maka marilah kita telusuri/lacak kata-kata yang dibentuk oleh akar kata
> KHa,
> Ta dan Mim dalam Al Quran, yaitu KHA-Ta-Ma (dalam Seri ini tidak dipakai
> translitersi huruf demi huruf untuk menghemat ruangan):
>
> ==> 1. KHatama Lla-hu 'ala- Quluwbihim wa 'ala- Sam'ihim (s.Al Baqarah,
> 2:7), artinya: Allah MENUTUP qalbu dan pendengaran mereka.
>
> ==> 2. Qul Ara.aytum in Akhadza Lla-hu Sam'akum wa Abshaarakum wa
> KHatama Quluwbikum (s. Al An'aam, 6:46), artinya: Katakanlah (hai Muhammad)
>
> kabarkanlah kepadaku, jika Allah melenyapkan pendengaran dan penglihatanmu
> dan MENUTUP qalbumu.
>
> ==> 3. Afara.ayta mani tTakhadza Ila-hahu- Hawa-hu wa Adhallahu Lla-hu
> 'ala-'Ilmin wwa KHatama 'ala- sam'ihi- wa Qalbihi- (s. Al Jaatsiyah,
> 45:23),
> artinya: Adakah engkau lihat orang yang mengambil hawa-nafsunya menjadi
> tuhannya dan Allah menyesatkannya atas ilmu dan MENUTUP pendengaran dan
> qalbunya.
>
> ==> 4. Alyawma Nakhtimu 'ala- Afwaahihim (s. Ya-sin, 36:65), artinya:
> Pada hari (Pengadilan) Kami TUTUP mulut mereka.
>
> ==> 5. Fain Yasyai Lla-hu Yakhtimu (s.AsySyuwra-, 42:24), artinya: Jika
> Allah menghendaki diTUTUP-Nya qalbumu.
>
> ==> 6. Maa Kaana Muhammadun Abaa Ahadin mmin rRija-likum wa La-kin
> rRasuwla Lla-hi wa KHaatama nNabiyyi-na (s. Al Ahzab, 33:40), artinya:
> Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang di antara laki-laki kamu, tetapi
> di Rasul Allah dan PENUTUP Nabi-Nabi.
>
> ==> 7. Yusqawna min rahiyqin Makhtuwm (s. Al Muthaffifin, 83:25),
> artinya: Mereka diberi minuman (dalam botol) yang DITUTUP.
>
> ==> 8. Khita-muhu- Miskun (s. Al Muthaffifin, 83:26), artinya:
> PENUTUPNYA (BERBAU) kesturi.
>
> Jadi arti bahasa Al Quran yang dibentuk oleh akar kata KHa, Ta, Mim,
> KHATAMA artinya TUTUP.
>
> Seperti kita lihat di atas, ada 8 ayat yang mengandung kata yang berakar
> dengan KHa, Ta, Mim
> 1. KHatama 2. KHatama 3. KHatama 4. Nakhtimu 5. Yakhtimu 6. KHaatama
> 7. Makhtuwm 8. Khita-mu
>
> ***
>
> Para pembaca, baik ummat Islam main stream, maupun penganut Ahmadiyah
> Qadiyan (yang di Makassar ini ada juga), ikutilah tenang-tenang uraian
> tentang Khaatamun.
>
> Khaatamun adalah isim (kata benda, noun) dengan penyisipan Alif di antara
> Kha dengan Ta dalam akar kata Kha-Ta-Mim, sehingga menjadi Kha-Alif-Ta-Mim.
>
> Ini mengikuti wazan (pola) Fa-Alif-'Ain-Lam. Ada dua qiraah pola: Faa'ilun
> dan Faa'alun, yaitu Khaatimun dan Khaatamun. Kata ber-wazan fâa'ilun yang
> bermakna pelaku dan bisa dibedakan dengan kata ber-wazan faa'âlun yang juga
>
> bermakna pelaku, tetapi mengandung ketekunan, sudah lengket menjadi
> atribut,
> dan kontiunitas.
>
> Maka Ada dua qiraah untuk ayat dalam Surah al ahzab 33:40 itu.
>
> 1. Isim Faa'il (dalam bahasa Indonesia pakai awalan pe-) Khaatimun
> nabiyyin,
> artinya "penutup para nabi". Qiraah Khaatimun ini tidak mengandung makna
> kontinuitas, sehingga bisa menjadi celah bagi Ahmadiyah Qadiyan, yaitu
> penutup yang tidak kontinu, yakni setelah datangnya Ghulam Ahmad penutup
> itu
> tidak berfungsi lagi.
> 2.1 Khaatamun nabiyyin, artinya "cincin stempel para nabi". Maka inilah
> celah yang dimasuki Ahmadiyah Qadiyan. Rangkaian nabi dianggap seolah-olah
> jari-jari tangan. Nabi Muhammad SAW adalah "jari istimewa", yaitu mulia,
> karena memakai cincin stempel, sementara yang lain tidak. Jadi Nabi
> Muhammad
> SAW adalah Nabi yang termulia, bukanlah Nabi terakhir. Inilah pembenaran
> Ahmadiyah Qadiyan ada nabi sesudah Nabi Muhammad SAW, yaitu Ghulam Ahmad.
>
> Padahal cincin stempel itu fungsi utamanya sebagai zegel (seal). Allah SWT
> menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai zegel nabi-nabi, ibarat pintu yang
> disegel tidak boleh dibuka, berarti kembali kepada makna akar kata
> Kha-Ta-Ma, yaitu tutup. Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para Nabi
> sekaligus adalah Nabi yang termulia.
>
> 2.2 DEngan wazan faa'âlun yaitu pelaku yang mengandung arti kontiunitas,
> maka khaatamun nabiyyin mengandung arti penutup nabi yang mengandung makna
> kontinuitas. Dengan qiraah ini Ahmadiyah Qadiyan tidak mendapatkan celah
> lagi.
>
> ***
>
> Sebenarnya yang paling berhak memaknai Khaatamun Nabiyyin adalah Nabi
> Muhammad SAW sendiri.
>
> -- Rasulullah SAW bersabda: "Bani Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika
> seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi tidak
>
> ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para khalifah yang akan menjadi
> penerusku." (HR Bukhari)
>
> -- Rasulullah SAW bersabda: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-nabi yang
> datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut: Seorang laki-laki
> mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan keindahan yang agung,
> tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut untuk tempat sebuah batu yang
> belum dipasang. Orang-orang melihat sekeliling bangunan tersebut dan
> mengagumi keindahannya, tetapi bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang
> hilang dari lubang tersebut? Aku seperti batu yang hilang itu dan aku
> adalah
> yang terakhir dalam jajaran Nabi-nabi". (HR Bukhari)
>
> ==>4. Rasulullah SAW bersabda: "Saya Muhammad, Saya Ahmad(**), Saya
> Pembersih dan kekafiran harus dihapuskan melalui aku; Saya Pengumpul,
> Manusia harus berkumpul pada hari kiamat yang datang sesudahku; dan saya
> adalah yang terakhir dalam arti tidak ada nabi yang datang sesudahku". (HR
> Bukhari wa Muslim).
>
> Seperti dikemukakan di atas Ahmadiyah Qadiyan justru mempergunakan ayat
> yang
> mengandung "Khaatamun Nabiyyin" (33:40), sebagai pembenaran adanya nabi
> sesudah Nabi Muhammad SAW dan dengan demikian Ahmadiyah Qadiyan berkilah
> tetap Islam harena kenabian Ghulam Ahmad(***) tidak bertentangan dengan Al
> Quran. Sedangkan seperti dituliskan di atas mengenai Hadits di mana
> RasuluLlah SAW bersabda: "tidak ada nabi yang akan datang sesudahku",
> Ahmadiyah Qadiyan berkilah dengan memplintir "nabi" menjadi "nabi yang
> membawa syari'at", sehingga Hadits itu berubah maknanya menjadi: "tidak ada
>
> nabi yang membawa syari'at yang akan datang sesudahku." Ghulam Ahmad
> katanya
> adalah nabi yang tidak membawa syari'at. Sebenarnya inilah akar penyebab
> kegusaran ummat Islam, seperti api dalam sekam. Ditambah pula para
> missionaris Ahmadiyah Qadiyan di mana-mana sangat "agresif", baik di dunia
> nyata maupun di cyber space, maka api dalam sekam itu mudah sekali menyala
> oleh hembusan angin. Nyala api berupa kekerasan itu tidak dapat dibenarkan,
>
> tetapi menyalanya api itu dapat difahami. WaLlahu a'lamu bisshawab.
>
> *** Makassar, 24 Juli 2005
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/686-khaatamun-nabiyyin.html
> --------------------------------
> (*)
> Jauh sebelum kejadian di Parung 1986 dan 2005 kemaren, Lembaga Pengkajian
> dan Penelitian Islam (LPPI) pada tahun 2000 telah mengundang pimpinan pusat
>
> Ahmadiyah untuk berdialog di muka umum tetapi sampai saat ini tidak pernah
> ada keberanian mereka untuk berdialog secara Islami dan terbuka, karena itu
>
> akan membuka borok2 Ahmadiyah saja.
>
> (**)
> Para misionaris agama Ahmdiyah menyatakan:
> "Pada umumnya Ulama-Ulama Mainstream Islam mengatakan bahwa ISMUHU AHMAD
> pada ayat 6 Surah Ash-Saff itu adalah merefer kepada hanya satu nama dan
> nama itu adalah khusus untuk Muhammad SAW saja. Muhammad SAW itu adalah
> juga
> Ahmad berdasarkan sebuah Hadist yang mereka kutip sebagai berikut:
> Narated Jubair bin Mut'im Ra; Allah's Messenger SAW said:" I have five
> names: I am MUHAMMAD and AHMAD; I am Al-Mahi through whom Allah will
> eliminate al-kufr; I am Al-Hashir who will be the first to be resurrected,
> the people will be resurrected thereafter; I am also Al-'Aqib (i.e. there
> will be NO PHROPHET after me)". (Shahih Al-Bukhari, Vol 4, Hadis No. 732)
> Tidak seorangpun dikalangan orang-orang Ahmadi menolak bahwa nama Ahmad itu
>
> adalah salah satu nama sifat dari Muhammad SAW, tetapi Ahmad pada ayat ini
> bukanlah merefer kepada nama sifat tetapi adalah nama ZAT , dan ini jelas
> sekali dalam kata ISMUHU AHMAD (yang bernama Ahmad).
>
> HMNA:
> I have five names: I am MUHAMMAD and AHMAD, tidak ada perbedaan dengan
> ISMUHU AHMAD, coba mari ditukar kata ganti I dengan kata ganti he => He has
>
> five names: he is MUHAMMAD and AHMAD = his names are Muahammad and Ahmad.
> Coba di-Inggriskan Ismuhu Ahmad = His name is Ahmad. Maka his names are
> Muahammad and Ahmad tidak ada bedanya dengan his name is Ahmad. Para
> misionaris agama Ahmadiyah bikin maniupalsi zat dan sifat.
>
> Selanjutnya para misionaris agama Ahmadiayah menyatakan:
> Ayat 6 Surat Al-Shaff ini berhubungan erat dengan ayat 7 WAHUWA YUD'A ILAL
> ISLAM yang bila kita terjemahkan adalah SEDANG DIA (orang ketiga tunggal
> laki-laki) ITU DIPANGGIL KEPADA ISLAM. Siapakah HUWA disini? Siapakah dia
> disini yang dipanggil kepada Islam itu? HUWA itu adalah Rasul Ghulam Ahmad
> yang dipanggil kepada Islam. Kalau Ahmad pada ayat 6 tsb ditujukan kepada
> MUHAMMAD SAW tentu tidaklah mungkin beliau dipanggil kepada Islam. Siapa
> yang memanggil dia kepada Islam?
>
> HMNA:
> Para misonaris agama Ahmadiyah itu tidak faham bahasa Arab.
> Wa Man Azhlamu Mimmani Ftaray 'aly Lla-hi lKadziba wa Huwa Yud'ay ilay
> lIslaam. Huwa menunjuk kepada Man yang al-Kadzdzab, Yud'ay fi'il mabniy
> al-majhul, fa'ilnya tersembunyi, yaitu Mauhammad (=Ahmad) =-> Huwa Yud'ay
> ilay lIslaam = dia (pendusta) diajak (oleh Muhammad) kepada Islam. "Dia"
> dalam ayat 6 Surah Al-Shaff, bisa siapa saja yang pendusta, personifikasi
> dari pendusta, termasuk para misionaris agama Ahmadiah yang tidak faham
> bahasa Arab itu.
>
> (***)
> Ghulam Ahmad juga mendakwakan dirinya sebagai Isa. Padahal Isa bnu Maryam
> belum mati. Berikut yang dibawah dalilnya:
>
> -- Alla-hu yatawaffal anfusa hiyna mawtihaa wallatiy lam yamut fiy
> manaamihaa fayumsikul latiy qadha 'alayhal mawta wayursilul ukhra ilaa
> ajalin musamman (S. az-Zumar, 39:42 ), artinya:
> -- Allah mewafatkan jiwa ketika matinya dan yang belum mati di waktu
> tidurnya; maka Dia genggamlah jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan
> Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
>
> Dalam S. Al-Kahfi,18:25 disebutkan pemuda dalam gua tidur 309 tahun.
> Jiwanya
> digenggam Allah selama 309 tahun, kemudian Allah melepaskan genggamannya,
> terbangunlah mereka itu. Demikian pula Isa bnu Maryama, yang ditidurkan
> Allah, jiwanya sampai sekarang masih digenggam Allah.
>
> -- Wa in min ahlil kitaabi illaa layu'minanna bihii qabla mautihii wayaumal
>
> qiyaamati yakuwnu 'alaihim syahiydan (S. an-Nisaa', 4:159), artinya:
> -- Dan tidak seorangpun dari ahli kitab melainkan akan beriman kepadanya
> (Isa) sebelum matinya (Isa), dan pada hari kiamat (Isa) menjadi saksi
> terhadap mereka (ahli kitab).
>
> mautihi = Dhamir HI (mufrad) menunjuk kepada Isa (mufrad), bukan menunjuk
> Ahlil kitab (jama')
>
> -- Wakuntu 'alaihim syahiydan maa dumtu fiyhim falammaa tawaffaitaniy kunta
>
> antar raqiyba 'alaihim (S. al-Maaidah, 5:117), artinya:
> -- Dan aku (Isa) menjadi saksi atas mereka, selama aku hidup bersama
> mereka,
> tatkala Engkau mewafatkanku, Engkaulah mengawasi mereka.
>
> Karena kenyataan ahli kitab belum beriman semuanya, maka menurut (4:159)
> Isa
> belumlah mati, jadi makna mewafatkanku dalam ayat (5:117) menurut definisi
> wafat dalam ayat (39:42), Isa ditidurkan Allah, jiwa Isa digenggam Allah,
> karena Isa belum mati. Allah akan melepaskan genggamannya pada akhir zaman,
>
> sesuai Hadits:
> -- Wal Iadzii nafsii bi layusyikanna ayyanzila fil kumubnu Maryama hakaman
> muqsithan"
> -- Demi Allah yang jiwaku di tanganNya, sesungguhnya telah dekat masanya
> Isa
> Anak Maryam akan turun di tengah-tengah kamu. Dia akan menjadi Hakim Yang
> Adil.(Hadis Shahih Muslim 127)
>
> Dari Hadits Muslim tsb diisyaratkan bahwa Isa tidur di tempat ketinggian,
> tetapi tidak di langit karena tidak ada dalilnya.
>
> ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
>
>
>
> 3) UUD RI mengamanatkan pemerintah RI tidak hanya melindungi penganut agama
>
> mayoritas dengan segala keyakinannya, tetapi juga melindungi penganut
> minoritas
> yang dianggap keyakinannya berbeda. Sebagaimana Pemerintah melindungi
> kristen
> mayoritas maupun kristen sekte yehovah yang berbeda pemahaman tentang
> person
> yesus/Isa.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> ________________________________
> Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Sel, 1 Maret, 2011 05:26:12
> Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Teori-teori Pendidikan Kekinian Terlalu
> Liberal
>
> Itu misionaris qadiyanisme "ma_suryawan" perlu balas jasa kepada yang
> bersarang
> di utan kayu, karena "Islam" Liberal yang bersarang di utan kayu adalah
> pembela
> sengit qadiyanisme.
>
> Kalau terjadi tabrakan antara mobil dengan sepeda, melihat sepeda yang
> rusak
> dan
> pengendaranya luka-luka, maka orang serta merta tanpa berpikir panjang akan
>
> menyalahkan mobil dengan pertimbangan kok orang sudah korban disalahkan
> lagi.
>
> Mengapa selama ini terjadi tabrakan? Itulah yang perlu dan cukup untuk
> dipertimbangkan.
>
> Karena umat Islam dan qadianisme selama ini berada pada satu rumah besar di
>
> mana
> qadiyanisme telah merusak rumah besar sehingga terjadi bentrokan di
> dalamnya.
> Menurut demokrasi siapakah yang salah? Penghuni minoritas yang merusak
> rumah
> itu
> atau penghuni mayoritas yang mempertahankan rumah tersebut agar tidak
> rusak?
>
> Karena qadiyanisme pekerjaannya merusak rumah, sehingga jalan keluarnya
> adalah
> pisah rumah. Qadiyanisme perlu mendirikan rumah sendiri. Apakah ini tidak
> demokratis?
>
> Karena Umat Islam di Indonesia adalah agama mayoritas pemeluknya dan telah
> diakui oleh Negara. Untuk itu umat Islam perlu dilindungi Hak Asasinya oleh
>
> negara sesuai dengan alinea keempat Pembukaan UUD 1945. Itukan demokratis
> !?
>
> Wassalam, bukan untuk misionaris qadiyanisme
> HMNA
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>

--
salam,
Ari

<http://papabonbon.wordpress.com/>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment