Advertising

Tuesday, 27 September 2011

[wanita-muslimah] Lima Tahun Istriku Bergelut dengan Tumor (2)

 

Lima Tahun Istriku Bergelut dengan Tumor (2) *Kami Menikah Tanpa Dihadiri
Ayahnya*
*SEBELUMNYA* diceritakan Sofian jatuh cinta kepada seorang gadis manis,
tetangganya. Bukan hanya karena kecantikannya, melainkan karena sikap dan
akhlaknya yang baik. Gadis sederhana yang hidup bersama neneknya itu setiap
harinya membatu berjualan dan menjadi guru madrasah. Bagaimana cerita
selanjutnya? *Kuswari* masih mengisahkannya untuk Anda. Selamat membaca.

*KAMI* menikah dalam suasana yang sangat sederhana sesuai dengan yang kami
rencanakan. Kami tidak mengundang banyak orang, cukup beberapa orang
tetangga dan keluargaku. Aku bahagia bisa mempersunting gadis yang selama
ini menjadi impian siang-malam. Namun yang menyedihkan kami, bapaknya tidak
datang untuk menjadi wali. Ia malah menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus
KUA.

Suasana pernikahan berjalan sebagaimana umumnya pasangan yang menikah. Meski
tidak dihadiri oleh keluarga pihak istri, aku memakluminya, apalagi selama
ini calon istriku tinggal bersama neneknya yang sehari-hari mengandalkan
dagang bubur dan nasi uduk di halaman rumahnya yang sempit.

Aku tidak menyesal telah menikahi gadis itu, sebab aku sudah siap menghadapi
risiko apa pun, termasuk menghadapi masa yang akan datang. Aku juga belum
memiliki pekerjaan tetap selain sebagai guru honorer di sebuah SMP negeri,
yang gaji setiap bulannya tidak seberapa besar. Untung saja, istriku masih
tetap mengajar di madrasah, meskipun mendapatkan uang sekadar untuk membeli
makanan ringan, namun ia tetap bersemangat memberikan ilmu kepada anak-anak
di madrasah.

Kami mengarungi mahligai rumah tangga yang cukup bahagia. Istriku bisa
memberiku 4 orang anak yang sangat lucu; 3 perempuan dan 1 laki-laki. Selama
menjalani hidup sebagai suami istri, aku semakin tahu bagaimana perjalanan
hidup istriku. Aku benar-benar kasihan, sebab entah mengapa, bapaknya tidak
mau sama sekali menengok kami. Bahkan cenderung memusuhi kami. Aku selalu
menghiburnya agar jangan terlalu memikirkan sikap bapaknya yang demikian.

"Apakah kamu selama ini mempunyai masalah dengan bapak kamu?" kataku.

"Rasanya tidak ada. Namun entah dengan ibu, sehingga membuat mereka
bercerai. Aku tidak tahu, sebab waktu itu aku diambil oleh nenekku dan
tinggal bersama. Semenjak itu aku jarang sekali bertemu bapak, bahkan bapak
seperti tidak mau peduli dengan keadaan diriku, terutama untuk biaya
pendidikan serta keperluan lainnya," ujarnya.

"Biar saja kalau sikap bapakmu begitu, namun kamu tetap saja berbuat baik
kepada mereka, sebab bagaimanapun dia adalah bapakmu yang harus dihormarti,"
kataku.

Istriku pernah berkunjung ke bapaknya, sekadar untuk bersilaturahmi.Namun
ternyata wajah bapaknya sama sekali tidak mencerminkan sebagai seorang
bapak, bahkan terkesan acuh tak acuh. Aku sendiri sampai menggelengkan
kepala melihat sikap bapaknya yang keras kepala. Kami diterima dengan hambar
ketika berkunjung ke rumahnya, sehingga aku mengajak istriku jangan
berlama-lama di rumah itu.

Sikap bapaknya telah menusuk dan melukai hati istriku, apalagi selama ini
bapaknya tidak pernah memerhatikan selama hidup bersama neneknya. Rupanya
rasa sakit hati itu tersimpan dalam kalbunya, namun dia tidak pernah
tercetuskan. Aku berusaha memberikan saran dan nasihat agar tidak lagi
memedulikan bapaknya.

Suatu ketika istriku demam. Hal itu kuanggap biasa saja. Hanya diberi obat
dari warung. Namun ternyata ketika diperiksa, istriku menderita gejala
penyakit diabetes. Memang tanda-tandanya sudah terlihat sejak beberapa hari
terakhir, misalnya suka cepat lelah dan sering kencing di tengah malam
beberapa kali atau merasa haus.

Setelah kubawa ke dokter, kesehatannya lumayan membaik. Namun tidak lama,
penyakitnya kambuh lagi. Mungkin karena faktor pikiran yang selalu
membelengu dirinya. Ia terkadang menangis sendirian, teringat kepada
neneknya yang meninggal setahun lalu. Neneknya yang banyak berkorban dan
membesarkan dirinya, sementara bapaknya sama sekali tidak mau tahu .

Menghadapi keadaan istriku, aku harus sabar dan tabah. Aku terus memberi
semangat dan nasihat agar jangan larut dengan duka derita yang
berkepanjangan, sebab semua itu sama sekali tidak ada artinya. "Penyakit
akan semakin parah, kalau pikiran kita pun tidak tenang. Kamu harus belajar
menerima keadaan dan bersabar," ucapku.

Rupanya lama kelamaan penyakit istriku semakin bertambah parah, bahkan yang
membuat aku terperanjat, ada benjolan kecil di payudara, aku khawatir kalau
benjolan itu akan membesar. Aku membawanya ke rumah sakit, dan setelah
diperiksa ternyata benjolan itu adalah kanker yang tidak ganas. Kalau
dibiarkan akan membesar dan membahayakan. Tentu saja aku terpaku mendengar
penjelasan dokter. Menurut dokter, segera saja dioperas agar tidak menyebar.
Aku bingung darimana uang untuk biaya operasi.

Aku mencari pinjaman ke sana ke mari, agar istriku secepatnya bisa
dioperasi. Aku bingung dan sulit mencari uang untuk biaya operasi yang tidak
sedikit. Aku hanya pasrah kepada Allah swt dan memohon pertolongan dalam
keadaan yang genting. Untung saja ada beberapa teman yang menaruh rasa
kasihan dan meminjamiku uang untuk biaya operasi. Aku merasa lega ketika aku
sudah memegang uang, meski masih kurang. Akhirnya istriku dioperasi. Operasi
berjalan lancar dan istriku nampak sehat-sehat selesai menjalani operasi.
Selama dua minggu berada di rumah sakit, istriku sudah diperbolehkan pulang.
Aku bahagia bisa kembali berkumpul di rumah.

Aku gembira karena secara bertahap perkembangan kesehatan istriku semakin
membaik. Begitu pula penyakit gulanya sudah mulai menghilang, sehingga bisa
melakukan kegiatan seperti biasanya. Aku pun berusaha membawanya ke
pengobatan alternatif dan membeli beberapa herbal yang memang membantu
kesembuhan istriku. (bersambung)**

--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com

================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment