Advertising

Tuesday 27 September 2011

[wanita-muslimah] Lima Tahun Istriku Bergelut dengan Tumor (3)

 

Lima Tahun Istriku Bergelut dengan Tumor (3) *Penyakit Istriku Kambuh Lagi
*
*SEBELUMNYA* diceritakan, setelah Sofian menikah, meski tanpa disaksikan
mertuanya, ia hidup bahagia dan dikaruniai empat orang anak. Namun kehidupan
itu seperti roda, selalu berputar. Di tengah kebahagiaan, sang istri jatuh
sakit. Sofian berusaha mencari uang jutaan rupiah untuk biaya pengobatan.
Pengorbanannya tidak sia-sia. Istrinya sembuh. Bagaimana selanjutnya? Ikuti
terus penuturannya kepada *Kuswari*.

*SECARA* perlahan namun pasti, terlihat perubahan pada istriku. Berat
tubuhnya naik 3 kg. Sekarang tidak kelihatan kurus, bahkan wajahnya yang
semula terlihat tulang pipinya, kini tertutup dengan daging. Makan pun sudah
mulai terlihat lahap, meski tetap harus dijaga karena khawatir penyakitnya
kambuh lagi.

Selama beberapa bulan, kami merasa bahagia, istriku tidak terlalu merepotkan
dan banyak membantu menyediakan makanan saat aku akan bekerja atau pulang.
Anak-anak pun bisa makan bersama-sama.

Tetapi belum genap setahun, penyakit istriku kambuh lagi. Tentu saja membuat
aku cemas dan bingung, sebab uang pinjaman dari orang lain pun belum lunas,
sudah dihadapkan lagi dengan masalah baru. Aku hampir putus asa menghadapi
pahitnya berumah tangga dengan istri yang terus-terusan sakit. Terlintas
dalam benakku, membiarkan saja istriku di rumah sebab biaya untuk ke rumah
sakit tentu tidak sedikit.

Namun aku kasihan, kalau tengah malam dia merintih menangis tersedu-sedu
menahan sakit bekas operasi di payudaranya. Ketika dicek ke dokter, kanker
itu ternyata tumbuh lagi. Tak hanya itu, istriku pun divonis terkena kencing
manis.

Aku hanya bisa terpaku saat mendapat penjelasan dokter kalau kanker di
payudara sangat rawan sekali. "Yah, kita harus sabar menghadapi penyakit
ini," ujar dokter.

Aku mencoba mengobatinya dengan pengobatan alternatif. Aku mencari informasi
tentang pengobatan tradisional. Memang banyak yang memberitahukan. Pernah
aku pergi ke Jakarta untuk mencari obat alternatif, ternyata obat itu cocok
dengan istriku, sehingga secara bertahap ada perubahan dan lukanya mulai
mengering. Tentu saja aku sangat gembira melihat perubahan itu, berarti obat
yang diperoleh di Jakarta sangat cocok.

Berangsur-angsur istriku terlihat gembira dan ceria tatkala mulai ada
kesembuhan, serta rasa sakit pun berkurang. Dia tampak sabar menghadapi
ujian yang sangat berat. Tetapi belakangan dia selalu menyebut-nyebut ingin
ke rumah bibinya yang ada di Jawa Tengah. Berkali-kali dia selalu
mengungkapkan keinginannya itu, aku kasihan juga.

"Kamu kuat di perjalanan?" tanyaku, sebab aku khawatir rasa sakitnya bisa
saja sewaktu-waktu datang.

"Insya Allah, kita berdoa saja. Tidak hanya ke bibi, tetapi juga di sana
juga ada pengobatan alternatif, ya sekalian saja!"

Benar juga kalau begitu, siapa tahu sudah dari sana, istriku sembuh, sebab
sudah hampir 5 tahun tidak dapat berjalan normal. Kulihat tubuhnya sangat
kurus dan tulang-tulangnya menonjol. Aku seringkali menarik napas panjang
melihat tubuh istriku yang semakin mengecil, namun aku berharap dia akan
kembali sembuh dan normal seperti biasanya.

Aku selalu berdoa dan berharap agar Allah segera menyembuhkan penyakit yang
diderita istriku, aku kasihan pada anak-anakku yang masih kecil dan
membutuhkan perhatian, apalagi anak yang bungsu. Aku harus bisa menjaga dan
merawatnya, sebab dia baru masuk SD, sehingga membutuhkan perhatian yang
ekstra. Berbeda dengan 3 kakaknya yang sudah bisa mandiri.

Rumah yang sekarang kami tempati merupakan hasil keringat dan kerja keras
selama aku bekerja di sebuah penerbitan surat kabar ternama di Bandung, aku
berada pada anak perusahaannya yang sekarang pertumbuhannya terus meningkat,
sehingga aku pun mendapat gaji, tunjangan serta komisi dari iklan yang cukup
lumayan. Aku merintis surat kabar itu mulai dari nol. Aku tertarik dunia
jurnalistik secara kebetulan karena kakakku bekerja sebagai wartawan.

Memang tidak mudah mencari pekerjaan di saat Indonesia sedang dilanda krisis
moneter dan keuangan di tahun 1998 yang mengakibatkan banyak perusahaan yang
gulung tikar. Ditambah lagi kondisi politik yang tidak menentu sejak
kejatuhan Presiden Soeharto yang 30 tahun berkuasa. Ekonomi morat-marit dan
sangat terasa sekali olehku. Aku sudah berupaya mencari pekerjaan ke semua
perusahaan, namun selalu mentok dan tidak mudah untuk bisa menembus.

Untung saja aku dibawa oleh kakakku untuk membantu sebuah penerbitan surat
kabar mingguan yang beredar di seluruh Jawa Barat. Aku secara bertahap ikut
membantu dan ditempatkan di daerah Sukabumi. Aku bisa hidup dengan cara
seperti itu, sebab saat itu menjadi reporter sangat dihargai dan dihormati.
Aku menjalin hubungan baik dengan semua kalangan, sehingga aku tidak merasa
kesulitan dalam masalah nafkah untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau ada proyek
yang bisa kukerjakan tak pernah kusia-siakan sepanjang itu halal, misalnya
membuat buku atau mencetak brosur untuk promosi sebuah instansi.

Namanya rumah tangga tidak selamanya mulus, dalam perjalanan seringkali
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Aku merasakan itu, istri seringkali
menelopon kehabisan uang untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau sudah begitu,
aku bergegas pulang untuk memberikan uang ala kadarnya.

Istriku tidak pernah menuntut yang macam-macam, dia selalu sabar menghadapi
semua masalah rumah tangga, termasuk ketika kekurangan saat mendaftarkan
anakku untuk masuk sekolah ke SMP.

Ketika aku diajak oleh temanku yang kebetulan seorang redaktur untuk
membantu di Bandung, aku manfaatkan sebaik-baiknya. Aku bisa bekerja sama
dengan redaktur itu, sebab dia satu jiwa denganku. Aku banyak dibantu
olehnya dan kerapkali kalau sedang membutuhkan uang, aku tidak segan-segan
untuk meminjam atau meminta seperlunya. (bersambung)**

--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com

================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment