Kalo pilihannya antara khilafah model abad pertengahan dan khilafah model uni eropa. Saya mantap milih khilafah model uni eropa.
Kilafah yang menjamin kebebasan beragama umat minoritasnya. Khilafah yang memungkinkan seorang Maroko Islam bisa menjadi walikota di Rotterdam. Khilafah yang menjamin seorang perempuan muslim bisa menjadi anggota parlemen di Inggris. Khilafah yang menjamin bahwa perbedaan interpretasi agama tidak akan dipersekusi. Khilafah yang tidak memandang warga negara berdasar agama, sehingga mereka yang beragama berbeda dijadikan warga kelas dua. Dan yang pasti khilafah yang tidak fasis.
Lagian bentuk kekhalifahan model imam-jamaah adalah model pemerintahan paling usang yang ada di peradaban manusia. Sejak peradaban manusia tercatat oleh sejarah berapa ribu tahun yang lalu, di mesopotamia, mesir kuno, yahudi, bentuk pemerintahannya yah model imam jamaah. Hamurabi, Fir'aun-fir'aun mesir kuno, Nabi Sulaiman dan nabi-raja Yahudi lainnya adalah sebagian dari contohnya. Jadi kekhalifahan sebenarnya adalah budaya kaum kafir pra Islam.
Si imam, sekaligus jadi raja, sekaligus jadi hakim. Pemimpin yang tidak bisa dikoreksi, kecuali dengan pertumpahan darah, hanya karena merasa mendapatkan mandat sebagai wakil Tuhan di muka bumi ini.
Hanya saja EU bukanlah merupakan bentuk khilafah yang ada dalam pemikiran pengusung khilafah. Karena setiap negara masihlah merupakan negara yang independen dengan entitas nation state masing2 yang tetap terjaga. Uni-eropa hanyalah membuat standarisasi terhadap mata uang dan transaksi ekonomi, serta standarisasi interaksi antara negara2 EU agar bisa meminimalisir hambatan birokrasi hubungan antar negara yang tidak perlu. EU tidak mempunyai angkatan bersenjata yang terpusat seperti khilafah yang dicita2kan oleh pengusung ide khilafah. EU tidak bisa menghilangkan kebijakan yang berlaku didalam sebuah negara saja (kebijakan dalam negeri perancis bisa berbeda dengan belgia tetangganya). Pemerintahan EU hanyalah mempunyai fungsi koordinasi dan terdiri dari perwakilan dari berbagai negara yang bergabung diantaranya.
Pemerintahan EU tidak akan menyerang negara anggotanya seperti halnya kekalifahan ottoman menyerang negara vasal yang tidak seide dengan pemerintah pusat di istanbul.
Dus, dari sekian banyak perbedaan, rasanya kok terlalu absurd untuk menyamakan/membandingkan bentuk kekalifahan yang diusung HT dan kelompok sejenis dengan bentuk pemerintahan EU. don't compare apple with orange.
Kalo mau membikin komparasi yah dengan kekalifahan gereja katolik di Roma, baru itu sebanding. Toh yang dicita-citakan sama, pemerintahan yang teokratik.
Hanya saja sekali lagi "musuh" Islam ini ternyata selalu lebih cerdas, karena bisa mempertahankan bentuk kekhalifahan melebihi masa kekhalifahan Islam itu sendiri, dan bisa bertransformasi kebentuk kekhalifahan moderen tanpa mengeluarkan sumber daya dan korban yang besar.
Bayangkan, Kekhalifahan gereja katolik roma ada bahkan sebelum Islam lahir, kekalifahan tersebut masih ada hingga sekarang. Vatikan adalah negara independen, wilayahnya? secara de fakto ya seluruh dunia, dimana umat katolik dan gereja katolik roma berada (jadi gak mengenal konsep nation state). Dan umat katolik dengan setia serta sukarela membayar "pajak" melalui gereja2 dimana mereka menjadi jamaahnya. Perintah Paus adalah keputusan eksekutif, yang masih diperhatikan oleh semua gereja katolik yang ada di muka dunia ini, dan dipatuhi oleh umat gereja dimanapun mereka berada. Hebatnya, gak ada negara yang memusuhi/membenci kekhalifahan vatikan, meskipun negara mereka manjadi "wilayah" kerajaan gereja katolik. Bahkan selama ini para pemegang kekuasaan gereja di banyak tempat menikmati kekebalan hukum dari kekuasaan hukum setempat. :D
Pertanyaannya, kenapa orang Islam gak ada yang bilang bahwa kekhalifahan adalah idenya orang kafir yah?
:D
On Feb 1, 2011, at 12:51 PM, H. M. Nur Abdurahman wrote:
> Kembali pada substansi khilafah, kok sementara intern ummat Islam masih meributkan perlu atau tidaknya khilafah, nah coba lihat pihak-pihak non-muslim secara eksplisit telah memulai melakukannya. Sebetulnya bentuk khilafah bukanlah suatu yang utopis atau sekedar merindukan dan bernostalgia dalam kejayaan masa silam Islam tetapi memang sesuatu yang bisa diwujudkan. Contohnya yang telak yaitu nation states non-muslim yang telah mulai melakukannya sekarang ini, seperti dipaparkan di atas pada permulaan tulisan ini.
>
> Tentu saja Khilafah Dawlah Islamiyah potensial akan bersaing dengan "khilafah" yang berupaya untuk menguasai dunia sekarang, karena bukan saja Khilafah Dawlah Islamiyah telah terbukti pernah ada dalam sejarah, tetapi juga berpotensi akan mengancam kepentingan dan penguasaan dunia dari tangan "khilafah" USA. Oleh karena itu dapat difahami bahwa USA berusaha sedapat mungkin agar tidak timbul Khilafah Dawlah Islamiyah. Republik Islam Iran yang berpotensi menjadi Khilafah Dawlah Islamiyah yang sementara mengembangkan kekuatan riel tenaga nuklir sangat dimusuhi dan ditakuti oleh USA. Provokasi yang mempertajam pertentangan Ahlusssunnah vs Syi'ah di Iraq tidak lepas dari skenario grand design yang dipicu oleh ketakutan bangkitnya Khilafah Dawlah Islamiyah tersebut.
>
> Ala kulli hal, ummat Islam tak perlulah alergi terhadap Khilafah Dawlah Islamiyah, karena hal itu sesuatu yang wajar-wajar saja, karena untuk memberikan perlindungan dan memelihara kepentingan ummat Islam se-dunia.
>
> WaLlahu a'lamu bisshawab.
> ----------------------
> (*)
> "Uneasy support seen for sharia", demikian headline The Jakarta Post 24 Juni 2008. Judul yang provokatif ini lebih kurang maknanya: Dukungan terhadap syariah yang mengkhawatirkan. Pasalnya, hasil dari Roy Morgan Research (RMR) menunjukkan bahwa mayoritas (52%) rakyat Indonesia mendukung diterapkannya Syariah Islam untuk negara ini. Dan inilah yang dikhawatirkan oleh The Jakarta Post yang ditunjukkan oleh judul headline-nya yang provokatif itu mengenai hasil RMR tsb.
>
> *** Makassar, 26 Desember 2010
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2010/12/954-ham-tanpa-batas-dan-khilafah.html
>
> ----- Original Message -----
> From: "Yudi Yuliyadi" <yudi@geoindo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, February 01, 2011 19:24
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
> Kalau masalah kapan dan dimana khilafah itu berdiri, wallahualam
>
> Setelah khilafah berdiri di suatu negeri islam, baru masa penggabungan. Kan
> sekarang belum ada jadi kita berdakwah mengajak umat berjuang bersama
> menegakkan khilafah
>
> Jadi bukan provokasi ya pak muiz, tapi orang2 sekuler takut berdirinya
> daulah islam makanya mereka koar2 ketakutan
>
> <http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/152599;_ylc=X3oDMTJzc
> GJjZzliBF9TAzk3MzU5NzE1BGdycElkAzE4Nzc5ODgEZ3Jwc3BJZAMxNzA1MDc2MjUwBG1zZ0lkA
> zE1MjU5OQRzZWMDZG1zZwRzbGsDdm1zZwRzdGltZQMxMjk2NTUzNDUy> Bls: Bls:
> [wanita-muslimah] Memecah Belah Dunia Muslim
>
> Posted by: "Abdul Muiz"
> <mailto:muizof@yahoo.com?Subject=%20Re%3A%20Bls%3A%20Bls%3A%20%5Bwanita-musl
> imah%5D%20Memecah%20Belah%20Dunia%20Muslim> muizof@yahoo.com
> <http://profiles.yahoo.com/muizof> muizof
>
> Mon Jan 31, 2011 6:18 pm (PST)
>
> Nah itu dia masalahnya, kalau tidak ingin disebut pemecah belah, seharusnya
> bentuk dulu khilafah entah di mana wilayah kekuasaannya, siapa khalifahnya,
> siapa penduduk (warga)nya, baru mengajak penduduk muslim untuk ikut gabung
> itu
> namanya mengajak bersatu. Kalau yang terlihat realitanya kan tidak demikian,
>
> terbalik. Justru sibuk memprovokasi di setiap negara islam, yang akhirnya
> mau
> atau tidak mau, suka atau tidak suka, akan disebut mengundang konflik yang
> gak
> jelas what nextnya, karena "kekhalifahannya" belum terbentuk. Gitu lho.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
0 comments:
Post a Comment