Advertising

Tuesday, 1 February 2011

Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim

 

Assalamu'alaikum Mbak Ning...

Monggo mbak, tentang "khilafat 'ala minhajjin nubuwwah" ...

Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an menyatakan:

"Allah telah menjanjikan kepada orang-orang dari antara kamu yang
beriman dan beramal saleh bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka
khalifah-khalifah di muka bumi ini, sebagaimana Dia telah menjadikan
khalifah-khalifah (dari antara) orang-orang sebelum mereka; dan Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah diridhoi oleh-Nya
bagi mereka; dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan (dan
kedamaian) sebagai pengganti sesudah ketakutan (mencekam) mereka.
Mereka akan menyembah kepada-Ku, dan mereka tidak akan mempersekutukan
sesuatu dengan Daku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah
orang-orang yang durhaka" (An-Nur:55).

Dari ayat suci Al-Qur'an tersebut dapat ditangkap pentingnya nizham
atau lembaga khilafat yang merupakan sarana samawi untuk menegakkan
keutuhan agama Islam serta memelihara kekuatan rohaninya.

Betapa mendalamnya ungkapan Sayyidina Utsman r.a., tatkala beliau
memperingatkan kaum yang durhaka sebagai berikut:

"Andaikata kalian berhasil mencabut nyawaku, kalian tidak mungkin bisa
tetap bersatu; demikian juga kalian tidak akan dapat beribadah atau
menghadapi musuh dengan bersatu padu" (Thabari, jld.3, hal.482)

Biasanya Khilafatur-Rasyidah dipahami orang sebagai zaman khilafat
sesudah Hadhrat Rasulullah s.a.w. - sejak khilafat Abu Bakar pada
tahun ke-12 sesudah Hijrah sampai dengan khilafat Ali pada tahun ke -40 Hijriah.

Akan tetapi, menurut Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh
Hudzaifah r.a., Khilafatur-Rasyidah itu terdiri atas dua masa: Yang
pertama adalah seperti tersebut di atas, dan yang kedua adalah di
masa kemudian. Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Kenabian akan tetap berada diantaramu selama Allah menghendaki. Dia
akan mengakhirinya dan meneruskannya dengan khilafat 'ala minhaaj
al-nubuwwah (khilafat menurut tata-cara kenabian) selama Dia
menghendaki dan kemudian akan mengakhirinya. Kemudian akan menyusul
suatu kerajaan yang penuh sengketa dan akan berlaku sepanjang
dikehendaki oleh Allah dan kemudian berakhir. Kemudian akan terwujud
kerajaan zalim yang akan berlangsung selama dikehendaki oleh Allah dan
berakhir menurut perintah-Nya. Kemudian akan muncul khilafat menurut
tata-cara kenabian. Rasulullah s.a.w. kemudian diam." (Musnad Ahmad).

Hadits ini merupakan nubuat dari Rasulullah s.a.w. mengenai sistem
Khilafat yang dipimpin oleh Khalifah sepeninggal Rasulullah s.a.w.

Kalimat: "Kenabian akan tetap berada di antaramu selama Allah
menghendaki. Dia akan mengakhirinya dan meneruskannya dengan khilafat
menurut tata-cara kenabian selama Dia menghendaki dan kemudian akan
mengakhirinya." - Ini merujuk pada masa kenabian Rasulullah s.a.w. dan
para khalifahnya/penerusnya (Hadhrat Abu Bakr r.a., Hadhrat Umar r.a.,
Hadhrat Ustman r.a., dan Hadhrat Ali r.a.) yang menjalankan khilafat
berdasarkan tata cara kenabian sepeninggal Rasulullah s.a.w. Nubuat
ini telah sempurna tergenapi.

Kemudian kalimat berikutnya: "Kemudian akan menyusul suatu kerajaan
yang penuh sengketa dan akan berlaku sepanjang dikehendaki oleh Allah
dan kemudian berakhir." Ini merujuk pada masa Khilafat dalam dinasti
Umayyah, Abbasiah dan lain-lain. Nubuatan ini telah tergenapi.

Kalimat ini: "Kemudian akan terwujud kerajaan zalim yang akan
berlangsung selama dikehendaki oleh Allah dan berakhir menurut
perintah-Nya." - nubuatan ini telah tergenapi dan diakhiri dengan
dibubarkannya Kerajaan Turki Usmaniyah pada tahun 1924.

Sekarang, kalimat: "Kemudian akan muncul khilafat menurut tata-cara
kenabian (khilafat 'ala minhaaj al-nubuwwah). Kemudian Rasulullah
s.a.w. diam." - Ini menunjukkan bahwa akan muncul lagi kenabian dan
lahirnya lembali (re-instutusi) khilafat seperti pada masa Rasulullah
s.a.w. dan para Sahabat dulu.

Para ahli tafsir menjelaskan, bahwa kalimat Hadits ini ditujukan
kepada the second coming of Isa al-Masih, yang sepeninggalnya kemudian
dilanjutkan dengan Khalifah yang menurutkan tata cara kenabian
(khilafat 'ala minhajjin nubuwwah).

Lalu mengapa Rasulullah s.a.w. diam? Sebab, menurut saya, Rasulullah
s.a.w. hanya mengabarkan kedatangan al-Masih ibn Maryam saja untuk
umat Islam, dan beliau tidak menjelaskan keadaan sepeninggal al-Masih,
namun beliau implicitly dalam Hadits di atas menjelaskan bahwa
khilafat sepeninggal al-Masih nanti haruslah sesuai dengan tata-cara
kenabian (khilafat 'ala minhajjin nubuwwah).

Jadi, Khalifah sebagai pemimpin Khilafat itu bisa muncul setelah
adanya seorang nabi, yang di tempat lain dalam berbagai Hadits
dilansir oleh Rasulullah s.a.w. sebagai nabi Isa al-Masih ibn Maryam.

Jadi, untuk kasus Hizbut Tahrir (HT), misalnya, yang mengendaki
adanya Khalifah untuk memimpin Khilafah, maka Khalifah itu adalah
bukan sembarang orang, namun sesuai dengan sabda Rasulullah s.a.w.,
Khalifah yang dimaksud adalah sebagai penerus dari Isa al-Masih.

Salam,
M. A. Suryawan
http://www.alislam.org

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" <ninghdw@...> wrote:
>
>
>
> Maksudnya "Khilafat 'ala minhajjin nubuwwah" itu bagaimana, Pak MAS ?
> Mohon dijelaskan.
>
> Juga kalau ada Khilafat versi lainnya, mohon dijelaskan juga.
>
>
>
> Thanks.
>
> Wassalaam,
>
> -Ning
>
>
>
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com] On Behalf Of ma_suryawan
> Sent: Wednesday, February 02, 2011 11:44 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
>
>
>
>
> Nabi Muhammad SAW menyatakan dg jelas bahwa khilafat yang beliau maksud
> adalah "Khilafat 'ala minhajjin nubuwwah" - namun yang ditawarkan oleh
> misionaris HMNA dan golongannya bukanlah "khilafat 'ala minhajjin
> nubuwwah" tetapi khilafat (entah jenis apa namanya) yang sesuai dengan
> kreasi, versi dan tafsir mereka sendiri saja.
>
> Jadi, yang ditawarkan oleh HMNA itu hanya bisa membodohi orang-orang
> bodoh saja yang tidak mengenal sejarah dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "H. M. Nur Abdurahman"
> <mnur.abdurrahman@> wrote:
> >
> > Kalau yang ini Seri 954 di bawah bukan dari kaset lama, melainkan dari
> kantong Dora Emon.
> >
> > Wassalam
> > HMNA
> >
> > *****************************************
> >
> > BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> >
> > WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> > [Kolom Tetap Harian Fajar]
> > 954 HAM Tanpa Batas dan Khilafah
> >
> > Saya mulai dengan informasi yang tidak ada hubungannya dengan judul.
> Penyerang tengah tim nasional yang gigih dan produktif Christian
> Gonzales, nama Islamnya yaitu Mustafa Habibi,
> >
> > ***
> >
> > Substansi kekhalifahan (khilafah) sekarang sudah dijalankan pihak
> non-muslim, yaitu kenyataan: bersatunya nation states Eropa dengan
> membentuk Uni Eropa, memiliki mata uang bersama (Euro), terbentuknya
> pakta (pact) pertahanan dan keamanan bersama yaitu North Atlantic Treaty
> Organization (NATO), serta tidak memerlukan visa bagi para warga negara
> Uni Eropa untuk lintas batas nation states dalam wilayah Uni Eropa.
> Demikian pula PBB, ASEAN, dll, baru dalam taraf "trend" dari Nation
> States menuju kesatuan dalam "khilafah". Tanda kutip pada "khilafah"
> maksudnya BUKAN khilafah yang sebenarnya.
> >
> > Amerika (USA) sudah sejak lama berupaya sekuat tenaga melakukan
> tindakan "khilafah" dunia, melakukan campur tangan ke nation states yang
> jauh diluar batas geografis wilayah kedaulatannya dengan
> mengatas-namakan demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta memakai
> mekanisme International Monetary Fund (IMF) dan World Bank. Campur
> tangan ke nation states oleh USA dalam rangka upaya melakukan tindakan
> "khilafah" dunia dengan mengatas-namakan HAM, itulah yang memberikan
> inspirasi kepada saya menulis judul di atas itu.
> >
> > Terkait dengan HAM ini, Human Right Watch (HRW), pada 1 Desember 2010
> yaitu 9 hari menjelang Peringatan HAM se-Dunia pada konferensi pers
> dalam laporannya yang berjudul "Menegakkan Moralitas: Pelanggaran dan
> Penerapan Syariah di Aceh Indonesia" menyebutkan bahwa dua Perda Syariah
> mengenai larangan khalwat serta mengenai busana Muslimah telah melanggar
> HAM. HRW mendesak pemerintah lokal di Aceh dan pemerintah pusat
> Indonesia mencabut kedua Perda tsb. Cis/amboi, HRW ini sudah terlalu
> lancang melakukan religious blasphemy, penodaan agama Islam, pelanggaran
> Hak Asasi Ummat Islam.(*)
> >
> > Timbulnya "agama" baru, yaitu "agama" HAM dengan ciri khas yang
> berlandaskan paradigma liberalisme sangat berbahaya bagi kemanusiaan
> yang beradab dalam beberapa aspek.
> >
> > Di dalam bidang sosial dengan alasan kebebasan berperilaku sebagai
> ekspresi kebebasan individu, *agama* HAM berlandaskan paradigma
> liberalisme mengusung praktek yang keji, yang menyimpang dari
> kemanusiaan yang beradab seperti seks bebas, homoseksual/lesbian,
> pornografi/porno aksi, yang atas alasan inilah Perda khalwat di Aceh
> diprotes oleh HRW karena Perda itu menghalangi praktek yang keji tsb.
> >
> > -- WLA TQRBWA ALZNY ANH KAN FAhSyt WSAa SBYLA, dubaca: walaa taqrabuz
> zinaa innahuu kaana faahisyatan wasaa-a sabiilan, artinya:
> > -- Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
> suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk (S.Bani Israil,
> 17:32)
> >
> > Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dengan telak menunjukkan
> bahwa pada 2010 sebanyak 51% remaja di Jabotabek tidak perawan lagi
> karena perzinaan, demikian pula dengan kota-kota besar lainnya di
> Indonesia berkisar antara 47% hingga 54% tidak perawan lagi karena
> perzinaan. Paralel dengan itu meningkat pula jumlah pengidap HIV/Aids,
> yang menunjukkan adanya relasi sebab-akibat di antara kedua fakta tsb.
> >
> > Di bidang politik lepasnya Timor Timur dari Indonesia tidak terlepas
> dari tuntutan yang sengit dari aktivis penganut "agama" HAM sedunia yang
> berlandaskan paradigma liberalisme. Dengan alasan yang sama Papua
> potensial terancam oleh pemisahan diri dari NKRI dengan kecambah Gerakan
> Papua Merdeka.
> >
> > Di dalam bidang ekonomi liberalisasi ekonomi (neolib) adalah anak dari
> "agama" HAM yang berlandaskan paradigma liberalisme itu pula. Tambang
> minyak, emas dan perak, dirampok pemodal asing atas nama kebebasan
> investasi dan perdagangan bebas.
> >
> > Alhasil, HAM patut mengindahkan nilai wahyu dan kearifan lokal yang
> luhur, bukan merupakan "agama" baru yang bertumpu di atas paradigma
> liberalisme.
> >
> > ***
> >
> > Kembali pada substansi khilafah, kok sementara intern ummat Islam
> masih meributkan perlu atau tidaknya khilafah, nah coba lihat
> pihak-pihak non-muslim secara eksplisit telah memulai melakukannya.
> Sebetulnya bentuk khilafah bukanlah suatu yang utopis atau sekedar
> merindukan dan bernostalgia dalam kejayaan masa silam Islam tetapi
> memang sesuatu yang bisa diwujudkan. Contohnya yang telak yaitu nation
> states non-muslim yang telah mulai melakukannya sekarang ini, seperti
> dipaparkan di atas pada permulaan tulisan ini.
> >
> > Tentu saja Khilafah Dawlah Islamiyah potensial akan bersaing dengan
> "khilafah" yang berupaya untuk menguasai dunia sekarang, karena bukan
> saja Khilafah Dawlah Islamiyah telah terbukti pernah ada dalam sejarah,
> tetapi juga berpotensi akan mengancam kepentingan dan penguasaan dunia
> dari tangan "khilafah" USA. Oleh karena itu dapat difahami bahwa USA
> berusaha sedapat mungkin agar tidak timbul Khilafah Dawlah Islamiyah.
> Republik Islam Iran yang berpotensi menjadi Khilafah Dawlah Islamiyah
> yang sementara mengembangkan kekuatan riel tenaga nuklir sangat dimusuhi
> dan ditakuti oleh USA. Provokasi yang mempertajam pertentangan
> Ahlusssunnah vs Syi'ah di Iraq tidak lepas dari skenario grand design
> yang dipicu oleh ketakutan bangkitnya Khilafah Dawlah Islamiyah
> tersebut.
> >
> > Ala kulli hal, ummat Islam tak perlulah alergi terhadap Khilafah
> Dawlah Islamiyah, karena hal itu sesuatu yang wajar-wajar saja, karena
> untuk memberikan perlindungan dan memelihara kepentingan ummat Islam
> se-dunia.
> >
> > WaLlahu a'lamu bisshawab.
> > ----------------------
> > (*)
> > "Uneasy support seen for sharia", demikian headline The Jakarta Post
> 24 Juni 2008. Judul yang provokatif ini lebih kurang maknanya: Dukungan
> terhadap syariah yang mengkhawatirkan. Pasalnya, hasil dari Roy Morgan
> Research (RMR) menunjukkan bahwa mayoritas (52%) rakyat Indonesia
> mendukung diterapkannya Syariah Islam untuk negara ini. Dan inilah yang
> dikhawatirkan oleh The Jakarta Post yang ditunjukkan oleh judul
> headline-nya yang provokatif itu mengenai hasil RMR tsb.
> >
> > *** Makassar, 26 Desember 2010
> > [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> >
> http://waii-hmna.blogspot.com/2010/12/954-ham-tanpa-batas-dan-khilafah.h
> tml
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Yudi Yuliyadi" <yudi@>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> > Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:24
> > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
> >
> >
> > Kalau masalah kapan dan dimana khilafah itu berdiri, wallahualam
> >
> >
> > Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa
> penggabungan. Kan
> > sekarang belum ada jadi kita berdakwah mengajak umat berjuang bersama
> > menegakkan khilafah
> >
> >
> > Jadi bukan provokasi ya pak muiz, tapi orang2 sekuler takut berdirinya
> > daulah islam makanya mereka koar2 ketakutan
> >
> >
> >
> > <
> http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/152599;_ylc=X3oDMT
> Jzc
> >
> GJjZzliBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzE4Nzc5ODgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDc2MjUwBG1zZ
> 0lkA
> > zE1MjU5OQRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjk2NTUzNDUy> Bls: Bls:
> > [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
> >
> >
> > Posted by: "Abdul Muiz"
> > <mailto:muizof@?Subject=%20Re%3A%20Bls%3A%20Bls%3A%20%5Bwanita-musl
> > imah%5D%20Memecah%20Belah%20Dunia%20Muslim> muizof@
> > <http://profiles.yahoo.com/muizof> muizof
> >
> >
> > Mon Jan 31, 2011 6:18 pm (PST)
> >
> >
> >
> >
> > Nah itu dia masalahnya, kalau tidak ingin disebut pemecah belah,
> seharusnya
> > bentuk dulu khilafah entah di mana wilayah kekuasaannya, siapa
> khalifahnya,
> > siapa penduduk (warga)nya, baru mengajak penduduk muslim untuk ikut
> gabung
> > itu
> > namanya mengajak bersatu. Kalau yang terlihat realitanya kan tidak
> demikian,
> >
> > terbalik. Justru sibuk memprovokasi di setiap negara islam, yang
> akhirnya
> > mau
> > atau tidak mau, suka atau tidak suka, akan disebut mengundang konflik
> yang
> > gak
> > jelas what nextnya, karena "kekhalifahannya" belum terbentuk. Gitu
> lho.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment