Advertising

Thursday, 29 September 2011

Re: [wanita-muslimah] Saya Tidak Peduli Alquran itu Palsu

 

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
Sistem Kontrol angka 19
oleh: H.Muh.Nur Abdurrahman

Artikel ini dipadatkan dari Lampiran I dari Metode Pendekatan Satu Kutub dalam Mengkaji Ayat Qawliyah dan Kawniyah, yaitu Pidato Ilmiyah yang penulis sajikan pada 24 Juni 1995, dalam rangka Peringatan Milad (Dies Natalis) UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA yang ke 41 [1954 - 1995]

Al-Muqaththa'aat adalah potongan dan/atau rangkaian potongan-potongan (akarnya dari Qaf, Tha, 'Ain, qatha'a, memotong) huruf-huruf yang terdapat dalam pembukaan surah-surah sesudah kalimah Basmalah. Mu'jizat (akarnya dari 'Ain, Jim, Zai, 'ajaza, melemahkan) adalah sesuatu yang dimiliki oleh seorang Nabi untuk melemahkan kehandalan pikiran dan upaya orang kafir dalam menentang seorang Nabi.

Menurut Ibnu Jurair dan Ibnu Abdil A'la, sebuah riwayat yang berasal dari Ikrimah sebagai berikut:

"Pada suatu waktu Al Walid ibn Al Mughirah datang kepada Nabi Muhammad SAW, maka Nabipun membaca beberapa ayat Al Quran. Rupanya bunyi atau isi ayat itu dapat menguasai pikiran Al Walid. Ketika Abu Jahil mendapat kabar bahwa Al Walid mulai terpengaruh, segera ia menemui Al Walid. Lalu ia berkata: 'Kini keluarga persukuanmu tengah mengumpulkan harta bantuan untuk-mu.' 'Untuk apa itu?' jawab Al Walid. 'Memang untuk diberikan kepadamu, sebab engkau telah mendekati Muhammad, karena hendak mengharapkan hartanya.'

Demikianlah provokator Abu Jahal mengejek-ejek Al Walid untuk membangkitkan jiwa angkuh Al Walid, sebab Abu Jahal kenal betul bahwa Al Walid ini sangat bangga dengan kekayaannya. Mendengar ejekan itu Al Walidpun berkata: 'Orang Quraisykan tahu bahwa akulah yang terkaya di antara mereka.' 'Oh, kalau begitu,' kata Abu Jahal selanjutnya, 'cobalah terangkan kepada kaum-kaummu itu bahwa engkau membantah dan membenci Muhammad.' Al Walid menjawab: 'Apakah gerangan yang aku ucapkan tentang Muhammad? Tak seorang juga di antara kaum (orang Quraisy) ini yang lebih pandai dari aku tentang syair, nyanyi ataupun kalimat jampi-jampi.' Kata Abu Jahal pula: 'Kaummu tidak akan senang, kalau engkau tidak membuat satu kata ejekan tentang Muhammad itu.' 'Kalau begitu biarlah aku pikirkan sebentar,' jawab Al Walid. Sehabis berpikir ia berkata: 'Yang dikatakan Muhammad itu tak lain dari sihir yang diterimanya dari orang lain. Itu tidak lain hanya ucapan manusia belaka.' Tak lama kemudian, Allah menurunkan ayat 11 sampai dengan ayat 30 surah al Muddatstsir."

Inilah tujuh ayat yang terakhir dari paket ayat 11 sampai dengan ayat 30 surah al Muddatstsir."

(24)Lalu dia berkata: Ini tidak lain dari sihir yang dipelajari.
(25)Ini tidak lain dari perkataan basyar.
(26)Aku akan memasukkannya ke dalam Saqar.
(27)Tahukah kamu apakah Saqar itu.
(28)Tidak meninggalkan dan tidak membiarkan.
(29)Sengatan bagi basyar.
(30)Padanya sembilan belas.

Dari Asbabun Nuzul tersebut dapatlah kita simpulkan bahwa kalimat topik dalam paket ayat (11 s/d 30) adalah ayat 24 dan 25. Kata basyar ini tidak diterjemahkan, sebab kita akan mengungkapkan ma'nanya dengan cara mempergunakan Al Quran sebagai kamus (prinsip ayat menjelaskan ayat).

Ada 37 ayat yang mengandung kata basyar, 4 di antaranya dalam surah al Muddatstsir. Dari ke-37 tsb menunjukkan bahwa menurut pengertian yang diberikan oleh Al Quran sendiri yang digunakan sebagai kamus, kata basyar berarti makhluk manusia yang berdarah daging yang makan dan minum, berkembang biak, mempunyai keturunan dan berkeluarga yang masih hidup di atas muka bumi ini. Hanya manusia yang sudah mati saja yang akan menghuni neraka Saqar. Karena hanya orang mati saja yang akan dimasukkan Allah ke dalam neraka Saqar, maka hanya ayat (27), dan ayat (28) saja yang merupakan penjelasan terhadap ayat (26).

Maka pertanyaan yang timbul adalah: sengatan bagi basyar itu berupa apa? Perhatikanlah Firman Allah: Sesungguhnya telah Kami turunkan Al Dzikr (Al Quran / Al-Kitab) dan seungguhnya Kami memeliharanya. Cara Allah memelihara Al Dzikr dalam bentuk Al-Kitab ialah
artinya: Padanya sembilan belas.
Allah SWT memberikan kepada kita alat kontrol berupa sistem keterkaitan matematis angka 19, disingkat dengan Sistem Kontrol angka 19. Yang dikontrol adalah jumlah bilangan dalam Surah, ayat, bahkan huruf. Jadi sengatan bagi basyar bermakna siapa saja basyar yang mencoba untuk mengatakan bahwa Al Quran itu karangan manusia seperti ucapan Al Walid ibn Al Mughirah yang menjadi topik paket ayat (11-30), yaitu ayat (24,25), atau mengganggu kemurnian Al Dzikr, maka kepadanya diberi sengatan dengan Sistem Kontrol angka 19, Padanya sembilan belas..

Yang ditunjuk oleh ha (=nya) dalam Padanya sembilan belas adalah muannats (gender perempuan), sehingga semua kitab-kitab tafsir mengatakan bahwa yang ditunjuk itu adalah neraka pada umumnya dan angka 19 adalah jumlah Malaikat Penjaga Neraka, yaitu dikaitkan pada ayat (31) dalam ayat 31 S. Al-Muddatstsir, yang artinya: Dan tiada kami jadikan Penjaga Neraka itu melainkan dari malaikat; dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir. Jadi angka 19 itu adalah jumlahMmalaikat Penjaga Neraka."

Ada enam keberatan mengenai ayat (30) dikaitkan dengan ayat (31), yaitu:

Pertama, ayat (11 s/d 30) merupakan satu paket, artinya tatkala paket ayat tsb baru diturunkan, belum ada ayat (31), jadi bagaimana bisa ha (nya) dalam ayat (30) menunjuk kepada ayat (31)

Kedua, neraka dalam ayat (31) menunjuk kepada neraka pada umumnya, sedangkan ayat (26) hanya menunjuk kepada neraka yang khusus yaitu Saqar.

Ketiga, angka 19 tidak menunjuk substansi tertentu, 19 adalah murni bilangan.

Keempat, setelah mengadakan pelacakan makna kata basyar dengan Al Quran yang dijadikan kamus, kata basyar jelas-jelas berarti ciptaan Allah yang masih hidup di atas muka bumi ini. Hanya manusia celaka yang sudah mati saja yang akan menghuni neraka Saqar. Jadi basyar tidak disengat oleh neraka Saqar, maka dhamir ha (kata ganti nya) tidaklah menunjuk neraka Saqar dalam ayat (26). Sehingga ha menunjuk pada ayat sebelumnya, yaitu ayat (24) dan (25) yang berupa kalimat topik dalam paket ayat (11 s/d 30),

Kelima, jika ayat padanya sembilan belas, menunjuk pada neraka Saqar, maka tuduhan Al-Walid bahwa Al- Quran adalah sihir yang dipelajari dan itu adalah ucapan manusia, tidaklah terjawab sama sekali.

Keenam, maka ha dalam kata" alayha" menunjuk pada yang muannats (perempuan) dalam ayat (24,25) yaitu bagian Al-Quran, berupa: surah, dan bagian surah yaitu ayat, dan bagian ayat yaitu kalimat dan bagian kalimat yaitu kata dan bagian kata yaitu huruf. Alhasil, angka 19 bukanlah jumlah Malaikat PenjagaNeraka.

Setelah mengadakan istinbath (penggalian) mengenai Al-Muqathth'aat ini diperoleh qaidah numerik seperti berikut:

Pertama, Kaitan numerik jumlah Surah yang dibuka dengan Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat ditambah dengan jumlah Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat ditambah dengan jumlah huruf-huruf yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat, maka jumlah keseluruhan itu kelipatan 19.

Kedua, Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat yang membuka sebuah Surah setelah Basmalah memberikan isyarat bahwa jumlah huruf dalam Surah bersangkutan adalah kelipatan 19.

Ketiga, huruf dan huruf-huruf persekutuan yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan/atau Al-Muqaththa'aat yang terdapat dalam semua Surah yang sama-sama memiliki huruf dan/atau huruf-huruf persekutuan tersebut, jumlahnya adalah kelipatan 19.

Keempat, jumlah huruf atau huruf-huruf yang dinyatakan oleh Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat dalam beberapa Surah yang sama-sama memiliki Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat tersebut, adalah kelipatan 19.

Contoh Qaidah pertama:
Ada 29 surah yang dibuka dengan Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat sesudah Basmalah, yaitu Surah-Surah ke- 2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 19, 20, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 36, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 50, 68. Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat itu 14 buah, yaitu:

1.Alif-Lam-Mim (2,3,29,30,31,32)
2.Alif-Lam-Ra (10,11,12,14,15)
3.Alif-Lam-Mim-Ra (13)
4.Alif-Lam-Mim-Shad (7)
5.ha,Mim (40,41,43,44,45,46)
6.'Ain,Sin,Qaf ha,Mim (42)
7. Tha,Sin (27)
8.Tha-Sin-Mim (26,28)
9. Kef-Ha-Ya-'Ain-Shad (19)
10.Ya-Sin (36)
11.Tha-Ha (20)
12.Shad (38)
13.Qaf (50)
14.Nun (68)

Huruf yang membentuk Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat 14 buah: (1)Alif, (2)Lam, (3)Mim, (4)Ra, (5)Kef, (6)ha, (7)Ya, (8)'Ain, (9)Shad, (10)Tha, (11)Sin, (12)Qaf, (13)Nun, (14) Ha.
Marilah kita jumlahkan angka 29 (jumlah Surah yang dibuka dengan Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat), ditambahkan dengan 14 (jumlah Al-Muqaththa'ah dan Al-Muqaththa'aat), ditambahkan lagi dengan 14 (huruf dan huruf-huruf yang membentuk Al-Muqththa'ah dan Al-Muqaththa'aat, maka akan diperoleh: 29 + 14 + 14 = 57 = 3 x 19.

Contoh Qaidah kedua:

Surah al-A'raaf (7)
Alif Lam Mim Shad Alif+Lam+Mim+Shad
2572 1523 1165 98 5358 = 19 x 282
*******

Surah Yuwnus (10)
Alif Lam Ra Alif+Lam+Ra
1319 913 257 2489 = 19x131
*******

Surah al-Ra'd (13)
Alif Lam Mim Ra Alif+Lam+Mim+Ra
625 479 260 137 1501 = 19 x 79
******

Surah Tha-Ha (20)
Tha Ha Tha+Ha
28 314 342 = 19 x 18
*******

Surah Maryam (19)
Kef Ha Ya 'Ain Shad Kef+Ha+Ya+'Ain+Shad
137 168 345 122 26 798 = 19 x 42
*******

Surah Ya-sin (36)
Ya Sin Ya+Sin
48 237 285 = 19 x 15
*******

Surah asy-Syuwray (42)
ha Mim 'Ain Sin Qaf ha+Mim+'Ain+Sin+Qaf
53 308 53 99 57 570 = 19 x 30
*******

Surah Qaf (50)
Qaf
57 = 19 x 3
*******

Surah alQalam (68)
Nun
133 = 19 x 6
*******

Contoh Qaidah ketiga:

Jumlah huruf Alif persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah
2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 29, 30, 31, 32
4592 + 2578 + 2572 + 1353 + 1402 + 1335 + 625 + 594 + 503 + 784 + 545 + 348 + 268 = 17499 = 19 x 921

*******

Jumlah huruf Lam persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah
2, 3, 7, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 29, 30, 31, 32
3204 + 1885 + 1523 + 912 + 788 + 812 + 479 + 452 + 323 + 554 + 396 + 298 + 154 = 11780 = 19 x 620

*******

Jumlah huruf Mim persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah
2, 3, 7, 13, 26, 28, 29, 30, 31, 32 40 41 42
2195 + 1251 + 1165 + 260 + 489 + 461 + 347 + 318 + 177 + 158 + 389 + 276 + 308 +

43, 44, 45, 46
317 + 145 + 200 + 227 = 8683 = 19 x 457

*******

Jumlah huruf Ra persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah
10, 11, 12, 13, 14, 15
257 + 324 + 258 + 137 + 160 + 99 = 1235 = 19 x 65

*******

Jumlah huruf Shad persekutuan yang terdapat dalam Surah-Surah
7, 19, 38,
98 + 26 + 28 = 152 = 19 x 8

Contoh Qaidah keempat

Tabel Persekutuan Al-Muqaththa'ah [Shad]
========================================
No. Surah Shad
------------------------
7 al-A'raaf 98
19 Maryam 26
38 Shad 28
----------------------------
152 = 19 x 8

Tabel Persekutuan Al-Muqaththa'ah [Qaf]
=======================================
No. Surah Qaf
------------------------
42 asy-Syuwray 57
50 Qaf 57
----------------------------
114 = 19 x 6


Tabel Persekutuan Al-Muqaththa'aat [Alif,Lam,Mim]
====================================
No. Surah Alif Lam Mim Alif,Lam,Mim
----------------------------------------------------------
2 al-Baqarah 4592 3204 2195 9991
3 Ali 'Imraan 2578 1885 1251 5714
7 al-A'raaf 2572 1523 1165 5260
13 al-Ra'd 625 479 260 1364
29 al-'Ankabuwt 784 554 347 1685
30 al-Ruwm 545 396 318 1259
31 Luqmaan 348 298 177 823
32 al-Sajadah 268 154 158 580
-------------------------------------------------
Jumlah 12312 8493 5871 26676 = 1404 x 19

Alhasil, pendekatan numerik Al-Muqaththa'ah/Al-Muqaththa'aat di atas itu menunjukkan dua hal:

Pertama, bahwa tidak mungkin ada manusia sampai kiamatpun yang mampu menyusun buku dengan kalimat-kalimat yang redaksionalnya terkait dengan sistem kelipatan 19 itu. Al-Muqaththa'ah/Al-Muqaththa'aat yang sinkron dengan sistem 19 itu melemahkan semua hasil kajian orientalis yang memutar otaknya memakai hermeneutika menentang dengan menyatakan bahwa Al-Quran itu "man made".

Kedua, bahwa tidak mungkin Al-Quran itu tidak asli, sebab andaikata ada saja penyimpangan kata, bahkan huruf sekalipun akan dikontrol oleh angka 19

Wassalam

----- Original Message -----
From: Sunny
To: Undisclosed-Recipient:;
Sent: Friday, September 30, 2011 4:36 PM
Subject: [wanita-muslimah] Saya Tidak Peduli Alquran itu Palsu

http://forum.tempointeraktif.com/node/1332

Saya Tidak Peduli Alquran itu Palsu
Erianto Anas:
28 Sep | 23:25

Sejauh yang saya dengar dari banyak kotbah, diskusi, dan berbagai sumber wacana Alquran, umat Islam selalu mabuk kebanggaan akan keaslian Alquran. Mereka sibuk mengumpulkan bukti-bukti tertulis, klaim-klaim dan temuan-temuan ilmiah modern untuk mendukung klaim bahwa Alquran adalahkalam Tuhan yang asli. Tidak seperti kitab Injil yang ditulis oleh manusia pengikut Yesus setelah sekian Abad Yesus meninggal (baca: Kelemahan Mendasar Alquran Dibanding Injil) Tapi disisi lain, para pengamat, apresiator dan pengkritik Alquran, terutama kaum Orientalis, tidak sedikit gugatan mereka terhadap Alquran. Mulai dari yang menyatakan bahwa Alquran hanya rekaman budaya primitif masyarakat Arab, modifikasi dari kitab Injil, dan sampai dengan bahwasemua itu hanya ayat-ayat setan yang penuh dengan kebencian (baca: Alquran itu adalah Kitab Setan atau Alquran bukan untuk Orang yang Berpikir)

Lalu bagaimana sikap saya?

Apakah saya terusik dengan gonjang-ganjing seputar wacana otentifikasi Alquran?

Dulu, memang saya termasuk orang yang ikut merasa bangga akan klaim bahwa Alquran benar-benar asli dari Tuhan. Dan saya merasa bangga dalam berhadapan dengan umat agama lain, terutama umat Kristen, bahwa saya sedang memeluk agama yang sudah dijamin benar. Tidak kafir sepertin pengikut agama Kristen. Sehingga memegang Alquran saja, saya serasa menyentuh sebuah kitab ajaib yang penuh kharisma. Sakral dan misits.

Tapi sekarang, saya sudah tidak peduli.

Bahkan saya sudah malas untuk ikut berteriak lantang bahwa Alquran adalah satu-satunya kitab suci yang masih otentik dan asli sebagai kalam Tuhan, suci dari campur tangan manusia. Kenapa?
Karena secara kajian sejarah, semua klaim itu hanya omong kosong murahan. Karena untuk membuktikan originalitas sebuah dokumen sejarah, tidak bisa diteriakkan dengan slogan dan keyakinan buta. Tapi adalah dengan metodologi sejarah. Dan setelah saya baca beberapa buku sejarah Alquran, ternyata riwayat Alquran tidak segamblang imajinasi lugu saya semula. Ternyata persoalannya sangat kompleks.

Saya sudah muak dengan ayat-ayat yang bagi saya tergolong primitif dalam Alquran. Misalnya cerita-cerita tentang surga yang sangat placeboistis. Cerita-cerita yang terdengar bak dongeng untuk membujuk anak-anak. Tentang bidari surga, kereta kencana surga, buah-buahan, air sungai yang mengalir, dan seterusnya. Tentang nilai laki-laki yang begitu dipuja sebagai sosok utama dalam relasi gender. Sehingga secara metaforis digambarkan bahwa wanita adalah sawah ladangnya laki-laki. Dan seterusnya.

Sikap terakhir saya terhadap Alquran, setidaknya saat saya luncurkan tulisan ini, saya tidak pernah lagi memikirkan soal apakah Alquran itu masih asli dari Muhammad, atau otentik sebagai kalam Tuhan. Bagi saya, yang terpenting adalah hikmah dan inspirasi yang terkandung dalam Alquran. Bahkan pada semua kitab suci. Sepanjang sebuah teks, sebuah aforisme, sebuah ujaran, memberi inspirasi dan pencerahan hidup, maka itulah ALQURAN SEJATI bagi saya. Dari mana pun datangnya. Meski itu bukan dari kitab suci. Karena yang paling utama bagi saya adalah, kontribusi kongkrit sebuah pandangan dan ajaran hidup dalam kehidupan nyata. Bukan pada keaslian dan kemegahannya dalam sejar

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment