Advertising

Sunday 23 January 2011

Re: [wanita-muslimah] Cuma Mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Bisakah Masuk Surga?

 

Siwak itu dan wudhu itu, bermakna ghaib dan merupakan Sunnah2 Rasul yang banyak
tidak dimengerti kedahsyatannya ... bukan soal fisiknya. Itu janji Allah SWT
untuk keberuntungan hamba2-Nya. Untuk menolong hamba2-Nya dalam berbagai situasi
.. Pertolongan karena ybs. yang dalam sakaratul maut sedikit sekali lakasanakan
kewajiban dan menjauhi larangan, dengan tulus dan ikhlas begitu ..Dengan tulus
dan ikhlas .itu yang namanya berserah diri ..

Sikat gigi itu bukan siwak ..tapi sikat gigi itu ditiru2 manusia kemudian hari
dari bersiwaknya Sunnah Rasul. Siwak itu dari kayu khusus di jazirah Arab ..
kalau ke Makkah banyak bisa dibeli murah. Di Indnesia banyak yang jual dikios2
Muslim asal dari sana juga. Kalau sudah pakai siwak tidak perlu sikat gigi lagi.
Gigi akan kokoh dan putih..

Doanya " Nawaitu istiyak sunatan lillahi ta'alaa " - cara pegangnya juga ada
sunnahnya ..

Wallahu a'lam bish shawwab / Wa'assalam / ISMAIL

________________________________
From: "fwiwaha@yahoo.com" <fwiwaha@yahoo.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, January 21, 2011 1:06:06
Subject: Re: [wanita-muslimah] Cuma Mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Bisakah
Masuk Surga?

Matilah kamu dalam kondisi/level ISLAM/berserah diri. Kalo sakratul maut dalam
kondisi ISLAM/berserah diri (bukan ber-KTP tercantum beragama Islam) sudah PASTI
(bukan insya Allah lagi) dijamin oleh ALLAH akan Selamat, lancar prosesinya
waktu dijemput. Jadi kalo sikat gigi dan wudhu itu kondisi fisiknya sj yg
bersih, alangkah lbh baik menyiapkan DIRI utk berserah diri, apakah definisi
berserah diri? Mari kita buka saja dalam forum milist yg indah ini, dg hati dan
fikiran yg sejuk... Monggo para Ulama2nya dan rekan2 di share sesuai wawasan
masing2, beda kepala tapi yg penting satu tujuan, ...

Wasalam
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: istiaji sutopo <issutopo@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thu, 20 Jan 2011 03:12:58
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: ujung blangutama<ujungblangutama@gmail.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Cuma Mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Bisakah
Masuk Surga?

Ucapan " Laa ilaha illallahu " sepertinya sepele dan mudah diucapkan tapi
maknanya sunggah luar biasa besar dan agungnya, sehingga Allah SWT beri karunia
besar untuk yang ucapkannya saat sakaratul maut akan masuk Surga,.... amiin.

Tetapi waktu hidup, memang mudah diucapkan - tetapi karena kalimat itu bermakna
Ghaib - saat sakaratul maut tidak segampang itu diucapkan apalagi yang tukang
bikin dosa dan mals shalat dll - kecuali orang2 yang memang cukup bersih hatinya

dan iman-taqwa pada Tuhan-Nya.

Ada cara2 pertolongan, misalnya saja - kalau mau tidur, biasakan berwudhu, terus

shalat syukur wudhu 2 raka'at dulu baru tidur, atau waktu sakaratul maut
ditolong dengan sikat gigi kayu siwak - doanya " Nawaitu sunatan istiyaak
lillahi ta'ala " - Insya Allah akan bisa ucapkan, atau di taklin ( dibisikkan
telinga - dituntun ) oleh sanak-istri2 dan keuarganya .. dll dll banyak sekalii
nanti saja deh yaa ..

Awas, setiap saat kita harus siap mati dan siap bawa bekal mati, yaitu taqwa ..
sedangkan bekal2 uang, kepopuleran-kedudukan, perusahaan, kekayaan, karyawan,
ajudan, bawahan, anak2, istri2 dll tidak akan dapat menolong kita di akhirat ...

Wa'assalaam / wallahu a'laam / ISMAIL

________________________________
From: Yudi Yuliyadi <yudi@geoindo.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, January 19, 2011 14:41:48
Subject: [wanita-muslimah] Cuma Mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Bisakah Masuk
Surga?

Cuma Mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah Bisakah Masuk Surga?

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah washalatu wassalamu 'ala rasulillah
wa 'ala Aalihi washahbihi wa Man Ihtadaa bi hudaahu.

Banyak dalil syar'i dari dari Al-Qur'an dan Sunnah yang menunjukkan bahwa
siapa yang bertauhid dan meninggal di atasnya pasti masuk surga. Di
antaranya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

ÃõãöÑúÊõ Ãóäú ÃõÞóÇÊöáó ÇáäøóÇÓó ÍóÊøóì íóÞõæáõæÇ áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ
Ýóãóäú ÞóÇáóåóÇ ÝóÞóÏú ÚóÕóãó ãöäøöí ãóÇáóåõ æóäóÝúÓóåõ ÅöáøóÇ ÈöÍóÞøöåö

"Aku diperitahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka mengucapkan Laa
Ilaaha Ilallah, maka apabila mereka telah mengucapkannya, darah dan harta
mereka diharamkan atasku kecuali dengan hak-nya." (HR. al-Bukhari)

Hadits Ubadah bin Tsamit radhiyallahu 'anhu:

ãóäú ÔóåöÏó Ãóäú áóÇ Åöáóåó ÅöáøóÇ Çááøóåõ æóÍúÏóåõ áóÇ ÔóÑöíßó áóåõ æóÃóäøó
ãõÍóãøóÏðÇ ÚóÈúÏõåõ æóÑóÓõæáõåõ æóÃóäøó ÚöíÓóì ÚóÈúÏõ Çááøóåö æóÑóÓõæáõåõ
æóßóáöãóÊõåõ ÃóáúÞóÇåóÇ Åöáóì ãóÑúíóãó æóÑõæÍñ ãöäúåõ æóÇáúÌóäøóÉõ ÍóÞøñ
æóÇáäøóÇÑõ ÍóÞøñ ÃóÏúÎóáóåõ Çááøóåõ ÇáúÌóäøóÉó Úóáóì ãóÇ ßóÇäó ãöäú
ÇáúÚóãóáö

"Barangsiapa yang mengatakan, 'Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang hak
kecuali Allah semata yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah
hamba dan utusan-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari hamba
wanita-Nya, (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada
Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya, bahwasanya jannah (surga) adalah
hak dan neraka juga hak (benar adanya),' pasti Allah akan memasukkannya ke
dalam surga seberapapun amalnya." (HR. Al-Bukhari)

Masih banyak hadits lain yang menunjukkan bahwa orang yang mengucapkan Laa
Ilaaha Illallaah dengan jujur dan bertauhid, ucapannya mengandung sikap
bara'nya (berlepas diri) dari syirik dan beriman bahwa Allah semata yang
berhak diibadahi, maka dia akan masuk surga. Dia termasuk orang Islam.
Bersamaan itu ia juga beriman bahwa Muhammad adalah Rasulullah dengan
membenarkan segala yang Allah dan Rasul-Nya sampaikan pada waktu itu.
Kemudian dia dituntut melaksanakan syariat Islam, maka apabila telah datang
waktu shalat, wajib ia melaksanakannya. Seperti itu juga zakat, puasa, dan
haji. Jika ia meninggal setelah bertauhid, pasti masuk surga. Kalau dia
masuk Islam lalu meninggal dunia setelahnya, pasti masuk surga, karena dia
tidak sempat melakukan amal kebaikan dan tidak pula pernah melakukan
keburukan sedikitpun. Dan Islam memutus/menghapus perbuatan-perbuatan
sebelumnya, sedangkan taubat menghapuskan kesalahan-kesalahan yang lalu.
Jika ia sempat hidup hingga mendapatkan shalat, maka wajib baginya shalat.
Jika ia menolak dan menentangnya maka kafirlah ia, dan jika meninggalkannya
maka ia telah kafir. Seperti itu pula apabila dia mendapatkan perintah
zakat, ia wajib menunaikan zakat. Jika ia menolak membayar zakat maka ia
telah bermaksiat dan berhak masuk neraka. Begitu juga kalau ia mendapati
perintah puasa, jika ia tidak berpuasa maka ia telah bermaksiat dan harus
masuk neraka, kecuali kalau Allah memaafkan dirinya. Begitu juga ketika dia
berzina, mencuri atau semisalnya, maka ia telah bermaksiat yang harus masuk
neraka kecuali kalau Allah memaafkan dirinya, ia berada di bawah Masyi'ah
(kehendak) Allah.

Åöäøó Çááøóåó áóÇ íóÛúÝöÑõ Ãóäú íõÔúÑóßó Èöåö æóíóÛúÝöÑõ ãóÇ Ïõæäó Ðóáößó
áöãóäú íóÔóÇÁõ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
(QS. Al-Nisa': 48)

Maksudnya kapan saja dia masuk Islam dan mentauhidkan Allah, belepas dari
kesyirikan dan beriman kepada semua kabar dari Allah dan Rasul-Nya, maka ia
menjadi muslim. Kemudian dia dituntut melaksanakan hak-hak Islam berupa
shalat, dan selainnya serta meninggalkan maksiat. Jika ia meninggalkan
maksiat dan melaksanakan tuntutan Islam, maka sempurna Islam dan Imannya.
Jika ia meninggal saat itu juga belum sempat beramal, maka baginya surga,
karena Islamnya menghapus kesalahan-kesalahan sebelumnya. Jika ia masih
hidup dan melaksanakan beberapa kemaksiatan atau meninggalkan sebagian amal
wajib, maka ia berada di bawah masyi'ah (kehendak) Allah, jika Allah
berkehendak maka akan mengampuninya dan memasukkannya ke dalam surga dengan
tauhidnya. Dan jika berkehendak, Allah akan menyiksanya sebanding dengan
maksiatnya yang ia bawa mati sebagaimana firman Allah Ta'ala yang lalu,

Åöäøó Çááøóåó áóÇ íóÛúÝöÑõ Ãóäú íõÔúÑóßó Èöåö æóíóÛúÝöÑõ ãóÇ Ïõæäó Ðóáößó
áöãóäú íóÔóÇÁõ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
(QS. Al-Nisa': 48)

kapan saja dia masuk Islam dan mentauhidkan Allah, belepas dari kesyirikan
dan beriman kepada semua kabar dari Allah dan Rasul-Nya, maka ia menjadi
muslim.

Jika ia meninggal saat itu juga belum sempat beramal, maka baginya surga,
karena Islamnya menghapus kesalahan-kesalahan sebelumnya.

Ini merupakan ijma' (consensus) kaum muslimin dan sesuai dengan ijma Ahlus
Sunnah wal Jama'ah. Orang yang bermaksiat berada di bawah masyi'ah
(kehendak) Allah, tidak dikafirkan sebagaimana keyakinan khawarij. Dia tidak
kekal dalam neraka sebagaimana yang diucapkan kaum Khawarij dan Mu'tazilah.
Tidak, tapi ia berada di bawah masyi'ah Allah. Apabila ia meninggal di atas
zina, pencurian, durhaka kepada orang tua, menenggak minuman keras, memakan
harta riba tapi tidak sampai menganggapnya halal dan tetap menilainya
sebagai kemaksiatan, tanpa menghalalkannya tapi dia dikalahkan oleh hawa
nafsu dan syetan dan dia tahu betul itu adalah maksiat, maka ia ia berada di
bawah masy'iah Allah. Jika Dia berkehendak maka akan memaafkan mereka, dan
jika berkehendak maka Allah akan menyiksanya di neraka sesuai kadar
kemaksiatan yang ia bawa mati. Sesudah disucikan dan dibersihkan maka Allah
akan mengeluarkannya dari neraka sebagaimana ijma' Ahlus Sunnah wal Jama'ah.
Tidak akan kekal di neraka kecuali orang-orang kafir. Ini berbeda dengan
paham Khawarij dan Mu'tazilah yang mereka berkata, "Sesungguhnya seorang
yang bermaksiat apabila mati di atas kemaksiatannya ia akan kekal di
neraka." Kelompok Khawarij mengatakan, "Ia kafir". Perkataan mereka ini
batil menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Pendapat tersebut sangat batil dan
telah dibantah oleh satu ayat yang mulia, yaitu firman Allah Ta'ala:

öÅöäøó Çááøóåó áóÇ íóÛúÝöÑõ Ãóäú íõÔúÑóßó Èöåö æóíóÛúÝöÑõ ãóÇ Ïõæäó Ðóáößó
áöãóäú íóÔóÇÁõ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
(QS. Al-Nisa': 48)

Sedangkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang orang yang berzina
"Seorang pezina tidak akan jadi berzina ketika ingin berzina kalau dia masih
seorang mukmin. Dan tidak akan jadi meminum minuman keras ketika akan
meminumnya kalau dia masih seorang mukmin. Dan tidak akan jadi mencuri
(seorang puncuri) ketika akan mencuri sementara dia masih seorang mukmin."
Maksudnya adalah anacaman dan peringatan keras. Yakni bukan seorang mukmin
yang sempurna imannya. Ada cacat dalam imannya yang maknanya bukan seorang
kafir. Karena ayat-ayat saling membenarkan satu dengan lainnya begitu juga
hadits, saling membenarkan satu dengan lainnya. Kitab Allah, sebagiannya
tidak akan menduskan sebagian yang lain. Sunnah juga tidak akan menyalahi
Al-Qur'an. Dan wajib menafsirkan nash dengan nash lainnya.

Sabda Nabi "Seorang pezina tidak jadi berzina ketika akan berzina kalau dia
seorang mukmin," yakni iman yang wajib dan sempurna. Kalau dia memiliki iman
yang sempurna, pasti tidak akan berzina. Tai imannya lemah dan ada cacatnya,
karenanya ia terjerumus melakukan zina dan minum minuman keras karena
lemahnya iman yang ia miliki. Maknanya bukan ia seorang kafir, karena
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan ditegakkan had
(hukuman) atas pezina, dan had merupakan kafarah (penghapus dosa) baginya.
Dan jika seorang pezina meninggal dunia setelah ditegakkan had atasnya, maka
ia masuk surga dan had tersebut menjadi penebus untuknya. Karena itu, Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dalam hadits 'Ubadah yang terdapat
dalam Shahihain sesudah beliau menyebutkan tentang dosa-dosa maksiat, beliau
bersabda:

"Siapa yang didapati oleh Allah di dunia –maksudnya ditegakkan had syar'i-
maka itu menjadi kafarah (penghaphus) baginya. Dan siapa yang Allah
tangguhkan sampai akhirat maka urusannya diserahkan kepada Allah."
Sebagaimana firman Allah Ta'ala,

æóãóäú íõÔúÑößú ÈöÇááøóåö ÝóÞóÏö ÇÝúÊóÑóì ÅöËúãðÇ ÚóÙöíãðÇ

"Dan akan mengampuni dosa selainnya bagi siapa yang Dia kehendaki." (QS.
Al-Nisa': 48)

Maka Ahlus Sunnah Wal Jama'ah berkata: Bahwasanya para pelaku maksiat berada
di bawah masyi'ah (kehendak Allah). Jika maksiat bukan syirik dan ia tidak
menghalalkannya, maka ia berada di bawah masyi'ah Allah sebagaimana pezina,
peminum khamer, pemakan riba, anak durhaka kepada orang tuanya, dan
semisalnya. Adapun orang yang menghalalkan maksiat, menghalalkan zina dan
berkata bahwa zina halal, maka ditegakkan hujjah padanya. Jika dalil sudah
jelas padanya lalu ia tetap ngotot bahwa zina halal maka ia kafir dan
termasuk pelaku kufur akbar yang mengeluarkannya dari Islam. Begitu juga
orang yang mengatakan: Bahwasanya khamer halal, lalu ditegakkan dalil
kepadanya. Jika ia tetap ngotot dengan perkataannya maka ia menjadi kafir.
Seperti itu juga orang yang mengatakan mencuri adalah halal atau riba halal,
maka ditegakkan dalil padanya. Jika tetap ngotot dengan keyakinanya bahwa
riba halal, ia telah kafir. Begitu juga orang yang berkata tentang durhaka
kepada orang tua adalah halal, maka dijelaskan persoalan itu padanya. Jika
ia tetap ngotot sesudah dijelaskan dalil-dalilnya, maka ia kafir. Seperti
itu pula kondisi orang yang berkata bahwa liwath (homoseksual/hubungan
sejenis) adalah halal.

Seperti itulah keadaan orang yang menghalalkan maksiat yang sudah sudah
jelas dalam dien. Jika ia menghalalkannya dan sudah ditegakkan hujjah
(argumentasi) dan dalil baginya, lalu ia tetap pada pendapatnya maka ia
kafir. Sedangkan orang yang meninggal dengan membawa kemaksiatan dan ia tahu
itu adalah maksiat, ia tidak menganggapnya halal, ia sadar telah berbuat
maksiat, ia mati dalam keadaan berzina, mati dalam keadaan mabuk, mati dalam
keadaan memakan riba, namun ia menyadari bahwa ia berbuat maksiat maka ia
berada di bawah masyi'ah Allah. Jika Allah berkehendak, maka akan mengampuni
dosanya melalui amal-amal shalihnya dan tauhidnya. Dan jika Dia berkehendak
lain, maka akan menyiksanya sekadar dengan kejahatan yang ia bawa mati.
Kemudian sesudah suci dan bersih di neraka, Allah mengeluarkan mereka dan
memasukkannya ke surga. Banyak sekali hadits Rasul shallallahu 'alaihi
wasallam yang menunjukkan banyak pelaku maksiat yang masuk neraka dan
disiksa di dalamnya, lalu Allah mengeluarkan mereka dari neraka dalam
keadaan gosong terbakar lalu dicelupkan dalam sungi kehidupan, setelah itu
ia tumbuh sebagaimana tumbuhnya biji kecambah. Jika sudah sempurna tubuh
mereka, maka Alla memasukkannya ke dalam surga.

Orang yang menghalalkan maksiat yang sudah sudah jelas dalam dien. Jika ia
menghalalkannya dan sudah ditegakkan hujjah (argumentasi) dan dalil baginya,
lalu ia tetap pada pendapatnya maka ia kafir.

Banyak sekali hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam dan ijma' Ahlis
Sunnah wal Jama'ah bahwa tidak akan kekal dalam neraka kecuali orang-orang
kafir, --kita memohon keselamatan kepada Allah darinya--. Sementara ahli
maksiat, tidak. Terkadang dia tinggal di neraka dalam waktu cukup lama, dan
terkadang dinamakan kekal tapi kekal yang terbatas dan akan selesai. Jika
selesai jatah waktu yang sudah Allah tertapkan baginya usai maka Allah
mengeluarkannya dari neraka, lalu di bawa ke surga karena tauhid dan
Islamnya.

Syarat Kalimat Tauhid

Tauhid memilihi beberapa syarat yang telah disebutkan sebagian ulama yang
berjumlah tujuh, sebagian lainnya menyebutkannya delapan. Yaitu: Ilmu,
yakin, ikhlas, jujur, cinta, inqiyad (tunduk), qabul (menerima), dan
ditambah yang delapan kufur terhadap tuhan selain Allah. Apabila seorang
penuntut ilmu memahami, meyakini, dan melaksanakannya maka ini adalah
kesempurnaan tauhid dan iman. Jika ia seorang awam yang tidak mengetahui
syarat-syarat ini tapi ia berlepas diri dari kesyirikan dan beriman keapda
Allah, mentauhidkan-Nya maka sudah cukup walaupun ia tidak tahu
syarat-syarat tersebut. Kapan ia berlepas diri dari syirik dan kekufuran,
dan meyakini kebatilannya serta beriman kepada Allah semata, maka ia sudah
cukup.

Banyak sekali hadits Rasulillah shallallahu 'alaihi wasallam dan ijma' Ahlis
Sunnah wal Jama'ah bahwa tidak akan kekal dalam neraka kecuali orang-orang
kafir, sementara ahli maksiat, tidak.

Ilmu, yakni mengetahui bahwa Allah 'Azza wa Jalla adalah yang berhak
diibadahi. Sedangkan makna Laa Ilaaha Illallaah adalah tidak ada yang
diibadahi dengan hak kecuali Allah. Yakin, ia mengucapkannya dengan penuh
keyakinan tanpa ragu-ragu. Ia mentauhidkan Allah dengan keyakinan. Ikhlas,
yakni ia tidak menyekutukan Allah dengan selain-Nya, tapi ia ikhlaskan
ibadah kepada Allah dengan kejujuran. Ini berbeda dengan orang-orang
munafikin, mereka mengatakannya dengan dusta. Orang-orang munafik adalah
kafir apabila dia mengucapkannya secara dzahir padahal ia berdusta dalam
batinnya, orang ini telah kafir.

Dengan penuh cinta, adalah mencinai Allah dan mencintai untuk
mentauhidkannya. Orang yang kafir tidak akan mencintai Allah, membenci
tauhid, atau membenci iman.

Ðóáößó ÈöÃóäøóåõãú ßóÑöåõæÇ ãóÇ ÃóäúÒóáó Çááøóåõ ÝóÃóÍúÈóØó ÃóÚúãóÇáóåõãú

"Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang
diturunkan Allah (Al Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala)
amal-amal mereka." (QS. Muhammad: 9)

Begitu juga qabul, ia menerima dien (agama), menerima kebenaran, dan
mengikutinya. Adapun jika ia menolak kebenaran, tidak menerimanya, dan tidak
tunduk kepada kebenaran, bahkan ia tidak menerima untuk mentauhidkan Allah
dan tidak meninggalkan kesyirikan, maka ia menjadi kafir. Dan harus
mengingkari setiap yang diibadahi selain Allah sebagaimana firman Allah
Ta'ala,

Ýóãóäú íóßúÝõÑú ÈöÇáØøóÇÛõæÊö æóíõÄúãöä ÈöÇááøåö ÝóÞóÏö ÇÓúÊóãúÓóßó
ÈöÇáúÚõÑúæóÉö ÇáúæõËúÞóìó

"Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat
yang tidak akan putus." (QS. Al-Baqarah: 256) Yakni kufur terhadap
peribadatan kepada selain Allah, yakni mengingkarinya. Meyakini kebatilan
ibadah kepada selain Allah, mengingkarinya dan berlepas diri darinya. Inilah
makna perkataan sya'ir: "Dan ditambahkan kedelapannya kufurmu terhadap
segala sesuatu selain Allah yang dijadikan tuhan." Maksudnya: seorang mukmin
mngetahui kebenaran, meyakininya, dan membenarkannya. Ia berlepas diri dari
kesyirikan dan pelakunya, serta mengikuti kebenaran dan mantap dengannya,
mencintai Allah dan Rasul-Nya. Seperti inilah seorang mukmin, walaupun ia
tidak mengetahui syarat-syarat kalimat tauhid. Kapan ia menerima kebenaran
dan tunduk untuk mentauhidkan Allah, mengikhlaskan ibadah kepada Allah,
mencintai Allah dan tunduk kepada syariat-Nya dan tidak berdusta seperti
orang-orang munafikin, maka imannya shahih. Walllahu Ta'ala a'lam.
[PurWD/voa-islam.com]

* * * * *Ditarjamahkan oleh Badrul Tamam dari dari www.binbaz.org.sa
http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2011/01/13/12768/cuma-mengucapkan-la
a-ilaaha-illallaah-bisakah-masuk-surga/

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment