Bukankah saya sudah katakan:
Selama reasoning saya masih dapat saya pertahankan secara rasional, selama
bantahan lawaan diskusi saya mampu menjawabnya dengan rasional, maka saya
tidak akan berubah pendapat dan tetap bekeyakinan saya benar. Namun saya
berani dan jujur mempublikasikan mengakui secara terbuka bahwa saya salah
dan lawan diskusi saya yang benar, jika reasoning lawan diskusi saya lebih
kuat. Silakan baca kalimat terakhir dalam Seri 488 di bawah:
Ini bunyinya kalimat terakhir itu:
Fuad Rumi yang benar, saya yang salah(*). WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
-----------------------
(*)
Semua Serial di bawan no.488, kalau saya publikasikan kembali sebagai
file-lama, saya koreksi yang perlu diganti SunnatuLlah dengan TaqdiruLlah,
dan untuk Seri selanjutnya, insya-Allah, saya mempergunakan istilah
SunnatuLlah jika menyangkut hukum-hukum Allah tentang kemanusiaan (hukum
sejarah dan hukum Syari'ah) dan TaqdiruLlah jika menyangkut hukum-hukum
Allah yang berlaku di physical worlds.
Wassalam
HMNA
----- Original Message -----
From: "Donnie" <donnie.damana@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, December 02, 2011 3:35 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
> Meskipun instibathnya keliru kayaknya nggak pernah deh mengakui secara
> terbuka..
> Apa lagi meralat tulisan yang pernah dibuat di harian fajar atau di
> blognya.. :D
>
> mmm.....
> Bunga mawar merah dilangit....
> manusia 90 kaki...
> mmm.....
>
> Bukan untuk menang-menangan sih.. hanya nggak mau kalah... hihihihihi....
>
>
> :D
>
>
>
> On Dec 1, 2011, at 7:41 PM, H. M. Nur Abdurrahman wrote:
>
>> Wikan Danar Sunindyo wrote:
>> kayaknya orang lain di milis lain give-up bukan karena mengakui kebenaran
>> abah tapi sudah ampun-ampunan tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi yang
>> ditanya apa, dijawab apa
>> (((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
>>
>> HMNA:
>> Saya berdiskusi bukan untuk menang-menangan, melainkan untuk menguji
>> apakah hasil istinbath saya itu benar atau salah. Selama reasoning saya
>> masih dapat saya pertahankan secara rasional, selama bantahan lawaan
>> diskusi saya mampu menjawabnya dengan rasional, maka saya tidak akan
>> berubah pendapat dan tetap bekeyakinan saya benar. Namun saya berani dan
>> jujur mempublikasikan mengakui secara terbuka bahwa saya salah dan lawan
>> diskusi saya yang benar, jika reasoning lawan diskusi saya lebih kuat.
>> Silakan baca kalimat terakhir dalam Seri 488 di bawah:
>>
>> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>>
>> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
>> [Kolom Tetap Harian Fajar]
>> 488. AmruLlah, SunnatuLlah dan TaqdiruLlah
>>
>> Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam
>> kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila
>> pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui,
>> langsung ke cara membacanya saja.
>>
>> Judul di atas memenuhi apa yang telah saya janjikan dalam Seri 487 ybl.
>> Beberapa bulan lalu sehabis rapat KPPSI saya terlibat diskusi
>> kecil-kecilan dengan Fuad Rumi. Yang memulai adalah Fuad Rumi yang
>> menyanggah pendapat yang lazim (jumhur, main stream) mengenai pemahaman
>> sunnatuLlah. Seperti diketahui pendapat main stream (yang juga selama ini
>> saya anut) tentang sunnatuLlah adalah aturan-aturan Allah baik yang
>> berlaku dalam physical worlds maupun sebagai aturan-aturan atau
>> hukum-hukum Syari'ah yang harus ditaati oleh manusia apabila ia
>> menghendaki kehidupan bahagia dunia akhirat. Fuad Rumi berpendapat lain.
>> Menurut Fuad sunnatuLlah hanya menyangkut hukum-hukum tentang
>> kemanusiaan, sedangkan bagi physical worlds berlaku taqdiruLlah. Tidak
>> ada kesimpulan dari diskusi itu, namun saya berjanji dalam hati akan
>> mengkaji hal itu.
>>
>> Setelah selama kurang lebih tiga pekan saya menekuni substansi yang
>> diperdebatkan itu, maka yang berikut inilah hasil kajian saya:
>>
>> "AmruLlah berarti perintah Allah, urusan Allah berupa aturan-aturan atau
>> hukum-hukum Allah yang terdiri atas sunnatuLlah dan taqdiruLlah.
>> SunnatuLlah terdiri pula atas dua jenis, pertama hukum-hukum Allah yang
>> mengendalikan irama atau dinamika perubahan masyarakat, dan kedua berupa
>> hukum-hukum Syari'ah. SunnatuLlah berupa hukum-hukum Syari'ah ini
>> dijabarkan dalam
>> Sunnah Nabi. Misalnya hukum wajib puasa dalam S. Al-Baqarah, 2:183)
>> adalah SunntuLlah, dan itu dijabarkan dalam praktek Nabi SAW yang disebut
>> dengan Sunnah Nabi. Demikian pula kewajiban shalat dan mengeluarkan zakat
>> yang diperintahkan Allah dalam Al-Quran, pelaksanaannya diperinci dalam
>> Sunnah Nabi. Sedangkan taqdiruLlah khusus berupa hukum-hukum Allah yang
>> berlaku dalam alam syahadah (physical worlds) yang dalam ungkapan
>> sekulernya dikenal dengan hukum-hukum alam."
>>
>> Sebagai pertanggung-jawaban hasil kajian yang telah saya lakukan, maka
>> berikut ini dalil-dalil naqliyah saya ikut sertakan disajikan kepada para
>> pembaca yang berminat mengkaji ulang.
>>
>> -- DZLK AMR ALLH ANZLH ALYKM WMN YTQ ALLH YKFR 'ANH SYATH WY'AZHM LH AJRA
>> (S. ALTHLAQ, 5), dibaca: dza-lika amrulla-hi anzalahu- ilaykum wamay
>> yattaqilla-ha yukaffir 'anhu sayyia-tihi- wayu'zhim lahu- ajra- (s.
>> aththala-q), artinya:
>> -- Itulah amruLla-h yang diturunkannya kepadamu. Barang siapa yang taqwa
>> kepada Allah diampuni Allah kesalahannya dan dibesarkan pahalanya (65:5).
>> AmruLlah di sini berarti aturan-aturan Allah yang berupa hukum-hukum
>> Allah yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.
>>
>> -- LH M'AQBT MN BYN YDYH WMN KHLFH YHFZHWNH MN AMR ALLH AN ALLH LA YGHYR
>> MA BQWM HTY YGHYRWA MA BANFSHM (S. ALR'AD, 11), dibaca: lahu-
>> mu'aqqiba-tun mim bayni yadayhi wa min khalfihi- yahfazhu-nahu- min
>> amrilla-hi innaLla-ha la- yughayiru ma- biqawmin hatta- yughayyiru- ma-
>> bianfusihim (s. arra'd), artinya:
>> -- bagi manusia ada (Malaikat) yang berganti-ganti memonitornya, di
>> depannya dan di belakangnya, mereka itu menjaganya dari (melaksanakan)
>> amruLlah, sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, hingga
>> mereka mengubah keadaan diri mereka (13:11). AmruLlah di sini berarti
>> aturan Allah yang berlaku dalam dinamika sejarah perubahan masyarakat.
>>
>> -- YDBR ALAMR MN ALSMA@ ALY ALARDH (S. ALSJDT, 6), dibaca: yudabbirul
>> amra minas sama-i ilal ardh (s. assajadah), artinya:
>> -- (Allah) mengatur amar dari langit sampai ke bumi (32:6). Allah
>> mengatur amar (amruLlah) berarti aturan-aturan Allah atas benda-benda
>> langit dan bumi, artinya aturan-aturan Allah di luar manusia dan
>> kemanusiaan.
>>
>> -- MA KAN 'ALY ALNBY MN KHRJ FYMA FRDH ALLH LAH SNT ALLH (S. ALAHZAB,
>> 38), dibaca: ma- ka-na 'alan nabiyyi min kharajin fi-ma- faradhalla-hu
>> lahu- sunnatulla-h (s. al.ahza-b), artinya:
>> -- Tidak ada kesempitan bagi Nabi tentang sesuatu yang telah difardhukan
>> Allah baginya, itulah sunnatuLlah (33:38). SunnatuLlah di sini berarti
>> hukum-hukum Allah yang harus dipatuhi oleh manusia.
>>
>> -- FLMYK YNF'AHM AYMANHM LMA RAWA BA@SNA SNT ALLH ALTY QD KHLT FY 'ABADH
>> WKHSR HNALK ALKAFRWN (S. ALMW@MN, 85), dibaca: falamyaku yanfa'ahum
>> i-ma-nuhum lamma- raaw ba'sana- sunntalla-hi allati- qad khalat fi-
>> 'iba-dihi- wakhasira huna-likal ka-firu-n (s. almu'minu-n), artinya:
>> -- Maka tiadalah bermanfaat bagi mereka tentang keimanan mereka, tatkala
>> mereka melihat siksa Kami. Demikianlah sunnatuLlah yang telah lalu pada
>> hamba-hambaNya, dan merugilah orang-orang kafir (41:85).
>> -- SNT ALLH FY ALDzYN KhLW MN QBL WLN TJD LSNT ALLH TBDYLA (S. ALAhZAB,
>> 62), dibaca:
>> -- sunnataLla-hi filladzi-na Khalaw min qablu waLan tajida
>> lisunnatiLla-hi tabdi-lan, artinya:
>> -- Inilah sunnatuLlah pada orang-orang dahulu kala dan tiada engkau
>> peroleh sunnatuLlah itu berubah-ubah (33:62). SunnatuLlah dalam kedua
>> ayat itu (41:85 dan 33:62) berarti hukum-hukum Allah menyangkut
>> kemanusiaan.
>>
>> -- FALQ ALASHBAH WJ'AL ALYL SKNA WALSYMS WLQMR HSBANA DZLK TQDYR AL'AZYZ
>> AL'ALYM (S. ALAN'AAM, 96), dibaca: fa-liqul ashba-hi waja'alal layla
>> sakanan wasy syamsa wal qamara husba-nan dza-lika taqdi-rul 'aziyzil
>> 'ali-m (s. al.an'a-m), artinya:
>> -- Dia membuka subuh dan menjadikan malam untuk berisitirahat dan
>> (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan (waktu). Demikian
>> itulah taqdir (Allah) Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui (6:96).
>> TaqdiruLlah di sini menyangkut aturan-aturan Allah atas benda-benda
>> langit dan bumi.
>>
>> Catatan: SunnatuLlah dalam semua ayat menyangkut hukum-hukum Allah
>> tentang kemanusiaan (hukum sejarah dan hukum Syari'ah). TaqdiruLlah dalam
>> semua ayat menyangkut hukum-hukum Allah yang berlaku di physical worlds.
>> Fuad Rumi yang benar, saya yang salah(*). WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
>> -----------------------
>> (*)
>> Semua Serial di bawan no.488, kalau saya publikasikan kembali sebagai
>> file-lama, saya koreksi yang perlu diganti SunnatuLlah dengan
>> TaqdiruLlah, dan untuk Seri selanjutnya, insya-Allah, saya mempergunakan
>> istilah SunnatuLlah jika menyangkut hukum-hukum Allah tentang kemanusiaan
>> (hukum sejarah dan hukum Syari'ah) dan TaqdiruLlah jika menyangkut
>> hukum-hukum Allah yang berlaku di physical worlds.
>>
>> *** Makassar, 19 Agustus 2001
>> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
>> http://waii-hmna.blogspot.com/2001/08/488-amrullah-sunnatullah-dan.html
>>
>> ))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: Wikan Danar Sunindyo
>> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> Sent: Thursday, December 01, 2011 4:39 PM
>> Subject: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
>>
>> kayaknya orang lain di milis lain give-up bukan karena mengakui kebenaran
>> abah
>> tapi sudah ampun-ampunan tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi
>> yang ditanya apa, dijawab apa
>> ya sudah, kita harus banyak-banyak belajar bersabar mas Donnie
>>
>> salam,
>> --
>> Wikan
>>
>> 2011/12/1 Donnie <donnie.damana@gmail.com>:
>> > hehehe... Saya akui stamina abah..
>> > Sepertinya banyak atlit yang harus belajar dari orang sepuh ini...
>> >
>> > Setelah kalah angin dengan pseudoscience nya.. sekarang kembali berjaya
>> > dengan bermain di kandang sendiri. Tafsir-menafsir kitab.. :p
>> >
>> > Kata jendral Mc Arthur: Old khilafah will never die.. it's just fade
>> > away.. :p
>> >
>> > :D
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment