Andai aaa.. aaa.. aaku jadi...
seumpama...aa aaa.. aaa.. Jadi inget lagunya Oppie Andaresta tentang mimpi jadi..
Tapi pada kenyataannya dunia arab (kecuali yang punya komunitas syiah mendominasi) gak rela Iran jadi kekuatan dominan apalagi punya nuklir. Jordan dan Arab saudi aja meminta Amerika untuk menginjak/memotong(?) kepala ular (kepala ular buat merepresentasikan Iran loh.. dan ini dari kalifahnya negara2 Arab Islam sendiri) atau merasakan akibatnya, ini bocoran kawat diplomatiknya wikileaks lho.
Bahkan.. Ikhwanul Musliminpun sekarang lebih pragmatis mau menerima demokrasi multipartai, dan TIDAK AKAN menghapuskan perjanjian damai dengan Israel apabila jadi bagian dari pemerintahan di Mesir. Karena apa? mereka tidak ingin pengaruh Iran menjadi dominan di wilayah Arab.
Nilai ganda karena apa yang sampeyan usahakan sama persis kelakuannya dengan apa yang dilakukan oleh amerika, alasannya juga sama, demi ideologi. Yang beda cuman ideologinya saja. Kelakuannya ya sama saja.. merutuk-rutuk sumpah serapah kelakuan lawan, sebagai perbuatan licik, tercela, culas.. pada saat yang sama melakukan hal yang sama.. mempengaruhi orang lain, mengagitasi orang yang tidak sependapat.
Masalah kapitalisme ataupun syariat mah hanya sekedar pembenaran aja..
:D
On Feb 2, 2011, at 12:19 AM, H. M. Nur Abdurahman wrote:
> Tambahan:
> "Yudi Yuliyadi" wrote:
> Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa penggabungan. Kan sekarang belum ada jadi kita berdakwah mengajak umat berjuang bersama menegakkan khilafah
> ==================
> HMNA:
> Pertanyaan saya kepada yang alergi thd aktivitas HT, dari segi mananya HT Memecah Belah Dunia Muslim ?
>
> Lagi pula saya lanjutkan. Seumpama Iran sudah punya kekuatan riel tenaga nuklir (artinya bisa bikin bom nuklir, kalau Amrik, Israel, Ruia, dll punya bom nuklir, mengapa Iran tidak boleh?), lalu Republik Islam Iran mempemaklumkan siap menjadi Khilafah Daulah Islamiyah(*), kemdian berupaya menggabungkan negeri-negeri Muslim, dan berusaha mengajak NKRI bergabung, lalu ummat Islam Indonesia yang beraktivitas selama ini berupaya menegakkan Syari'at Islam seperti KPPSI dan HTI misalnya, menyetujui upaya Khilafah Daulah Islamiyah yang baru terbentuk itu, sementara menolak upaya "Khilafah" USA, siapa bilang itu kami pakai nilai ganda ? Karena setuju dengan upaya pelebaran Khilafah Daulah Islamiyah, sedangkan menolak upaya "Khilafah" USA, itu disebut nilai ganda ? Apanya yang ganda ? Khilafah Daulah Islamiyah pakai nilai Syari'at Islam sebagai postulat, sedangkan "Khilafah" USA pakai nilai kapitalisme, sekularisme, HAM berlandaskan liberalisme dan humanisme agnostik yang sesemuanya itu dijadikan postulat ? Itu yang disebut kami ummat Islam yang selama ini memperjuangkan tegaknya Syari'at Islam sebagai pakai nilai ganda ? Apakah sama nilai Syari'at Islam degan nilai kapitalisme, sekularisme, HAM berlandaskan liberalisme dan humanisme agnostik ? Ambooooi Srilangka, Ambooooi Srilangka, Ambooooi Srilangka ! ! !
>
> Wassalam
> -----------------------
> (*)
> Front Islamique du Salut (FIS) Aljazair menjadi salah satu kontestan pada Pemilu tahun 1992 dan memenangkan Pemilu permulaan. Tatkala itu HT mengadakan upaya pendekatan kepada FIS untuk membentuk Khilafah dan FIS setuju. Namun Pemilu lanjutan dibatalkan kemudian FIS dibubarkan oleh rejim militer. Amerika Serikat yang begitu menggemborkan dirinya pahlawan demokrasi, menyokong rejim militer Aljazair, yang mentorpedo hasil dan proses lanjutan Pemilu itu. Akhirnya FIS terpaksa angkat senjata melawan rejim militer itu, dan FIS mendapat gelar terhormat: "terroris".
>
> Kemudian HT mendekati Iran agar sedia menjadi khilafah, namun Iran BELUM bersedia, karena merasa belum punya kekuatan riel untuk itu.
>
> ----- Original Message -----
> From: "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:51
> Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
> Kalau yang ini Seri 954 di bawah bukan dari kaset lama, melainkan dari kantong Dora Emon.
>
> Wassalam
> HMNA
>
> *****************************************
>
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 954 HAM Tanpa Batas dan Khilafah
>
> Saya mulai dengan informasi yang tidak ada hubungannya dengan judul. Penyerang tengah tim nasional yang gigih dan produktif Christian Gonzales, nama Islamnya yaitu Mustafa Habibi,
>
> ***
>
> Substansi kekhalifahan (khilafah) sekarang sudah dijalankan pihak non-muslim, yaitu kenyataan: bersatunya nation states Eropa dengan membentuk Uni Eropa, memiliki mata uang bersama (Euro), terbentuknya pakta (pact) pertahanan dan keamanan bersama yaitu North Atlantic Treaty Organization (NATO), serta tidak memerlukan visa bagi para warga negara Uni Eropa untuk lintas batas nation states dalam wilayah Uni Eropa. Demikian pula PBB, ASEAN, dll, baru dalam taraf "trend" dari Nation States menuju kesatuan dalam "khilafah". Tanda kutip pada "khilafah" maksudnya BUKAN khilafah yang sebenarnya.
>
> Amerika (USA) sudah sejak lama berupaya sekuat tenaga melakukan tindakan "khilafah" dunia, melakukan campur tangan ke nation states yang jauh diluar batas geografis wilayah kedaulatannya dengan mengatas-namakan demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta memakai mekanisme International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Campur tangan ke nation states oleh USA dalam rangka upaya melakukan tindakan "khilafah" dunia dengan mengatas-namakan HAM, itulah yang memberikan inspirasi kepada saya menulis judul di atas itu.
>
> Terkait dengan HAM ini, Human Right Watch (HRW), pada 1 Desember 2010 yaitu 9 hari menjelang Peringatan HAM se-Dunia pada konferensi pers dalam laporannya yang berjudul "Menegakkan Moralitas: Pelanggaran dan Penerapan Syariah di Aceh Indonesia" menyebutkan bahwa dua Perda Syariah mengenai larangan khalwat serta mengenai busana Muslimah telah melanggar HAM. HRW mendesak pemerintah lokal di Aceh dan pemerintah pusat Indonesia mencabut kedua Perda tsb. Cis/amboi, HRW ini sudah terlalu lancang melakukan religious blasphemy, penodaan agama Islam, pelanggaran Hak Asasi Ummat Islam.(*)
>
> Timbulnya "agama" baru, yaitu "agama" HAM dengan ciri khas yang berlandaskan paradigma liberalisme sangat berbahaya bagi kemanusiaan yang beradab dalam beberapa aspek.
>
> Di dalam bidang sosial dengan alasan kebebasan berperilaku sebagai ekspresi kebebasan individu, *agama* HAM berlandaskan paradigma liberalisme mengusung praktek yang keji, yang menyimpang dari kemanusiaan yang beradab seperti seks bebas, homoseksual/lesbian, pornografi/porno aksi, yang atas alasan inilah Perda khalwat di Aceh diprotes oleh HRW karena Perda itu menghalangi praktek yang keji tsb.
>
> -- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FAhSyt WSAa SBYLA, dubaca: walaa taqrabuz zinaa innahuu kaana faahisyatan wasaa-a sabiilan, artinya:
> -- Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (S.Bani Israil, 17:32)
>
> Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dengan telak menunjukkan bahwa pada 2010 sebanyak 51% remaja di Jabotabek tidak perawan lagi karena perzinaan, demikian pula dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia berkisar antara 47% hingga 54% tidak perawan lagi karena perzinaan. Paralel dengan itu meningkat pula jumlah pengidap HIV/Aids, yang menunjukkan adanya relasi sebab-akibat di antara kedua fakta tsb.
>
> Di bidang politik lepasnya Timor Timur dari Indonesia tidak terlepas dari tuntutan yang sengit dari aktivis penganut "agama" HAM sedunia yang berlandaskan paradigma liberalisme. Dengan alasan yang sama Papua potensial terancam oleh pemisahan diri dari NKRI dengan kecambah Gerakan Papua Merdeka.
>
> Di dalam bidang ekonomi liberalisasi ekonomi (neolib) adalah anak dari "agama" HAM yang berlandaskan paradigma liberalisme itu pula. Tambang minyak, emas dan perak, dirampok pemodal asing atas nama kebebasan investasi dan perdagangan bebas.
>
> Alhasil, HAM patut mengindahkan nilai wahyu dan kearifan lokal yang luhur, bukan merupakan "agama" baru yang bertumpu di atas paradigma liberalisme.
>
> ***
>
> Kembali pada substansi khilafah, kok sementara intern ummat Islam masih meributkan perlu atau tidaknya khilafah, nah coba lihat pihak-pihak non-muslim secara eksplisit telah memulai melakukannya. Sebetulnya bentuk khilafah bukanlah suatu yang utopis atau sekedar merindukan dan bernostalgia dalam kejayaan masa silam Islam tetapi memang sesuatu yang bisa diwujudkan. Contohnya yang telak yaitu nation states non-muslim yang telah mulai melakukannya sekarang ini, seperti dipaparkan di atas pada permulaan tulisan ini.
>
> Tentu saja Khilafah Dawlah Islamiyah potensial akan bersaing dengan "khilafah" yang berupaya untuk menguasai dunia sekarang, karena bukan saja Khilafah Dawlah Islamiyah telah terbukti pernah ada dalam sejarah, tetapi juga berpotensi akan mengancam kepentingan dan penguasaan dunia dari tangan "khilafah" USA. Oleh karena itu dapat difahami bahwa USA berusaha sedapat mungkin agar tidak timbul Khilafah Dawlah Islamiyah. Republik Islam Iran yang berpotensi menjadi Khilafah Dawlah Islamiyah yang sementara mengembangkan kekuatan riel tenaga nuklir sangat dimusuhi dan ditakuti oleh USA. Provokasi yang mempertajam pertentangan Ahlusssunnah vs Syi'ah di Iraq tidak lepas dari skenario grand design yang dipicu oleh ketakutan bangkitnya Khilafah Dawlah Islamiyah tersebut.
>
> Ala kulli hal, ummat Islam tak perlulah alergi terhadap Khilafah Dawlah Islamiyah, karena hal itu sesuatu yang wajar-wajar saja, karena untuk memberikan perlindungan dan memelihara kepentingan ummat Islam se-dunia.
>
> WaLlahu a'lamu bisshawab.
> ----------------------
> (*)
> "Uneasy support seen for sharia", demikian headline The Jakarta Post 24 Juni 2008. Judul yang provokatif ini lebih kurang maknanya: Dukungan terhadap syariah yang mengkhawatirkan. Pasalnya, hasil dari Roy Morgan Research (RMR) menunjukkan bahwa mayoritas (52%) rakyat Indonesia mendukung diterapkannya Syariah Islam untuk negara ini. Dan inilah yang dikhawatirkan oleh The Jakarta Post yang ditunjukkan oleh judul headline-nya yang provokatif itu mengenai hasil RMR tsb.
>
> *** Makassar, 26 Desember 2010
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2010/12/954-ham-tanpa-batas-dan-khilafah.html
>
> ----- Original Message -----
> From: "Yudi Yuliyadi" <yudi@geoindo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:24
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
> Kalau masalah kapan dan dimana khilafah itu berdiri, wallahualam
>
> Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa penggabungan. Kan
> sekarang belum ada jadi kita berdakwah mengajak umat berjuang bersama
> menegakkan khilafah
>
> Jadi bukan provokasi ya pak muiz, tapi orang2 sekuler takut berdirinya
> daulah islam makanya mereka koar2 ketakutan
>
> <http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/152599;_ylc=X3oDMTJzc
> GJjZzliBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzE4Nzc5ODgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDc2MjUwBG1zZ0lkA
> zE1MjU5OQRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjk2NTUzNDUy> Bls: Bls:
> [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
> Posted by: "Abdul Muiz"
> <mailto:muizof@yahoo.com?Subject=%20Re%3A%20Bls%3A%20Bls%3A%20%5Bwanita-musl
> imah%5D%20Memecah%20Belah%20Dunia%20Muslim> muizof@yahoo.com
> <http://profiles.yahoo.com/muizof> muizof
>
> Mon Jan 31, 2011 6:18 pm (PST)
>
> Nah itu dia masalahnya, kalau tidak ingin disebut pemecah belah, seharusnya
> bentuk dulu khilafah entah di mana wilayah kekuasaannya, siapa khalifahnya,
> siapa penduduk (warga)nya, baru mengajak penduduk muslim untuk ikut gabung
> itu
> namanya mengajak bersatu. Kalau yang terlihat realitanya kan tidak demikian,
>
> terbalik. Justru sibuk memprovokasi di setiap negara islam, yang akhirnya
> mau
> atau tidak mau, suka atau tidak suka, akan disebut mengundang konflik yang
> gak
> jelas what nextnya, karena "kekhalifahannya" belum terbentuk. Gitu lho.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment