Advertising

Sunday, 27 November 2011

[wanita-muslimah] Re: Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?

 

PERBEDAAN2 MENDASAR ANTARA PROGRESSIVE DAN FUNDAMENTALIS.

1. SISTEM PEMERINTAHAN.

Ulama2 Islam Fundamentalis dan Progressive sama sama setuju dan sependapat bahwa hukum atau peraturan2 ALLAH adalah peraturan2 yang tertinggi dari peraturan2 yang dibuat oleh manusia.Setiap aktivitas manusia di bumi ini hendaklah merujuk kepada Syariat Islam atau peraturan2 ALLAH.

Perbedaan2 antara fundamentalis dan progresive terjadi yaitu bagaimana mengapplikasikan peraturan2 Syariat Islam itu dalam kehidupan sehari hari. Silakan anda simak sebagai berikut dibawah ini;

Ulama2 Islam Fundamentalis dalam mengapplikasikan peraturan2 Islam dengan ==memaksakan kepada rakyat==dengan membuat peraturan2 ALLAH sebagai undang2 negara atau pemerintah.

Ulama2 Islam Progressive bertolak belakang 100% dalam mengapplikasikan Syariat Islam. Peraturan2 Syariat Islam tidak boleh dipaksakan, hanya sebagai peringatan2 saja dan tidak ada perintah paksaan dari ALLAH. ALLAH memberikan kemerdekaan memilih jalan hidupnya.QS 10:90 Apakah mengikuti peraturan2 ALLAH atau peraturan2 manusia dan Syaitan.Peraturan2 Syaitan bertolak belakang dgn perturan2 ALLAH atau Al quran.

Saya ajak para pembaca budiman melihat/meninjau perbedaan2 dalam mengapplikasikan Syariat Islam antara Islam Fundamentalis dan Progressive. Semoga bermanfaat amin.

Ulama2 Islam Fundamentalis ingin mendirikan negara agama atau syariat Islam yang diktator. Peraturan2 Agama adalah peraturan tertinggi,seperti negara2 Saudi Arabia,Sudan dan Iran.

Dalam sistem pemerintahan Syariat Islam atau agama tidak ada kemerdekaan; ---> beragama,berkeyakinan yang berbeda--berpakaian

--berekpresi---berniaga--berpergian--dan berdakwah.

Semua diatur oleh pemerintah agama. Pemerintah memaksakan kepada rakyatnya untuk melaksanakan perintah ALLAH.Misalnya wanita2 harus berburqah atau berjilbab. Laki2 harus berjabang dan bersorban dan melakukan shalat dan puasa dll .

Pemahaman Islam yang benar dan syah menurut mereka adalah pemahaman Islam yang berkuasa. Tidak boleh ada opposisi...dan demontrasi2 mengkritik ulama2 atau President/Raja.

Sistem pemerintahan agama ini umumnya pemerintahan Diktator,Tyrani dan oppressor ( penindas). Disetiap negara terjadi penindasan2 dan perbuatan2 diskriminasi kepada klompok2 agama non Islam dan klompok2 Islam minoritas yang di anggap ajaran sesat dan menyesatkan.

Seperti kita lihat di negera Saudi Arabia,Sudan,dimana klompok2 Islam minoritas Syiah,Ahmadiyah dan Sufi dll diperlakukan diskriminasi dan bahkan di zolimi.

Begitu pula sebaliknya di Iran.

Di Indonesia menteri agama dan MUI di pegang oleh Ulama2 Fundamentalis Dengan kekuasaan yang dimilikinya mengharamkan klompok2 Islam minoritas yang tidak sepaham dengan MUI. Klompok2 Islam Garis keras malah menzolimi,membakar dan bahkan membunuh pengikut2 Islam Ahmadiyah,seperti terjadi di negeri Pakistan.

Sedangkan Ulama2 Islam Progressive sebaliknya.Sistem pemerintahan yang dibangunnya adalah sistem Demokrasi sesuai dgn ayat ALLAH yaitu bermusyawarah QS 3:159. dengan semua klompok2 agama dan klompok2 suku lain2nya;

Pemerintahah demokrasi menjamin setiap keyakinan agama dari rakyatnya dan menjamin setiap agama2 dalam melaksanakan ibadahnya kepada Tuhan masing2 dan berdakwah dan menafsirkan Al Quran dan hadist2. Pemerintah berlaku adil dan tidak ada diskrimnasi disebabkan perbedaan2 agama,gender,suku,bangsa dll.

Pemerintah tidak ikut campur masalah tafsiran yang berbeda beda dari klompok2 minoritas.

Pemerintahan Demokrasi memberikan kemerdekaan beragama,tidak beragama--berpakaian--berekpresi--berniaga--dan bahkan melindungi masarakat anti tuhan,gay dan lesbian sekali pun.

Pemerintahan demokrasi mentaati peraturan2 PBB sebagai anggota dalam masarakat International yaitu HAM dan hak wanita.

Sesungguhnya sistem pemerintahan demokrasi berdasarkan kepada al Quran yaitu ayat;

"..dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu(urusan2 selain ibadah ritual). Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. QS 3:[159]

Pemerintah dan agama terpisah berdasarkan ayat2 dibawah ini.

Bismilahirahmanirrahiim,

Hai orang-orang yang beriman, (1) taatilah Allah dan taatilah Rasul

(Nya), dan(2) ulil amri di antara kamu. QS 4:59.

(Artinya adalah ulil Amri sebagai pemerintahan dan Rasul sebagai

pimpinan agama, kedua duanya terpisah.Disebut juga sistem

pemerintahan Seculer.)

Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan atau pun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya.Dan kalau mereka

menyerahkannya kepada ( 1) Rasul dan( 2 ) Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). QS.4:83.

Sedangkan sistem pemerintahan Syariat Islam tidak ada dalilnya dalam Al Quran untuk mendirikan Negara agama, tapi atas dasar pemahaman yang salah dari ulama Fundamentalis saja.

Pemerintahan demokrasi yang terbaik sekarang ini adalah sistem pemerintahan Amerika sebagai contoh bagi negara2 lain2nya.

Demikianlah ayat2 ALLAH menjelaskan semoga dengan ayat2 itu dapat memperbaiki aqidah kita yang salah selama ini.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
>
> Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
>
> Bung Pizaro yang dirahmati Allah Ta'ala.
>
> Saat kemarin saya sholat Jum'at di Masjid di dalam komplek salah satu
> instansi pemerintah, khatib menyikapi persamaan tanggal 17 Ramadhan dengan
> 17 Agustus. Menurut dia, kemerdekaan dari penjajah merupakan rahmat Allah
> Ta'ala, dan bentuk negara yang ditetapkan sama pendahulu-pendahulu negeri
> juga telah dirahmati Allah Ta'ala. Jadi tidak perlu lagi punya angan-angan
> akan berdirinya sebuah khilafah Islam, karena itu sudah tidak sesuai dengan
> zamannya lagi. Terlebih lagi dia menantang para jamaah untuk membuktikan
> adanya perintah Allah Ta'ala di dalam Al Quran yang menyuruh kita membuat
> sistem khilafah, yang menurut dia tidak ada satu ayatpun. Menurutnya lagi,
> Islam itu mengajarkan moral yang luhur, tapi tidak mengajarkan sistem
> perpolitikan untuk menjadi penguasa.
>
> Saya pribadi meragukan pendapatnya, tapi saya kekurangan bahan untuk
> menjelaskan kepada teman saya. Mohon pencerahannya. Mudah-mudahan kita
> termasuk orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah Ta'ala. Amin.
>
> Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
>
> * Abu Noura *
>
> *****
>
> Jawaban
>
> Alaykum salam warahmatullahi wabarakatuh
>
> Jazakallah atas pertanyaannya saudaraku Abu Noura. Semoga Allah senantiasa
> memberikan keilmuan yang mendalam pada diri kita agar kita bisa membedakan
> mana yang haqq dan yang bathil meski terlihat tidak kasat mata. Allahuma
> amin.
>
> Saudaraku gagasan mengenai Khilafah Islamiyah memang menjadi perdebatan
> hangat dalam tubuh umat Islam. Ide mengenai Khilafah menjadi sasaran untuk
> digugat oleh kelompok Sekuler, Liberal, dan Pluralis. Kita masih ingat tiga
> tahun lalu, masih dalam suasana Iedul Fitri, ketika Metro TV menayangkan
> acara *Today's Dialogue* bertema *Konsep Khilafah VS Demokrasi.*
>
> Kala itu kelompok Liberal yang diwakili Abdul Moqsith Ghazali menyatakan
> bahwa penolakan Khilafah Islamiyah menjadi keniscayaan. Moqsith menyatakan
> bahwa Al Qur'an (juga hadis) tidak satupun menjelaskan konsep Khilafah.
> Pada poin berikutnya ia juga melihat bahwa Konsep Khilafah lahir sebelum
> munculnya ide Negara-bangsa, maka ketika sudah lahir konsep Negara bangsa
> saat ini, maka ide Khilafah tidak lagi menjadi relevan dan gugur dengan
> sendirinya.
>
> Menanggapi ucapan Moqsith, maka Ustadz Muhammad Ismail Yusanto dari
> Kelompok Hizbut Tahrir Indonesia yang juga jadi pembicara kala itu langsung
> membantahnya. Dengan mengeluarkan dalil Surat Al Maidah 44-47, beliau
> mengatakan ayat ini menjadi dasar teologis penegakan Syariat Islam di dalam
> Al Qur'an. Ketika sang pembawa acara mengkonfrontir bahwa apakah ayat itu
> bisa spesifik ditujukan untuk mendirikan Negara dalam Islam, maka Ustadz
> Ismail Yusanto, menyatakan bahwa Syariat Islam berlaku terikat dalam
> kehidupan masyarakat. Umat Islam memiliki negara untuk menjamin keadilan
> dan kesejahteraan bagi masyarakatnya dan itu hanya dapat terjadi dengan
> sistem yang baik, yakni sistem Islam.
>
> Saudaraku, dialog diatas hanyalah representasi dari minimnya wawasan umat
> Islam di negara kita, bahwa tidak mendetailnya penyebutan konsep Khilafah
> dalam Al Qur'an kemudian ia menjadi gugur dengan sendirinya. Kalaulah kita
> mau berfikir demikian, mengapa kita masih memakai demokrasi dan pancasila
> sebagai sistem hidup terbaik, bukankah istilah demokrasi lebih-lebih
> pancasila juga tidak ada di dalam Al Qur'an?
>
> Bahkan pemakaian Istilah Demokrasi Islam pun tidak ada di dalam Al Qur'an.
> Kalau kita telusuri lebih jauh yang terjadi malah sebaliknya, Allah
> berfirman di berbagai surat bahwa mengambil mayoritas suara sebagai sebuah
> kebenaran justru identik dengan kesesatan, karena kebanyakan manusia penuh
> dengan kelemahan.
>
> *"Seandainya kalian mengikuti kebanyakan orang di muka bumi, sungguh mereka
> akan menyesatkan kalian dari jalan Allah *(Qs. al An'aam:116)
>
> *".. dan sesungguhnya kebanyakan manusia itu lengah terhadap tanda tanda
> kekuasan Kami"* (Qs.Yunus:92)
>
> *"..dan sesungguhnya kebanyakan manusia itu benar benar fasiq"* (Qs. Al
> Maa'idah: 49)
>
> *" ..Sedikit sekali kalian beriman kepadanya*. (Qs.Al Haaqqah:41)
>
> *" Sedikit sekali dari hamba-Ku yang bersyukur."* (Qs.Saba':13)
>
> Selanjutnya penjelasan Khilafah yang tidak memiliki dasar di dalam Al
> Qur'an sama sekali tidak betul. Kalau kita telusuri dari berbagai kitab
> yang ditulis oleh para ulama, maka kita akan menemui bahwa penjelasan
> menganai Khilafah banyak dibahas dalam Al Qur'an. Imam Qurthubi, misalnya,
> ketika menafsirkan Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi,
>
> *"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
> hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
> Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
> kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
> dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya
> aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."*
>
> Beliau menyatakan bahwa Surat Al Baqarah ayat 30 secara pokok menegaskan
> tentang aturan mengangkat imam dan khalifah untuk didengar dan dita'ati,
> untuk menyatukan pendapat serta melaksanakan, melalui khalifah, hukum-hukum
> tentang khalifah.
>
> Khilafah juga berasal *kha-la-fa* yang berarti kepemimpinan. Hal ini
> terdapat dalam makna berbagai makna. Pertama, Generasi pengganti (Al-A'raf:
> 169, Maryam: 59). Kedua, Suksesi generasi dan kepemimpinan (al-An'am: 165,
> Yunus: 14 dan 73, Fathir:39). Ketiga, Proses dan janji pemberian mandat
> kekuasaan dari Allah (an-Nur:55). Keempat, Pemegang mandat kekuasaan dan
> kewenangan dari Allah (al-Baqarah:30, Shad:26). Jadi, kata khilafah atau
> khalifah dalam arti kepemimpinan jelas ada dalam al-Quran.
>
> Selanjutnya, Ibnu Manzur dalam kitabnya *Lisaan al-'Arab* menjelaskan bahwa
> kata imam juga memiliki arti tujuan atau maksud, jalan dan agama, megimami
> atau maju menjadi pemimpin/imam bagi mereka. Dari sini kita akan
> mendapatkan informasi tentang khilafah dengan menelusuri ayat-ayat yang
> mengandung kata imam.
>
> Hal ini juga diamini oleh Imam Ar Razi. Dalam kitabnya, *Mukhtar
> Ash-Shihah, *ia mengatakan bahwa Khilafah atau Imamah 'Uzhma, atau Imaratul
> Mukminin semuanya memberikan makna yang satu atau sama, dan menunjukkan
> tugas yang satu, yakni kekuasaan tertinggi bagi kaum muslimin. Ucapan Ar
> Razi akan sangat definitif dengan pemaknaan Khilafah Islamiyah.
>
> Maka itu, jika penggunaan kata Imam simetris dengan khilafah, maka dari hal
> ini kita bisa melihat bahwa di dalam Al Qur'an kata imam terulang sebanyak
> tujuh kali. Dari tujuh ayat tersebut terlihat hanya ada dua yang bernada
> sama dan dapat dijadikan rujukan dalam persoalan khilafah, yaitu yang
> berkategori pemimpin dalam kebajikan. Kedua ayat tersebut terdapat pada QS.
> Al-Baqarah ayat 124 dan QS. Al-Furqan ayat 74.
>
> *Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat
> (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman:
> "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim
> berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman:
> "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang-orang yang zalim*". (QS. Al Baqoroh
> [2]: 124)
>
> *Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
> isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
> jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa*. (QS. Al Furqon [25]:
> 74)
>
> Oleh karena itu saudaraku, kebenaran bisa dicapai dengan ilmu. Penguasaan
> suatu ilmu akan memudahkan kita menerima kebenaran Allah. Ilmu pun akan
> kuat jika dibarengi tauhid yang lurus pula dan jauh dari kemaksiatan.
> Justeru karena kita diberikan hikmah kemerdekaan oleh Allah SWT, kita harus
> bersyukur dengan menjalankan seluruh perintahnya, menegakkan hukum Allah,
> dan menjauhi hukum thaghut, bukan sebaliknya.
>
> Sebab banyak orang yang sudah faham Khilafah dan Syariat Islam hanya karena
> kepentingan pribadi dan kelompoknya, maka ia pura-pura tidak mengetahuinya.
> Menyatakan Khilafah ide lapuk dan syariat Islam adalah masa lalu. Semoga
> kita dihindari dari tipikal orang-orang fasiq dan kufur seperti itu.
>
> *"Akan berlangsung nubuwwah (kenabian) di tengah-tengah kalian selama kurun
> waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya (berakhir) bila
> Dia menghendaki untuk mengakhirinya. Kemudian berlangsung khilafah menurut
> manhaj kenabian selama kurun waktu tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia
> mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk mengakhirinya Kemudian berlangsung
> para Mulkan 'Aadhdhon (para penguasa yang menggigit) selama kurun waktu
> tertentu yang Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki
> untuk mengakhirinya Kemudian berlangsungkepemimpinan Mulkan
> Jabbriyyan(para penguasa yang memaksakan kehendak) selama kurun waktu
> tertentu yang
> Allah kehendaki lalu Dia mengangkatnya bila Dia menghendaki untuk
> mengakhirinya Kemudian akan berelangsung kembali khilafah menurut manhaj
> kenabian. Kemudian beliau berhenti"*. (AHMAD - 17680).
> *Allahua'lam*(Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi)
>
> http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/17-ramadhan-agustus.htm
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment