Kalau ditanya apa, jawanya apa, itu artinya bantahan masih bisa dijawab. Dan
selama bantahan lawaan diskusi saya mampu menjawabnya dengan rasional, maka
saya tidak akan berubah pendapat dan tetap bekeyakinan saya benar. Lain
halnya kalau diatanya apa dijawab mana.
Wassalam
HMNA
----- Original Message -----
From: "Mu'iz, Abdul" <quality@posindonesia.co.id>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, December 02, 2011 3:34 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
Itulah masalahnya, rasional menurut abah tidak lazim, makanya mubazir
dibahas, ditanya apa, jawabnya apa. Toh membantah bukan menang2an dalam
diskusi adalah semudah membalik telapak tangan. Jadi so what.
Wassalam
Abdul Mu'iz
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-----Original Message-----
From: "H. M. Nur Abdurrahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Fri, 2 Dec 2011 02:41:01
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
Wikan Danar Sunindyo wrote:
kayaknya orang lain di milis lain give-up bukan karena mengakui kebenaran
abah tapi sudah ampun-ampunan tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi yang
ditanya apa, dijawab apa
(((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((((
HMNA:
Saya berdiskusi bukan untuk menang-menangan, melainkan untuk menguji apakah
hasil istinbath saya itu benar atau salah. Selama reasoning saya masih dapat
saya pertahankan secara rasional, selama bantahan lawaan diskusi saya mampu
menjawabnya dengan rasional, maka saya tidak akan berubah pendapat dan tetap
bekeyakinan saya benar. Namun saya berani dan jujur mempublikasikan mengakui
secara terbuka bahwa saya salah dan lawan diskusi saya yang benar, jika
reasoning lawan diskusi saya lebih kuat. Silakan baca kalimat terakhir dalam
Seri 488 di bawah:
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
488. AmruLlah, SunnatuLlah dan TaqdiruLlah
Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom
ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca
merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke
cara membacanya saja.
Judul di atas memenuhi apa yang telah saya janjikan dalam Seri 487 ybl.
Beberapa bulan lalu sehabis rapat KPPSI saya terlibat diskusi kecil-kecilan
dengan Fuad Rumi. Yang memulai adalah Fuad Rumi yang menyanggah pendapat
yang lazim (jumhur, main stream) mengenai pemahaman sunnatuLlah. Seperti
diketahui pendapat main stream (yang juga selama ini saya anut) tentang
sunnatuLlah adalah aturan-aturan Allah baik yang berlaku dalam physical
worlds maupun sebagai aturan-aturan atau hukum-hukum Syari'ah yang harus
ditaati oleh manusia apabila ia menghendaki kehidupan bahagia dunia akhirat.
Fuad Rumi berpendapat lain. Menurut Fuad sunnatuLlah hanya menyangkut
hukum-hukum tentang kemanusiaan, sedangkan bagi physical worlds berlaku
taqdiruLlah. Tidak ada kesimpulan dari diskusi itu, namun saya berjanji
dalam hati akan mengkaji hal itu.
Setelah selama kurang lebih tiga pekan saya menekuni substansi yang
diperdebatkan itu, maka yang berikut inilah hasil kajian saya:
"AmruLlah berarti perintah Allah, urusan Allah berupa aturan-aturan atau
hukum-hukum Allah yang terdiri atas sunnatuLlah dan taqdiruLlah. SunnatuLlah
terdiri pula atas dua jenis, pertama hukum-hukum Allah yang mengendalikan
irama atau dinamika perubahan masyarakat, dan kedua berupa hukum-hukum
Syari'ah. SunnatuLlah berupa hukum-hukum Syari'ah ini dijabarkan dalam
Sunnah Nabi. Misalnya hukum wajib puasa dalam S. Al-Baqarah, 2:183) adalah
SunntuLlah, dan itu dijabarkan dalam praktek Nabi SAW yang disebut dengan
Sunnah Nabi. Demikian pula kewajiban shalat dan mengeluarkan zakat yang
diperintahkan Allah dalam Al-Quran, pelaksanaannya diperinci dalam Sunnah
Nabi. Sedangkan taqdiruLlah khusus berupa hukum-hukum Allah yang berlaku
dalam alam syahadah (physical worlds) yang dalam ungkapan sekulernya dikenal
dengan hukum-hukum alam."
Sebagai pertanggung-jawaban hasil kajian yang telah saya lakukan, maka
berikut ini dalil-dalil naqliyah saya ikut sertakan disajikan kepada para
pembaca yang berminat mengkaji ulang.
-- DZLK AMR ALLH ANZLH ALYKM WMN YTQ ALLH YKFR 'ANH SYATH WY'AZHM LH AJRA
(S. ALTHLAQ, 5), dibaca: dza-lika amrulla-hi anzalahu- ilaykum wamay
yattaqilla-ha yukaffir 'anhu sayyia-tihi- wayu'zhim lahu- ajra- (s.
aththala-q), artinya:
-- Itulah amruLla-h yang diturunkannya kepadamu. Barang siapa yang taqwa
kepada Allah diampuni Allah kesalahannya dan dibesarkan pahalanya (65:5).
AmruLlah di sini berarti aturan-aturan Allah yang berupa hukum-hukum Allah
yang diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.
-- LH M'AQBT MN BYN YDYH WMN KHLFH YHFZHWNH MN AMR ALLH AN ALLH LA YGHYR MA
BQWM HTY YGHYRWA MA BANFSHM (S. ALR'AD, 11), dibaca: lahu- mu'aqqiba-tun mim
bayni yadayhi wa min khalfihi- yahfazhu-nahu- min amrilla-hi innaLla-ha la-
yughayiru ma- biqawmin hatta- yughayyiru- ma- bianfusihim (s. arra'd),
artinya:
-- bagi manusia ada (Malaikat) yang berganti-ganti memonitornya, di depannya
dan di belakangnya, mereka itu menjaganya dari (melaksanakan) amruLlah,
sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum, hingga mereka mengubah
keadaan diri mereka (13:11). AmruLlah di sini berarti aturan Allah yang
berlaku dalam dinamika sejarah perubahan masyarakat.
-- YDBR ALAMR MN ALSMA@ ALY ALARDH (S. ALSJDT, 6), dibaca: yudabbirul amra
minas sama-i ilal ardh (s. assajadah), artinya:
-- (Allah) mengatur amar dari langit sampai ke bumi (32:6). Allah mengatur
amar (amruLlah) berarti aturan-aturan Allah atas benda-benda langit dan
bumi, artinya aturan-aturan Allah di luar manusia dan kemanusiaan.
-- MA KAN 'ALY ALNBY MN KHRJ FYMA FRDH ALLH LAH SNT ALLH (S. ALAHZAB, 38),
dibaca: ma- ka-na 'alan nabiyyi min kharajin fi-ma- faradhalla-hu lahu-
sunnatulla-h (s. al.ahza-b), artinya:
-- Tidak ada kesempitan bagi Nabi tentang sesuatu yang telah difardhukan
Allah baginya, itulah sunnatuLlah (33:38). SunnatuLlah di sini berarti
hukum-hukum Allah yang harus dipatuhi oleh manusia.
-- FLMYK YNF'AHM AYMANHM LMA RAWA BA@SNA SNT ALLH ALTY QD KHLT FY 'ABADH
WKHSR HNALK ALKAFRWN (S. ALMW@MN, 85), dibaca: falamyaku yanfa'ahum
i-ma-nuhum lamma- raaw ba'sana- sunntalla-hi allati- qad khalat fi-
'iba-dihi- wakhasira huna-likal ka-firu-n (s. almu'minu-n), artinya:
-- Maka tiadalah bermanfaat bagi mereka tentang keimanan mereka, tatkala
mereka melihat siksa Kami. Demikianlah sunnatuLlah yang telah lalu pada
hamba-hambaNya, dan merugilah orang-orang kafir (41:85).
-- SNT ALLH FY ALDzYN KhLW MN QBL WLN TJD LSNT ALLH TBDYLA (S. ALAhZAB, 62),
dibaca:
-- sunnataLla-hi filladzi-na Khalaw min qablu waLan tajida lisunnatiLla-hi
tabdi-lan, artinya:
-- Inilah sunnatuLlah pada orang-orang dahulu kala dan tiada engkau peroleh
sunnatuLlah itu berubah-ubah (33:62). SunnatuLlah dalam kedua ayat itu
(41:85 dan 33:62) berarti hukum-hukum Allah menyangkut kemanusiaan.
-- FALQ ALASHBAH WJ'AL ALYL SKNA WALSYMS WLQMR HSBANA DZLK TQDYR AL'AZYZ
AL'ALYM (S. ALAN'AAM, 96), dibaca: fa-liqul ashba-hi waja'alal layla sakanan
wasy syamsa wal qamara husba-nan dza-lika taqdi-rul 'aziyzil 'ali-m (s.
al.an'a-m), artinya:
-- Dia membuka subuh dan menjadikan malam untuk berisitirahat dan
(menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan (waktu). Demikian itulah
taqdir (Allah) Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui (6:96). TaqdiruLlah di
sini menyangkut aturan-aturan Allah atas benda-benda langit dan bumi.
Catatan: SunnatuLlah dalam semua ayat menyangkut hukum-hukum Allah tentang
kemanusiaan (hukum sejarah dan hukum Syari'ah). TaqdiruLlah dalam semua ayat
menyangkut hukum-hukum Allah yang berlaku di physical worlds. Fuad Rumi yang
benar, saya yang salah(*). WaLla-hu a'lamu bishshawa-b.
-----------------------
(*)
Semua Serial di bawan no.488, kalau saya publikasikan kembali sebagai
file-lama, saya koreksi yang perlu diganti SunnatuLlah dengan TaqdiruLlah,
dan untuk Seri selanjutnya, insya-Allah, saya mempergunakan istilah
SunnatuLlah jika menyangkut hukum-hukum Allah tentang kemanusiaan (hukum
sejarah dan hukum Syari'ah) dan TaqdiruLlah jika menyangkut hukum-hukum
Allah yang berlaku di physical worlds.
*** Makassar, 19 Agustus 2001
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2001/08/488-amrullah-sunnatullah-dan.html
))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))
----- Original Message -----
From: Wikan Danar Sunindyo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 01, 2011 4:39 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Khilafah tidak ada dalam Al-Quran?
kayaknya orang lain di milis lain give-up bukan karena mengakui kebenaran
abah
tapi sudah ampun-ampunan tidak bisa berkata-kata apa-apa lagi
yang ditanya apa, dijawab apa
ya sudah, kita harus banyak-banyak belajar bersabar mas Donnie
salam,
--
Wikan
2011/12/1 Donnie <donnie.damana@gmail.com>:
> hehehe... Saya akui stamina abah..
> Sepertinya banyak atlit yang harus belajar dari orang sepuh ini...
>
> Setelah kalah angin dengan pseudoscience nya.. sekarang kembali berjaya
dengan bermain di kandang sendiri. Tafsir-menafsir kitab.. :p
>
> Kata jendral Mc Arthur: Old khilafah will never die.. it's just fade
away.. :p
>
> :D
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment