Lha Iran kan Syiah, sementara kelompok Syi ah dimusuhi oleh
kelompok Sunni. Apakah negara-negara Arab harus diubah jadi
Syi ah dulu supaya mau bergabung dengan Iran dan di bawah
kekuasaan iran? Lalu kemudian kita menghamba ke Iran juga?
NKRI yang diperjuangkan dengan darah rakyat Indonesia
kemudian diserahkan begitu saja kedaulatannya ke negara
lain?
Juga pengertian "kalau Iran sudah punya kekuatan riel".
Apakah kemudian berarti Iran dapat menggunakan kekuatannya
itu untuk menjajah negara-negara lain dengan dalih
membentuk khilafah dengan menggunakan kekuatan rielnya itu?
Kalau HT mau bentuk khilafah di Iran mengapa sekarang
sembunyi di Inggeris? Mengapa tidak di Tehran memulai
gerakannya?
Ini pikiran yang kacau dan skhizofrenik.
KM
----Original Message----
From: mnur.abdurrahman@yahoo.co.id
Date: 02/02/2011 6:19
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subj: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia
Muslim
Tambahan:
"Yudi Yuliyadi" wrote:
Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa
penggabungan. Kan sekarang belum ada jadi kita berdakwah
mengajak umat berjuang bersama menegakkan khilafah
==================
HMNA:
Pertanyaan saya kepada yang alergi thd aktivitas HT, dari
segi mananya HT Memecah Belah Dunia Muslim ?
Lagi pula saya lanjutkan. Seumpama Iran sudah punya
kekuatan riel tenaga nuklir (artinya bisa bikin bom nuklir,
kalau Amrik, Israel, Ruia, dll punya bom nuklir, mengapa
Iran tidak boleh?), lalu Republik Islam Iran mempemaklumkan
siap menjadi Khilafah Daulah Islamiyah(*), kemdian berupaya
menggabungkan negeri-negeri Muslim, dan berusaha mengajak
NKRI bergabung, lalu ummat Islam Indonesia yang
beraktivitas selama ini berupaya menegakkan Syari'at Islam
seperti KPPSI dan HTI misalnya, menyetujui upaya Khilafah
Daulah Islamiyah yang baru terbentuk itu, sementara menolak
upaya "Khilafah" USA, siapa bilang itu kami pakai nilai
ganda ? Karena setuju dengan upaya pelebaran Khilafah
Daulah Islamiyah, sedangkan menolak upaya "Khilafah" USA,
itu disebut nilai ganda ? Apanya yang ganda ? Khilafah
Daulah Islamiyah pakai nilai Syari'at Islam sebagai
postulat, sedangkan "Khilafah" USA pakai nilai kapitalisme,
sekularisme, HAM berlandaskan liberalisme dan humanisme
agnostik yang sesemuanya itu dijadi
kan postulat ? Itu yang disebut kami ummat Islam yang
selama ini memperjuangkan tegaknya Syari'at Islam sebagai
pakai nilai ganda ? Apakah sama nilai Syari'at Islam degan
nilai kapitalisme, sekularisme, HAM berlandaskan
liberalisme dan humanisme agnostik ? Ambooooi Srilangka,
Ambooooi Srilangka, Ambooooi Srilangka ! ! !
Wassalam
-----------------------
(*)
Front Islamique du Salut (FIS) Aljazair menjadi salah satu
kontestan pada Pemilu tahun 1992 dan memenangkan Pemilu
permulaan. Tatkala itu HT mengadakan upaya pendekatan
kepada FIS untuk membentuk Khilafah dan FIS setuju. Namun
Pemilu lanjutan dibatalkan kemudian FIS dibubarkan oleh
rejim militer. Amerika Serikat yang begitu menggemborkan
dirinya pahlawan demokrasi, menyokong rejim militer
Aljazair, yang mentorpedo hasil dan proses lanjutan Pemilu
itu. Akhirnya FIS terpaksa angkat senjata melawan rejim
militer itu, dan FIS mendapat gelar terhormat: "terroris".
Kemudian HT mendekati Iran agar sedia menjadi khilafah,
namun Iran BELUM bersedia, karena merasa belum punya
kekuatan riel untuk itu.
----- Original Message -----
From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co.
id>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:51
Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah
Dunia Muslim
Kalau yang ini Seri 954 di bawah bukan dari kaset lama,
melainkan dari kantong Dora Emon.
Wassalam
HMNA
*****************************************
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
954 HAM Tanpa Batas dan Khilafah
Saya mulai dengan informasi yang tidak ada hubungannya
dengan judul. Penyerang tengah tim nasional yang gigih dan
produktif Christian Gonzales, nama Islamnya yaitu Mustafa
Habibi,
***
Substansi kekhalifahan (khilafah) sekarang sudah
dijalankan pihak non-muslim, yaitu kenyataan: bersatunya
nation states Eropa dengan membentuk Uni Eropa, memiliki
mata uang bersama (Euro), terbentuknya pakta (pact)
pertahanan dan keamanan bersama yaitu North Atlantic Treaty
Organization (NATO), serta tidak memerlukan visa bagi para
warga negara Uni Eropa untuk lintas batas nation states
dalam wilayah Uni Eropa. Demikian pula PBB, ASEAN, dll,
baru dalam taraf "trend" dari Nation States menuju kesatuan
dalam "khilafah". Tanda kutip pada "khilafah" maksudnya
BUKAN khilafah yang sebenarnya.
Amerika (USA) sudah sejak lama berupaya sekuat tenaga
melakukan tindakan "khilafah" dunia, melakukan campur
tangan ke nation states yang jauh diluar batas geografis
wilayah kedaulatannya dengan mengatas-namakan demokrasi dan
Hak Asasi Manusia (HAM) serta memakai mekanisme
International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Campur
tangan ke nation states oleh USA dalam rangka upaya
melakukan tindakan "khilafah" dunia dengan mengatas-namakan
HAM, itulah yang memberikan inspirasi kepada saya menulis
judul di atas itu.
Terkait dengan HAM ini, Human Right Watch (HRW), pada 1
Desember 2010 yaitu 9 hari menjelang Peringatan HAM se-
Dunia pada konferensi pers dalam laporannya yang berjudul
"Menegakkan Moralitas: Pelanggaran dan Penerapan Syariah di
Aceh Indonesia" menyebutkan bahwa dua Perda Syariah
mengenai larangan khalwat serta mengenai busana Muslimah
telah melanggar HAM. HRW mendesak pemerintah lokal di Aceh
dan pemerintah pusat Indonesia mencabut kedua Perda tsb.
Cis/amboi, HRW ini sudah terlalu lancang melakukan
religious blasphemy, penodaan agama Islam, pelanggaran Hak
Asasi Ummat Islam.(*)
Timbulnya "agama" baru, yaitu "agama" HAM dengan ciri khas
yang berlandaskan paradigma liberalisme sangat berbahaya
bagi kemanusiaan yang beradab dalam beberapa aspek.
Di dalam bidang sosial dengan alasan kebebasan berperilaku
sebagai ekspresi kebebasan individu, *agama* HAM
berlandaskan paradigma liberalisme mengusung praktek yang
keji, yang menyimpang dari kemanusiaan yang beradab seperti
seks bebas, homoseksual/lesbian, pornografi/porno aksi,
yang atas alasan inilah Perda khalwat di Aceh diprotes oleh
HRW karena Perda itu menghalangi praktek yang keji tsb.
-- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FAhSyt WSAa SBYLA, dubaca:
walaa taqrabuz zinaa innahuu kaana faahisyatan wasaa-a
sabiilan, artinya:
-- Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
buruk (S.Bani Israil, 17:32)
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dengan telak
menunjukkan bahwa pada 2010 sebanyak 51% remaja di
Jabotabek tidak perawan lagi karena perzinaan, demikian
pula dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia berkisar
antara 47% hingga 54% tidak perawan lagi karena perzinaan.
Paralel dengan itu meningkat pula jumlah pengidap HIV/Aids,
yang menunjukkan adanya relasi sebab-akibat di antara kedua
fakta tsb.
Di bidang politik lepasnya Timor Timur dari Indonesia
tidak terlepas dari tuntutan yang sengit dari aktivis
penganut "agama" HAM sedunia yang berlandaskan paradigma
liberalisme. Dengan alasan yang sama Papua potensial
terancam oleh pemisahan diri dari NKRI dengan kecambah
Gerakan Papua Merdeka.
Di dalam bidang ekonomi liberalisasi ekonomi (neolib)
adalah anak dari "agama" HAM yang berlandaskan paradigma
liberalisme itu pula. Tambang minyak, emas dan perak,
dirampok pemodal asing atas nama kebebasan investasi dan
perdagangan bebas.
Alhasil, HAM patut mengindahkan nilai wahyu dan kearifan
lokal yang luhur, bukan merupakan "agama" baru yang
bertumpu di atas paradigma liberalisme.
***
Kembali pada substansi khilafah, kok sementara intern
ummat Islam masih meributkan perlu atau tidaknya khilafah,
nah coba lihat pihak-pihak non-muslim secara eksplisit
telah memulai melakukannya. Sebetulnya bentuk khilafah
bukanlah suatu yang utopis atau sekedar merindukan dan
bernostalgia dalam kejayaan masa silam Islam tetapi memang
sesuatu yang bisa diwujudkan. Contohnya yang telak yaitu
nation states non-muslim yang telah mulai melakukannya
sekarang ini, seperti dipaparkan di atas pada permulaan
tulisan ini.
Tentu saja Khilafah Dawlah Islamiyah potensial akan
bersaing dengan "khilafah" yang berupaya untuk menguasai
dunia sekarang, karena bukan saja Khilafah Dawlah Islamiyah
telah terbukti pernah ada dalam sejarah, tetapi juga
berpotensi akan mengancam kepentingan dan penguasaan dunia
dari tangan "khilafah" USA. Oleh karena itu dapat difahami
bahwa USA berusaha sedapat mungkin agar tidak timbul
Khilafah Dawlah Islamiyah. Republik Islam Iran yang
berpotensi menjadi Khilafah Dawlah Islamiyah yang sementara
mengembangkan kekuatan riel tenaga nuklir sangat dimusuhi
dan ditakuti oleh USA. Provokasi yang mempertajam
pertentangan Ahlusssunnah vs Syi'ah di Iraq tidak lepas
dari skenario grand design yang dipicu oleh ketakutan
bangkitnya Khilafah Dawlah Islamiyah tersebut.
Ala kulli hal, ummat Islam tak perlulah alergi terhadap
Khilafah Dawlah Islamiyah, karena hal itu sesuatu yang
wajar-wajar saja, karena untuk memberikan perlindungan dan
memelihara kepentingan ummat Islam se-dunia.
WaLlahu a'lamu bisshawab.
----------------------
(*)
"Uneasy support seen for sharia", demikian headline The
Jakarta Post 24 Juni 2008. Judul yang provokatif ini lebih
kurang maknanya: Dukungan terhadap syariah yang
mengkhawatirkan. Pasalnya, hasil dari Roy Morgan Research
(RMR) menunjukkan bahwa mayoritas (52%) rakyat Indonesia
mendukung diterapkannya Syariah Islam untuk negara ini. Dan
inilah yang dikhawatirkan oleh The Jakarta Post yang
ditunjukkan oleh judul headline-nya yang provokatif itu
mengenai hasil RMR tsb.
*** Makassar, 26 Desember 2010
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2010/12/954-ham-tanpa-batas-
dan-khilafah.html
----- Original Message -----
From: "Yudi Yuliyadi" <yudi@geoindo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:24
Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia
Muslim
Kalau masalah kapan dan dimana khilafah itu berdiri,
wallahualam
Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa
penggabungan. Kan
sekarang belum ada jadi kita berdakwah mengajak umat
berjuang bersama
menegakkan khilafah
Jadi bukan provokasi ya pak muiz, tapi orang2 sekuler
takut berdirinya
daulah islam makanya mereka koar2 ketakutan
<http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/message/152599;_ylc=X3oDMTJzc
GJjZzliBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzE4Nzc5ODgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDc2MjUwBG1zZ0lkA
zE1MjU5OQRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjk2NTUzNDUy>
Bls: Bls:
[wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
Posted by: "Abdul Muiz"
<mailto:muizof@yahoo.com?Subject=%20Re%3A%20Bls%3A%20Bls%
3A%20%5Bwanita-musl
imah%5D%20Memecah%20Belah%20Dunia%20Muslim> muizof@yahoo.
com
<http://profiles.yahoo.com/muizof> muizof
Mon Jan 31, 2011 6:18 pm (PST)
Nah itu dia masalahnya, kalau tidak ingin disebut pemecah
belah, seharusnya
bentuk dulu khilafah entah di mana wilayah kekuasaannya,
siapa khalifahnya,
siapa penduduk (warga)nya, baru mengajak penduduk muslim
untuk ikut gabung
itu
namanya mengajak bersatu. Kalau yang terlihat realitanya
kan tidak demikian,
terbalik. Justru sibuk memprovokasi di setiap negara
islam, yang akhirnya
mau
atau tidak mau, suka atau tidak suka, akan disebut
mengundang konflik yang
gak
jelas what nextnya, karena "kekhalifahannya" belum
terbentuk. Gitu lho.
Wassalam
Abdul Mu'iz
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment