Jangan-jangan anaknya itu mempunyai gangguan syaraf seperti yang disebut "seasonal disorder syndrome", ini gangguan syaraf otak musiman. Orang yang menderita gangungan ini mendengar ada orang yang berbicara dengan dia. Jadi dia berbicara seperti berkonversasi antara dua orang, karena dia mendengar ada biskian suara, lalu dia jawab.
----- Original Message -----
From: Abdul Muiz
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, February 25, 2011 1:27 AM
Subject: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Imam Homo: 'Homoseksualitas Bukan Dosa'
Saya juga punya teman muslim di Bandung, anaknya itu sanggup melihat makhluq
lain yang tidak dapat dilihat orang normal lainnya, suatu ketika teman saya
tersebut bepergian berdua dengan anaknya tsb, nah ketika melewati hutan sepi
jauh dari pemukiman penduduk, mobil yang dikendarai tiba-tiba mogok, maka sang
ayah sibuk mengotak-atik mesin supaya hidup, dan sang anak di luar pengawasan
sang ayah, turun dan berjalan-jalan di sekitar mobil, tiba-tiba sang ayah
melihat perilaku aneh sang anak seolah-olah berkomunikasi karena terlihat tangan
sang anak bergerak ke sana kemari sambil sesekali tertawa, padahal terlihat
jelas oleh sang ayah bahwa anaknya tsb sendirian, tidak terlihat satu orang pun.
Lantas sang ayah yang kebetulan sudah berhasil membetulkan mesin yang ngadat,
segera bertanya, "kamu bicara dengan siapa ?", sang anak menjawab, "bicara sama
kenalan teman baru, tetapi dia penuh bercak darah, dan di sekitarnya itu banyak
lalu lalang orang-orang dewasa yang juga penuh luka dan bercak darah, bahkan ada
yang putus anggota badannya, lho pa ??". Maka teman saya langsung
merinding, tanpa bah bih buh anaknya diajak masuk dan tancap gas melanjutkan
perjalanan, inginnya secepat mungkin meninggalkan hutan tsb. Menurut teman saya
anaknya itu punya nenek dari pihak istrinya yang memiliki kemampuan melihat alam
ghaib itu. Saya sendiri tidak bertanya lebih jauh apakah anaknya tsb autis
ataukah indigo.
Nah di Bali, saya punya teman kristen suatu ketika dikunjungi keponakannya dari
Surabaya, ya seperti biasa membiarkan sang keponakan bermain-main dengan teman
seusianya, kadang di ajak di taman Renon Denpasar. Dia asyik sendiri dengan
dunianya sendiri tidak mempedulikan saudara dan temannya yang asyik main bola.
Nah teman saya itu mengamati dari jauh kok seperti bercakap-cakap tetapi tidak
terlihat siapa lawan bicaranya, kadang senyum, melambai-lambai, kadang pula
terpingkal-pingkal. Maka ditanya oleh teman saya, "Dik lagi bicara sama siapa
?", dia jawab, "ada deh !!, om ingin tahu ya, orangnya itu bertaring lho,
badannya gedhe banget ??". Nah kami (saya dan teman saya ini) tinggal di
kompleks perumahan milik perusahaan, si keponakan teman saya itu juga
mengingatkan, "om di depan rumah om itu banyak makhluq bertaring dan bersayap
lho, suka terbang berpindah-pindah dari tiang listrik di sana om !".
Saya tidak tahu persis apa itu indra ke-enam (sixth sense), atau jangan-jangan
perilaku tsb adalah delusi atau ilusi, yang saya tahu teman-teman saya tsb tidak
berbohong, saya mengenal mereka jujur.
Wassalam
Abdul Mu'iz
________________________________
Dari: chodjim <chodjim@gmail.com>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 25 Februari, 2011 07:02:27
Judul: Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Imam Homo:
'Homoseksualitas Bukan Dosa'
Ini sebagai tambahan, Mas Muiz. Dan, bila ada kekurangannya diharapkan ada
perbaikan dari Mas Donnie.
Sebenarnya, Indigo dan Autis adalah dua hal yang berbeda. Memang ada anak indigo
yang autis, tetapi sebagian besar autis malah tidak indigo. Indigo berkaitan
dengan kecerdasan unggul dan perilakunya yang disebabkan oleh keunggulan
kecerdasannya itu. Sedangkan, autis lebih terkait dengan "mental disorder", dan
ini juga tidak memiliki relasi matematis dengan anak-anak yang punya SS (sixth
sense).
Jadi, SS bisa terjadi pada anak indigo dan anak autis. Saya mempunyai seorang
teman yang ketika masih di SD mengalami autisma. Dia bercerita kepada saya,
bahwa saat di SD dia sering dihukum oleh guru, gara-gara dia berlari-larian di
dalam kelas dan bahkan naik bangku murid ataupun meja guru. Menurut dia, apa
yang dilakukan itu karena dia sedang asyik bermain dengan teman-temannya yang
tidak terlihat oleh teman-temannya di kelas. Menurutnya, kalau lagi asyik dengan
teman-temannya yang tak terlihat, justru dia merasa tidak ada guru maupun
teman-teman yang berjasmani di kelasnya. Artinya, ketika dia melihat "unseen
friends", matanya tak berfungsi untuk melihat realita kita yang normal ini.
Dengan demikian, para ulama ahli waris para nabi seharusnya bisa memahami
kenyataan-kenyataan di alam ini, dan tidak malah autisma dengan dunianya
sendiri. Baru, dunia bisa damai dan sejahtera!
Wassalam,
chodjim
----- Original Message -----
From: Abdul Muiz
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment