Ini mitos baru? (tidak ada masalah Sunni-Syiah di masa khilafah?)
Bahwa khilafah itu tunggal jelas-jelas mitos.
Lihat saja yang sejaman dengan Ottoman/Usmaniyah,
di Iran ada dinasti Safavid, di India ada dinasti Mughal.
Apa mereka semua baiat kepada Sultan Turki?
Ngga tuh, mereka perang-perang terus, ratusan tahun!
(http://en.wikipedia.org/wiki/Safavid_dynasty#Clashes_with_the_Ottomans)
Kalo khilafah HT berdiri dipastikan akan perang-perangan terus dengan
tetangganya sesama muslim,
mengulang permusuhan Ottoman-Safavid, Abbasid-Umayyad,
apalagi kalo punya kekuatan "riel" senjata nuklir ...
2011/2/1 H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
>
>
> Wal tanzhur nafsun maa qadamat lighadin (S. Al-Hasyr, 59:18), artinya:
> Wajib
> mengkaji apa yang lalu untuk masa depan. Menurut maa qaddamat, apa yang
> lalu, dalam Khilafah yang telah berlalu, tidak ada masalah Sy'iah vs
> Ahlussunnah. Setelah Khilafah dibubarkan oleh Mustafa Kemal tahun 1924 baru
>
> merebak pertentangan Syi'ah vs Ahlussunnah. Jadi pikiran yang kacau dan
> skhizofrenik adalah justru mereka yang tidak faham mengkaji masa lalu
> tentang Khilafah.
>
> Wassalam
> HMNA
>
>
> ----- Original Message -----
> From: <kmjp47@indosat.net.id <kmjp47%40indosat.net.id>>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Sent: Wednesday, February 02, 2011 07:53
> Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
> Lha Iran kan Syiah, sementara kelompok Syi ah dimusuhi oleh
> kelompok Sunni. Apakah negara-negara Arab harus diubah jadi
> Syi ah dulu supaya mau bergabung dengan Iran dan di bawah
> kekuasaan iran? Lalu kemudian kita menghamba ke Iran juga?
> NKRI yang diperjuangkan dengan darah rakyat Indonesia
> kemudian diserahkan begitu saja kedaulatannya ke negara
> lain?
> Juga pengertian "kalau Iran sudah punya kekuatan riel".
> Apakah kemudian berarti Iran dapat menggunakan kekuatannya
> itu untuk menjajah negara-negara lain dengan dalih
> membentuk khilafah dengan menggunakan kekuatan rielnya itu?
> Kalau HT mau bentuk khilafah di Iran mengapa sekarang
> sembunyi di Inggeris? Mengapa tidak di Tehran memulai
> gerakannya?
> Ini pikiran yang kacau dan skhizofrenik.
> KM
>
> ----Original Message----
> From: mnur.abdurrahman@yahoo.co.id <mnur.abdurrahman%40yahoo.co.id>
> Date: 02/02/2011 6:19
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Subj: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia
> Muslim
>
> Tambahan:
> "Yudi Yuliyadi" wrote:
> Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa
> penggabungan. Kan sekarang belum ada jadi kita berdakwah
> mengajak umat berjuang bersama menegakkan khilafah
> ==================
> HMNA:
> Pertanyaan saya kepada yang alergi thd aktivitas HT, dari
> segi mananya HT Memecah Belah Dunia Muslim ?
>
> Lagi pula saya lanjutkan. Seumpama Iran sudah punya
> kekuatan riel tenaga nuklir (artinya bisa bikin bom nuklir,
> kalau Amrik, Israel, Ruia, dll punya bom nuklir, mengapa
> Iran tidak boleh?), lalu Republik Islam Iran mempemaklumkan
> siap menjadi Khilafah Daulah Islamiyah(*), kemdian berupaya
> menggabungkan negeri-negeri Muslim, dan berusaha mengajak
> NKRI bergabung, lalu ummat Islam Indonesia yang
> beraktivitas selama ini berupaya menegakkan Syari'at Islam
> seperti KPPSI dan HTI misalnya, menyetujui upaya Khilafah
> Daulah Islamiyah yang baru terbentuk itu, sementara menolak
> upaya "Khilafah" USA, siapa bilang itu kami pakai nilai
> ganda ? Karena setuju dengan upaya pelebaran Khilafah
> Daulah Islamiyah, sedangkan menolak upaya "Khilafah" USA,
> itu disebut nilai ganda ? Apanya yang ganda ? Khilafah
> Daulah Islamiyah pakai nilai Syari'at Islam sebagai
> postulat, sedangkan "Khilafah" USA pakai nilai kapitalisme,
> sekularisme, HAM berlandaskan liberalisme dan humanisme
> agnostik yang sesemuanya itu dijadi
> kan postulat ? Itu yang disebut kami ummat Islam yang
> selama ini memperjuangkan tegaknya Syari'at Islam sebagai
> pakai nilai ganda ? Apakah sama nilai Syari'at Islam degan
> nilai kapitalisme, sekularisme, HAM berlandaskan
> liberalisme dan humanisme agnostik ? Ambooooi Srilangka,
> Ambooooi Srilangka, Ambooooi Srilangka ! ! !
>
> Wassalam
> -----------------------
> (*)
> Front Islamique du Salut (FIS) Aljazair menjadi salah satu
> kontestan pada Pemilu tahun 1992 dan memenangkan Pemilu
> permulaan. Tatkala itu HT mengadakan upaya pendekatan
> kepada FIS untuk membentuk Khilafah dan FIS setuju. Namun
> Pemilu lanjutan dibatalkan kemudian FIS dibubarkan oleh
> rejim militer. Amerika Serikat yang begitu menggemborkan
> dirinya pahlawan demokrasi, menyokong rejim militer
> Aljazair, yang mentorpedo hasil dan proses lanjutan Pemilu
> itu. Akhirnya FIS terpaksa angkat senjata melawan rejim
> militer itu, dan FIS mendapat gelar terhormat: "terroris".
>
> Kemudian HT mendekati Iran agar sedia menjadi khilafah,
> namun Iran BELUM bersedia, karena merasa belum punya
> kekuatan riel untuk itu.
>
> ----- Original Message -----
> From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co<mnur.abdurrahman%40yahoo.co>
> .
> id>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:51
> Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah
> Dunia Muslim
>
> Kalau yang ini Seri 954 di bawah bukan dari kaset lama,
> melainkan dari kantong Dora Emon.
>
> Wassalam
> HMNA
>
> *****************************************
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 954 HAM Tanpa Batas dan Khilafah
>
> Saya mulai dengan informasi yang tidak ada hubungannya
> dengan judul. Penyerang tengah tim nasional yang gigih dan
> produktif Christian Gonzales, nama Islamnya yaitu Mustafa
> Habibi,
>
> ***
>
> Substansi kekhalifahan (khilafah) sekarang sudah
> dijalankan pihak non-muslim, yaitu kenyataan: bersatunya
> nation states Eropa dengan membentuk Uni Eropa, memiliki
> mata uang bersama (Euro), terbentuknya pakta (pact)
> pertahanan dan keamanan bersama yaitu North Atlantic Treaty
> Organization (NATO), serta tidak memerlukan visa bagi para
> warga negara Uni Eropa untuk lintas batas nation states
> dalam wilayah Uni Eropa. Demikian pula PBB, ASEAN, dll,
> baru dalam taraf "trend" dari Nation States menuju kesatuan
> dalam "khilafah". Tanda kutip pada "khilafah" maksudnya
> BUKAN khilafah yang sebenarnya.
>
> Amerika (USA) sudah sejak lama berupaya sekuat tenaga
> melakukan tindakan "khilafah" dunia, melakukan campur
> tangan ke nation states yang jauh diluar batas geografis
> wilayah kedaulatannya dengan mengatas-namakan demokrasi dan
> Hak Asasi Manusia (HAM) serta memakai mekanisme
> International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Campur
> tangan ke nation states oleh USA dalam rangka upaya
> melakukan tindakan "khilafah" dunia dengan mengatas-namakan
> HAM, itulah yang memberikan inspirasi kepada saya menulis
> judul di atas itu.
>
> Terkait dengan HAM ini, Human Right Watch (HRW), pada 1
> Desember 2010 yaitu 9 hari menjelang Peringatan HAM se-
> Dunia pada konferensi pers dalam laporannya yang berjudul
> "Menegakkan Moralitas: Pelanggaran dan Penerapan Syariah di
> Aceh Indonesia" menyebutkan bahwa dua Perda Syariah
> mengenai larangan khalwat serta mengenai busana Muslimah
> telah melanggar HAM. HRW mendesak pemerintah lokal di Aceh
> dan pemerintah pusat Indonesia mencabut kedua Perda tsb.
> Cis/amboi, HRW ini sudah terlalu lancang melakukan
> religious blasphemy, penodaan agama Islam, pelanggaran Hak
> Asasi Ummat Islam.(*)
>
> Timbulnya "agama" baru, yaitu "agama" HAM dengan ciri khas
> yang berlandaskan paradigma liberalisme sangat berbahaya
> bagi kemanusiaan yang beradab dalam beberapa aspek.
>
> Di dalam bidang sosial dengan alasan kebebasan berperilaku
> sebagai ekspresi kebebasan individu, *agama* HAM
> berlandaskan paradigma liberalisme mengusung praktek yang
> keji, yang menyimpang dari kemanusiaan yang beradab seperti
> seks bebas, homoseksual/lesbian, pornografi/porno aksi,
> yang atas alasan inilah Perda khalwat di Aceh diprotes oleh
> HRW karena Perda itu menghalangi praktek yang keji tsb.
>
> -- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FAhSyt WSAa SBYLA, dubaca:
> walaa taqrabuz zinaa innahuu kaana faahisyatan wasaa-a
> sabiilan, artinya:
> -- Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina
> itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang
> buruk (S.Bani Israil, 17:32)
>
> Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dengan telak
> menunjukkan bahwa pada 2010 sebanyak 51% remaja di
> Jabotabek tidak perawan lagi karena perzinaan, demikian
> pula dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia berkisar
> antara 47% hingga 54% tidak perawan lagi karena perzinaan.
> Paralel dengan itu meningkat pula jumlah pengidap HIV/Aids,
> yang menunjukkan adanya relasi sebab-akibat di antara kedua
> fakta tsb.
>
> Di bidang politik lepasnya Timor Timur dari Indonesia
> tidak terlepas dari tuntutan yang sengit dari aktivis
> penganut "agama" HAM sedunia yang berlandaskan paradigma
> liberalisme. Dengan alasan yang sama Papua potensial
> terancam oleh pemisahan diri dari NKRI dengan kecambah
> Gerakan Papua Merdeka.
>
> Di dalam bidang ekonomi liberalisasi ekonomi (neolib)
> adalah anak dari "agama" HAM yang berlandaskan paradigma
> liberalisme itu pula. Tambang minyak, emas dan perak,
> dirampok pemodal asing atas nama kebebasan investasi dan
> perdagangan bebas.
>
> Alhasil, HAM patut mengindahkan nilai wahyu dan kearifan
> lokal yang luhur, bukan merupakan "agama" baru yang
> bertumpu di atas paradigma liberalisme.
>
> ***
>
> Kembali pada substansi khilafah, kok sementara intern
> ummat Islam masih meributkan perlu atau tidaknya khilafah,
> nah coba lihat pihak-pihak non-muslim secara eksplisit
> telah memulai melakukannya. Sebetulnya bentuk khilafah
> bukanlah suatu yang utopis atau sekedar merindukan dan
> bernostalgia dalam kejayaan masa silam Islam tetapi memang
> sesuatu yang bisa diwujudkan. Contohnya yang telak yaitu
> nation states non-muslim yang telah mulai melakukannya
> sekarang ini, seperti dipaparkan di atas pada permulaan
> tulisan ini.
>
> Tentu saja Khilafah Dawlah Islamiyah potensial akan
> bersaing dengan "khilafah" yang berupaya untuk menguasai
> dunia sekarang, karena bukan saja Khilafah Dawlah Islamiyah
> telah terbukti pernah ada dalam sejarah, tetapi juga
> berpotensi akan mengancam kepentingan dan penguasaan dunia
> dari tangan "khilafah" USA. Oleh karena itu dapat difahami
> bahwa USA berusaha sedapat mungkin agar tidak timbul
> Khilafah Dawlah Islamiyah. Republik Islam Iran yang
> berpotensi menjadi Khilafah Dawlah Islamiyah yang sementara
> mengembangkan kekuatan riel tenaga nuklir sangat dimusuhi
> dan ditakuti oleh USA. Provokasi yang mempertajam
> pertentangan Ahlusssunnah vs Syi'ah di Iraq tidak lepas
> dari skenario grand design yang dipicu oleh ketakutan
> bangkitnya Khilafah Dawlah Islamiyah tersebut.
>
> Ala kulli hal, ummat Islam tak perlulah alergi terhadap
> Khilafah Dawlah Islamiyah, karena hal itu sesuatu yang
> wajar-wajar saja, karena untuk memberikan perlindungan dan
> memelihara kepentingan ummat Islam se-dunia.
>
> WaLlahu a'lamu bisshawab.
> ----------------------
> (*)
> "Uneasy support seen for sharia", demikian headline The
> Jakarta Post 24 Juni 2008. Judul yang provokatif ini lebih
> kurang maknanya: Dukungan terhadap syariah yang
> mengkhawatirkan. Pasalnya, hasil dari Roy Morgan Research
> (RMR) menunjukkan bahwa mayoritas (52%) rakyat Indonesia
> mendukung diterapkannya Syariah Islam untuk negara ini. Dan
> inilah yang dikhawatirkan oleh The Jakarta Post yang
> ditunjukkan oleh judul headline-nya yang provokatif itu
> mengenai hasil RMR tsb.
>
> *** Makassar, 26 Desember 2010
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2010/12/954-ham-tanpa-batas-
> dan-khilafah.html
>
> ----- Original Message -----
> From: "Yudi Yuliyadi" <yudi@geoindo.com <yudi%40geoindo.com>>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>>
> Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:24
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia
> Muslim
>
> Kalau masalah kapan dan dimana khilafah itu berdiri,
> wallahualam
>
> Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa
> penggabungan. Kan
> sekarang belum ada jadi kita berdakwah mengajak umat
> berjuang bersama
> menegakkan khilafah
>
> Jadi bukan provokasi ya pak muiz, tapi orang2 sekuler
> takut berdirinya
> daulah islam makanya mereka koar2 ketakutan
>
> <http://groups.yahoo.com/group/wanita-
> muslimah/message/152599;_ylc=X3oDMTJzc
>
> GJjZzliBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzE4Nzc5ODgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDc2MjUwBG1zZ0lkA
> zE1MjU5OQRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjk2NTUzNDUy>
> Bls: Bls:
> [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
> Posted by: "Abdul Muiz"
> <mailto:muizof@yahoo.com <muizof%40yahoo.com>
> ?Subject=%20Re%3A%20Bls%3A%20Bls%
> 3A%20%5Bwanita-musl
> imah%5D%20Memecah%20Belah%20Dunia%20Muslim> muizof@yahoo.
> com
> <http://profiles.yahoo.com/muizof> muizof
>
> Mon Jan 31, 2011 6:18 pm (PST)
>
> Nah itu dia masalahnya, kalau tidak ingin disebut pemecah
> belah, seharusnya
> bentuk dulu khilafah entah di mana wilayah kekuasaannya,
> siapa khalifahnya,
> siapa penduduk (warga)nya, baru mengajak penduduk muslim
> untuk ikut gabung
> itu
> namanya mengajak bersatu. Kalau yang terlihat realitanya
> kan tidak demikian,
>
> terbalik. Justru sibuk memprovokasi di setiap negara
> islam, yang akhirnya
> mau
> atau tidak mau, suka atau tidak suka, akan disebut
> mengundang konflik yang
> gak
> jelas what nextnya, karena "kekhalifahannya" belum
> terbentuk. Gitu lho.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment