Advertising

Wednesday, 28 September 2011

Re: [wanita-muslimah] Fw: [surau] Kebiadaban, Ketololan, dan Kepengecutan dalam Pengadilan Cikeusik

laporan dari Kontras, masalah Ciekeusik bisa dilihat di sini.
http://www.kontras.org/data/laporan%20cikeusik.pdf

===
*

NEGARA TAK KUNJUNG TERUSIK
**

Laporan Hak Asasi Manusia
Peristiwa Penyerangan Jama'ah Ahmadiyah Cikeusik 6 Februari 2011

Gelombang massa penyerang datang dari arah jembatan (gelombang I) dan
sebaliknya
(gelombang II: berlawanan dari sisi jembatan atau dari sisi sebelah kiri TKP
I). Mereka berhasil
melewati kendaraan operasi lapangan aparat polisi (truk Dalmas dan satu
mobil patroli polisi).
Diketahui juga massa ini berasal dari luar Kecamatan Cikeusik. Beberapa di
antara mereka
berasal dari daerah Sumu, Cibaliung, Cigeulis dan Panimbang.


Identifikasi massa penyerang juga dapat dilakukan dari warna pita yang
mereka kenakan. Pita
warna biru (nampak sebagai komando lapangan, paling aktif dalam memobilisasi
tindakan massa,
hadir pertama, melakukan pengerusakan). Pita warna hijau (datang kedua,
hadir sebagai
kelompok massa yang mendominasi pada kedatangan massa gelombang II. Massa
non pita
(setelah ada komando maju kelompok massa ini mulai ikut menyerang, ikut
berbaur, mengikuti
instruksi khususnya dari kelompok massa pita warna biru)


Penyerangan sangat teroganisir. Terlihat dari sistem penggunaan pita di
atas. Penandaan ini dapat
dilihat sebagai bentuk pembagian kerja, sistem koordinasi dan komando.
Penandaan ini tidak
sekadar pembeda antara Jamaah Ahmadiyah dengan pihak penyerang. Fakta
peristiwa ini juga
menunjukkan bahwa serangan telah diperhitungkan dan atau direncanakan sejak
jauh hari. Pihak
penyerang membakar mobil, merusak motor dan rumah. Aksi perusakan itu
berlangsung sekitar 24
menit dengan jumlah massa yang masif. Seorang penyerang penyerang yang
memberikan salam,
tidak ditujukan kepada si perekam video, melainkan kepada polisi (Af selaku
perekam video berdiri
di antara polisi, sehingga aman).


Pihak penyerang juga mengejar warga Jamaah Ahmadiyah yang berusaha melarikan
diri (AS dan
ARH). Kedua orang ini bahkan berhasil tertangkap pada Tiga korban warga
Ahmadiyah yang
tewas bahkan mendapatkan bentuk serangan ekstrem dari massa. Mereka tewas
akibat serangan
benda tumpul dan benda tajam di sekujur tubuh.


Pihak penyerang menggunakan golok. Hal ini menunjukkan bahwa aksi massa
tidak sekadar
melakukan demontsrasi. Motif penyerangan memang sudah dipersiapkan.


Temuan penting lainnya untuk melihat motif pembiaran dan atau kelalaian
tugas dari pihak aparat
kepolisian Cikeusik adalah sebagai berikut:

1. Polisi sudah tahu tentang potensi konflik antar warga dari
pertemuan-pertemuan yang
dilakukan Muspika (tanggal 11, 16 dan 18 November 2010). Informasi ini
bahkan
dipertegas dari pernyataan Hasan (Kasat Intel Polsek Cikeusik) yang
sebelumnya
melakukan pemantauan di sekitar wilayah Kampung Pendeuy, Desa Umbulan
Cikeusik. Ia
mengetahui akan ada pergerakan dan mobilisasi massa, namun tidak
berinisiatif untuk
mengerahkan jumlah pasukan pengamanan yang sesuai dengan perkiraan jumlah
massa

2. Sebelum penyerangan, polisi mengetahui adanya perlengkapan senjata taham
di TKP I,
berupa tombak. Barang-barang tersebut diamankan oleh polisi berseragam.
Mereka
menenteng keluar tiga tombak dari dalam TKP I.

3. Dalmas yang berada di TKP tidak dilengkapi dengan alat perlengkapan
keamanan. Mereka
tidak semua memegang senjata api. Meskipun ada dari Dalmas yang membawa
senpi,
senjata itu tidak digunakan untuk memberikan tembakan peringatan ke arah
massa
penyerang, sebagaimana sesuai dengan prosedur tetap internal kepolisian yang
berlaku
umum. Malah banyak dari mereka menenteng tabung gas airmata.

4. Diketahui, Kapolsek Cikeusik Madsupur yang berada di TKP tidak memberikan
instruksi
dan komando yang jelas kepada anak buahnya untuk menahan laju dan amukan
massa
penyerang. Bahkan Kapolsek melarikan diri. Pihak Polsek juga berusaha
menyembunyikan keberadaan Alfi dan Alfi (dua Jamaah Ahmadiyah yang berhasil
melarikan diri namun tertangkap), dengan cara: tidak mengizinkan mereka
berkomunikasi
dengan keluarga, bahkan tetap menahan tim Komnas HAM yang datang ke Polsek
Cikeusik.


Dari pihak Jamaah Ahmadiyah Cikeusik ada upaya untuk merespon penyerangan
dengan
mempersiapkan perkakas persenjataan. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan
senjata tajam
(tombak) dan ketapel. Namun akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian sebelum
penyerangan
terjadi. Bahkan mereka sudah melakukan koordinasi dengan jaringan warga
Ahmadiyah dari
Jakarta, Bogor dan Serang. Namun kesiapan Jamaah Ahmadiyah memang tidak
seberapa, ini
dibuktikan mereka hanya mampu bertahan dalam hitungan menit saja.


Selain itu, Komnas HAM telah melakukan penyelidikan sejak 8 hingga 10
Februari 2011. Tim Pemantauan yang dipimpin oleh Ridha Saleh, telah
mengumpulkan data, informasi dan fakta baik melalui permintaan keterangan
dengan instansi terkait, mendengarkan keteranga n pengadu, peninjauan dan
pemeriksaan tempat kejadian dan tempat lain yang berkenaan dengan pemenuhan
hak asasi manusia. dari hasil pemantauan tersebut, Komnas HAM telah
mengeluarkan catatan di bawah ini:

- Bahwa penyerangan terhadap para penganut Ahmadiyah di Desa Umbulan
Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten terorganisir dan
terencana
- Bahwa intelijen kepolisian tidak mampu mengantisipasi dan memperkirakan
pergerakan massa dalam jumlah besar yang melakukan penyerangan yang datang
dari luar Cikeusik
- Bahwa pemicu penyerangan tidak berasal dari warga di sekitar tempat
tingga para penganut Ahmadiyah Cikeusik, melainkan berasal dari warga di
luar Cikeusik
- Bahwa akibat penyerangan tersebut telah terjadi pelanggaran HAM
khususnya hak atas hidup, hak beragama dan beribadah, hak atas rasa aman dan
hak atas milik pribadi


*
===

salam,
Ari
status : mahasiswa

<http://papabonbon.wordpress.com/>


2011/9/29 H. M. Nur Abdurrahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>

> Dalam rekaman tersebut, Deden menolak ajakan Aiptu Hasan untuk dievakuasi.
> "Lepasin saja. Biar saja kita bentrok, biar seru. Kan asyik Pak. Masa kita
> diginiin diem saja Pak. Biar banjir darah di sini," demikian kata Deden
> Sujana, dalam cuplikan pembicaraan yang terekam dalam video tersebut.
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment